Awal

Matahari masuk ke kamar seorang gadis remaja yang saat ini akan memasuki tahun ajaran baru di sekolahnya. Gadis tersebut berusia 15 tahun dan menginjak kelas 10 di SMA Negeri 5, Medan. Dia mendapatkan jalur prestasi masuk SMA Negeri favorit yang berada di Medan. Saat ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah dia libur kelulusan SMP nya. Namun saat ini dia masih belum terbangun dari mimpinya.

Pukul 06.00 Waktu Indonesia Barat.

Jam tersebut sudah menunjukkan di alarm milik gadis tersebut. Alarm berbunyi karena sudah disetel oleh gadis tersebut agar dirinya tidak telat bangun pagi di hari barunya memasuki sekolah baru dan lembaran yang baru.

Sang ibu menyadari jika putri semata wayang masih belum bangun dengan segera ibu gadis tersebut segera menuju kamar putrinya tersebut. Sang ibu segera masuk tanpa mengetok pintu terlebih dahulu agar dengan mudah membangunkannya karena sang ibu sangat ingin mengomeli putrinya yang belum bangun di hari pertamanya masuk SMA. Setelah membuka pintu kamar anak gadisnya, ibunya langsung saja memukul pelan pundak putrinya itu.

"Selena, bangun Selena. Ini sudah jam berapa? Kamu masih tidur kayak babi saja," ucap ibunya menguncang tubuh putrinya agar bangun dan bersiap ke sekolah.

"Hoohaamm... sebentar Bu, aku masih mengantuk," ucap gadis yang bernama Selena.

"Mau teruskan sampai jam berapa tidurmu? Kamu kemarin pasti bergadang, bukan? Kalau tidak, kau tidak mungkin tidak bisa bangun pagi," omel sang ibu Selena.

Mau tidak mau Selena bangun pagi agar omelan ibunya berhenti jika dia bangun pagi.

"Iya, iya, Bu, ini Selen sudah bangun," ucap gadis yang bernama Selena dan dipanggil Selen sejak dia kecil.

"Baguslah jika kamu sudah bangun. Segeralah bersiap ke sekolah agar kamu tidak terlambat pada saat pertama masuk di sekolah baru dan tahun ajaran baru," omel sang ibu kepadanya.

"Iya Bu, Selen akan bersiap-siap," ucap Selena bangun dari kasurnya dan beranjak pergi agar omelan ibunya bisa segera berhenti.

Sementara itu ibunya hanya bisa menggeleng kepalanya karena melihat tingkah anaknya yang sangat susah dibangunkan ketika setiap pertama kali masuk sekolah setelah libur sekolah yang panjang.

Setelah bangun dari tidurnya membuat Selena segera masuk ke kamar mandi setelah membawa baju dan pakaian dalam ganti. Segera dia melepaskan semua pakaiannya dan mandi di bawah pancuran shower. Cukup lama dia menikmati mandinya sambil mengingat bacaan romantis yang dia kemarin baca hingga bergadang.

"Sangat romantis kemarin, Ahhh.... jadi jomblo itu rasanya begini ya," batin Selen sambil menikmati mandinya.

"Jadi kepingin pacaran dan usiaku sudah 15 tahun. Harusnya boleh dong," batin Selena dengan semangat.

"Ini anak mandinya lama sekali. Apa dia kepingin telat?" batin ibunya yang sudah menunggu Selen di meja makan dan sudah menghidangkan lauk pauk untuk sarapan pagi dan bekal Selen untuk hari pertama masuk sekolah.

Byur...byurr....

Suara air yang dibuat main oleh Selen dari shower yang nyala.

"Selen, cepetan mandimu. Ini udah jam 06.15 loh kamu nanti bisa telat," teriak ibunya dari ruang makan.

"Iya, Bu, ini Selen membersihkan badan Selen dari sabun", teriak Selen kembali.

"Oke, Ibu tunggu kamu. Sing cepet loh ya Selen", teriak ibunya.

Hampir memakan waktu 25 menit bagi Selena untuk mandi dan berganti baju. Sesudah dia berganti pakaian, dengan cepat dia keluar dari kamar mandi dan menuju ruang makan karena ibunya sudah menunggu di sana. Sementara ibunya terlihat sangat ingin mengomelnya kembali karena Selen mandinya amat lama.

"Kamu ini mandinya lama sangat. Sekarang cepatlah makan agar kamu ada tenaga saat bersekolah," ucap sang ibunya.

"Baik, Bu, Selena akan mengambil lauk pauknya," ucap Selen yang mengambil centong nasi dan mengambil sesuai takarannya yang sanggup dia habiskan.

"Kalau begitu kamu bisa menikmati lauk pauk buatan Ibu," ucap ibunya sambil tersenyum

"Baik, Bu," ucap Selen menganggukkan kepalanya dan segera memilih lauk mana yang akan dia pilih. Setelah menemukan pilihannya, Selena segera mengambil lauk pauk buatan ibunya yang sangat enak.

"Selamat makan, Bu," ucap Selena kepada ibunya setelahnya dirinya selesai mengambil lauk pauk buatan ibunya dan menaruhnya di mangkuk miliknya.

"Selamat makan putri Ibu dan jangan lupa berdoa dahulu," ucap ibunya mnegingatkan putrinya untuk berdoa sebelum makan baik makan pagi.

"Baik, Bu," patuh Selena.

Selen menutup matanya dan berdoa untuk bersyukur akan makan pagi sudah disiapkan oleh ibunya. Ibunya juga melakukan hal yang sama seperti Selen. Setelah selesai berdoa, mereka berdua menikmati makan pagi.

Sesudah makan, tidak lupa Selena segera mengambil seragamnya dan menyetrika. Sedangkan ibunya meringkas sisa peralatan yang dipakai untuk makan pagi mereka dan segera mencuci semua peralatan sisa yang dipakai untuk makan pagi.

"Bu, kapan ayah pulang?", tanya Selen di sela dia menyetrika seragam putih abu-abunya.

"Belum ada kabar dari ayahmu, sayang," ucap ibunya dengan sambil mencuci bekas piring dan mangkuk yang dipakai.

"Aku kangen dengan ayah. Kapan ayah pulang ya?" batin Selena sambil menyetrika.

Setelah menyetrika seragamnya dan bersamaan dengan selesai ibunya mencuci bekas peralatan yang dipakainya. Selena kembali ke kamar dan berganti dengan seragam putih abu-abunya. Setelah itu dia menyisir rambutnya dan mengikat rambutnya dengan kunci dua dan memakai kacamata bulatnya yang memiliki minus sedikit. Sebenarnya rupa Selena sangat cantik namun dia sangat menyukai gaya gadis culun sehingga dia berdandan seperti itu di hari pertamanya ke sekolah.

Sesudah selesai berdandan Selena mengambil dan memanggul tas sekolahnya ke punggungnya. Dia keluar dan serta mengucapkan salam kepada ibunya.

Jam menunjukkan pukul 06.35 WIB di jam dinding di ruang keluarga.

"Bu, Selen berangkat ke sekolah dahulu, ya,” ucap Selena sambil salim tangan ibunya.

"Iya, hati-hati, ya, nak. bus sekolah nanti ninggalin kamu loh," ucap ibunya sambil mengelus dan mencium rambut halus dan lembut putrinya itu.

"Baik, Bu," ucap Selena keluar dan memakai kaus kaki dan sepatunya.

"Selen, jangan lupa bekalmu ini," ucap sang ibu sambil menyerahkan tas bekal yang berisi bekal yang dia bawa agar tidak lupa diberikan kepada Selena.

"Hati-hati saat ke tempat bus sekolah mangkal dan jangan lupa selalu berdoa di mana kamu berada," ucap ibunya mengingatkan putrinya sebelum pergi ke tempat bus sekolah yang biasa menunggu murid-murid.

"Baik, Bu,Selen akan berhati-hati," ucap Selen.

Selen segera berjalan kaki menuju bus sekolah yang biasa menunggu di pintu masuk perumahan menengah. Dia tiba di bus pukul 06.40 WIB dan untung saja bisnya belum pergi meninggalkan dirinya dan dia langsung menaiki bus tersebut dan dia melihat tempat duduk masih banyak yang ksong. Sementara ibunya hanya mengantar Selen sampai di gerbang rumahnya dan menatap punggung putrinya yang lama-lama menjauh dari pandangannya. Setelah itu dirinya memasuki rumahnya dan menutup kembali pintu rumahnya dan mengunci demi keamanan rumah mereka.

Ini novel ketiga buatan Author. Beri like, vote, favorit, rate, dan comment untuk dukungan karya Author. Kasih komentar jika karya Author kurang ya. Terima kasih sudah dukung terus karya Author.

Jangan lupa mampir ke karya Author lainnya ya. Arigatou gozaimasu.

