Fano menjambak rambutnya, lalu berulang kali memukul kepalanya, berharap ada sedikit saja ingatan yang terlintas tentang apa yang terjadi tadi malam.
Namun sialnya sekuat apapun Fano menjambak rambutnya dan sekencang apapun kepalanya ia pukul, ingatan tentang kejadian malam tadi sama sekali tak muncul di kepalanya.
Hal terakhir yang Fano ingat hanyalah saat Nara membukakan pintu untuknya, lalu setelahnya nihil, Fano tak mengingat apapun.
Nara yang melihat apa yang Fano lakukan hanya bisa diam sembari terus menangis. Bohong kalau dia merasa tak bersalah. Dia merasa sangat bersalah. Namun Nara bisa apa, dia sudah menceburkan diri di jebakan yang dia buat. Nara sudah terlanjur basah, dia tak bisa berhenti disini hanya karena melihat Fano yang frustasi.
Ini hanya sebentar Nara. Setelah ini keadaan Fano akan kembali membaik seperti semula. Ya, hanya kalimat itu yang coba Nara gunakan untuk mensugesti dirinya sendiri agar terus melangkah pada jalan yang telah ia pilih.
"Apa semalam aku memaksamu untuk melakukan itu?" Fano bertanya dengan lirih, tanpa berani menatap Nara.
"Tentu saja Tuan Fano memaksa saya. Apa tuan pikir saya mau melempar tubuh saya untuk orang yang sama sekali tidak saya cintai," ujar Nara dengan isakan yang di buat semenyedihkan mungkin. Dengan harapan Fano percaya dengan omong kosongnya.
"Tuan Fano pulang dalam keadaan mabuk berat. Saya yang membukakan pintu karena tak ada satu pun orang di rumah ini, karena Tuan Arya dan Nyonya Rani pergi ke luar kota, sedangkan asisten rumah tangga yang lain sudah kembali ke rumah masing-masing," ungkap Nara mulai menceritakan kisah fiksi yang beberapa saat lalu dirinya susun dengan susah payah.
"Tuan Fano menarik saya ke dalam pelukan Tuan sembari meminta agar saya tidak meninggalkan Tuan Fano lagi. Saya sudah berusaha melepaskan diri, tapi Tuan Fano justru semakin menggila. Tuan Fano membopong saya seperti karung beras dan membawa saya naik ke kamar ini. Saya sudah berteriak minta tolong. Bahkan sampai suara saya habis dan tenggorokan sakit. Namun semuanya percuma karena semalam di rumah ini hanya ada kita berdua." Luar biasa, karangan Nara sangat lah indah. Apalagi gadis itu mengucapkannya dengan di sertai gerakan yang memperagakan bagaimana Fano membopongnya.
"Saya sudah meronta sekuat tenaga saya. Saya sudah menampar, menendang, memukul. Namun lagi-lagi semuanya sia-sia. Tenaga perempuan lemah seperti saya pastilah kalah jauh dengan tenaga Tuan."
Fano menelen salivanya susah paya. Membayangkan apa yang wanita itu katakan membuatnya bergidik ngeri pada dirinya sendiri. Dia tak menyangka bisa melakukan hal semacam itu pada seorang perempuan.
"Tuan Fano membanting tubuh saya ke atas ranjang. Menindih dan mengunci saya sampai saya tidak bisa bergerak sama sekali. Lalu.... Hiks..hiks." Nara menangis seolah apa yang Fano lakukan semalam sangatlah mengerikan. "La-lalu Tuan Fano menarik pakaian saya dan memaksa saya untuk melayani Tuan Fano...Huaa...." Nara kembali menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan seluruh air mata buayanya yang masih tersisa. Dia harus berakting semaksimal mungkin agar Fano mempercayai cerita khayalannya.
"Tu-Tuan Fano jahat. Tuan Fano sudah mengambil hal paling berharga dalam hidup saya. Hal berharga yang seharusnya menjadi hak suami saya kelak. Tuan Fano tak berperi kemanusiaan. Bagaimana jika saat menikah nanti saya di ceraikan saat suami saya tahu kalau saya tidak suci lagi." Nara mendekat lalu memukul-mukul dada Fano sambil terus merancau panjang lebar. Meski tak tega, namun dia harus melakukannya agar perannya sebagai wanita yang tengah terzolimi terlihat sempurna.
Fano hanya bisa pasrah menerima serangan bertubi-tubi yang Nara berikan padanya. Seperti yang Nara katakan, dia memang pria jahat dan tak berperi kemanusiaan. Bahkan tingkah seekor hewan pun Fano rasa jauh lebih manusiawi dari pada dirinya.
Merasa tak ada perlawanan membuat Nara menghentikan aksinya. Dia merasa jahat sudah menjebak Fano dan sekarang justru memukuli pria itu.
"Maafkan aku Nara. Aku gak bermaksud melakukan hal itu padamu. Aku gak tahu setan apa yang masuk ketubuhku hingga tega melakukan hal sekeji itu padamu." Walaupun sama sekali tak mengingat apapun yang di ceritakan oleh Nara, tapi pada akhirnya Fano memilih untuk meminta maaf. Mengingat semua bermula dari kecerobohannya yang sudah menenguk minuman beralkohol dalam jumlah banyak.
"Maaf? Semudah itu? Apa Tuan Fano pikir, semua akan bisa kembali seperti semula. Tuan Fano bisa mengembalikan kesucian saya?" teriak Nara dengan berapi-api.
Wah, gadis hebat. Seharusnya sejak dulu dia bisa menjadi aktris film dengan segudang penghargaan, mengingat aktingnya saat ini yang terlihat sangat natural dan nyata. Hmm, sepertinya Nara harus mempertimbangkan dirinya untuk mengikuti casting film layar lebar setelah ini.
Fano mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh dia bingung harus berbuat apa. Ini merupakan kali pertamanya dia berada di posisi seperti ini. Dan Fano akan pastikan ini menjadi kejadian tak terduga yang pertama dan terakhir kalinya di hidup pria itu.
Setelah lama terdiam, akhirnya Fano mengutarakan ide tak terduga yang baru saja melintas di kepalanya. "Saya akan bertanggung jawab."
Nara tersenyum dalam hati setelah mendengar ucapan Fano. Namun itu hanya beberapa saat saja, karena kalimat selanjutnya yang Fano katakan benar-benar membuatnya murka.
"Saya akan membiayai operasi keperawanan kamu, berapapun biayanya."
"Dasar breng ssekk. Jadi itu yang kamu anggap sebagai tanggung jawab?"maki Nara dengan napas naik turun menahan emosi. Bagaimana tak emosi jika usahanya untuk bisa di nikahi Fano justru berakhir seperti ini.
Fano mengusap kasar wajahnya untuk kesekian kalinya, menandakan seberapa frustasinya pria itu saat ini. "Lalu aku harus bagaimana?"
"Kamu harus tanggung jawab. Nikahi aku atau aku akan buat semua orang mengetahui jika kamu sudah menodaiku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Wirda Wati
akting memikat
2023-05-27
0
Dwi Winarni Wina
nara pandai banget bersandiwara seolah2 bener terjadi fano menodai nara,,,gmn nanti reaksi fano sampe ketauan bohong nara,,,, lanjutkan thor
2023-03-16
0
@sulha faqih aysha💞
wow amazing Nara aktingnya 👏
2023-03-04
0