#2 Momen yang salah

"Uuh.. Ah! Ya honey! uh!!"

"Oh Tuhan!! Haruskan aku mendengar semua ini sepanjang malam!" Rutuk Isabella yang kini mengangkat bantal yang tadi nya ada di bawah kepala nya kini ke atas kepala nya.  Dia tidak habis pikir mengapa hotel semahal ini dinding nya bisa sangat tipis.

Bam!

Bam!

Bam!

Kini terdengar hempasan di kamar 16038 itu. Hempasan yang sangat kuat hingga menembus ke kamar yang Isabella sewa- 16036.

Isabella kembali menutup kuping nya yang sudah sangat tercemar dengan semua teriakan- teriakan yang mengganggu jiwa dari kamar sebelah.

"Kau sangat nakal! rhm! Benar di sana honey! Uh! Ya! Di sana-tepat di sana, jangan berhenti! please" ucap seorang wanita yang sangat jelas di telinga Isabella.

"Sial! Seperti nya bantal ini tidak berguna sama sekali!"  Isabella merutuki bantal yang ada di atas kepalanya karena tidak berdampak apa pun untuk meredam suara wanita di sebalah kamar nya.

Isabella menarik nafas dalam sedalam - dalam nya dan memejam kan matanya sambil memohon dalam hati agar semua suara lucnut di sebelah sana segera berhenti.

Tapi ajaib nya , semakin Isabella memohon maka semakin menjadi - jadi teriakan dari kamar sebelah.

Wanita yang ada di kamar sebelah terus saja megoceh tidak karuan. Dia seolah tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya.

"Hei, Big boy! Come on! Come closer! Kau  sangat nakal."

"uh Ya! Don't stop please! Apa pun yang sedang kaulakukan, jangan move dari dari titik itu! Kau harus menyelesaikan apa yang telah kau mulai!!!"

Telinga IsabellaIa rasa nya sudah berasap. Segera Isabella mengambil handphone nya kembali untuk mengecek riview dari hotel tempat nya menginap saat ini.

"Jangan sampai aku menemukan review yang tidak baik dari hotel ini! Jelas- jelas tadi aku membaca riview hotel ini sangat baik!!" Rutuk nya sambil menskrol komenan dari para pengunjung lebih bawah lagi.

"Oh! Ssshhhhhhit!! teriak nya kesal karena ternyata ada banyak sekali review negatif tentang hotel itu. Salah satu nya karena dinding kamar hotel yang sangat tipis untuk ukuran hotel yang sangat mahal.

"Seharusnya aku menskrol lebih bawah lagi!" Sesal Isabella karena tadi dia hanya fokus melihat review- review pijatan nya saja. Dia tidak fokus membawa review soal keadaan hotel nya. Secara hotel ini terlihat sangat mewah.

Ya, logika nya tidak mungkin dinding nya akan setipis ini. Tapi siapa sangka uang nya 400 euro melayang begitu saja. ketenangan yang tadi nya sempat dia rasa kan sesaat tiba- tiba merubah menjadi erang penuh erotis yang tidak jelas. Membuat Isabella mau muntah mendengar nya.

Isabella menempel kan kuping ke dinding di atas header tempat tidur nya saat suara- suara lucnut itu berhenti tiba- tiba.

"Apa mereka sudah lelah?" Tanya yang malah kepo dengan pasangan yang mengusik ketenangan nya dari tadi itu.

Di tempelkan nya telinga dalam- dalam, dan benar! Sunyi nyaris tanpa suara.

Isabella pun turun dan kembali berbaring." Huff! Syukur lah!" ucap penuh syukur karena suara- suara lucnut itu akhirnya berhenti.

"Setidak nya aku masih punya waktu lima jam lagi sebelum jam masuk kerja ku pagi ini."

Isabella mengambil posisi tidur paling nyaman untuk nya. Dalam hati nya saat nya menikmati ketenangan tidur dalam 400 euro milik nya.  Satu jam 80 Euro hitung nya untuk setiap jam yang tersisa hingga dia check out besok pagi.

But...?? Seperti nya ketenangan seharga 80 Euro perjam itu hanya lah mimpi belaka, sebab pasangan lucnut di sebelah kamar nya memulai kembali aksi mereka.

Erangan yang dimulai sekitar pukul setengah dua malam membuat nya kembali terbangun.

Dalam keadaan pusing karena tidur yang terganggu Isabella benar- benar mengutuk pasangan yang ada di sebelah kamar nya.

Isabella menutup telinga nya tapi suara e rangan itu terus bersahutan. Baik dari yang jantan mau pun yang betina. Isabella sudah tidak ingin mengkatagorikan mereka sebagai manusia. Karena manusia tidak ada yang bercocok tanam se- hiper mereka.