Terpopuler

Comments

☠Mia Novita

☠Mia Novita

Sama kek mamah akulah. suka bawel😂

2023-04-10

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Awal
3 Tahun Ajaran Baru
4 Penyambutan
5 Perkenalan Kakak-kakak OSIS
6 Wali Kelas dan Guru Pendamping
7 Istirahat
8 Jam Pulang Sekolah
9 Selena Pulang
10 Sepasang Mata Coklat
11 Sedikit Kegaduhan
12 Les Kimia Hari Pertama
13 Satu Les Dengan Dia
14 Baru Menyadari Jika Satu Kelas Dengannya
15 Reaksi dan Jawaban Dari Anthony dan Staunlaus
16 Mulai Kelas
17 Perkenalan
18 Pelajaran Dimulai
19 Bu Laras Menjelaskan
20 Kelas Les Selesai
21 Kedekatan Staunlaus dan Selena
22 Pemberitahuan
23 Chat Group Kelas
24 Pulang Bersama Ibu
25 Sesampainya Di Rumah
26 Selen Mempersiapkan OSPEK Besok
27 Senam Pagi Bersama
28 Acara MOS Selanjutnya
29 Kelas X Berkebun
30 Anthony Ingin Mendekati Selena Kembali
31 Rasa Penasaran Rekan Kerja Staunlaus
32 Selesai Bekerja Sambilan
33 Selena Sendirian Di Rumahnya
34 Tiffany Setuju dan Semangat
35 Keharmonisan Keluarga Tiffany
36 Selena Panik
37 Staunlaus Menelepon Selena
38 Hiatus
39 Hiatus Sementara
40 Merry Christmas 2023 dan Happy New Year 2024
41 Hari Pertama Selesai MOS
42 Menunggu di Halte Bus
43 Jam Pelajaran Pertama
44 Pelajaran Fisika yang Menguras Otak
45 Leon, Guru Fisika yang Ganteng tetapi Tegas
46 Belajar Mandiri
47 Tugas Pertama Fisika
48 Pelajaran Geografi
49 Tugas Kelompok Berkerja di Perpustakan
50 Kerja Tugas Kelompok di Perpus
51 Kerja Tugas Kelompok di Perpus
52 Makan dahulu
53 Berdua di Kantin
54 Gosip di Perpustakaan
55 Perpustakaan Hampir Tutup, Memilih Pulang
56 Staunlaus Terima Tawaran Vanya
57 Staunlaus Terima Tawaran Vanya
58 Tiba di Rumah Staunlaus, Nana Kaget
59 Di Rumah Staunlaus
60 Siap-siap Ke Les
61 Curhat
62 Pertengkaran Staunlaus dan Anthony
63 HIATUS
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perkenalan
2
Awal
3
Tahun Ajaran Baru
4
Penyambutan
5
Perkenalan Kakak-kakak OSIS
6
Wali Kelas dan Guru Pendamping
7
Istirahat
8
Jam Pulang Sekolah
9
Selena Pulang
10
Sepasang Mata Coklat
11
Sedikit Kegaduhan
12
Les Kimia Hari Pertama
13
Satu Les Dengan Dia
14
Baru Menyadari Jika Satu Kelas Dengannya
15
Reaksi dan Jawaban Dari Anthony dan Staunlaus
16
Mulai Kelas
17
Perkenalan
18
Pelajaran Dimulai
19
Bu Laras Menjelaskan
20
Kelas Les Selesai
21
Kedekatan Staunlaus dan Selena
22
Pemberitahuan
23
Chat Group Kelas
24
Pulang Bersama Ibu
25
Sesampainya Di Rumah
26
Selen Mempersiapkan OSPEK Besok
27
Senam Pagi Bersama
28
Acara MOS Selanjutnya
29
Kelas X Berkebun
30
Anthony Ingin Mendekati Selena Kembali
31
Rasa Penasaran Rekan Kerja Staunlaus
32
Selesai Bekerja Sambilan
33
Selena Sendirian Di Rumahnya
34
Tiffany Setuju dan Semangat
35
Keharmonisan Keluarga Tiffany
36
Selena Panik
37
Staunlaus Menelepon Selena
38
Hiatus
39
Hiatus Sementara
40
Merry Christmas 2023 dan Happy New Year 2024
41
Hari Pertama Selesai MOS
42
Menunggu di Halte Bus
43
Jam Pelajaran Pertama
44
Pelajaran Fisika yang Menguras Otak
45
Leon, Guru Fisika yang Ganteng tetapi Tegas
46
Belajar Mandiri
47
Tugas Pertama Fisika
48
Pelajaran Geografi
49
Tugas Kelompok Berkerja di Perpustakan
50
Kerja Tugas Kelompok di Perpus
51
Kerja Tugas Kelompok di Perpus
52
Makan dahulu
53
Berdua di Kantin
54
Gosip di Perpustakaan
55
Perpustakaan Hampir Tutup, Memilih Pulang
56
Staunlaus Terima Tawaran Vanya
57
Staunlaus Terima Tawaran Vanya
58
Tiba di Rumah Staunlaus, Nana Kaget
59
Di Rumah Staunlaus
60
Siap-siap Ke Les
61
Curhat
62
Pertengkaran Staunlaus dan Anthony
63
HIATUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!