Hanya Elena Yang Bisa

Setelah keluar dari ruang BK, dan menjalani hukuman ringan dari guru BK. Elena pergi ke kantin, dia sudah merasa sangat lapar karena menghadapi guru seperti Leo.

"Bu, bakso dengan sambal nya 5 sendok penuh yah!"

"siap neng" balas Bu kantin.

Elena duduk di salah satu meja di dekat meja Bu kantin. Karena belum jam istirahat, jadi Elena bisa duduk di mana saja.

"Ini non, bakso pedas nya"

"makasih Bu"

Bu kantin menatap Elena, dia sudah terbiasa dengan siswi satu ini. Karena memang dia yang paling sering bolos di jam pelajaran. Bukan bolos, tetapi siswi ini yang sering di usir keluar oleh guru karena sikapnya yang sedikit melanggar aturan.

Selain itu, Elena juga memiliki sikap yang ramah kepada orang yang lebih tua. Jadi, Bu kantin tidak merasa minder ketika berbicara dengan nya.

"Neng Elena kena hukuman lagi?" tanya Bu kantin lembut.

Elena mengangkat wajah nya setelah menyuap bakso ke mulutnya. Sambil mengunyah dia menjawab pertanyaan Bu kantin.

"Begitulah Bu, guru sok tampan itu selalu mencari cara agar saya keluar dari kelas nya"

Bu kantin tersenyum, dia memberikan tisu pada Elena.

Meskipun cara makan Elena seperti itu, dia tetap terlihat cantik dan anggun. Wibawa itu sudah mendarah daging di dalam tubuhnya.

"Makasih Bu" lirih Elena. Ibu kantin mengangguk, tersenyum manis pada Elena.

"Hati hati Lo neng, benci bisa jadi cinta Lo..." goda ibu kantin.

"Aduh Bu, saya jadi gak selera makan ni dengar nya. Pria itu gak cocok sama saya"

"Loh kok gak cocok?" ujar Bu kantin heran.

"Emang ibu mau lihat rumah tangga saya penuh dengan bom atom? atau kami bisa memiliki anak seperti tom and Jerry" jawab Elena yang mampu membuat ibu kantin tertawa keras.

"Neng ini ada ada aja, kalau sudah cinta. Tidak akan ada kata itu keluar dari mulut nen"

"Ahaha di mimpi Bu" sahutnya lagi.

Elena kembali melanjutkan makan nya, sedangkan Bu kantin melanjutkan pekerjaannya. Sebentar lagi bel akan berbunyi.

Tanpa kedua wanita itu sadari, seseorang mendengar semua percakapan mereka. Orang itu tersenyum manis.

"Tom & Jerry bagus juga" gumam nya, kemudian berlalu pergi dari sana dengan senyum manis terbit di bibirnya.

Sangat langkah, melihat pak guru tampan yang sangat di takutkan ini tersenyum manis seperti itu.

Kringgg!!!!!!!

Elena baru saja selesai makan, Dia tersenyum mendengar bel istirahat berbunyi.

Dengan begini, dia tidak perlu berdesakan dan berebutan meja dengan adik adik kelas nya di kantin.

"Bu nanti saya transfer yah. Soal nya uang saya ada di tas" teriak Elena sebelum beranjak keluar.

"Oke neng, siap" balas Bu kantin mengangkat jempol nya.

Elena berjalan keluar dari kantin menuju ke kelas nya. Ketika melewati lorong kelas anak IPS. Seorang siswa tampan menghalangi jalan nya.

"Hallo Elena gue yang super cantik. Lo mau kemana?"

"Gue lagi gak mood Sam, gue capek banget dan gue mau ke kelas!" balas Elena melewati Samuel begitu saja.

Pria tampan itu hanya bisa mendengus. Dia adalah pengagum Elena, mengejar cinta gadis yang sejak pertama kali bertemu sudah membuatnya jatuh hati.

Namun, mendapatkan Elena bukan kah hal muda. Apalagi saingan nya yang sangat banyak tak kalah gentle seperti nya.

"Elena?? Akhirnya Lo datang juga"

Rose dan Lisa menarik Elena agar melangkah cepat dan duduk di kursi nya.

"Ada apa?" tanya Elena bingung.

Lisa memijat kepalanya yang terasa sangat nyeri. Lalu, dia menatap elena yang menunggu jawaban dari nya.

"Elena, Lo tahu gak guru killer itu memberi kita 25 soal dalam waktu 1 jam harus selesai. "

"Terus??" tanya Elena masih belum paham.

Plok

Rose menepuk keningnya, entah sejak kapan Elena mendadak Lola seperti ini.

"Elena, Lo gak tahu apa. Soal Fisika, dan kita bukan Lo yang bisa jawab dengan cepat dan benar. Lebih parah nya lagi, jika tidak selesai, maka kita akan di beri soal yang lebih sulit di setiap pertemuan!" jelas Rose panjang lebar dengan nafas tersengal.

"Elena!"

Suara bariton ketua kelas menggelegar di telinga ketiga gadis itu. Pria itu berjalan mendekat kearahnya, bersaman dengan anak anak yang lain.

"Ada apa, mengapa kalian mendekati gue??" tanya Elena heran.

"Elen, hanya Lo penyelamat kita. Lo harus bujuk guru tengil itu, agar membatalkan peraturan itu!" ucap ketua kelas membuat Elena melebarkan matanya.

"Kenapa harus gue? Lo kan ketua kelas. Harus nya Lo yang bertanggung jawab!"

"Aduh Elena, Lo tahu sendiri. Tidak ada yang bisa membantah pak Leo, kecuali Lo!" sahut siswi lain.

"Lo semua kan tahu, gue kena hukum terus sama tu guru. Gimana ceritanya gue bisa bujuk dia. Ogah a" tolak nya.

Semua murid mendadak panik, mereka tidak bisa belajar dalam tekanan seperti itu. Apalagi pak Leo tidak akan main main dengan ucapan nya.

Elena melirik semua teman sekelasnya, mereka masih berdiri mengelilingi meja nya.

"CK...Kalian ini kenapa sih. Gue sama tu guru gak baik, bagaimana mungkin gue membujuknya. Yang ada gue sama dia adu bacok!"

"Tapi hanya lo yang bisa membantah dia elena"sahut mereka.

"Memangnya kalian semua tidak menyelesaikan tugas nya? ada berapa soal yang tidak kalian kerjakan?" tanya Elena mulai pasrah.

"Hanya 5 dalam 1 jam" cicit Rose, membuat Elena melebarkan mata.

"Kalian hanya mengerjakan 5 soal dalam 1 jam??? apa gak gila huh??? setidak nya kalian bisa mengerjakan setengah dari semua soal itu!" decak Elena.

"Mau bagaimana lagi, kita semua menunggu Lo kembali. Tapi Lo gak kembali!" sahut yang lain.

"Huh, gue mulai meragukan kalian ini anak IPA atau tidak" cibir Elena.

Gadis itu memegangi kening nya, memikirkan bagaimana cara nya agar terlepas dari pria ini.

"Please Elena. Bantu kita. Lo tahu sendiri kita sudah banyak tekanan dari guru kian, masa dari pak Leo di tekan lagi. "

"Benar Elena, tolong lah...."

"Elena please..."

Elena menjadi pusing, semua teman nya memohon kepadanya. Hubungan dengan Leo juga tidak baik. Mereka selalu berdebat dan berakhir Elena yang mendapat hukuman.

Sekarang, dia harus membuat pria itu membatalkan hukuman nya?? Oh my God, entah apa yang gadis itu lakukan.

Tidak tahan dengan permohonan semua teman nya, akhirnya Elena menyetujuinya.

"Ahhh... Baiklah, gue akan coba!" erang Elena yang langsung di sambut oleh teriakan bahagia teman teman nya.

"Yee... Terimakasih Elena. Lo emang yang terbaik!"

"Gue tahu Lo akan melakukan yang terbaik!"

"Benar!!"

"Elena terbaik!"

Puja dan puji terdengar masuk ke telinga Elena. Entah apa yang harus gadis ini lakukan nanti. Yang pasti, dia harus meredakan mereka terlebih dulu sebelum dia stres dengan suara kompak mereka.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

guna pesonamu elena u menjerar guru killer pak leo😅😅😅

2023-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!