Bab 04 Sanca

Arcila menatap nanar rumah besar dihadapannya. Dari balik jendela mobil yang terparkir tak jauh dari rumah yang memberikan banyak sekali kenangan untuknya dan mungkin juga Arsen. Rumah yang menjadi saksi bisu kepergian orang-orang yang mereka sayangi karena sebuah kedengkian.

Tak ada lagi air mata yang jatuh kali ini. Semua sudah selesai untuk ditangisi. Satu tahun keduanya habiskan untuk bangkit kembali menyatukan kepingan hati yang hancur karena kehilangan.

Arsen menatap rumah tersebut dengan tatapan kosong. Masih ada yang mengganjal dalam hatinya, karena hingga saat ini keberadaan Leo sang adik belum juga diketahui.

Apakah sang adik selamat? atau justru berada dalam tawanan mereka? memikirkan hal itu membuat darah dalam diri Arsen mendidih. Tak dapat dirinya bayangkan bagaimana keadaan sang adik saat ini.

"Sanca, kita pulang?"

Ya, Sanca adalah nama yang dipakai oleh Arcila semenjak setahun yang lalu. Bukan hanya nama, karena pada kenyataannya keduanya kini telah mengubah penampilan demi bisa menjalani hari hari mereka dengan baik.

"Kakak ada kelas?" Gadis itu bertanya ketika mobil telah melaju perlahan.

"Ada nanti siang, kamu sendiri bagaiamana?"

"Jam 10 ada pertemuan kak."

"Baiklah. Kita pulang dulu ya?" Sanca mengangguk.

Home schooling menjadi pilihan Arcila setahun terakhir. Baik Arsen maupun dirinya tak ingin ketinggalan terlalu jauh. Meski keduanya tergolong cerdas namun tetap saja semua perlu diasah. Arcila sudah bertekat bahwa dirinya akan bangkit dan mengambil kembali semua yang seharusnya menjadi miliknya.

Tekat itu tersimpan jauh direlung hatinya. Entah kapan namun dia yakin akan mampu membalas segala sakit yang di terimanya. Wajah mama yang teduh dengan senyum indahnya menjadi satu-satunya kenangan yang mampu membuat bara di hatinya tenang.

Apalagi semenjak dirinya tahu tentang jati diri ayah yang selama ini tak pernah ditemuinya. Arsen telah menceritakan semuanya di bulan ke 3 masa berkabungnya. Keduanya juga telah menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka rasakan adalah firasat yang dikirim untuk membuat mereka waspada.

Andai saja, ya andai saja kala itu mereka sudah menyadari akan firasat tersebut mungkin ada salah satu atau bahkan semuanya yang bisa mereka selamatkan. Namun jalan takdir memang harus demikian. Keduanya ikhlas melepaskan dan mereka kembali menjalankan apa yang tertunda.

*

*

*

Gio Gerald putra, putra sulung mendiang tuan Gerald dan juga sebagai kakak tertua dari Sena, dan Dody Gerald. Tertawa puas dengan hasil yang didapatnya kali ini. Perusahaan yang dipegangnya berhasil memenangkan tander proyek besar.

Keberuntungan keberuntungan yang didapatnya dia anggap adalah anugrah setelah kepergian kedua orang tua dan adiknya. Semua orang menganggap masalah tersebut benar-benar merupakan kasus percobaan perampokan yang dilakukan Andres. Tanpa mereka semua sadari, bahwa dibalik semua kejadian tersebut pria yang sedang duduk menikmati segelas wine itulah otak dari semua kejadian.

Kerajaan bisnis yang berkembang pesat milik adiknya secara otomatis jatuh ketangannya selama Arcila sebagai anak tunggal Sena dan Gara Anggara belum ditemukan.

Gara Anggara, mengingat nama itu terkadang baik Gio maupun Dody bergidik ngeri. Pria misterius yang menjadi suami Sena tersebut jarang sekali muncul didepan umum. Namun sorot matanya yang tajam membuat siapapun yang menatapnya akan merasakan ketakutan.

Sorot mata yang juga pernah diperlihatkan oleh Arcila di pesta ulang tahunnya yang ke 17 kala itu. Keponakan nya tersebut terlihat berbeda meski hanya beberapa saat. Namun secara tak sengaja, Gio yang datang langsung masuk ke dalam kamar Arcila untuk memberikan kejutan hadiah padanya. Namun laki-laki tersebut terlebih dahulu dibuat terkejut hingga mengurungkan niatnya untuk masuk.

Anehnya, Arcila seolah tak mengingat apapun yang terjadi sebelumnya. Karena setelah kejadian tersebut, gadis dengan mata gelap itu nampak tertawa bahagia bersama teman-teman nya.

*

*

*

Leo melangkahkan kakinya ditepi pantai dengan pasirnya yang nampak berkilau terkena matahari pagi. Pemuda yang tumbuh dengan trauma mendalam tersebut sudah terlihat lebih baik.

"Tuan Leo, pangeran mencari anda." Seorang datang entah dari mana sudah tak mengagetkan lagi baginya. Leo sudah terbiasa akan hal itu, bahkan instingnya pun dilatih semakin kuat saat ini.

Leo mengangguk, membiarkan orang tersebut berlalu pergi sebelum dirinya juga menyusul. Leo sendiri tak tahu dimana dirinya berada saat ini, yang dia tahu bahwa dirinya hidup dalam sebuah istana yang entah apa namanya.

Setelah tersadar dari pingsan atau koma kala itu. Leo mendapati dirinya sudah berada di sebuah ruangan yang sedikit pengap. Namun anehnya dia merasa tenang meski perasannya mengatakan jika dia sedang diawasi.

Leo menatap langit dengan matahari yang sudah mulai meninggi diatas sana. Wajah sang kakak terbayang dalam benaknya. Dia ingin mencari keberadaan nya namun Leo tak pernah berani mengungkapkan keinginannya.

Leo menarik nafas panjang sebelum melangkah ke arah selah tebing dimana dirinya keluar tadi. Dia bebas keluar masuk istana dan juga pantai itu menggunakan cincin berhiaskan lukisan ular yang terselip di jarinya.

Istana tersebut nampak megah. Apa yang diinginkan Leo selalu di penuhi kecuali satu hal. Dia dilarang keluar terhitung dari semenjak dirinya tersadar waktu itu.

Namun ada yang aneh dirasa oleh pemuda itu. Banyaknya hewan melatah yang dulu sangat dia takuti berada disekelilingnya kini. Ular ular itu tak pernah mengusik keberadaannya, bahkan mereka seolah menghormati Leo. Terbukti dengan menyingkirnya hewan hewan tersebut kala dirinya lewat.

Tak hanya itu, perwujudan manusia yang dilihatnya disini sangatlah berbeda. Sorot mata mereka sangat tajam meski wajah mereka sangat rupawan.

Leo masuk ke sebuah kamar yang terbilang mewah. Nampak seorang pemuda seusianya sedang berdiri menatap langit cerah pagi ini. Terkadang Leo berpikir jika dirinya tengah berada di sebuah negri dongeng atau bahkan dia bertransformasi ke negri lain saat ini. Mengingat apa yang dialaminya sangat lah sulit dicerna akal manusia. Bahkan dirinya sendiri yang mengalami semua ini merasa bagai mimpi.

Namun bayangan mengerikan tentang bagaimana dirinya menyaksikan tubuh sang ayah terkapar bersimbah darah juga tubuh Sena yang merintih pelan sebelum diam tak bergerak kembali menyakinkan dirinya jika semua ini bukan mimpi.

"Pangeran." Leo sedikit membungkukkan kepalanya namun badannya masih tegap berdiri.

"Kau keluar lagi?"

"Hanya ingin menikmati udara pagi dipantai. Itu cukup membuat sedikit rilex." Leo menjawab tenang.

Derrick Dexon Sanca, pemuda yang biasa dipanggil pangeran tersebut berbalik dan menatap Leo dengan seksama.

Sejak pertama dirinya menemukan Leo waktu itu. Entah mengapa Derrick merasa nyaman. Dia yang terbiasa hidup serba dilayani sejak kecil merasa mempunyai teman. Hadirnya Leo membuat rasa sepinya bertahun-tahun lalu dirasakan sedikit terobati.

Sejak kecil hidup sendiri meski dengan status pangeran yang disandangnya tak membuat Derrick merasakan kebahagiaan. Rasanya ada yang hilang namun entah apa. Yang dirinya tahu, saat ini sang ayah yang tak lain adalah penguasa istana ini sedang bertapa untuk menjalani hukuman karena sebuah kesalahan yang entah apa dirinya tak tahu.

Bahkan hingga detik ini, Derrick tak pernah tahu siapa ibunya. Tak ada yang membuka suara meski dirinya sudah bertanya. Dirinya harus bersabar hingga usianya genap 20 tahun nanti barulah dia akan mengetahui segalanya. Disaat itu jugalah, sang ayah akan kembali setelah masa hukumannya selesai.

Leo menatap wajah dihadapannya, dia ingat betul wajah itu. Wajah yang mirip sekali dengan Arcila, Nona muda keluarga Gerald yang menjadi kesayangan kakaknya. Namun jelas saja ini berbeda dengan Arcila. Tatapan Derrick lebih tajam dengan bola mata hitam pekat dan setitik warna biru didalamnya. Ada sebuah gambar seperti tanda lahir dikeningnya. Sekilas tanda tersebut mirip dengan ular yang sedang bersiap untuk menyemburkan bisanya. Namun juga terkadang menyerupai sebuah keris kecil dengan mahkota yang berkilau.

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

jangan2 Derrick sama arcila adik kakak dan sang ayah di hukum karena menikah dengan manusia

2023-03-22

22

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!