Bab 5~ Semua orang sama saja ~

Setelah pria yang membangunkannya pergi Aksa menggeliat dia kesadarannya belum pulih seratus persen bahkan dia tidak sadar kalau Dita sedang di sampingnya.

"Sial kenapa aku bisa tidur di mobil bahkan aku masih diluar." sungutnya.Lalu menggerakkan tubuhnya karena dia merasa seluruh tubuhnya sakit mungkin karena dia tidak duduk semalaman.

"Astaga...Siapa lagi ini,kenapa ada orang seperti ini di mobil ku." Ucapnya dia mengucek matanya memastikan kalau wanita ini benar adanya.

"Dia masih ada berarti aku tidak mimpi." Ucapnya kembali,Aksa mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam, dia takut telah melakukan sesuatu yang buruk kepada wanita itu.

"Hei...Hei...Hei...Apa yang kamu lakukan di dalam mobil ku,bangun...Enak ya tidur di mobil mewah milik orang lain!!!" Aksa membangunkan Dita dengan memukul pinggiran kursi mobilnya.

Setelah mengingat kejadian tadi malam dia bersyukur tidak melakukan apa pun terhadap wanita itu.

"Siapa kamu?" tanya Dita saat dia bangun dan membuka matanya dia kaget melihat seorang pria tampan sudah ada di depannya.

"Tampan sekali pria ini siapa dia,kenapa aku bisa bersamanya dan dimana Arga pria bajingan itu."Ucapnya dalam hati.Sesaat dia begitu terpana dengan ketampanan Aksa Pratama.

Dita tidak ingat sama sekali kenapa dia bisa bersama pria tampan di dalam mobil mewah.Yang dia ingat semalam dia sakit kepala setelah minum kopi botolan pemberian Arga.

"Hei...Bodoh...Sudah bodoh,kenapa kamu diam sekarang jelaskan kenapa kamu ada di dalam mobil ku,kamu harus ganti rugi jika ada kerusakan di dalam mobilku,kamu pikir ini mobil angkutan umum yang biasa kamu tumpangi." maki Aksa membuat Dita ketakutan.

"Maafkan aku tuan,aku lupa kenapa aku bisa satu mobil dengan tuan,sekali lagi aku minta maaf,aku akan keluar sekarang juga." Ucap Dita.Dia tidak mau kalau sampai pria itu marah dan menyuruhnya ganti rugi sementara mobil itu bukan mobil sembarangan.

Dita membuka pintu mobil secara perlahan,lalu dia keluar dari dalam mobil dan sekali lagi minta maaf dan menunduk kepada Aksa.

Aksa mengabaikan Dita dia langsung pergi meninggalkan Dita tampa menjawab sepatah kata pun kepada Dita.

Dita menelan ludah,tenggorokannya terasa kering rasanya dia ingin menangis,dia sangat saat ini,bagaimana tidak pria yang sempat dia sukai hampir mencelakainya tadi malam.

"Apa mungkin wanita yang kurang memiliki wajah yang cantik tidak berhak mendapat kebahagian."Dia bertanya dalam hati rasanya dia sudah muak dengan kehidupan yang dia alami dari jaman sekolah sampai dia merantau dia selalu korban bully rasanya sakit sekali menerima semua itu.

Dita memesan ojek yang sedang mangkal di tempat itu lalu memberitahu alamatnya,setelah setuju dengan ongkos yang sudah sebutkan tukang ojek mereka meninggakan tempat itu.Dita sangat suntuk besok sudah pasti menejer nya akan memakinya karena tidak bekerja hari ini apalagi dia tidak permisi sama sekali.

Dita membayar uang ojeknya lalu dia kembali ke rumahnya dia sangat lelah apalagi kepalanya masih terasa pusing walau tidak separah tadi malam.

"Dasar bajingan,ternyata semua pria kota sama saja, bisa-bisanya Arga brengsek itu ingin merusak masa depan ku,jangan-jangan dia mendekati aku hannya ingin merusak masa depan ku." Makinya dalam hati.Dia mengepal tangannya.Seandainya dia punya kemampuan ingin sekali dia membalas sakit hati kepada Arga dengan memberinya pelajaran.

Setelah lelah dengan semua pikirannya akhirnya Dita kembali terlelap,mungkin karena pengaruh obat dia masih sangat mengantuk.

Sementara itu Aksa baru saja sampai di rumah mewahnya,dia langsung masuk kedalam kamarnya dan membuka semua pakaiannya,setelan itu dia membuang pakaian mahal itu kedalam tong sampah dan merendam tubuhnya di dalam bathub.

Sebelum berendam dia meneteskan minyak,yang memberikan aroma yang sangat membuat pikiran rileks.Setelah merendam tubuhnya beberapa jam akhirnya dia keluar dari dalam bathub setelah itu memakai pakaiannya,hari ini dia memutuskan untuk tidak berangkat ke kantor.

Setelah memakai pakainya dia keluar dari dalam kamar dan menuruni anak tangga,dia mencari pelayan rumah untuk menyuruh membuang semua pakaiannya.

"Bibi...Bersihkan kamarku dan pakaianku yang ada di tong sampah segera buang sekarang jangan banyak bertanya."Perintah Aksa dengan wajah dingin.

Setelan pelayan meninggalkannya di ruang tamu dia memanggil ucok tukang kebun yang sudah lama bekerja dengannya.

"Ucok...Sedang apa kamu di belakang?" Tanya Aksa sambil mendaratkan bokongnya di atas sopa empuk miliknya dan menghidupkan televisi.

"Saya sedang bersiap-siap ingin membersihkan kolam renang tuan."Jawab Ucok.Dia seorang pria yang sudah lama bekerja untuknya karena Ucok tipe pria yang tidak banyak bicara tapi jujur dan setia.

"Nanti saja itu kamu kerjakan,sekarang bawa mobilku ke doorsmeer bersihkan semua mobilnya termasuk dalamnya dan jangan lupa buang semua alas kaki yang ada di dalam mobil." Ucap Aksa.

Ucok langsung paham dengan semua perintah tuannya,dia mengambil kunci dari tangan Aksa lalu segera pergi meninggalkan rumah mewah milik Aksa.

Hari ini Aksa sedikit malas berangkat ke kantor itu karena moodnya yang buruk memikirkan Aurora yang tidak menerima keputusannya untuk berpisah belum lagi masalah wanita yang sangat jelek tiba-tiba bisa semobil dengannya.

"Bisa-bisanya semalam aku membantunya,tapi ya sudahlah berbuat baik sesekali kepada orang lain akan menambah berkah untukku,coba bayangkan kalau wanita itu tidak menumpang ke mobilku bisa-bisa dia di perkosa pria bajingan itu." Ucapnya menghibur diri sendiri setelah moodnya yang sangat buruk.

"Tuan...Apa aku harus membuang baju ini?" Tiba-tiba pelayannya datang menghampirinya dan membawa baju bekasnya tadi malam.

"Iya...Kamu tidak mengerti bahasa kah,bukankah tadi aku sudah katakan." Ucapnya sambil menatap wajah pelayan dengan garang.

"Maaf tuan,aku ingin mengambil baju ini,bajunya terlihat mahal aku akan membawa baju ini untuk suamiku." Ucap Narti pelayanan.

"Terserah...Sana...sana..." Ucap Aksa sambil mengibaskan tangannya dia masih kesal jika ingat dengan kejadian semalam.

Narti membawa pakaian itu kedalam kamar mandi lalu mencucinya dengan sangat hati-hati karena dia tau kemeja dan celana itu sangat bagus bahkan kainnya saja sangat halus makanya dia melakukannya dengan hati-hati.

"Orang kaya mah bebas,pakaian sebagus ini mau di buang mending aku bawa sama suamiku entar kalau kami pulang kampung dia bisa pakai ini supaya orang-orang tau kalau kami orang sukses di kota ini." Ucap Narti.Dia sangat senang mendapat pakaian itu.

"Seharusnya tuan Aksa memberikan semua pakaian bekasnya kepada kami,apalagi kalau sampai dia punya istri aku akan meminta semua bekas pakaiannya sudah pasti dia juga punya pakaian mahal." Ucapnya dalam hati.Lalu keluar dari kamar mandi dan menjemur pakaian di luar.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Episodes
1 Bab 1 ~ Sakit hati ~
2 Bab 2 ~ Minder ~
3 Bab 3 ~ Mulai berani ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6 Bab 6 ~ Di permalukan ~
7 Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8 Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9 Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10 Bab 10 ~ Jebakan ~
11 Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12 Bab 12 ~ Membencinya ~
13 Bab 13 ~ Mencarinya ~
14 Bab 14 ~ Kesepian ~
15 Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16 Bab 16 ~ Menolak ~
17 Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18 Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19 Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20 Bab 20 ~ Banyak beban ~
21 Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22 Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23 Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24 Bab 24 ~ Hutang ~
25 Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26 Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27 Bab 27 ~ Kamu gila ~
28 Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29 Bab 29~ Minta maaf ~
30 Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31 bab 31 ~ Keributan lagi ~
32 Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33 Bab 33 ~ Siapa dia ~
34 Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35 Bab 35 ~ Renata ~
36 Bab 36 ~ Marah ~
37 Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38 Bab 38 ~ Curiga ~
39 Bab 39 ~ Keren sekali ~
40 bab 40 ~ Masa lalu ~
41 Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42 Bab 42 ~ Menemuinya ~
43 Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44 Bab 44 ~ Minta maaf ~
45 Bab 45 ~ Aku hamil ~
46 Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47 Bab 47 ~ Sedih ~
48 Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49 Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50 Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51 bab 51 ~ Kamu lancang ~
52 Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53 Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54 Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55 Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56 Bab 56~ Kamu pecundang ~
57 Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58 Bab 58 ~ Cari masalah ~
59 Bab 59 ~ Di aniaya ~
60 Bab 60 ~ Pembalasan ~
61 Bab 61 ~ Mari kita menikah ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 ~ Sakit hati ~
2
Bab 2 ~ Minder ~
3
Bab 3 ~ Mulai berani ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6
Bab 6 ~ Di permalukan ~
7
Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8
Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9
Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10
Bab 10 ~ Jebakan ~
11
Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12
Bab 12 ~ Membencinya ~
13
Bab 13 ~ Mencarinya ~
14
Bab 14 ~ Kesepian ~
15
Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16
Bab 16 ~ Menolak ~
17
Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18
Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19
Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20
Bab 20 ~ Banyak beban ~
21
Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22
Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23
Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24
Bab 24 ~ Hutang ~
25
Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26
Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27
Bab 27 ~ Kamu gila ~
28
Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29
Bab 29~ Minta maaf ~
30
Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31
bab 31 ~ Keributan lagi ~
32
Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33
Bab 33 ~ Siapa dia ~
34
Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35
Bab 35 ~ Renata ~
36
Bab 36 ~ Marah ~
37
Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38
Bab 38 ~ Curiga ~
39
Bab 39 ~ Keren sekali ~
40
bab 40 ~ Masa lalu ~
41
Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42
Bab 42 ~ Menemuinya ~
43
Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44
Bab 44 ~ Minta maaf ~
45
Bab 45 ~ Aku hamil ~
46
Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47
Bab 47 ~ Sedih ~
48
Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49
Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50
Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51
bab 51 ~ Kamu lancang ~
52
Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53
Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54
Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55
Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56
Bab 56~ Kamu pecundang ~
57
Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58
Bab 58 ~ Cari masalah ~
59
Bab 59 ~ Di aniaya ~
60
Bab 60 ~ Pembalasan ~
61
Bab 61 ~ Mari kita menikah ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!