Happy Reading gais..
Jangan lupa tab love, vote dan komennya. Jempol kamu bagus deh, lebih bagus lagi kalo tab di jempol karyaku.
**************
"Yu, kamu tulis ke siapa?" Ririn berbisik di
telingaku dan sumpah itu geli bangat gais.
Aku menarik kepalaku menjauh kemudian menoleh padanya.
"Geli Ririn, kenapa musti bisik-bisik, sih?" omelku
sambil menggosok-gosok telingaku dan hanya di balas dengan kekehan.
Hari ini, hari terakhir penyambutan siswa baru. Hah ... Mulai
senin besok udah belajar berarti. Padahalkan satu minggu ini enak, main-main
terus, hihihi.
Semalam kami disuruh bikin surat cinta yang ditujukan ke
kakak kelas, terserah mau siapa. Bebas, yang penting harus beda jenis kelamin
yah gais. Jadi, aku memutuskan dengan sangat seksama bahwa surat cintaku akan aku
tuliskan pada pujangga hatiku. Ya elah, ribet bangat bahasaku, berasa pejabat
yang lagi pidato. Jadi gais, aku bikin surat cinta yang sangat romantis ke abang
tamvan itu, abang berlesung pipi itu. Yakin aku seribu persen, dia pasti meleleh
dengan keromatisanku.
"Aan," jawabku sambil senyam-senyum. Aku sedang
membayangkan kencan kami berdua, hahahhaha.
"Aan atau Aa? Perasaan nggak ada yang namanya Aan atau
Aa deh." Mukak si Ririn berkerut-kerut memikirkan siapa si Aan. Jelas nggak
ada lah Ririn, Aan itu nama panggilan sayangku, bege.
"Ada,itu abang yang paling ganteng se SMA ini, yang
kasih kita lolipop lho Rin."
"Bang Andrian?" tanyanya dengan sigap.
"Hmmm." Aku mengangguk-anggukkan kepala menjawab
sambil tersenyum-senyum tak jelas. Udah kayak mainan di mobil itu lho, aku
sering lihat kalo pas lagi di boncengin sama Pian, di mobil orang kaya ada
kekgitu.
"Yang lain aja Yu, udah banyak yang bikin ke abang
itu," sarannya menghentikan senyumku. Banyak? Ada yang cantik kayak aku
gak? Gawat ini, kalau yang tulis itu lebih dari aku semua.
"Kamu juga?" tanyaku cepat dan di jawab dengan
anggukan.
Aku menghela napas kasar, antara senang atau sedih. Satu
sisi aku senang, ada cewek selevel denganku, kayaknya, dibawahku sikit. Satu
sisi lainnya aku sedih, sainganku bertambah, malah kayak ditusuk kawan sendiri
gitu lho. Tapi, ya sudahlah, jalani saja dulu. Jodoh nggak bakal larikan.
-----------------
"Baiklah adik-adik, surat cintanya udah bisa di kumpul
sekarang yah, nanti kita pilih secara random, sepuluh surat yang akan kita
bacakan dan memilih tiga pemenangnya. Understand?"
Tood
"Understand kakak," jawab rame-rame menggelegar
sambil mengeluarkan surat masing-masing, yang udah di make over sedemikian rupa.
Asli, aku deg-degan bangat gais, kira-kira suratku terpilih
nggak sih nanti?
"Uuuuhh, cantik-cantik yah sampulnya," ucap emsi (MC)
nya, saat dua boks surat diletakkan di depan sana. Satu boks dari cewek dan satu
dari cowok.
"Sebelum kita undi, yuk kita tanya-tanya dulu yah,
suratnya di tujukan pada siapa aja," lanjut emsinya seraya berjalan ke
barisan.
Sikakak menanyai beberapa siswa siswi secara random, dan
dari yang kudengar, rata-rata cewek tulis suratnya buat Aanku. Haduh, ini
cewek-cewek apa nggak bisa lihat cewek lain bahagia gitu, kan, masih banyak
kandidat lain, ngapain musti ke abang Aanku? Harapanku semakin menipis.
"Oke ...Kayaknya kamu primadonanya deh Andrian, kok
ngirim surat ke kamu semua ini, kasihan bangat yang lain nggak dapat surat,
huhuhuhu." Emsi berkelakar, seolah-olah menangis tapi ketawa. Fix, itu
namanya ngejek gais.
"Yodah deh, nggak usah kita lama-lamain yah, langsung
kakak acak suratnya yah dek," dijawab dengan tepuk tangan dan gemuruh suara
dari barisan di depannya.
"Karena primadonanya disini, so ... Kita kasih kesempatan
emas untuk memilih suratnya yah."
"Iyaaaaaaa." Serempak, terutama para cewek-cewek.
Deg-degan gais, kira-kira tangannya jodoh nggak sih dengan
suratku? Kalau sampai suratku kepilih dari box, fix, kami jodoh! Aku
komat-kamit mohon entah pada siapa supaya suratku kepilih dan ...
Eng ... ing ... eng ...
Yes! Yes! Yes!
Dari sepuluh surat yang dipilih, salah satunya milik aku
dong.
Bisa tepuk dada sombong karena kepilih gak sih?
Fix yah, yah, yah, Fix, kami jodoh ini.
Aku jingkrak-jingkrak karena suratku kepilih sampai-sampai
mata Ririn melotot.
"Yu, kamu belum tentu menang, kok udah kesenangan gitu.
Ntar nggak menang, nangis kamu sampe nyugsep."
"Kamu doain aku nggak menang? Jahat bangat sih kamu jadi
teman. Lima hari ini aku udah anggap kamu sohib terbaikku, bahkan, anggap kamu sodara,
masa kamu sumpahin aku biar nggak senang, ih jahat ih," jawabku lebay dan
Ririn hanya memutar bola matanya malas.
--------------------------
Lemas cuy, lemas ini.
Ririn ketawa ngakak nggak henti-hentinya di samping aku.
Kami lagi duduk dipinggir taman di bawah pohon rindang. Es krim di tanganku
udah meleleh kayak hatiku yang meleleh, melebur.
"Yolloh perutku sakit." Kata Ririn, belum
menghentikan tawanya. Bibirnya belepotan es krim karena nggak punya waktu untuk
menjilat bibir saking sibuknya ngetawain aku. Kalau bukan karena dia teman yang
sudah ku anggap sodara, udah dari tadi aku pukul kepalanya atau aku pelintir
lehernya. Nggak manusia bangat, sodara lagi ketiban sial malah diketawain, hufff.
"Ketawa aja terus, sampe ususmu keluar," jawabku
acuh dan dibalas kekehan dari dia.
Aku menjilat es krimku dengan cepat dan kesal, masih sangat
kesal sama kakak kelas itu yang nyingkirin surat aku dari barisan satu dua
tiga. Kayaknya dia cemburu deh dengan keromantisan suratku itu. Apa dia suka
sama Aanku yah? Jadi gaes, posisi suratku tadi ada di barisan juara harapan
satu. Hiks hiks hiks, tanggung amat yah.
"Lagi ayan kamu?" Suara Pian menginterupsi
ketawanya si Ririn. Aku menoleh dan langsung ketawa terpingkal-pingkal. Benar,
si Ririn kayaknya kena ayan, mulutnya penuh busa-busa es krim. Syukurin,
mangkanya, jangan sibuk ketawain aku, kena azab kan?
Jangan lupa Vote, love dan koment yah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-05
0
Nerimika safurugara
Thor aq kirain org nias, karna margax Harefa?
2023-07-21
1
Liling Sarungallo
mampir thor
2023-06-14
1