Mio menyebrang karena sekolah barunya berseberangan dengan SMA Negeri kawasan. Sedangkan Selen masuk ke gerbang sekolahnya dan mencari gedung SMA Negeri 5. Setelah menemukannya dia masuk ke dalam sekolahnya dan disambut oleh kakak OSIS sebagai awal OSPEK menyambut siswa/i baru yang duduk di bangku kelas X.
Selen melihat spanduk penyambutan murid baru di sekolah barunya. Dia masuk dan melihat murid-murid melihat pembagian kelas. Begitu ramai dan sesak, sehingga banyak yang berdesak-desakan yang di mana membuat yang ingin bergabung menjadi malas karena banyak sekali murid-murid yang ingin tahu masuk kelas mana. Sementara Selen hanya bisa melihat kerumunan tersebut. Dia pergi ke perpustakaan untuk menunggu hingga kerumunan tersebut berkurang.
Selen pergi ke perpustakaan yang berada di lantai 3 karena sebelumnya dia melihat denah sekolahnya dan pergi mencari letak posisi perpustakaan. Perlu memakan waktu sekitar 20 menit untuk mencari posisi perpustakaan sekolahnya dan sesudah menemukannya dia mengadem dirinya dan membaca beberapa buku yang tersedia di perpustakaannya setelah jam menunjukkan pukul 06.40 WIB dan segera Selen keluar dari perpustakaan dan menuruni tangga sekolahnya dan melihat papan pengumuman pembagian kelasnya. Dia melihat satu-per satu dengan teliti agar tidak melewatkan nama yang terpampang di papan tersebut. Dia melihat di setiap nama di setiap kelas.
"Selen..Selen..." gumam Selena mencari namanya.
Dia melihat dengan cermat setiap nama teman-teman seangkatannya. Di juga mencari di setiap kelas dan ada 6 kelas untuk kelas X. Akhirnya dia menemukan namanya.
Selena Adven Salim kelas X-5
Selena melihat namanya yang terpampang di kelas X-5 dan segera dia pergi menuju ruang kelasnya, X-5 sebelum bel berbunyi tepat jam 07.00 WIB karena jam masuknya adalah jam 07.00 WIB. Semua murid baru sudah memasuki kelasnya masing-masing begitu juga dengan Selen dia sudah berada di kelasnya dan duduk di kursinya yang dia inginkan karena masih belum dibagi oleh wali kelas. Mereka sempat mengobrol sebelum wali kelas mereka masuk ke kelas.
Di ruangan OSIS, terlihat ketua dan wakil ketua OSIS memberi arahan mengenai OSPEK yang diadakan oleh adik kelas mereka yang baru masuk selama 5 hari dalam pengenalan lingkungan sekolah sehingga bisa menciptakan suasana kekeluargaan.
"Kalian sudah paham kan penempatan posisi kalian di mana?" tanya ketua OSIS untuk memastikan anggotanya paham posisi kelas.
"Paham!" serentak anggota OSIS menjawab ketua-nya.
"Baiklah, kalau sudah paham kalian bisa kembali ke kelas yang sudah dibagikan," ucap ketua OSIS membubarkan pertemuan mereka.
Anggota OSIS membubarkan diri dan menuju ke kelas yang sudah dibagikan oleh ketua dan wakit ketua mereka. Setiap kelas akan dimasuki 2-4 anggota OSIS sebagi panitia pengenalan lingkungan sekolah. Empat snggota OSIS menuju kelas X-5 dan mereka masuk sebelum wali kelas masuk. Masuknya anggota OSIS membuat para murid baru bertanya-tanya dalam hati mereka.
"Ada apa ini?" bisik salah satu murid yang kebingungan dengan kedatangan kakak kelas mereka ke teman sebangkunya.
"Aku juga tidak tahu, mungkin nanti akan diberi tahukan," balas teman sebangkunya yang langsung menjawab temannya karena takut dimarahi oleh kakak tersebut.
"Baiklah," ucapnya.
Para siswa di kelas X-5 menunggu informasi yang akan diberi tahu oleh kakak-kakak OSIS yang ada di dalam kelas mereka.
"Perhatian adik-adik kelas X-5," ucap salah satu anggota OSIS.
"Nama kakak adalah Leon, kalian panggil saya kak Leon. Kak Leon akan membingbing kalian dalam pengenalan lingkungan sekolah selama 5 hari kedepan," ucap salah satu anggota OSIS yang bernama Leon.
Para siswa baru kelas X-5 terutama siswi melihat muka rupawan Leon yang sangat menarik perhatian kamu hawa. Membuat mereka bersemangat membayang ke depannya dibantu oleh kakak OSIS yang tampan dan keren. Sementara anggota OSIS yang bersama Leon ini hanya bisa menggeleng kepala mereka karena mereka sudah memastikan jika adik kelas mereka akan terhipnotis pesona Leon yang memang sangat mudah mearik minat para gadis.
"Mengerti kakak-kakak," ucap serentak para murid di kelas X-5.
Setelah itu perkenalan dengan kakak OSIS lainnya.
Pertama kakak yang memiliki badan tegap dan putih dan juga menawannya seperti kak Leon, ini bernama Albert. Leon dan Albert sama-sama memiliki karateristik poster tubuh yang tegap dan gagah, kulit putih mulus dan bersih dan tidak lupa wajah tampan dan menawan yang menarik minta para cewek di sekolah SMA Negeri 5. Hanya saja perbedaan dengan sifat mereka.
"Halo perkenalkan nama saya Albert, panggil saja Kak Albert. Dan saya jelaskan memanggil nama saya jika membutuhkan dan itu terkait dengan proses pengenalan sekolah dan jika di luar acara itu jangan pernah akrab dengan saya," ucap Albert dengan dingin dan tegas.
Para murid lainnya yang mendengarkan perkataan Albert membatin terutama para gadis yang menciut untuk mendekati Albert karena dinginnya.
"Dasar kulkas 21 pintu," batin Selen dalam hati.
Setelah perkenalan Albert, kakak cantik dengan body ramping memperkenalkan diri. Pesonanya membuat adik-adik di kelas X-5 terutama kamu adam terpesona akan pesona kakak cantik tersebut.
"Kalau aku panggi saja Kak Celi, karena namaku Celine," ucap Celine memperkenal diri. Celine dikenal sebagai kakak kelas yang cantik, pendiam, pintar dan cuek. Dia sekarang angkatan kelas XI dan dia seangkatan dengan Leon dan Albert.
"Wahh kak Celi cantik sangat," batin semua murid kelas X-5 termasuk Selen.
Selanjutnya kakak cantik namun judes yang sekarang memasuki kelas XII bernama Jully.
"Halo adik-adik kelas X-5, perkenalkan namaku, Jully. Kalian panggil aku kak Jully," ucap Jully sedikit judes.
"Kakak cantik ini galak amat," batin murid kelas X-5 termasuk Selen juga.
Celine, Leon dan Albert sudah hafal betul dengan sikap judes kakak senior OSIS nya itu. Sementara tinggal satu orang lagi yang belum memperkenalkan dirinya ke adik-adik juniornya.
"Aku orang yang terakhir ya?" ucap orang terakhir tersebut melihat rekan-rekan OSIS-nya menatapnya karena mereka semua sudah memperkenalkan diri mereka ke adik-adik mereka yang baru masuk ke kelas X.
"Cepat kau perkenalkan diri, jangan banyak bekicot," ucap Jully dengan nada judesnya.
"Ampun nona cantik jangan judes-judes dong nanti pesonanya turun loh," jawab kakak terakhir yang sama-sama seangkatan dengan Jully. Anak tersebut terburu memperkenalkan dirinya setelah mendapatkan lirikan tajam dari Jully.
"Hai adik-adik kelas yang tampan dan cantik, perkenalkan namaku Valentino. Panggil saja Kak Valen," kata Valen dengan ramah sehingga dia dicap playboy oleh teman-temannya karena suka tebar pesonanya dan ramahnya.
Pesona Valen sangat top melebihi Leon karena keramahannya di depan semua murid-murid. Sementara Celine, Jully dan Albert merasa ingin muntah karena sikap alay Valen di mata mereka. Jika ketiga kakak OSIS merasa jijik namun berbeda dengan murid-murid kelas X-5 sangat menyukai dengan pesona Kak Valen. Sementara Kak Leon cemberut karena kalah pamor dengan Kak Valen.
......****************......
Beri dukungan karyaku berupa like, vote, rate, favorit, gift dan comment. Bisa mampir juga ke IG Auhtor dan follow ya. Ini ya IG Auhtor..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
🥀𝐇𝐀𝐍𝐈𝐄🍂
semangat up kak!
2023-03-12
6