Zivanna sampai di Rumah Sakit dan ternyata Samuel sudah menunggu nya Dokter Richard pun menghampiri Zivanna di saat dia mau pergi.
"Kamu hati-hati yaa Suster Zivanna."
Dokter Richard mengerti jika Zivanna yang tidak mau Samuel mengetahui jika dia adalah anak nya.
"Terimakasih banyak Dokter."
Zivanna bersalaman dengan Dokter Richard dan Dokter Richard pun memeluk nya dengan erat.
Zivanna melepaskan pelukan erat tersebut dan dia langsung masuk ke dalam mobil Samuel.
"Astaga Zivanna, kenapa kamu sampai harus seperti ini Nak."
Dokter Richard terus saja memperhatikan mobil Samuel sampai mobil itu pergi jauh dan tidak terlihat lagi.
Dokter Richard kembali bekerja dia harus melerakan Zivanna pergi.
Di perjalanan menuju ke rumah Samuel, Zivanna melihat tatapan mata Samuel yang begitu sangat tajam sekali. Dan Zivanna merasa jika lelaki yang dia lihat ini sangat tampan sekali, Zivanna merasa jika Samuel itu adalah seorang CEO.
"Suster Zi, anak saya bernama Bianca Mahendra usia 5 tahun. Dia jarang keluar rumah beradaptasi dengan lingkungan, ibu nya meninggalkan dia usia yang masih bayi. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan semoga dengan bersama Suster Zi, Bianca jadi merasa tidak kesepian lagi karena saya yang sangat sibuk sekali."
Mendengarkan cerita Samuel membuat Zivanna mengetahui jika istri yang sudah tidak ada di rumah, Zivanna pun sedikit tersenyum tipis kepada Samuel tapi Samuel mengabaikan nya.
Mereka berdua pun akhirnya sampai di rumah mewah milik Samuel Mahendra, rumah yang tidak kalah mewah dengan rumah Zivanna.
Samuel membawakan koper milik Zivanna dan akhirnya Zivanna pun bertemu dengan Bianca.
"Hallo Bianca sayang, perkenalkan aku Suster Zivanna Lollyta. Sekarang kita berdua akan selalu bersama yaa sayang."
Zivanna pun menghampiri Bianca yang kelihatan masih malu dan takut tapi Zivanna mencoba untuk menenangkan perasaan Bianca.
"Tidak usah takut yaa sayaaaaang, atau pun malu karena kita berdua akan selalu bersama-sama."
Zivanna mulai memegang tangan Bianca dan Samuel melihat jika Zivanna akan menjadi yang terbaik untuk Bianca.
"Bianca, Papa harus kembali ke kantor yaa. Maafkan Papa ya sayang dan Papa juga akan pulang malam."
Samuel berpamitan dengan Bianca sebelum pergi ke kantor.
"Suster Zivanna, saya pergi dulu yaa. Mohon jaga baik-baik Bianca karena hanya dia yang saya punya."
Zivanna pun langsung menganggukkan kepalanya dan Bianca menarik tangan Zivanna untuk masuk ke dalam kamar.
Bianca membuka kamar nya yang penuh dengan gambar-gambar buatan nya.
"Wah apakah lukisan ini kamu yang buat sangat indah sekali."
Zivanna melihat hasil lukisan yang di tempel milik Bianca.
"Aku selalu melukis bertiga walaupun sebenarnya aku tidak tahu wajah Mama aku seperti apa, karena Papa bilang Mama aku yang sudah meninggal dunia sejak aku umur 3 bulan. Aku tidak mempunyai Mama tapi selalu merasa jika Mama ku ini selalu ada."
Zivanna pun merasakan keanehan kenapa Bianca yang sampai tidak boleh melihat wajah Mama nya.
"Sudahlah sayang jangan seperti itu yaa, sekarang lebih kita main-main bersama dengan Suster Zivanna."
Zivanna mengambil mainan milik Bianca yang sangat banyak sekali, mereka berdua pun memulai keakraban dengan bermain bersama di kamar Bianca.
Zivanna pun merasa sangat beruntung sekali bisa mendapatkan anak secantik ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments