Jalur Hukum

"Nikah?" Fano membulatkan kedua matanya tak percaya.

Menikah sama sekali tidak ada di daftar rencananya dalam waktu dekat. Bahkan setahun dua tahun lagi pun Fano tak yakin bisa memutuskan untuk ke jejang serius semacam itu. Mengingat sampai detik ini hatinya masih terpaut pada satu wanita yang Fano sadari jika tak akan pernah bisa dia miliki selamanya.

Fano sendiri bingung, bagaimana bisa Ayura masih betah menetap di dalam hatinya. Padahal selama dua tahun belakangan ini Fano sudah bersusah payah mengenyahkan nama itu dari dalam hatinya.

"Kamu akan bertanggung jawab 'kan?" tanya Nara saat Fano tak menangapi permintaannya. Bagaiamanapun caranya nanti, dia akan membuat Fano menikahinya.

Fano menatap Nara dengan wajah memelasnya. "Aku akan bertanggung jawab. Tapi untuk menikahimu aku gak bisa Nara."

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi Fano. Sungguh Nara sangat kesal. Bagaimana bisa Fano yang selama ini dirinya anggap baik tak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ya, walaupun itu hanya sebuah jebakan yang Nara susun, tapi bukankah seharusnya menikah menjadi sebuah pertanggungjawaban yang pantas Nara terima. Nara sudah merelakan Fano melihat tubuh bagian atasnya yang polos tanpa sehelai benangpun. Lalu bagaimana bisa pria itu tak mau menikahinya.

"Kamu jahat. Aku tak menyangka kamu setega itu sama seorang perempuan. Apa kamu lupa jika kamu juga lahir dari rahim seorang perempuan?" Nara kembali menangis, dia sendiri mulai kebingungan harus membujuk Fano dengan cara apa lagi agar pria itu mau menikahinya, jika sudah dengan cara berpura-pura kehilangan kesucian saja Fano masih tak mau bertanggung jawab.

"Maaf Nara. Maaf aku benar-benar tak bisa menikahimu. Aku ingin menikah sekali seumur hidup dan aku tak akan mungkin bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Fano hanya bisa tertunduk lesu. Dia benar-benar dalam posisi serba salah.

"Kamu pikir hanya kamu saja yang ingin menikah sekali seumur hidup? Dan kamu pikir aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai?" sentak Nara yang kembali tersulut emosi. Dia benar-benar bertingkah seperti wanita yang telah di rebut paksa kesuciannya.

"Aku juga ingin menikah sekali seumur hidup dengan pria yang aku cintai dan mencintaiku. Tapi apa sekarang akan ada seorang pria yang menerimaku apa adanya setelah sesuatu yang berharga dariku telah kamu renggut," ucapnya. "Bu mafkan anakmu ini yang udah ngecewain ibu," sambung Nara dengan sedih. Sedih ketika ia kembali teringat akan kondisi ibunya.

"Nara, aku......"

"Ya udah gak pa-pa kalau kamu emang gak mau bertanggung jawab dengan nikahin aku," putus Nara.

"Beneran gak pa-pa?" Fano menatap Nara dengan binar cerah. Walaupun merasa bersalah, setidaknya dia akan bertanggung jawab dengan cara lain. Dan cara lain itu akan Fano pikirkan nanti.

"Iya gak pa-pa," ucapnya dingin. Dari sorot mata Nara, Fano jelas melihat keputusasaan. "Setelah ini kita akan bertemu lagi di pengadilan." Nara turun dari ranjang dengan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Tunggu Nara!" Fano menahan tangan Nara yang hendak beranjak pergi. Lalu bertanya dengan raut wajah kebingungan. "Maksudnya bertemu di pengadilan apa?"

"Aku tahu kamu ngerti maksudku," balas Nara masih dingin. Tak terdengar lagi emosi yang terselip dalam setiap kalimatnya.

"Jelaskan!" Fano tak mau menduga-duga maksud ucapan Nara. Hingga dia memilih untuk mendengar langsung penjelasan dari gadis itu.

Nara memutar tubuhnya, lalu menatap ke Fano dengan pandangan tak terbaca. "Kamu tak mau bertanggung jawab dengan menikahiku. Jadi lebih baik kita selesaikan semuanya melalui jalur hukum. Karena aku sendiri tak tahu keadilan yang bagaimana lagi yang bisa aku dapatkan darimu."

"Gak Nara. Kamu gak boleh lakuin itu!" Larang Fano dengan tegas.

Bukan tanpa alasan Fano melarang tegas ide Nara. Selain dia takut di penjara atas perbuatannya, Fano juga takut akan kemarahan Papanya.

Papa Arya terkenal tegas dan galak. Jika sampai Fano tersandung kasus semacam ini, dia tak akan bisa membayangkan bagaimana murkanya Papa Arya. Bisa jadi bukannya masuk penjara, Fano justru masuk liang kubur.

Papa Arya sangat menjujung tinggi kehormatannya. Apalagi beliau merupakan pemilik salah satu sekolah swasta di ibu kota. Jika kasus Fano ini sampai tersebar di luaran sana, tentu saja akan berdampak sangat besar bagi kehidupan keluarganya.

"Lalu aku harus gimana?" tanya Nara dengan Nada tinggi. "Aku harus diam saja tanpa mencari keadilan setelah seorang pria merenggut kesucianku dengan paksa?"

"Atau aku harus membiarkan saja orang yang sudah merusak masa depanku menikah dan bahagia dengan orang yang di cintainya. Sedangkan aku sendiri gak tau apa yang akan terjadi kedepannya padaku. Aku tak tahu apakah benih pria breng ssekk itu tumbuh di rahimku atau tidak. Dan kalaupun benih itu tumbuh. Bukankah aku harus mencari keadilan untuknya."

"Benih? Anak?" Fano mengusap wajahnya dengan kasar. Bagaimana bisa dia lupa jika hal itu bisa saja terjadi setelah malam panas mereka.

Jika Nara hamil, berarti anak itu darah dagingnya. Dia tak mungkin membiarkan anaknya lahir tanpa sosok ayah. Fano tak ingin anaknya membenci dirinya.

"Aku akan bertanggung jawab. Tapi jika kamu hamil."

Plak

Lagi, untuk kedua kalinya dalam keadaan sadar Fano mendapatkan tamparan dari Nara.

"Jadi kamu hanya akan bertanggung jawab jika aku hamil? Lalu bagaimana dengan kesucianku yang sudah kamu renggut?" tanya Nara dengan sinis, ternyata Fano hanya ingin anaknya tidak dengan dirinya. Padahal sesuatu yang di sebuat anak itu tak akan pernah ada, mengingat kejadian ini hanya rekayasa Nara.

"Aku..."

"Baiklah, aku sudah mengambil keputusan. Kita akan menyelesaikan ini lewat jalur hukum. Dan jika ada anak pun aku tak akan membiarkannya mengenal ayahnya yang seorang pria breng ssekk."

"Nara....." Fano tersentak kaget saat selimut yang menutupi tubuh polosnya tertarik. Sedangkan Nara yang mendengar teriakan Fano memilih untuk mengabaikannya. Dia bergegas memunguti pakaiannya di lantai dan lanung memasuki kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Anawahyu Fajrin

Anawahyu Fajrin

Grafano kena jebak,,sabar ya babang ganteng.

2023-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!