Arga menyuruh Dita turun dari atas sepeda motornya, sebenarnya,mereka masih di jalan umum tapi karena jalanan sudah sepi,itu yang membuat Dita menjadi takut dan gelisah.
"Ini minum dulu,kita kan pacaran kamu tidak usah takut,tenang saja aku sangat mencintaimu." Ucap Arga dengan senyuman yang licik di wajahnya.
Arga memberikan kopi botolan kepada Dita,mungkin karena Dita yang sangat gelisah membuatnya jadi kehausan dan akhirnya dia membuka minumannya dan menghabiskan satu botol penuh.
Setelah beberapa menit dia menghabiskan minuman pemberian dari Arga, dia merasakan sakit kepala jantungnya juga berdebar kencang lain dari yang biasa.
"Mas....Minuman apa yang kamu berikan,kepalaku sangat pusing dan jantungku juga berdebar kencang." Ucap Dita.Sesaat dia melihat senyum jahat di wajah Arga,membuatnya semakin percaya kalau Arga memasukkan sesuatu kedalam minuman itu.
Dita merasa kepalanya semakin pusing keringat dingin membasahi tubuhnya,dan kakinya semakin gemetaran pada saat itu samar-samar Dita merasakan kalau Arga melecehkan tubuhnya.Arga meremas kedua *********** dengan kasar bahkan memegangi kedua putingnya membuat Dita semakin ketakutan.
Dita menepis tangan Arga dengan kasar,dia sangat membenci Arga karena sudah berani melecehkan dia.
"Lepaskan tangan sampah mu ini bajingan,kamu memang pria sampah." Ucap Dita.Semakin lama Dita merasa kepalanya semakin pusing dan matanya juga mengantuk.
"Sudahlah kamu tidak usah jual mahal,aku rasa kamu jual murah saja tidak akan ada pria yang mau sama wanita jelek sepertimu,kamu pikir selama ini aku serius sama kamu tidak sama sekali aku hannya penasaran sama gadis polos sepertimu." Ucap Arga.Dita berusaha menahan rasa sakit kepalanya dia lalu berdiri dan bersiap-siap ingin lari meninggalkan Arga,dia sangat menyesal tidak membawa ponselnya tadi.
"Ayo naik ke atas sepeda motorku,temani aku malam ini di kontarakan ku,kita menghabiskan malam yang panjang,aku akan mengajarimu." Ucap Arga dia menarik tangan Dita tapi dengan kasar Dita menepisnya dan lari meningagakan Arga dengan sisa-sisa tenaganya.
Arga sangat panik saat melihat Dita masih bisa berlari kencang walaupun tubuhnya sudah sempoyongan sesekali dia terjatuh di atas tanah.
"Dita...Jangan lari kamu," Arga mengejar Dita memakai sepeda motornya setelah dapat dia memukul wajah Dita dengan kasar hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Kamu wanita jelek,bisa-bisanya kamu membuatku emosi,ayo masuk atau aku melempar mu ke bawah jembatan sana." Ucap Arga.Dia ketakutan saat Dita kabur,padahal dia tau persis Dita belum tau sekitaran kota metropolitan ini.
Saat Arga sedang menarik tangannya dan memaksanya masuk kedalam motornya,Dita mengambil kesempatan menendang kelamin Arga lalu dia kembali berlari walaupun dia tidak bisa secepat saat dia sadar.
"Bangsat...Sepertinya aku terlalu memberi hati kepadanya berani sekali dia memukul masa depanku." Maki Arga.
Setalah merasa area sensitifnya sudah baikan,dia menatap ke ujung jalan dan saat itu dia melihat Dita sedang duduk jongkok di jalanan mungkin obatnya semakin berpengaruh.
Semetara itu Dita merasa kepalanya semakin tidak kuat lagi dan hantunya juga semakin berdebar hebat dia sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri dan akhirnya dia duduk di lantai dan memeluk kedua kakinya.
Arga menaiki sepeda motornya,dia tau kalau Dita sudah tidak akan sanggup lagi untuk kabut darinya tapi saat ini dia harus hati-hati karena mereka sudah sampai dijalan yang ramai apalagi tempat Dita duduk tidak jauh dari klub malam terbesar di kota ini.
"Dita ayolah kamu tidak akan bisa lagi berlari dari ku,malam ini kita akan bersama besok pagi aku akan mengantarmu dan kamu harus berjanji tidak akan memberi tahu siapa pun kalau aku sudah menjamah tubuhmu."Ucap Arga.Dia memang tidak tau malu dia pria yang sangat menyukai gadis-gadis polos dia selalu berpikir kalau gadis polos itu adalah wanita yang sangat menarik.
Pada saat Dita menegakkan kepalnya samar-samar dia melihat seorang pria keluar dari dalam gedung yang sangat tinggi yang di hiasi lampu-lampu malam.Dita tidak tau kalau tempat itu adalah klub malam.
Dita lari menghampiri pria itu,entah kenapa dia ingin meminta perlindungan dari pria itu sementara dia sama sekali tidak kenal dengan pria itu.
"Tuan tolong aku,pria itu ingin memerkosa ku." Ucap Dita lalu dia langsung masuk kedalam mobil dan lansung terlelap.Aksa sangat kaget melihat wanita itu, dia juga sudah lumayan mabuk tapi dia masih sadar hannya kepalanya yang sedikit pusing.
Aksa tidak percaya apa yang di katakan wanita itu saat dia mengira wanita itu pura-pura tidur dia menendang jok mobilnya beberapa kali untuk membangunkan Dita hasilnya dia benar-benar tidak sadar.
"Tuan aku minta maaf,aku harus membawa wanita itu, dia pacar ku, kami tadi berantem jadinya dia kabur meninggalkan aku." Ucap Arga.Dia sedikit takut melihat pria yang ada di depannya,dia merasa Dita membawanya kedalam masalah karena dia masuk kedalam mobil orang dengan sembarang apalagi mobil itu mobil sejenis mobil sport mewah.
Pria itu menatap Arga dari atas kebawah setelah itu melihat Dita yang sudah tidur terlelap dia curiga kepada Arga.
"Pergi dari tempat ini atau aku akan melaporkan kamu ke pihak yang berwajib,kamu sengaja menjebak dia dengan obat tidur agar kamu bisa memperkosa dia kan dasar pria bajingan."Maki Aksa.Walaupun dirinya orang yang tidak peduli dengan orang lain tapi jika masalah pelecehan seperti ini dia tidak suka.
Arga sangat kaget mendengar kata-kata pria itu,dia mengira pria itu seorang Intel,perlahan dia mundur ke belakang lalu berlari secepat kilat menuju sepeda motornya dia tidak ingin terjadi masalah untuknya.
Aksa membawa mobilnya pergi dari klub malam,dia juga sudah sangat lelah kepalanya juga sudah pusing setelah lumayan jauh dari tempat itu dia berhenti di sebuah super market yang masih ramai.
Aksa ingin membangunkan Dita,tapi melihat Dita yang masih terlelap akhirnya dia juga memilih tidur di samping Dita,mereka sama-sama tidur di dalam mobilnya.
Keesokan paginya Melisa bangun,dia langsung membuka pintu dan menatap ke jalanan.Semalaman dia menunggu Dita kembali ke kontarakan mereka ternyata sampai pagi hari Dita belum juga kembali.
Melisa semakin ketakutan karena dia sama sekali tidak tahu tentang Arga dan juga alamat dan tempat kerjanya dia takut jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi,pagi ini dia langsung berangkat sekalian untuk mencari keberadaan temannya itu.
Aksa terbangun saat mendengar seseorang mengetuk pintu mobilnya dia sangat kaget saat sadar ternyata dia tidur di dalam mobil pantas saja dia merasa kedinginan ternyata dia tidur di dalam mobil.
"Ada apa?" Aksa membuka kaca mobil ternyata tukang parkir liar meminta uang parkir.
"Aku tidak punya uang jangan menganggu."Ucap Aksa mengusir pria muda itu dari dekatnya dia kesal karena masih muda tapi sudah mengemis.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments