Denzo memperlihatkan barang yang Aya cari. Yah, sebuah alat pelacak miliknya.
Tubuh Aya menegang disertai jantung yang bergetar.
Ayasha Hasna Ceilena
Bagaimana dia bisa tahu alat itu? [Dalam hati]
Denzo Kairas Alexi
Hm [Melangkah mendekat]
Ayasha Hasna Ceilena
Bu-bu-bukan itu
Denzo Kairas Alexi
Lalu kau mencari apa? [Tersenyum miring]
Kedua kaki Aya melangkah mundur saat Denzo semakin mendekati dirinya.
Gadis ini harus waspada. Ia bisa menjadi singa kapan saja.
Denzo Kairas Alexi
Kau mencari apa baby?
Ayasha Hasna Ceilena
Je-jeday
Denzo Kairas Alexi
[Tertawa lebar] Jeday?
Denzo mengubah ekspresi wajahnya lalu memasukan kembali alat pelacak yang tadi ia perlihatkan, lalu mengambil sesuatu di laci meja rias.
Setelah itu ia duduk disalah satu kursi depan meja rias.
Denzo Kairas Alexi
Aku punya jeday untuk rambutmu. Duduklah, aku akan memakaikannya.
Ayasha Hasna Ceilena
Ak-aku saja Tuan
Denzo Kairas Alexi
Duduk [Menekan]
Aya menghela nafasnya dalam-dalam, lalu duduk didepan cermin samping Denzo. Ada dua kursi disana.
Denzo Kairas Alexi
Siapa yang memintamu duduk dikursi?
Karena salah Aya langsung bangkit.
Ayasha Hasna Ceilena
Lalu aku duduk dimana? Masak di--
Srett
Lagi-lagi Aya jatuh dalam pangkuan pria itu saat Denzo menarik pinggangnya. Dia sangat ingin mengumpat, sungguh.
Ayasha Hasna Ceilena
Pria ini memang susah sekali ditebak [Dalam hati]
Denzo Kairas Alexi
Jika begini aku kan mudah mengikat rambutmu...
Ayasha Hasna Ceilena
Jangan diikat!!!
Denzo Kairas Alexi
Kenapa?
Ayasha Hasna Ceilena
Masih basah, nanti bau
Denzo Kairas Alexi
Mau aku keringkan?
Ayasha Hasna Ceilena
Tidak usah
Denzo diam melihat lilitan handuk milik Aya. Jika ia menariknya, pasti akan langsung lepas.
Srett
Ayasha Hasna Ceilena
Kau!!!
Aya segera berbalik dengan posisi yang sudah berdiri menghadap Denzo yang juga berdiri.
Aya semakin kuat memegangi kain handuknya yang ingin melorot dibagian dada.
Ayasha Hasna Ceilena
Keluar sana! Kau itu tidak ada kerjaan masuk ke kamar gadis ya?
Denzo Kairas Alexi
Ini kamarku
Ayasha Hasna Ceilena
[Terkejut] Pria yang membawaku kemari bilang ini kamarku
Denzo Kairas Alexi
Kalau begitu, kamar kita berdua?
Ayasha Hasna Ceilena
[Tertawa lirih] Aku tidak bisa berbagi kamar de---
Bungkam Denzo menutup mulut Aya dengan bibirnya. Tanpa rasa namun membuat Denzo suka, entah mengapa.
Persatuan dua bibir mereka saling menyambut dengan lembut, namun tetap saja Aya berusaha memberontak.
Karena, ia sudah mulai merasakan tangan Denzo merayapi paha dalamnya. Ciuman keduanya pun semakin liar membuat Aya kewalahan menjatuhkan seluruh barang-barang yang ada diatas meja rias.
Prang
Alat make up dan sebagainya berserakan diatas lantai, memberikan suara nyaring mengiringi kegiatan mereka berdua.
Ayasha Hasna Ceilena
Ahh
Aya menutup mulutnya seketika saat suara menjijikan itu keluar dari mulutnya. Astaga Aya kau sungguh gila memanggil singa didepan nya ini.
Ayasha Hasna Ceilena
Jangan, kau tahu aku sedang datang bulan kan
Denzo Kairas Alexi
Kau sudah mencuci rambutmu, tandanya tamu tidak di undang itu sudah pergi.
Ayasha Hasna Ceilena
Tunggu
Ayasha Hasna Ceilena
Lepas!!!
Denzo menggendong Aya dan menjatuhkannya diatas ranjang.
Ayasha Hasna Ceilena
Kau mau apa?
Aya memberontak saat satu persatu pergelangan tangannya di rantai menyatu dengan sisi ranjang.
Ayasha Hasna Ceilena
Lepas!!!
Ayasha Hasna Ceilena
Apa apaan ini? Dasar cabul lepaskan aku
Denzo Kairas Alexi
[Tersenyum miring] Akan aku perlihatkan seperti apa pria cabul itu.
Ayasha Hasna Ceilena
No!
Selepas itu Denzo memulai permainannya. Memainkan lembut paha putih Aya dengan kecupan bibirnya.
Aya yang merasakan sensasi itu segera menutup kedua matanya serta meremat kuat rantai tersebut.
Ayasha Hasna Ceilena
Jang- ngan
Melihat tubuh Aya yang hampir polos tentu menekan tombol gairah dalam dirinya. Benar-benar membangkitkan singa yang ingin masuk kedalam sangkar emas milik Aya.
Dalam sekejap Denzo yang polos sudah tidak memiliki basa-basi segera mengungkung tubuh mungil wanita itu.
Ia memposisikan miliknya tepat dihadapan milik Aya. Ia tidak ingin banyak pemanasan, karena bukan kepuasan yang ia ingin dapatkan.
Ayasha Hasna Ceilena
Menyingkir dari hadapanku
Denzo Kairas Alexi
[Mengambil ponselnya]
Denzo menyiapkan kamera menghadap kebelakang. Menyorot tubuh Aya yang tanpa pakaian.
Ayasha Hasna Ceilena
Kau gila? Mau kau apakan?
Denzo Kairas Alexi
Untuk seseorang
Ckrek
Ckrek
Ayasha Hasna Ceilena
Aarkkk lepaskan aku
Teriakan Aya semakin melengking saat ia menyadari sesuatu. Ia yakin Denzo sudah tahu motif dirinya.
Denzo Kairas Alexi
Sepertinya cukup [Menyimpan kembali ponselnya]
Denzo Kairas Alexi
[Mengambil sesuatu didalam nakas]
Denzo menyobek pengaman itu dengan mulutnya lalu ia pakai. Sangat berhati-hati dalam berhubungan.
Denzo Kairas Alexi
Mari kita bermain bola! Aku akan mencetak gol untuk pertama kalinya [Tersenyum miring]
Ayasha Hasna Ceilena
Jang-- Arrkkk
Teriak Aya kejadian juga. Pria itu berhasil membobol pertahanan yang telah ia simpan sedari lama.
Rasanya nyeri sekali saat ia tidak bisa apa-apa, namun tetap harus menahan robekan tanpa pemanasan lebih lama.
To be continued
Senin-Kamis aku hanya bisa up 1 bab bebss, tapi tenang aja... pasti aku tambah durasinya 😁
Comments
Dam Dyy
😆
2023-05-27
0
Dam Dyy
hmmm sukaaaa😩
2023-05-27
0
Nengmela 😘
Maaf ya bebs, up telat... kemungkinan ke kirim jam 7 malam🙏 ini review nya lama banget bebss😪
2023-03-07
0