#4: Cinta pertama sang penyihir

Seketika itu juga Gea jatuh dalam kenangan setahun yang lalu saat pertama kali dia berjumpa dengan pria yang berhasil mencuri hati nya setelah dua ratus delapan belas tahun

FLASH BACK ON

Jamkos saat kuliah itu arti nay adalah waktu untuk berskating bagi Gea di luar waktu latihan Skatiing rutin nya. Hari normal lain nya jangan harap!!? Bukan karena mall nya penuh tapi karena memang kedua tante nya melarang nya keluar rumah. Atau pergi bergaul dengan para manusia di luar sana. Gea hanya boleh keluar untuk hal- hal penting dan Urgent saja.

Seandai nya Gea memang merasa bosan dengan rutinitas di dalam rumah maka Gea di suruh main ke dunia nya para penyihir. Ya, penyihir memiliki dunia nya sendiri.

Hanya saja masalah nya Gea tidak bisa tinggal lama di sana karena Gea adalah setengah penyihir dan setengah manusia. Kekuatan yang Gea miliki sedikit berbeda dengan kekuatan penyihir darah murni miliki.

Karena dia adalah makhluk setengah penyihir dan setengah manusia yang pertama kali nya ada di dalam sejarah negri sihir maka tidak banyak yang para penyihir ketahui tentang kekuatan yang Gea miliki.

Mereka hanya berasumsi kalau Gea ini hanya lah setengah penyihir, itu arti nya kemampuan sihir Gea pun sudah pasti setengah. Sehingga kemungkinan dia untuk bisa lama di dunia sihir pun kerap menjadi perdebatan.

So dari pada pusing dengan segala perdebatan itu, Gea pun memutuskan untuk tinggal di alam manusia, dimana tidak ada seorang pun yang akan berdebat tentang hal itu.

Itu lah mengapa kedua tante nya tinggal bersama nya di alam manusia untuk menjaga nya. Sedang kan ibu nya yang merupakan istri raja penyihir saat ini tidak di perbolehkan untuk meninggalkan istana sihir sebagai bentuk hukuman kesalahan nya di masa lalu, yang menikah dan  bercinta dengan seorang pemuda dari kalangan manusia hingga hamil dan memiliki anak. Padahal dia sudah bertunangan dengan pangeran dunia sihir.

Rempong memang kehidupan si Gea ini. Tapi ya ini lah adanya. So, tidak heran jika kedua tante nya terlalu mengikat nya dalam bergaul dengan manusia.

Kedua tante nya tidak mau kisah percintaan kakak mereka yang terlarang terulang pada Gea.

Hari itu Gea kembali bermain skating dengan Mia karena dosen mereka tidak datang.

"Miaaa tunggu!!" pekiknya, kesal melihat cewek dengan rambut berpotongan bob itu sekarang sudah jauh di depan. Mentang- mentang sudah mahir!

"Ayo!" Mia melambaikan tangan dari tengah lapangan es

"Mau sampai kapan berdiri di sana? Sampai esnya cair ??? Renang aja lo kali ntar Gea!!?" ejek Mia karena Gea masih saja stuck di tempat yang sama.

Gea mencibir.

Sebenarnya dia  bisa saja di meluncur dengan mudah nya, andaikan ilmu sihir nya tidak sedang di tahan oleh tante Doraemon nya itu.

Ya! Hari itu Gea tidak dapat menguna kan ilmu sihir nya yang seiprit itu untuk bermain skating karena tante tersayang itu marah dan mengunci kekuatan sihir Gea.

Sebenarnya alasan nya sepele saja. Gea menyiram bunga di halaman belakang dengan kekuatan sihir nya, dan itu di anggap oleh tante nya sebagai pemborosan tenaga sihir.

Setiap penyihir yang tinggal di dunia manusia harus bisa berhemat- hemat dengan tenaga sihir yang mereka punya.

