Hari Yang Panas

Ini dia Naila, yang dengan berani membalas tatapan Farel, ia akan segera memberikan jawaban yang Farel butuhkan.

"Ya, aku setuju" dengan penuh keberanian Naila mengatakan apa yang terbesit di benaknya, ia bahkan tak mengalihkan tatapan nya dari Farel.

Dan hanya beberapa detik, Naila dapat merasakan bibirnya di sentuh oleh bibir Farel, ia menutup mata rapat-rapat saat merasakan manisnya bibir pria itu.

Di sinilah kisah Naila di mulai...

Naila pikir Farel akan menciumnya dengan kasar, namun ternyata dugaannya salah besar. Ciuman Farel sangat lembut dan tidak terburu-buru, bahkan Naila dapat merasakan kelembutan pria itu.

Farel menggigit bibir bawah Naila lalu dengan lembut menghis@p nya, membuat Naila mengerang. Lidahnya bermain dengan lincah di dalam rongga mulut Naila, sementara kedua lengannya melingkari pinggang Naila untuk menopang tubuh wanita itu agar tidak jatuh.

Ketakutan dan kegugupan yang tadi Naila rasakan berubah menjadi gelembung yang tiba-tiba menghilang.

Bahkan tanpa berpikir, Naila melingkarkan kedua tangan nya di leher Farel dan mengikuti permainan pria itu. Mereka saling memainkan lid@h yang membuat gejolak itu semakin besar.

Farel mencengkram pinggang Naila dengan erat, membuat tubuh keduanya semakin menempel.

"Aaaahh" Naila kembali mengerang saat Farel menghis@ap bibir bawahnya.

Naila dapat merasakan kej@ntanan Farel yang mengeras hingga membuat gelitik aneh pada kewanita@n Naila.

Naila menarik rambut Farel saat pria itu memijit punggung nya, sementara ciuman Farel sudah berpindah ke telinga.

Naila bukan dirinya lagi, ketakutan dan kecemasan nya benar-benar hilang. Bahkan ia lupa kalau semua ini ia lakukan untuk adiknya.

"Kamu memiliki bibir paling enak yang pernah aku rasakan" bisik Farel di telinga Naila, sebelum menggigit telinga Naila dan kembali mencium bibir wanita itu.

Farel menyudahi ciuman mereka sejenak dan menatap Naila dengan lembut. Tatapan dingin dan aura yang kuat hilang dan digantikan oleh nafsu yang membara. Naila ingin menghindari tatapan Farel tapi i ia idak bisa. Sesuatu menariknya untuk melihat wajah tampan Farel.

Farel menendang pintu hingga tertutup dan langsung pergi ke tempat tidur sambil menggendong Naila, ia dengan hati- hati menidurkan tubuh Naila.

Jari-jari Farel Menyusuri area kewanita@n milik Naila, sementara matanya menatap wajah cantik Naila dalam-dalam.

"Apa kamu takut ?" Tanya Farel, matanya terus menatap wajah Naila.

Suara Farel sangat berubah saat itu, biasanya pria itu akan berkata dengan nada dingin dan saat itu berubah menjadi sangat lembut. Naila menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Farel.

"Jika kamu akan menyesal, kamu masih bisa mundur sekarang" ucap Farel lagi.

Naila bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia akan menyesal suatu hari nanti ?.. Tetapi jawaban yang ia temukan ia tidak akan menyesal, karena yang saat ini Naila rasakan adalah sebuah kebahagiaan.

"T-tidak" jawab Naila dengan suara rendah.

Untung lampu di ruangan itu tidak menyala, karena kalau tidak Farel bisa melihat wajah Naila yang memerah usai mengatakan itu.

Farel kembali mencium bibir Naila dengan lembut sebelum akhirnya ia membuka kedua p@h@ milik Naila.

"Aku tau kamu banyak pertanyaan yang ada di pikiran mu, tenang saja jangan khawatir ! Aku akan menjawab semua pertanyaan mu, tapi tidak sekarang. Karena saat ini aku ingin menyenangkan mu"

Naila kembali menggigit bibir bawahnya dan mengangguk, Membiarkan Farel melakukan apa saja yang ingin pria itu lakukan. Ia tidak bisa mengerti dengan dirinya sendiri, tadi ia ingin mundur namun sekarang ia justru tidur di kamar Farel dan membiarkan pria itu menyentuh bagian pribadinya.

Detak jantung Naila semakin kuat, mungkin saja Farel dapat mendengar hal itu. Apalagi saat ini pria itu sedang mencium lehernya sementara tangannya berusaha menurunkan celana Naila.

"Tenang ! Ini tidak akan menyakitimu" ucap Farel.

Kemudian Farel berlutut sambil membuka kedua p@ha milik Naila. Mata pria itu terkagum saat melihat penampakan nyata tanpa berbalut benang satupun.

Naila dapat merasakan Angin dingin menerpa kewanit@annya yang tak tertutup apa-apa.

"Milikmu bagus" Farel kembali berkata dengan suara serak, dan membuat tubuh Naila semakin bergejolak.

Naila harus tersentak saat jari tengah milik Farel menyusuri bagian intinya yang sudah sangat bas@h.

"Bas@h sekali" Ucap Farel sambil menekan sedikit klito_risnya yang belum pernah disentuh siapapun.

Naila ingin melihat wajah Farel saat memainkan bagian intinya, namun wajah Farel terhalangi oleh kedua kakinya. Ia harus menutup mata cukup erat saat merasakan jari tengah milik Farel memasuki kewanita@an nya.

"Sempit sekali" kata Farel

Helaan napas terdengar dari mulut Naila saat jari Farel bergerak maju mundur. Ia menahan napas saat merasakan kenikmatan yang berbeda.

"Aaahh" Naila kembali mengerang pelan. Tangan nya mencengkram seprai tempat tidur saat Farel mempercepat permainan nya.

"Sangat seksi"

"Tu_an"

Naila kembali mengerang ketika ia merasa akan mencapai sesuatu yang akan meledak di bawah sana. Ia rasanya akan mencapai sesuatu yang hanya bisa di lakukan dengan bantuan Farel.

"Huuuuu" Naila menurunkan napasnya yang memburu saat sesuatu itu sudah berhasil ia capai. Tubuhnya mendadak lemas saat Farel mengeluarkan jari tengahnya.

Ketika Farel menurunkan kedua kakinya, barulah Naila dapat melihat wajah tampan pria itu dengan bebas. Tiba-tiba saja Naila merasa malu.

"Adik ku" gumam Naila saat pikiran nya teringat dengan Roman yang saat ini terbaring di rumah sakit.

"Aku akan mengurusnya, kamu istirahat saja !" Ucap Farel.

Naila ingin bangun namun Farel langsung memberikan tatapan mematikan, membuat Naila mengurungkan niatnya dan kembali berbaring.

"Jangan bergerak ! Aku bilang istirahat lah !" Kata Farel sebelum berlalu pergi.

Tapi beberapa detik kemudian Farel kembali, dan tiba-tiba Naila merasakan bagian intinya dingin, ia melihat ke bawah dan terkejut saat melihat Farel tengah mengelap bagian itu.

Farel kemudian mencium kening Naila "tidurlah ! Kita akan bicara setelah kau bangun"

Bukan karena kelelahan ataupun karena Farel menyentuhnya, tapi karena semalam Naila tidak tidur dengan nyenyak, membuatnya langsung terlelap di atas kasur milik Farel.

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

Naila....

2023-09-08

0

Santi Sukmawati

Santi Sukmawati

hareudang thorr

2023-03-15

0

lovely

lovely

kurang 🔥🔥 thour 😜

2023-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!