"Putri bungsunya tidak bersekolah hari ini tuan" lapor seorang pria kepada tuannya
"Cihh, dia hanya sedang beruntung" umpat nya kesal
Mereka adalah musuh terbesar tuan Winter, Fero Agreva, merupakan saingan bisnis keluarga Valmost, dia menjadi sangat marah ketika sebuah wilayah batu bara terbesar telah berhasil di akuisi oleh Winter, dan dia berhasil membob0l sedikit informasi tentang keluarga Valmost, dan kini yang dia ketahui Winter mempunyai seorang putri bernama Ziana,
"Kau lihat saja Winter, sepandai apapun kau menyembunyikan sebuah berlian, tetap saja dia akan Berkilau dan memantulkan cahaya harapan untuk ku menghancurkan mu hahaha" Fero tertawa ngeri, dia mengepalkan tangan nya dengan erat, dia tidak terima tanah yang selama ini dia incar kembali menjadi milik seorang Winter Valmost, dan Fero berencana untuk mengambil tanah tersebut dengan cara menc*lik Ziana dan memaksa Winter untuk melakukan pertukaran tanah itu dengan Ziana,
...****************...
Sementara di kediaman Valmost, Winter sedang menyidang putri bungsunya Ziana, dia mencecar putrinya dengan tajam, sehingga Vivian gemetar karna takut asma putrinya akan kambuh
"Kenapa kau berani mengambil kartu akses itu" tanya Winter dingin, ini pertama kalinya dia menggunakan nada seram ketika berbicara dengan Ziana
Ziana menggenggam erat celana yang dia pakai, tubuhnya bergetar hebat, dia tidak menyangka ayahnya akan semarah itu,
"A, aku"
"Glupp"
Zia bahkan tidak mampu untuk menelan ludahnya sendiri, karena saking takutnya
"Zia daddy sangat menyayangimu, tapi bukan berarti kau bisa bertindak diluar batasmu" ucap Winter lagi
"Ma, maaf Dad" sesal Zia
"Apa gadis itu yang mengadu, dasar tidak bisa dipercaya" desis Ziana kesal, dia kini membenci Freya sampai ketulang, dan berpikir untuk membalasnya nanti
"Apa yang sedang kau pikirkan Zia" tanya Winter
"Sayang" Vivian tidak tega melihat putrinya berkeringat dingin seperti itu, selama hidupnya baru kali ini Putrinya mendapatkan pertanyaan tajam dari ayahnya
"Keluar"
Winter bahkan mengusir istri kesayangan nya dengan kasar, dan Vivian tau, ketika marah maka suaminya hanya akan menjadi iblis dihadapannya, dengan terpaksa Vivian meninggalkan ruangan itu, sementara Samuel dan Evelyn masih berada di ruang tamu duduk dan bertanya tanya dalam hati, kenapa adik kesayangan mereka di sidang oleh ayahnya
"Ceklek"
"Mom" ucap mereka bersamaan ketika melihat ibu mereka keluar dari ruang pribadi milik ayahnya
"Apa yang terjadi"? Tanya Samuel
Vivian meremat tangannya kuat, dia benar benar khawatir kepada si bungsu
" Zia membuat kesalahan yang sangat fatal, Daddy benar benar marah padanya" ucap Vivian
Samuel dan Evelyn tidak bertanya lagi, karena mereka melihat ibu kesayangan mereka dalam kondisi yang sangat buruk saat ini,
Kembali kepada Winter dan Ziana, mereka masih sama sama bungkam dengan mata Winter yang tajam masih setia menatap nyalang kearah putrinya
"Zia"
"Brukk"
Akhirnya Ziana pingsan, dia tidak bisa menetralkan rasa takut terhadap ayahnya, sedangkan Winter masih menatap kearah putrinya yang tergeletak di lantai
"Si*l"
"Buugggghh"
Winter meninju dinding ruang pribadinya, dan mengangkat cepat tubuh lemah milik putrinya
"Brakk"
Winter menendang pintu sampai roboh, dan membawa Ziana keluar dari sana, Vivian, Samuel dan Evelyn berlari cepat menyusul Winter yang berjalan dengan cepat
"Sam, panggil Robert" ucap Winter, tanpa bertanya Samuel berlari menelpon Robert yang merupakan dokter pribadi keluarga Valmost,
