“Ketika BERONDONG Jatuh Cinta 2”
Author by Natalie Ernison
Sebagai seseorang yang sangat tertutup akan hubungan, tentu saja membuat Eadrick tak banyak tahu tentang wanita. Bagaimana cara yang tepat dalam memperlakukan seorang wanita, tentu saja ia belum mengerti. Terlebih lagi, saat ini Eadrick telah terlanjur jatuh cinta pada seorang wanita yang lebih tua. Bahkan telah memiliki seorang suami.
Dengan penuh keyakinan, Eadrick mengutarakan rasa sukanya pada Mrs. Daisy. Hal itu sangat mengejutkan bagi Mrs. Daisy, namun sesungguhnya sangat melegakan bagi Eadrick
~ ~ ~
Semenjak kejadian di kediaman keluarga Rawley, Mrs. Daisy seakan menghindari pertemuan dengannya.
Kerap kali Ead berkunjung ke kediaman mereka, dengan alasan mengerjakan tugas akhir bersama. Mrs. Daisy selalu berada di laur rumah, bahkan kadang pergi dengan sengaja.
”Universitas xx”
Sejak pagi hari, Raven terlihat murung. Ia enggan untuk berbicara dengan siapapun, termasuk Ead.
"Rav, apakah paman Adolf sedang sakit?" tanya Ead, mendekati Raven.
"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" balas Raven, dengan raut wajah penuh kesedihan.
"Aku hanya menebak-nebak." Tukas Ead, menepuk bahu milik Raven.
"Kesehatan daddy, semakin hari semakin menurun. Aku takut, jika aku akan kehilangan orang-orang yang kusayangi." Ucap raven menunduk.
"Aku akan menemanimu pergi ke rumah sakit, setelah kuliah berakhir."
"Bukankah, kau harus melanjutkan pekerjaanmu?"
"Tidak masalah. Aku bisa kembali bekerja besok."
"Terima kasih Eadrick."
Ead merupakan sahabat baik Raven, sejak mereka masih berada di bangku sekolah. Namun, mengenai pernikahan ayah dari Raven, Ead belum mengetahui benar, siapa ibu tirinya.
***
Setelah menyelesaikan perkuliahan, Ead bersama Raven pun pergi menuju rumah sakit, tempat Mr. Adolf dirawat.
”Rumah Sakit X”
Ruang VIP
Raven memasuki ruangan VIP, tempat sang ayah sedang dirawat.
"Mommy!" Seru Raven, lalu memeluk Mrs. Daisy.
"Semua akan baik-baik saja. Tetaplah tenang, oke." Ucap Mrs. Daisy menenangkan hati Raven.
Raven terlihat begitu sedih, setelah mengetahui sang ayah terjatuh saat sedang berada di kantor.
"Selamat sore, paman Adolf." Sapa Ead, memberikan salam hormat pada Mr. Adolf
Keadaan Mr. Adolf terlihat semakin memburuk, kesehatan kian menurun.
"Waktuku tidak akan lama lagi, tolong jaga Raven dengan penuh kasih sayang." Ucap Mr. Adolf dengan suara lirihnya, sembari menahan rasa sakit area dadanya.
"Daddy, jangan katakan hal yang tidak benar." Tukas Raven, memeluk ayahnya. Raven belum siap kehilangan sosok ayah terbaik didalam hidupnya.
>>>
Ead pergi ke luar dari ruangan, menuju ke area taman. Saat sedang duduk, Ead melihat seorang wanita sedang menangis sendiri.
"Bibi Daisy," gumam Ead. Memandangi sekeliling, lalu melangkah mendekati Mrs. Daisy.
Ead melangkah pelan, tak ingin membuat Mrs. Daisy terganggu dengan adanya dia disana.
"Bu, sampai kapan aku harus bersabar. Suamiku sedang sakit keras, dan aku tidak dapat melakukan hal apapun." Ucap Mrs. Daisy lirih.
Ead terus duduk di belakang tubuh Mrs. Daisy, namun ia tak bersuara. Ead telah mendengarkan semua percakapan Mrs. Daisy malam itu.
"Apa kau sudah selesai menguping?" ucap Mrs. Daisy yang sudah berdiri dihadapan Ead. Ead sangat tak mengira, jika kehadirannya sudah disadari sejak beberapa saat lalu.
"Aku hanya ingin duduk, dan melihat pemandangan."
"Pemandangan! Apa kau tidak dapat melihat, jika semua ini rumah sakit?" tukas Mrs. Daisy
"Apakah aku melakukan suatu kesalahan?" Ead bangkit dari tempat duduknya, melangkah mendekati Mrs. Daisy.
"Apa maumu?" ucap Mrs. Daisy penuh selidik, dan juga memundurkan langkahnya.
"Aku tidak akan menyerah dengan perasaanku. Aku akan terus menunggu." Ucap Ead penuh keyakinan.
Mrs. Daisy tercengang dengan apa yang telah Ead ucapkan.
"Aku adalah ibu dari seorang anak, yang usianya sama denganmu. Apakah otakmu sudah bergeser?"
"Aku tidak peduli, apakah salah jika aku menyukaimu?" ucap Ead dengan tatapan yang begitu lekat.
"Edrick, aku telah bersuami. Kau jangan berpikir gila!"
"Yah, aku memang sudah gila. Aku gila dengan perasaanku yang sudah jatuh cinta padamu, sejak saat kau marah padaku."
"Edrick, kau terlalu labil."
"Aku labil, tapi aku rela menunggu paman Adolf pergi selamanya."
Plak
Mrs. Daisy memukul wajah Ead untuk kedua kalinya. "Gunakan otakmu sebelum berbicara. Kau tidak masuk akal!" Tukas Mrs. Daisy.
"Daisy!" Panggil Ead, sembari meraih tangan milik Mrs. Daisy
"Kau sangat tidak sopan, Edrick!" Bentak Mrs. Daisy geram.
"Aku akan tetap menunggumu, Daisy." Tukas Ead, yang enggan untuk memanggil Mrs. Daisy dengan sebutan bibi.
Ead sangat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Walaupun semua itu terdengar gila, namun itulah kenyataan yang sebenarnya.
Tingkah polos Ead yang belum pernah berhubungan dengan wanita manapun, membuatnya benar-benar gila akan pesona dari Mrs. Daisy.
Mrs. Daisy membasuh wajahnya menggunakan air dingin. Menyentuh bagian dadanya, yang tiba-tiba saja terasa panas dan juga sesak.
"Mengapa ucapan anak itu terasa menyakitkan. Tidak, tidak mungkin..." gumam Mrs. Daisy menenangkan pikirannya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
July Aany
brondong jtuh cnta ama tante2 seerruuu,,,
mw dong 1 brondong yg kyk ead
😁😁😁😁
2020-07-23
3
💖 CHARMING SELVIA W💖
lanjutttttt.....
2020-07-21
1
Ioo Suratratan
semangat thor
2020-07-21
1