Mereka tidak bisa sekena nya menggunakan sihir mereka untuk hal- hal yang tidak perlu seperti itu.

Berbeda bila mereka berada di dunia sihir. Mereka selalu bisa mengisi ulang tenaga mereka karena udara di sana bagaikan charger otomastis yang mengisi daya sihir mereka. Jadi mereka tidak perlu berhemat. Bahkan kalau kentut pun bisa dipadu padan kan bunyi nya dengan sihir agar jadi merdu.

Karena hal sepele itu lah, akhirnya Gea kena hukuman yang tidak hanya berlaku satu hari itu saja, tapi satu minggu.

Satu minggu lama nya Gea akan hidup seperti manusia biasa. Luar biasa sekali bukan? BUKAN!!!

“Mia! Tunggu!!” Teriak Gea lagi.

"Maka nya sering – sering kek kemari biar lo bisa mahir main nya Gea!! " Mia sengaja meluncur cepat kehadapan Gea.

"Pamer lo pamer! Lihat aja minggu depan gue udah bisa dancing nih di lantai skating!” Ujar Gea dengan sangat yakin secara sihir nya memang sudah akan kembali minggu depan, hehe.

“Coba aja!” seru Mia sambil mengambil Syal Gea sambil dia lewat.

"Eh, syal gue!" Gea langsung memegang leher yang dingin seketika, maklum kekuatan sihir nya sedang mode off saat ini. Jadi dia tidak bisa menghangatkan leher nya yang disusupi rasa dingin dengan sebuah jentikan jari nya.

"Woooii Mia?!! balikin! Cepet! Leher gue beku ini!!” teriaknya sambil menutup leher nya dengan kedua tangan nya yang untung nya memakai sarung tangan tebal.

Mia menjulurkan lidah. "Kalau mau ambil nih syal, ya kesini!" Dia mengayun- ayunkan syal pink itu.

"Wah! kurang asem nih anak!"

"Kalau kurang asem! Tinggal tambah asem jawa!!" Kekeh Mia dari tengah lapangan.

“Tambah itam lo kalau gue tambahin asem jawa!!” Celetuk Gea semakin gigih mengejar Mia.

Dengan kemampuan minim nya ber eskkating Gea tergopoh – gopoh untuk ke tengah lapangan mengejar sahabat iprit nya itu.

Ketika Gea sudah akan sampai di tengah lapangan, segerombolan cowok berpakaian serba Biru- putih lengkap dengan stik dan helm besi, memasuki arena.

Cowok-cowok tim hoki itu masuk dengan kecepatan tinggi. Dan Taraaaa.. seketika itu juga lapangan itu berubah menjadi area latihan pribadi mereka.

Karena terkejut, Gea yang belum mahir itu mengerem mendadak.

Dan nama nya juga dadakan ya, otomatis dia hehilangan fokus nya. Sedangkan kakinya berseluncur dengan kecepatan tinggi dan.. daaan........ mata nya terbelalak karena melihat segerombolan cowok di depan nya.

“Gassswat!! Gue nabrak nih bentar lagi!” Batin Gea sambil menjentik- jentikkan jari nya berharap segel kekuatan sihir nya bisa terbuka dalam keadaan emergancy seperti ini.

Tapi sayang nya semua itu hanya lah harapan Gea belaka. Karena sampai tu jari kram, tidak ada energi sihir sedikit pun yang dia rasakan di dalam tubuh nya.

Gea pun semakin panik.

"Awas!! Minggir!!" teriak Gea yang memilih mode manusia biasa. Sangat standart! BERTERIAK DENGAN SEKUAT TENAGA!

"Minggir!" teriak nya lebih kencang begitu tahu dirinya akan segera menabrak.

Dan Gea pun akhir nya memasrahkan diri nya.  Bunyi sound tik tok pun seketika bermain di telinga nya.

Dipejamkan nya kedua mata nya. Dan pasrah dengan apapun yang akan di tabrak di depan sana.