Ziana terbaring lemah dengan nafas yang tersengal, sementara Vivian menangis dan menggenggam erat tangan putrinya
"Ada apa lagi ini Win"? Tanya dokter Robert, dia merupakan sahabat karib dari tuan Winter, jadi dia tidak pernah berbicara secara formal dihadapan Winter
" Zia mengetahui Yakuzaku" ucap nya singkat
"Haha, gadis ini memang berbeda" sahut Robert terkekeh pelan, dia sudah tidak aneh, karena Zia selalu saja ingin tau tentang apapun, tidak ada yang bisa menghalangi keingin tahuan nya, termasuk Winter sendiri
Winter terduduk dan menjambak rambutnya kasar, dia merasa pusing dengan kelakuan putrinya yang selalu saja ingin tau, dan juga selalu memaksakan keinginan nya terhadap orang lain
"Karma apa yang aku dapatkan ini tuhan, apa aku salah karena terlalu memanjakan puteriku" bathin Winter
"Bagaimana Rob"? Tanya Vivian cemas
" Tenang, Vi, dia hanya shock" ucap Robert
"Jangan terlalu keras, jika kau masih ingin putrimu hidup" ucap Robert
"Apa maksudmu"? tanya Winter kaget
"Paru Paru Zia akan menyempit ketika dia merasa Shock, dan dia tidak bisa menerima pasokan udara dengan baik"ucap Robert
" Aarggghhh"
"Braaakkkk"
Winter menyesal dan sangat marah pada dirinya sendiri karena hampir mencelakai hidup putrinya sendiri,
"Jangan ganggu putrimu Win, mengamuklah pada tempatnya" ucap Robert
Winter pun keluar dan mencari tempat untuk melampiaskan amarahnya, dia turun ke ruang bawah tanahnya dan mulai menyerang anak buahnya satu persatu, Mereka sudah tau, dengan tabiat tuannya saat merasa frustasi dan marah, maka tuan nya akan turun menyerang mereka, dan mereka harus melawan, walaupun Winter sendiri harus babak belur oleh anak buahnya sendiri, termasuk Freya, dia juga akan menjadi sasaran empuk bagi Winter,
...****************...
"Maafkan Zia dadd" Suara lemah itu mengucapkan kata maaf berulang kali didalam tidurnya, dia bahkan masih merasa ngeri walaupun dalam mimpi,
"Cupp"
"Apa yang kamu lakukan sampai Dady semarah itu Zia" ucap Evelyn mengecup kening adiknya yang terus bergumam dalam tidurnya
"kenapa daddy semarah itu mom" ? Tanya Samuel kepada Vivian
"Nanti kalian akan tau" sahut Vivian, dan Samuel pun langsung bungkam.
...****************...
Keesokan harinya Ziana sudah baik baik saja, dan Winter sudah memaafkan puterinya dengan catatan Ziana tidak akan lagi berani memasuki ruang rahasia itu, dan Ziana pun mengiyakan saja, karena dia juga takut ayahnya akan marah dan menjadi iblis lagi,
Hari ini Zia kembali bersekolah, namun tanpa mereka sadari, bahaya sedang mengintai keluarganya, karena kali ini musuh sudah menyiapkan rencana nya dengan sangat matang,
"Halo good morning princess" sapa tiga gadis kepada Ziana
Mereka adalah sahabat Zia, May, Yosie dan juga Kelly
"Morning" sahut Zia lemah
"Hey ada apa ini, kenapa princess kita tidak bersemangat sekali hari ini"? tanya May pada Zia
" Jangan tanya" ucap Zia langsung meninggalkan tiga sahabatnya
Sedangkan ketiga gadis itu hanya bisa menggedikan bahunya dan saling pandang satu sama lain, karena hari ini Zia sangat terlihat aneh pikirnya
Didalam kelas Zia terlihat begitu cemas, dia merasakan firasat aneh, namun dia tetap duduk dan berusaha agar tetap tenang, kemarin saat Zia tidak masuk kelas ada satu murid baru yang saat ini terus memperhatikan gerak gerik Zia, dan Zia pun merasakan nya, namun Zia berusaha untuk mengacuhkan pemuda itu,
"Hemm, cantik dan manis, sayang sekali dia akan di jadikan alat" . Bathin nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
hmmmm...
2024-01-08
0