Samuel sampai di kantor nya dia pun langsung di hampir oleh Mama nya.
"Bagaimana Suster itu apakah dia bisa di percaya untuk mengurus Bianca,? dan apakah dia bisa di percaya dalam hati?."
Samuel mulai menceritakan semua tentang Zivanna kepada Mama nya.
"Dia bernama Zivanna Lollyta berusia 24 tahun, dia memang masih muda tapi aku merasa Bianca merasa nyaman ada di samping Suster Zivanna."
Sesilia Mahendra pun merasa puas dengan apa yang di ceritakan oleh Samuel.
"Baguslah sekarang kita fokus kembali untuk berkerja yaa, karena kita juga harus memikirkan masa depan Bianca."
Samuel dan Mama selalu memikirkan tentang pekerjaan karena pada Papa meninggalkan mereka berdua mencoba untuk mempertahankan perusahaan besar peninggalan Papa nya.
Apalagi Samuel mengetahui jika istri pergi meninggalkan dia hanya karena mantan kekasih yang lebih kaya dari dirinya.
Samuel berharap jika dirinya tidak pernah bertemu dengan Maudy karena sangat benci kepada nya.
***
Suasana berbeda terjadi di rumah Suster Zivanna dan Bianca terlihat semakin akrab sekali mereka selesai bermain.
Bianca langsung memegang perut nya.
"Bianca kamu baik-baik saja kan,? kenapa kamu sampai memegang perut kamu seperti itu."
Zivanna mulai menghawatirkan kondisi Bianca.
"Aku lapar Suster Zi, aku ingin makan sesuatu."
Zivanna yang terlahir dari keluarga kaya pun dia langsung terdiam karena dia yang tidak bisa memasak.
"Tapi Suster Zi tidak bisa memasak Bianca, hmmm kita bagaimana dong."
Bianca pun tersenyum sambil memegang tangan Suster Zi, mereka berjalan menuju ke dapur.
Zivanna berpikir jika Bianca yang akan meminta bantuan pada pegawai yang ada di sana, ternyata dia ingin memasak nya sendiri.
"Bianca, kamu serius mau masak sendirian."
Zivanna merasa sangat panik sekali dia takut kebakaran dia juga tidak bisa menyalakan kompor listrik dia benar-benar merasa sangat binggung sekali.
"Suster Zi bisa tolong aku, buka kulkas bawakan tiga telor yang ada di kulkas dan juga wortel dan juga buncis."
Zivanna mengikuti apa yang di katakan oleh Bianca dan dia pun di suruh Bianca memotong kecil-kecil wortel dan juga buncis.
Zivanna memperhatikan Bianca memecahkan telor tersebut dengan sangat sempurna, dia merasa terkejut pada Bianca gadis sekecil dia yang sudah pandai memasak.
Zivanna mengendong Bianca untuk bisa menyala kompor listrik tersebut dan Zivanna pun mencoba menyalakan kembali dan akhirnya dia pun bisa.
Zivanna merasa sangat terharu sekali ketika dia di ajarkan memasak oleh anak usia 5 tahun. Bianca memasukkan wortel dan juga buncis tersebut untuk di tumis sebentar setelah dia memasukkan telor dan mereka mulai merasa aroma yang sangat harum sekali.
Zivanna mencoba untuk membalikkan telor tersebut dan akhirnya mereka berdua bisa menikmati makanan tersebut.
"Bianca, terimakasih yaa. Kamu sudah bisa mengajarkan masak Suster, sebenarnya Suster sangat malu sekali loh tapi yasudahlah semuanya sudah terjadi tapi Ayah dan Ibu Suster pasti tertawa jika mengetahui nya."
Zivanna di perhatikan oleh para pegawai yang ada di dalam rumah tersebut, dia merasa jika Suster tersebut berbeda dari penampilan dia lebih memakai baju biasa tapi mereka melihat baju yang di gunakan oleh Suster Zivanna bukan harga yang biasa.
"Seperti dia dari keluarga kaya raya terlihat jelas dia yang merasa kebingungan dalam menyalakan kompor, tapi lihat lah baju yang di pakai mahal sekali."
Merasa di perhatikan Zivanna pun langsung membalikkan badannya dan pada pegawai pun langsung pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments