Kezia sudah siap dirias dan saat ini sednag berdiri disamping dimas. Dimas tetap tersenyum padanya walau dibalas Kezia dengan wajah datarnya.
"Maafkan Abang, sayang.." bisiknya lagi ditelinga Kezia yang membuat tubuh Kezia bergetar lagi.
Kezia tidak menjawab, ia tetap menatap lurus kedepan. Mama Rani mendatanginya dan berbisik lirih.
"Senyum! Atau jangan tampil sama sekali! Jangan membuat malu Dimas dan keluarganya karena kelakuanmu. Untuk kami jnagan kamu pikirkan! Dengan kelakuan mu seperti tadi saja sudah membuat kami sangat malu hingga muka ini tidak tahu harus dibawa kemana. Tetapi demi dimas, kami rela menjadi muka tembok! Menurut atau kamu tidak usah menjadi istri Dimas untuk selama-lamanya! Karena dengan begitu, kamu akan menyesalk suatu saat nanti karena sudah durhaka terhadap suami kamu sendiri!"
Ddddduuuuuuaaaaarrrrr...
Nggiiiiiiiinnggggg..
Terasa seperti sebuah hantaman di hati Kezia saat mendengar bisikan lirih dari sang mama yang mengatakan hal yang sama padanya.
MENYESAL.
Kata-kata yang tidak ingin Kezia dengar sedikitpun saat ini. Entah kenapa sisi lain dari hatinya tercubit saat mendengarkan kata-kata itu.
Ingin menolak, tetapi hatinya masih sakit. Kejutan yang berupa prank itu sangat melukai dirinya.
Kezia terpaksa mengukir senyum di bibirnya. Dimas tertegun melihat itu. Ia pun semakin semangat untuk menjemput maaf istrinya harus dengan berbagai cara walau bertaruh nyawa sekalipun.
Dimas tetap akan melakukannya.
Tangan Kezia sengaja mama Rani selipkan di lengan Dimas. kemudian mereka semua berjalan bersama menuju ballroom acara resepsi.
Semua tamu yang melihatnya sangat terpukau. Bagaimana tidak, kedua mempelai itu begitu antik dan tampan.
Keduanya sangat serasi.
Banyak tamu berbisik-bisik tentang kedua mempelai yang sudah kembali akur itu. Mereka berdua terus berjalan menuju ke pelaminna yang sudah di sediakan.
Kezia memposisikan dirinya saat ini sedang berbahagia hingga senyum manis yang sedari akad nikah sangat ingin Dimas lihat, kini terlihat jelas dimatanya.
Dimas terpesona saat melihat senyum manis yang terselip lesung pipi kecil di pipi kiri dan Kanan nya.
Cantik sekali.
Hingga Dimas tak bosan-bosan untuk memandangi Kezia. Hati itu sedang berbunga-bunga saat ini karena senyum dari bibir sang istri yang sangat ia rindukan kini terampang jelas dimatanya.
Seluruh tamu tersenyum dan tertawa melihat Dimas yang tidak henti-hentinya untuk memnadangi sang istri seperti yang tidak pernah bertemu sama sekali.
Acara resepsi itu pun segera di gelar. Banyak tamu yang memberikan semanga kepada mereka berdua.
Kenan dan Bella yang saat ini sednag berbahagia mencoba ingin membawakan sebuah lagu sesui dengan dirinya dan juga untuk pengantin baru itu.
Yang mereka sendiri tidak tahu jika keduanya sedang dalam masalah hingga hampir saja terputus akibat pran yang merupakan kejutan dari dimas untuknya.
"Ehm, ehm. Baiklah para hadirin semua. Karena saya sednag berbahagia saat ini. Maka kami berdua akan menyanyikan sebuah lagu remiks untuk menghibur anda semua! Musik! Mainakan!!!" seru kenan dengan semangat empat lima.
Bella sampai menepuk lengan Kenan karena merasa malu dengan kelakuan alay suaminya.
Sedangkan kena tidak peduli. Ia malah membalas sang istri dengan mencium pipinya di hadapan semua orang yang membuat tertawa melihat tingkah pasangan itu.
Menurut mama Rani dan Papa Reza, setelah acara Kezia di gelar. Maka akan menyusul resepsi pernikahan Kenan dan Bella satu bulan dari sekarang.
Suara alunan merdu itu mengundang perhatian kedua pengantin yang saat ini sedang tidak baik-baik saja itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments