Bab 2 ~ Minder ~

Melisa meraih tangan Dita lalu menggenggamnya ,dia sebenarnya tidak tega melihat sahabatnya dari dulu sampai hari ini dia selalu di bully orang lain.

"Dari dulu aku sudah bilang Arga itu bukan pria baik-baik,tapi kamu percaya saja dengan omongannya dari wajahnya saja aku sudah bisa lihat kalau dia bukan pria baik-baik."

Dita tersenyum kecil,benar apa yang di katakan oleh Melisa,rasanya tidak logika pria setampan Arga jatuh cinta dengan wanita jelek sepertinya,bahkan dari segi mananya pun rasanya tidak ada alasan bagi Arga untuk mencintainya dia yang terlalu berharap tampa berkaca terlebih dahulu.

"Benar apa yang kamu bilang,aku yang terlalu bodoh untuk mempercayai kata-kata Arga tampa sadar diri terlebih dahulu." Ucapnya.Terlihat raut sedih di wajah Dita yang membuatnya merasa iba.

"Sudahlah lebih baik kita makan bakso,ini jauh lebih baik dari pada membahas masalah pria." Ucap Melisa.Keduanya menyantap bakso yang sudah ada di depan mereka,Dita langsung menikmatinya dia selalu makan banyak jika banyak beban pikiran seperti saat ini.

Mereka berdua keluar dari warung bakso,lalu kembali pulang setelah menikmati bakso kesukaan Dita.Setelah sampai di lontarkan mereka berdua langsung tidur dan istrahat karena mungkin pekerjaan sudah menanti mereka esok pagi.

Keesokan harinya,mereka berdua berangkat bersama di saat hari masih sangat pagi,sudah biasa mereka datang lebih cepat karena harus membersihkan semua peralatan dapur dan juga piring-piring kotor.

Sebenarnya,Melisa diijinkan untuk menjadi pelayan di depan melayani setiap para pelanggan karena dia memiliki wajah yang lumayan cantik dan bodynya juga lumayan bagus,tapi karena merasa kasihan dengan Dita akhirnya dia menolak dan memilih bekerja bersama dengan Dita.

Keduanya mulai membersihkan semua piring dan juga peralatan dapur yang kotor,menyapu semua lantai dan membersikan seluruh meja yang ada di restoran.

"Dita...Mulai hari ini jika ada orang yang mengolok atau menghina pisik mu,jangan diam kamu harus melawan dan kalau bisa maki mereka,jangan menjadi wanita lemah apalagi kalau orang perantauan seperti kita ini harus mandiri dan berani jangan dikit-dikit nangis." Ucap Melisa menasehati Dita di sela-sela mereka sedang mengelap semua meja makan.

Dita hannya diam,dia harus mengakui kalau dirinya tidak sehebat Melisa,dari semua hal dia memang kalah sama Melisa baik dari wajah,kepintaran dan juga keadaan orang tua,Melisa lebih dari segalanya tapi dari dulu Melisa selalu baik dengannya bahkan dia menganggap Melisa sebagai kakaknya apalagi umur melisa lebih tua dua bulan darinya.

Melisa setiap bulan,menyisihkan gajinya untuk perawatan dan membeli scancare,selebihnya dia bisa menabungnya,sementara Dita gaji yang dia hasilkan setiap bulan harus dia kirim kepada orang tuanya untuk membiayai seorang adik dan papanya yang sudah sakit struk.

Terkadang sesekali timbul rasa putus asa di hatinya,sudah setahun bekerja dia sama sekali tidak punya simpanan,berbeda dengan Melisa,orang tuanya minta uang jika benar-benar mereka membutuhkan,sementara dirinya belum menerima gaji saja mamanya sudah sibuk menghubunginya untuk meminta uang.

Melisa menatap Dita yang sedang duduk di atas kursi yang baru saja dia turunkan,sepertinya Dita sedang memikirkan nasibnya yang kurang beruntung dari orang-orang.

Melisa kadang juga merasa bingung,dia merasa heran kenapa tampang Dita sangat buruk sementara kedua orang tuanya tidak terlalu jelek bahkan ibunya juga sangat cantik diusianya yang sudah setengah abad.

"Apa sih yang kamu pikirkan Dita? masih pagi-pagi kamu sudah melamun seperti ini,kalau tuan bagus melihatmu aku yakin dia sudah mengomeli mu terus menerus." Ucap Melisa.

"Aku hannya memikirkan masa depan ku saja Mel,kapan yah aku bisa bahagia,umur sudah sudah sedikit dewasa pria datang malah hannya untuk main-main.Aku sangat takut jika aku menjadi perawan tua,seandainya aku punya uang cukup banyak aku akan melakukan operasi."Jawab Dita panjang lebar.

"Sudahlah sayang...Jodoh itu sudah ada yang atur kamu jangan patah semangat,mana tau suatu saat kamu dinikahi pria kaya,siapa yang tau jodoh seseorang." Ucap Melisa memberikan semangat untuk Dita berharap sahabatnya itu tidak putus asa.

"Hahaha....Kamu bisa saja...Jangankan yang kaya raya,pria miskin saja sekarang banyak tingkah.Kamu tidak usah memberikan semangat yang berlebihan aku tidak percaya itu."Ucap Dita setelah menghentikan suara tawanya.

Melisa terdiam mendengar ucapan sahabatnya,sebenarnya dia juga kasihan dengan temannya itu tapi apa boleh buat dia tidak punya cara apa pun untuk bisa membantu temannya itu.

Pada saat keduanya sudah selesai membersihkan semua dapur dan ruangan,para kariawan sudah mulai datang dan beberapa chef juga sudah datang mereka akan segera membuka restoran.

Seorang chef baru keluar dari dalam kamarnya lalu berjalan menuju dapur mungkin karena dia masih lelah atau masih mengantuk tiba-tiba dia menabrak tubuh Dita hingga Dita terdorong beberapa langkah.

Pria itu lansung menatapnya dengan sinis,bahkan beberapa kali dia mengibaskan tangannya ke bajunya seakan dia sedang menyenggol sampah.

"Ehh...Mas kamu itu sangat sombong,kamu pikir teman saya ini sampah,mesti sekali kamu mengibaskan tanganmu seperti itu." Melisa datang menghampirinya.

Dita langsung meninggalkan mereka berdua,pria itu memang tampan,dan juga manis mungkin merasa jijik dengan Dita.

"Kenapa kamu yang marah,wanita jelek itu teman mu ya,harus wanita dengan wajah jelek seperti itu lebih baik cari kerjaan di luar sana." Ucap pria itu dengan senyum menghina membuat Melisa semakin kesal.

"Dasar laki-laki mulut ember setidaknya dia jauh lebih punya etika dari pada kamu,tempat mu memang tidak layak disini tapi layak mengumpulkan sampah,karena sampai lebih layak dengan sampah." Ucap Melisa lalu meninggalkan chef Juna dengan perasan yang sangat emosi.

"Heran deh...Sama orang kota,kenapa sih mereka tidak pernah memikirkan perasan orang lain,apa orang kota tidak pernah menjaga perasaan sesama manusia ya?" Ucapnya lalu mengambil kain lap dan membersikan kaca yang sudah mulai kotor.

Juna yang chef baru yang sangat sombong,sangat kesal mendengar ucapan Melisa dia merasa tersinggung karena disamakan dengan sampah.

"Alah....Hannya pegawai dapur saja dia sombong,memang benar yang aku katakan wanita tadi sangat jelek apa yang salah dari kata-kataku, lihat aku akan membuat perhitungan dengan kalian berdua,berani sekali kamu menghinaku." Ucap Juna lalu dia mulai bekerja.

Dia memang chef baru,dan kebetulan dia keponakan pemilik restoran dia baru saja menyelesaikan kuliahnya dari singapura makanya dia sangat angkuh dan sombong.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Episodes
1 Bab 1 ~ Sakit hati ~
2 Bab 2 ~ Minder ~
3 Bab 3 ~ Mulai berani ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6 Bab 6 ~ Di permalukan ~
7 Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8 Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9 Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10 Bab 10 ~ Jebakan ~
11 Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12 Bab 12 ~ Membencinya ~
13 Bab 13 ~ Mencarinya ~
14 Bab 14 ~ Kesepian ~
15 Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16 Bab 16 ~ Menolak ~
17 Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18 Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19 Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20 Bab 20 ~ Banyak beban ~
21 Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22 Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23 Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24 Bab 24 ~ Hutang ~
25 Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26 Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27 Bab 27 ~ Kamu gila ~
28 Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29 Bab 29~ Minta maaf ~
30 Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31 bab 31 ~ Keributan lagi ~
32 Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33 Bab 33 ~ Siapa dia ~
34 Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35 Bab 35 ~ Renata ~
36 Bab 36 ~ Marah ~
37 Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38 Bab 38 ~ Curiga ~
39 Bab 39 ~ Keren sekali ~
40 bab 40 ~ Masa lalu ~
41 Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42 Bab 42 ~ Menemuinya ~
43 Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44 Bab 44 ~ Minta maaf ~
45 Bab 45 ~ Aku hamil ~
46 Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47 Bab 47 ~ Sedih ~
48 Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49 Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50 Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51 bab 51 ~ Kamu lancang ~
52 Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53 Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54 Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55 Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56 Bab 56~ Kamu pecundang ~
57 Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58 Bab 58 ~ Cari masalah ~
59 Bab 59 ~ Di aniaya ~
60 Bab 60 ~ Pembalasan ~
61 Bab 61 ~ Mari kita menikah ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 ~ Sakit hati ~
2
Bab 2 ~ Minder ~
3
Bab 3 ~ Mulai berani ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6
Bab 6 ~ Di permalukan ~
7
Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8
Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9
Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10
Bab 10 ~ Jebakan ~
11
Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12
Bab 12 ~ Membencinya ~
13
Bab 13 ~ Mencarinya ~
14
Bab 14 ~ Kesepian ~
15
Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16
Bab 16 ~ Menolak ~
17
Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18
Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19
Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20
Bab 20 ~ Banyak beban ~
21
Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22
Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23
Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24
Bab 24 ~ Hutang ~
25
Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26
Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27
Bab 27 ~ Kamu gila ~
28
Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29
Bab 29~ Minta maaf ~
30
Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31
bab 31 ~ Keributan lagi ~
32
Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33
Bab 33 ~ Siapa dia ~
34
Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35
Bab 35 ~ Renata ~
36
Bab 36 ~ Marah ~
37
Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38
Bab 38 ~ Curiga ~
39
Bab 39 ~ Keren sekali ~
40
bab 40 ~ Masa lalu ~
41
Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42
Bab 42 ~ Menemuinya ~
43
Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44
Bab 44 ~ Minta maaf ~
45
Bab 45 ~ Aku hamil ~
46
Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47
Bab 47 ~ Sedih ~
48
Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49
Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50
Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51
bab 51 ~ Kamu lancang ~
52
Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53
Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54
Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55
Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56
Bab 56~ Kamu pecundang ~
57
Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58
Bab 58 ~ Cari masalah ~
59
Bab 59 ~ Di aniaya ~
60
Bab 60 ~ Pembalasan ~
61
Bab 61 ~ Mari kita menikah ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!