Menjemput Maaf Istriku
Kezia keluar di dampingi oleh mama Rani dan juga kakak iparnya. Ia di tuntun untuk masuk kedalam mesjid.
Tiba disana, Kezia segera di dudukkan di sebelah Dimas yang kini tersenyum sekaligus terkekeh melihat wajah istri tercintanya datar tanpa ekspresi lengkap dengan tatapan kosongnya.
"Pakaikan segera maharnya! Takut saya!" kata Pak pernghulu membuat Papa Reza keheranan dan bertanya.
"Takut? Anda takut apa Pak?"
"Ehem, takut saya kecantol sama putri bapak yang sudah keduluan menjadi Istri orang euuyy!" celutuknya dengan wajah serius tetapi terkesan bercanda.
Semua yang mendengarnya tertawa. "Baiklah, baiklah. Ayo cepat pasangkan maharnya. Saya harus segera di desa sebelah. Disana juga sedang mengadakan acara! Nanti telat saya nggak kebagian dong makan kambingnya empat ekor!" lagi, gemuruh tawa terdengar.
"Empat ekor?"
"Hem. Tapi hanya ekornya saja sih." sahutnya santai.
Semua yang ada disana tertawa ngakak mendengar guyonan dari Pak penghulu itu.
Dimas memandangi Kezia yang sedari tadi tidak tersenyum. "Ini kenapa mantennya masam begini mukanya? Takut saya ah mau ngasi surat ini untuk ditanda tangani? Dikira saya tukang tagih hutang lagi sama mantennya!" sindir Pak penghulu pada Kezia.
Kezia melirik sekilas pada papa Reza dan juga Dimas yang kini tertawa.
"Cih!"
Papa Reza da Dimas terdiam mendengar decihan dari Kezia yang begitu sinis.
Kali ini mereka semua memang dalam masalah besar. Dimas dan Papa Reza saling pandang dan mengangguk.
"Berbaliklah pada suami mu, Nak." titah mama Rani pada Kezia.
Kezia bergeming. Ia tetap pada pendirian nya. Semua tamu kebingungan melihatnya. Pak penghulu menghela nafasnya lagi.
"Jika Neng cantik sedang ada masalah dengan keluarga, suami atau apapun. Selesaikan nanti saja. Saya harus cepat kembali ke desa sebelah ini!" Kezia menatap dingin padanya.
Pak Penghulu menelan salivanya. Dimas menghela nafasnya. "Maaf.. Jika Abang sengaja membuat rencana ini. Semua ini Abang lakukan untukmu. Ini semua kejutan untukmu, sayang. For you my wife!" ucap Dimas sambil berbisik lirih di telinga Kezia.
Kezia tetap bergeming. Ia tidak menyahut atau apapun itu. Hatinya saat ini begitu sakit dan kesal. Ia kecewa.
Ternyata seluruh keluarganya kompak mengerjai dirinya sampai-sampai dirinya hampir saja mati jika tidak mengingat wasiat sang kakak padanya.
"Sayang.." lirih Dimas dengan wajah bersalahnya
Kezia bergeming. Papa Reza dan Mama Rani pun merasa bersalah karena mereka berdua juga ikut andil di dalamnya.
Acara sakral itu pun selesai. Kini seluruh keluarga sedang berkumpul di rumah mama Rani dan Papa Reza karena mendadak Kezia ingin berbicara dengan semuanya.
Kezia menatap dingin pada seluruh keluarganya yang saat ini sedang duduk dihadapannya.
"Jika kalian pikir aku menerima pernikahan ini, maka semua itu benar. Aku menerima pernikahan ini karena wasiat dari kakak ku, almarhumah Zahra. Tetapi yang tidak ku sangka, kalian tega mempermainkan aku hingga hampir saja aku mati karenanya."
Deg!
Deg!
"Nak.."
"Kezia.."
"Sayang..." lirih Papa Reza, Keanu dan Dimas
Kenan sedang tidak berada disana. Ia dan Bella sudah lebih dulu pergi ke hotel untuk melihat persiapan acara resepsi adiknya.
"Kalian dengan tega mengatakan jika Dimas tidak ingin menikahiku karena ia sudah memiliki wanita lain. Dan sebagai gantinya, kalian menikahkan ku dengan pemuda dari seorang sahabat Papa. Aku terpaksa menerimanya karena aku pikir bisa untuk membalas rasa sakit hatiku pada nya. Tetapi ternyata. Kalian tega membohongiku!"
"Tetapi tak apa. Aku ikhlas. Aku sudah memenuhi wasiat dari kakak ku dengan menikahi ayah kandung dari si kembar. Tapi..." Kezia menggantungkan ucapannya
Hingga seluruh keluarga harap-harap cemas karena ucapan selanjutnya dari Kezia pasti akan sangat buruk.
"Akan tetapi, aku tidak bisa memaafkan kalian semua yang telah berkomplot membuat penipuan ini. Anggap saja ini hanya pernikahan kontrak. Antara aku dan Dimas tidak memiliki apapun! Hanya sebatas status saja. Dan jika kamu tidak menerima nya Dimas, kamu boleh menjatuhkan talak padaku hari ini, disini dan saat ini juga!"
"KEZIA!! JAGA BICARAMU!"
Kezia terkekeh sinis. "Maaf. Keputusan ku sudah bulat. Jika Papa tidak menginginkan ku, maka aku akan pergi dari rumah ini!"
Dddduuuaaarrrr...
Dimas mematung mendengar ucapan Kezia. Sungguh ia tidak menyangka. Jika keputusan nya membuat Kezia kesal malah berbalik pada dirinya. Niat hati ingin memberikan kejutan, malah dirinya yang mendapatkan kejutan dari istri tercinta nya.
Haruskah ia mengalah sekarang? Mereka bahkan baru saja menikah. Lalu apa yang harus ia perbuat agar bisa mendapatkan maaf dari sang istri tercintanya?
"Sayang.."
"Cukup! Cukup sampai disini! Selamat menikmati pernikahan indahmu yang telah kamu nodai dengan kebohongan!"
Dddduuuaaarrr...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Leni
masih remang" baca a blm jelas alur a
2024-08-08
0
yaniDanang
'Lenora' mampir kak, masih dalam menyimak💪💪💪
Like, favorit, satu bunga untuk mu💋💋
2023-03-03
4