Helaan nafas yang entah untuk ke berapa kali keluar dari mulut Isabella.

"Tidak bisa kah mereka melanjutkan aktivitas mereka besok pagi?!" Teriak nya kesal tapi tanpa suara.

Suasana kembali senyap untuk sesaat. Isabella kira ronde ke dua telah berakhir. Tapi baru saja Isabella akan kembali berbaring  suara e rangan yang bersahutan kembali terjadi lagi.

Kali ini tidak hanya suara erangan, Isabella juga mendengar  suara terengah-engah dan suara benturan-benturan di dinding serta teriakan-teriakan. :"Kenapa jadi sedikit ekstrim seperti ini?" Batin Isabella, yang karena penasaran akhir nya menempelkan lagi kuping nya ke dinding sambil bertumpu di kedua lutut nya.

Tapi setelah Isabella menempelkan kuping nya suara dari kamar sebelah terdengar semakin mencurigakan.Kini malah terdengar seperti suara pukulan.

Dahi Isabella mengernyit karena pikiran nya malah terbang ke hal- hal di luar kebiasan bercinta orang normal. "Wow! Apa yang mereka lakukan sebenarnya?"  PIkiran Isabella malah pergi kemana- mana.

Duk... duk... duk... duk... duk... duk.....

Kini suara tempat tidur yang membentur dinding dengan tempo yang meningkat serta suara derit kasur yang sangat heboh pun ikut terdengar.

Namun setelah begitu lagi menguping, tanpa sadar Isabella malah memuji kepiawaian lelaki itu dalam bercinta. "Waah! Tahan lama sekali." Puji nya sambil masih dalam posisi nguping di dinding.

"Jangan- jangan dia makai obat kuat!" Dengus Isabella kemudian.

Isabella melihat jam di dinding dan ternyata hari sudah pukul 3. 15 dini hari.

"DaaamN!! Waktu berharga ku!!" Teriak nya.

"ini tidak bisa di biarkan!" seru nya karena seperti nya obat kuat pria di kamar sebelah masih akan panjang efek nya.

Isabella terduduk tegak di atas tempat tidurnya dan menatap telepon di atas meja di samping tempat tidurnya.

Sebenarnya dia tidak ingin dianggap sebagai tamu yang suka mengadu. Tapi apalah daya nya, keributan pasanagn gila di sebelah kamarnya membuat 400 Euro nya melayang sia- sia.

Isabella baru saja hendak mengangkat gagang telepon untuk menghubungi meja penerima tamu saat, tiba-tiba, ia mendengar pria di kamar sebelah meneriak kan suara yang menyelamatkannya.

"Oh, akuAaaaaaaaaaarhg!! kecellluuuuaaaaarrrr!" ucap dua insan lucknut itu bersamaan.

"Damnnn! Akhir nya" Maki Isabella sambil meletakan kembali ganggang telpon hotel itu.

Isabella pun kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Thanks god!!" Ucap nya penuh syukur walaupun hanya tersisa beberapa jam berharga lagi menjelang pagi tiba.

Isabella menenggelamkan diri nya di balik selimut dan menarik kain tebal berwarna putih  itu hingga ke dagunya.

Kepalanya tenggelam di atas bantal-bantal dan ia berbaring di sana beberapa menit sebelum ia mulai jatuh ke alam tidur.

"BAAAM!!" Dentuman keras pintu dari kamar sebelah membuat mata Isabella membelak ingin loncat keluar. Kali amarah nya telah sampai ke ubun- ubun nya.

"SUNGGUH TIDAK BISA DI BIARKAN!" Seru nya.

Isabella kembali bangun untuk kesekian kali nya dan kembali menguping!

"Ini lah yang aku dapat kan atas 400 Euro ku! E rangan dan teriakan dari kamar sebelah." Gerutu nya tapi tetap menempelkan kuping nya.

Kening Isabella mengernyit karena kali ini ia mendengar teriakan tertahan dan tempat tidur membentur dinding lagi-lebih kuat dan lebih keras dari pada yang sudah-sudah. Seolah -olah penghuninya benar-benar sedang sangat bergairah kali ini.

la menatap jam: 4:14 pagi. Ia hanya diberi penangguhan hukuman selama satu jam kurang satu menit.

Tidak mau buang-buang waktu lagi- walaupun sebenarnya waktu Isabella telah banyak yang terbuang, Isabella pun segera menelpon resepsionis hotel untuk melaporkan tamu kamar sebelah yang sungguh annoying ini.

Terpopuler

Comments

Winda

Winda

lagi adu kekuatan 🤣🤣🤣

2023-03-09

2

Winda

Winda

400 euro dengan live streaming suara thesah'an 🤣🤣🤣

2023-03-09

2

Winda

Winda

bukan dindingnya yg tipis tapi karna gk kedap suara😁😁

2023-03-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!