Sepulang dari kafe, sikap Daniel terlihat biasa saja seolah olah tidak terjadi apa apa. Ia berpas pasan dengan Genzo, saat hendak menaiki anak tangga.
"Ketemu?" tanya Genzo menatap punggung Daniel.
Daniel menoleh, tersenyum lebar. "Sudah yah," jawabnya. "Ke kamar dulu." Tunjuknya ke arah pintu kamar pribadinya.
Genzo menganggukkan kepalanya, kedua alis bertaut memperhatikan cara berjalan Daniel yang terlihat tidak biasa. Namun Genzo yang sudah berpengalaman, melihat ada satu keganjilan.
"Sepertinya dia tidak baik baik saja." Gumam Genzo pelan.
"Siapa ayah?" tanya Khai dari arah belakang.
Genzo balik badan, menatap cangkir kopi di tangan Khai. "Tidak apa apa, di mana adikmu?" tanyanya.
"Kaila tidur." Sahut Khai lalu melangkahkan kakinya.
"Kau terlihat khawatir, nak?" tanya Ryu.
Genzo menoleh ke arah Ryu. "Entahlah, mungkin perasaanku." Jawab Genzo.
"Bisa bantu ayah?" tanya Ryu, seraya membenarkan kaca matanya.
Genzo menganggukkan kepalanya, lalu mengikuti langkah Ryu menuju ruang kerjanya.
Sementara itu di rumah sakit.
Altheo menemui seorang gadis yang terbaring di ranjang rumah sakit. Gadis yang ia temukan tergeletak pingsan di pinggir jalan.
"Kau tidak apa apa?" tanya Altheo sambil menarik kursi besi lalu duduk menatap gadis itu.
Sang gadis hanya melirik, menperhatikan wajah Al dan penampilannya.
"Hmm, sepertinya pria ber-uang.." gumam gadis itu.
"Siapa namamu?" tanya Altheo lagi.
"Selena." Jawabnya singkat.
"Hari ini kau di perbolehkan pulang, aku sudah mengurus semuanya. Kalau kau mau, aku bisa mengantarkanmu pulang." Tawar Altheo.
"Terima kasih.." jawabnya.
Altheo mengangguk, lalu berdiri dan meninggalkan ruangan Selena untuk menemui Dokter.
Namun, diam diam Selena meninggalkan rumah sakit tanpa sepengetahuan Al.
Selang beberapa menit, Al kembali ke ruangan itu. Namun Selena sudah tidak ada di tempatnya.
"Kemana gadis itu?" Batin Al.
***
Di lain pihak.
Seorang wanita cantik berambut panjang di ikat dengan rapi, pakaian yang serba hitam melekat ketat di tubuhnya. Tengah duduk di depan cermin menatap sebuah foto seorang pria.
"Genzo, sampai saat ini aku belum bisa melupakanmu." Gumam nya tersenyum sinis. "Kau tega meninggalkanku di hari pernikahan kita demi wanita lain."
"Tak!" suara bingkai foto di letakkan dengan kasar di atas meja. Lalu ia berdiri, kepalanya tertunduk, kedua tangan mencengkram meja.
"Semua pengorbananku sia sia, dan kau sama sekali tidak menghargainya!!" pekik wanita tersebut yang tak lain adalah Alexa.
"Prankkk!!"
Alexa membuang barang barang di atas meja ke lantai hingga berantakan.
"Aku membencimu!!" pekiknya lagi, menatap tajam pantulan wajahnya di cermin lalu tersenyum menyeringai.
"Lihat saja, aku akan membalaskan rasa sakit hatiku."
Alexa kembali berdiri tegap, membenarkan pakaian dan rambutnya. Berjalan dengan langkah tegap meninggalkan kamarnya. Di luar kamar, ia memerintahkan anak buahnya untuk membereskan barang barang di lantai. Setelah itu, Alexa mengendarai mobil mewahnya menuju rumah Genzo.
Sesampainya di depan pintu gerbang rumah Genzo. Alexa menepikan mobilnya, membuka kaca jendela. Menatap rumah seraya membuka kaca mata hitamnya. Ia dapat melihat dengan jelas dari dalam mobil, Genzo tengah duduk dikursi sendirian di teras rumah.
Rasanya Alexa ingin keluar dari dalam mobil, berlari mendekati Genzo dan memeluknya. Namun hal itu hanya ada dalam pikirannya, rasa benci sudah menyelimuti hati Alexa.
"Bisa bisanya kau bahagia bersama keluargamu, tapi sesikitpun kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat kau tinggalkan." Gumam Alexa tersenyum getir mengingat rasa sakit dan betapa malunya ia waktu itu.
Alexa menggunakan kaca mata hitamnya lagi lalu menutup kaca jendela saat melihat Genzo berjalan mendekati pintu gerbang. Dari dalam mobil, ia memperhatikan dan menatap wajah Genzo dengan puas. Tak terasa, bulir air mata membasahi pipinya. Buru buru Alexa menyeka dengan jarinya lalu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Aku seperti melihat Alexa, tapi rasanya tidak mungkin. Kabar terakhir yang kutahu, dia sudah pergi ke negara lain dan tidak pernah kembali." Gumam Genzo dalam hati menatap ke arah di mana mobil milik Alexa terparkir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
ron ron 75
semangat
2023-03-20
0