BAB 07

“Mbak dipanggil Mas An tuh...” ucap Neng Aufa kepada Naila usai pengajian. Naila langsung menuju Ndalem sambil masih membawa kitabnya.

“Assalamu'alaikum... ”

“Wa'alaikum salam...”

“Naila, namamu Naila kan...? ” tanya Gus An. Naila mengangguk.

“Tadi siapa yang buatin teh buat tamu...? ”

Aduh, kenapa Gus An masih mempermasalahkan tehnya tadi sih?... huhu...

“Hei, kamu dengar kan... ”

Lagian yang minum juga Ayah sama Ibuku, bukan orang lain...

“Naila...” Gus An menggerakkan telapak tangannya didepan wajah Naila.

“Emm, iya Gus. Apa jenengan akan mengungkitnya lagi...? lagian yang minum kan orang-tua saya sendiri bukan orang lain... ” Naila menyeringai, berusaha bersikap setenang mungkin.

“Iya saya akan selalu mengungkit.”

Nggak sopan banget anak ini berani ngomong banyak dihadapanku... batin Gus An.

”Sudahlah Gus, yang minum kan bukan orang lain...”

“Justru karena yang minum orangtua kamu sendiri, makanya saya akan memeberikan hukuman kepadamu. Karena kalau hal itu dibiarkan, lama-lama akan terjadi pada tamu lain...” Gus An menyeringai penuh kemenangan.

“Gus... please, hukuman saya sudah banyak dan berat Gus...belum nanti kalau ditambah, jadi makin banyak tugas saya nanti...” Naila merajuk, memohon seperti anak kecil yang meminta mainan. “Tingkahnya lucu, seperti anak kecil yang menggemaskan.” batin Gus An.

“Tidak ada negoisasi. Titik.”

”Gus...” Naila tidak sengaja memegang tangan Gus An karena niatnya tadi adalah memohon keringanan. Tapi Dia lupa, orang yang dihadapannya adalah seorang laki-laki yang bukan mahramnya. Hingga saat tatapan mata mereka bertemu, Neng Aufa membuyarkan semuanya.

“Umi'... Mas An pegang-pegang tangan Mbak Naila...”

“Maaf Gus, saya tidak sengaja...” Naila menarik tangannya yang sempat bersentuhan dengan milik Gus An. Laki-laki yang dihadapannya terlihat gugup. Lantaran adiknya berteriak memanggil Umi' dan Naila meminta maaf sambil menunduk.

“Jadi hukumannya adalah kamu harus menyetrika seluruh bajuku. Dan malam ini juga harus selesai karena besok akan saya pakai.”

Huft... Naila berjalan mengekori Gus An menuju kamarnya.

“Ini...” Gus An menyerahkan satu keranjang penuh pakaiannya yang baru diambil dari jemuran.

“Ini banyak banget...”

“Udah kerjakan sana, jangan protes mulu...”

...****************...

”Huhu... akhirnya selesai juga...” Naila bernafas lega setelah menyelesaikan tugas dari Gus An. Malam sudah mulai larut. Para santri sudah terlelap, hanya tersisa beberapa saja yang masih sibuk berkutat dengan pelajaran dan hafalannya.

“Itu bajunya siapa Mbak...? sepertinya bukan milik Abi deh...” tanya salah seorang santri yang masih terjaga.

“Ini semua milik Gus An yang menyebalkan itu...”

“Gus An...? kenapa jadi Mbak yang nyetrika...? biasanya kan udah ada bagiannya sendiri.”

“Jadi ini ceritanya Aku dikasih hukuman sama Gus An, padahal masalahnya cuma gara-gara salah memasukkan garam kedalam teh aja. Lagian tamunya yang minum teh buatanku itu Ayah sama Ibuku sendiri. Emang Gus An sukanya cari gara-gara...”

“Hmm...kok ada-ada saja sih Mbak kamu ini...” santri itu menggeleng keheranan saat Naila menceritakan kronologisnya.

Srek... srek... sebuah suara memecahkan keheningan malam. Naya dan beberapa santri yang masih terjaga seketika langsung terdiam. Mengedarkan pandangan keberbagai arah untuk mencari sumber suara.

“Palingan juga tikus bawa sampah Mbak...” ujar beberapa santri.

Srek... srek... suara itu terdengar lagi. Naila melihat kehalaman Pesantren. Dan benar ternyata banyak tikus yang berkeliaran sambil membawa sisa makanan.

Huft... Naila merebahkan tubuhnya yang sangat lelah. Apalagi punggungnya saat ini terasa sangat remuk akibat terlalu lama duduk menyetrika.

Srek... srek... suara itu semakin jelas. Tapi lebih mirip dengan suara jejak kaki yang memakai sandal. Naila langsung bangkit.

Jangan bilang kalau itu setan... Dia meremas jemarinya membayangkan yang bukan-bukan.

Tidak... tidak... Naila harus jadi pemberani... Dia coba membuka matanya yang dipejamkan. Naila menangkap bayangan dua orang laki-laki berjalan menuju tempat jemuran.

Siapa itu...? Jangan-jangan maling... Naila memutuskan untuk mengintip dari arah lain. Jiwa-jiwa tomboy nya muncul.

Dua orang laki-laki dengan bentuk yang tertutup sarung dan hanya tampak matanya saja menyentuh beberapa pakaian santri putri yang masih dijemur belum kering.

Jadi beneran mereka maling... Naila mencari posisi yang paling dekat dengan dua orang itu untuk menangkap basah mereka. Tapi belum sempat Naila mendapat posisi yang nyaman keduanya sudah berjalan dengan cepat menuju ke gerbang belakang Pesantren.

“Woy... maling...” dua maling itu lari karena mendengar sebuah teriakan. Naila ingin mengejar, tapi Dia mengurungkan niatnya karena saat ini Dia sudah tidak mengenakan hijab dan pakaian yang panjang.

Besok, Naila akan mengadukan kejadian ini kepada pihak keamanan.

...****************...

Paginya, ada ramai-ramai di tempat jemuran. Banyak santri putri yang berkumpul disana.

“Masa iya punyaku lima hilang semua...”

“Ternyata punyaku juga. Aduh, itu kan baru dibelikan ibu. Aku malu kalau minta lagi...”

“Ini punyaku tinggal satu, yang warna merahnya dua sama satunya warna hitam hilang...”

“Masih mending tuh disisain...”

Naila yang penasaran ikut bergabung bersama yang lainnya.

“Ada apa sih Mbak...? ”

“Kamu belum tau Nai, kalau banyak pakaian dalam yang hilang...? ”

“Hah... pakaian dalam...? ”

Ini-nih pelaku pencurian barang berharganya para santri yang meresahkan seantero Pesantren. Huhu...

Bantuin Naila buat nangkap manusia-manusia nakal itu ya guys...

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

ayo Naila keluarkan sisi tomboy mu

2024-04-01

0

Muj Ran

Muj Ran

ayo Naila semangat buat nangkap pencuri nya kami pasti bisa 💪

2024-03-21

3

Muj Ran

Muj Ran

wah parah nih masa yg di curi cuma pakaian dalam doang buat apa ya...🤦🏻‍♀️

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!