“Kalau tulang ku patah, tante Lia pasti bersedia kan mengobati ku dengan sihir nya?” seru Gea dalam hati. Gea benar- benar telah pasrah saat ini.

Namun, hal yang aneh terjadi tubuh Gea malah mendadak berhenti.

"Lo gak apa-apa?" suara seorang cowok bertanya pada Gea yang masih menutupi wajah dengan kedua tangan.

Ya gak akan terjadi apa- apa! Karena lo emang gak nabrak apa- apa! Buka mata lo, You're save," kata cowok itu lagi.

Setelah mendengar kalimat itu, barulah Gea mengintip dengan satu tangan nya membelah jari nya membentuk huruf V.

“Syukur gue benar- benar selamat.” Batin nya, yang masih belum ngeh kalau wajah cowok itu ada tepat di depan nya.

“Lain kali hati- hati.” Ucap cowok itu pada Gea.

Gea pun mengedipkan mata nya dua kali. Pandangan mata nya dan cowok itu pun bertemu.

"Ehm, terima kasih.” Ucap Gea lalu menurunkan kedua tangan nya.

Namun saat tangan nya turun, ternyata tangan cowok itu ada di pinggang Gea, masih memegangi tubuh mungil Gea.

“Tangan lo?” Ujar Gea.

"Oh!" Seru Cowok itu tersadar kalau tangannya masih memegangi tubuh Gea.

Buru-buru dia melepaskannya, lalu dengan canggung mengulurkan tangan. "Gue Robert."

"Gea," Gea membalas jabatan tangan itu dengan ragu.

Dia sangat tahu kalau dia larang keras berkenalan dengan cowok kecuali TERPAKSA! Misalnya dengan teman sekelas! Itu kontek nya terpaksa. Dengan dosen! Itu juga kontek nya terpaksa. Tapi tidak untuk hal yang lain.

“Anggap saja ini juga terpaksa.” Batin Gea.

"Lo baru belajar skating, ya?" Tanya cowok itu sambil bertopang di tongkat hoki nya.

"Iya. Makanya tadi-" ucap Gea terputus.

"Robert, ayo!" seseorang berseru dari kejauhan.

"Sebentar!" teriak Robert seraya mengacungkan telunjuk tinggi-tinggi pada pria yang memanggilnya.

"Gea, gue harus latihan." Dia beralih lagi pada Gea.

"Nice to meet you, Gea," katanya sebelum pergi.

“Ya- Nice to meet –“ ujar Gea senyam senyum sendiri.

“To meet to meet? Tumit kali ah Gea! Lama amat lo mandangin tu cowok!” Goda Mia yang ternyata sejak tadi merhatiin Gea dan Robert dari pinggir lapangan.

"Itu nama nya Robert! Dia pemain hoki paling popular di arena ini. Kalau lo naksir ntar gue stalking tuh anak!” Goda Mia lagi.

“Idih! Jangan ngadi- ngadi! Yuck main lagi!” Ajak Gea sambil mengalihkan pembicaraan.

Setelah kejadian hari itu, baru Gea tahu kalau ada seorang pemain hoki populer seganteng itu di arena itu.

Bayangan Robert yang memakai seragam hoki membuat Gea makin ke sem sem.

Seragam itu membuat wajah tampan Robert terlihat makin maskulin, tak heran banyak cewek mengaguminya. Tapi, menurut Mia Robert cenderung pendiam dan dingin, jadi tak ada yang berani mendekatinya secara terang-terangan.

Hanya Gea, satu-satunya cewek yang pernah Robert ajak berkenalan lebih dulu.

Terpopuler

Comments

Nia Kurnia Luphdeatmangenyang

Nia Kurnia Luphdeatmangenyang

nice nice gea....🤣🤣🤣

2023-03-08

2

Apit Latif

Apit Latif

lanjut kak

2023-03-07

2

Umi Tum

Umi Tum

lanjuut kak Upe......💪🤗

2023-03-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!