Bab 3 ~ Mulai berani ~

Semua pegawai restoran tampak sibuk semuanya,karena para pelanggan sudah mulai berdatangan untuk sekedar menikmati berbagai sajian yang sangat lezat di restoran itu.

"Dita...Apa kamu sudah memikirkan,perasaan mu kepada arga apa kamu masih punya keinginan untuk melanjutkan hubungan dengan dengan pria brengsek itu?" Tanya Melisa saat mereka sedang istrahat siang.Restoran itu selalu memberikan waktu setengah jam untuk istrahat.

Dita tampak berfikir sejenak ,kalau di pikir-pikir dia masih sangat mencintai Arga tapi mengingat kata-katanya beberapa hari yang lalu membuatnya ragu untuk melanjutkan hubungan mereka berdua.

"Aku memang menyukainya,tapi aku tidak mau menjadi wanita bodoh hannya karena seorang lelaki apalagi kamu tahu sendiri aku tulang punggung keluarga bagaimana kalau nanti dia tau kalau aku selalu mengirim uang untuk orang tua ku sudah pasti semakin tidak menyukai aku,lucu memang tidak ada satu alasan apa pun bagi seorang pria untuk mencintaiku." Ucap Dita.Dia seperti orang yang sedang patah hati.

Sore harinya tiba jam pulang Dita dan Melisa pulang dengan jalan kaki mereka,pada saat di tengah jalan seorang pria yang membawa sepeda motor berhenti tepat di hadapan mereka.

Melisa dan Dita menghentikan langkah mereka lalu menoleh ke arah pria yang membawa motornya.Arga yang memaki helem sulit di kenali Melisa dan juga Dita.

"Minggir kenapa menghalangi jalan kami?" Tiba-tiba Melisa membentak Arga, dia kesal karena sudah berani menghalangi jalan mereka.

"Hahaha apa kalian tidak kenal dengan aku?" Arga tertawa lepas lalu membuka helem nya hingga membuat Melisa semakin kesal karena merasa sudah dipermainkan.

"Hei bajingan kenapa menghalangi jalan kami,untuk apa kamu cari perhatian dihadapan kami,kamu pikir kamu sudah terlalu tampan ya hingga kamu pamer?" Sungut Melisa.Wajah Arga lansung menegang padahal dia hannya bercanda dengan mereka berdua tapi Melisa langsung sensi begitu.

"Dita...Baik lah aku akan mengantar mu pulang." Ucap Arga saat keduanya meninggalkannya sebenarnya Arga kesal melihat sikap Melisa yang sedikit kasar dan tidak bisa di ajak kerja sama.

"Makasih mas aku jalan kaki saja lagian kontrakan kami sudah dekat kok." Jawab Dita.Tampa menunggu jawaban dari Arga keduanya langsung bergegas meninggalkan tempat itu.

Arga menarik napas berat,dia mengira karena wajah Dita yang sangat jelek akan mudah mendapatkan cintanya nyatanya semuanya tidak semudah yang dia bayangkan.

Arga membiarkan keduanya pergi begitu saja dia mengira Dita menolak ajakannya itu karena dia sedang bersama temannya,mungkin segan meninggalkan temannya jalan sendirian.

Setelah merasa keduanya sampai di kontrakan mereka,Arga langsung menyusul benar saja Melisa sedang membuka pintu rumahnya.

"Dita...kita keluar sebentar aku ingin bicara empat mata dengan mu." Ucap Arga.Dita langsung menatap ke arah Melisa seakan meminta persetujuan.

Melisa menarik tangan Dita masuk kedalam rumah mereka setelan itu dia menasehatinya sedikit berharap Dita mengakhiri hubungannya.

"Pergilah tapi kamu harus hati-hati ikuti kata hatimu,jika kamu memang cinta dan dia bisa memberikan kebahagiaan untukmu aku tidak punya hak untuk melarang mu." Ucap Melisa.

"Baiklah,aku tidak akan menerimanya lagi aku hannya ingin mengakhiri hubungan kami saja." Jawab Dita dengan wajah yang serius.Dia memang masih mencintai Arga tapi mengingat kata-katanya beberapa hari kemarin langsung membuatnya sadar kalau Arga tidak serius untuknya dan dia takut Arga memiliki niat lain untuknya karena dia sadar pria kota sangat pintar untuk menyakiti perasaan orang-orang desa.

Dita menaiki sepeda motor Arga setelah dia memakai masker,entah kenapa setelah mendengar ucapan Arga yang beberapa hari yang lalu dia semakin tidak percaya diri terhadap laki-laki.

****

Sementara itu disebuah mobil mewah sepasang wanita dan pria sedang berantem hebat keduanya saling membentak dan memaki dan sama sekali tidak mau kalah.

"Sudahlah Aurora mulai hari ini hubungan kita sudah berakhir,aku sudah muak berpacaran dengan wanita seperti mu." Ucap Aksa.Dia seorang pria yang sangat kaya yang memilliki banyak bisnis dan papanya juga seorang pejabat penting di negara ini.

Aksa berpacaran dengan Aurora,seorang gadis yang sangat cantik mungkin karena dia blasteran jadi dia memiliki wajah yang sangat cantik dan bodi yang sangat seksi seperti impian semua wanita.

Aurora gadis yang memiliki tempramen yang sangat buruk,dia selalu merasa dirinya paling hebat dan cantik apalagi dia memiliki karir yang sangat cukup sukses di dunia model.

Aksa Pratama memutuskan hubungan mereka karena sudah sangat bosan dengan sikap Aurora yang tidak mau kalah dan egois apalagi selalu merasa dirinya paling hebat.

"Apa kamu bilang putus...Hahaha...Kamu tau Aksa belum ada satu pun pria di dunia ini yang berani memutuskan hubungan dengan ku,kamu memutuskan hubungan kita?"

"Iya aku memutuskan hubungan kita,mulai hari ini hubungan kita putus. Kamu cari pria hebat di luar sana pria pemuja kecantikan." Ucap Aksa dengan nada sinis.

Hubungan mereka terjalin bukan karena Aksa mencintai Aurora,tapi karena dia kalah permainan di meja billiar dan pada saat itu Mario temannya yang sedang bermain billiar membuat perjanjian siapa yang kalah harus memiliki Aurora dan bahkan harus bisa mengajaknya bermain panas di atas ranjang.

Aksa yang merasa sudah mendapatkan hati dan tubuh Aurora dengan cepat lansung memutuskan hubungan mereka berdua yang akhirnya membuatnya sulit karena ternyata Aurora jatuh hati dengannya.

Aksa keluar dari dalam mobil sportnya,berharap Aurora juga keluar berpacaran tiga Minggu dengan Aurora membuatnya sangat frustasi walaupun selama tiga minggu itu dia sudah menikmati tubuh Aurora beberapa kali.

"Benar saja setelah dia keluar Aurora juga keluar dan menghampiri Aksa dia ingin meminta maaf kepada Aksa untuk tidak memutuskan hubungan dengannya.

Pada saat dia sudah keluar tiba-tiba Aksa kembali masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Aurora menunju klub tempat dimana dia mangkal dan menghabiskan malam dengan wanita-wanita malam.

"Sialan sekali berani sekali dia memutuskan hubungan sepihak,jangan berharap aku mau menerima semua ini." Sungut Aurora lalu menghubungi seseorang untuk menjemputnya.Beberapa kali Aurora memaki Aksa dia merasa semua ini tidak adil dan sudah melukai harga dirinya karena semudah itu Aksa Pratama memutuskan hubungan dengannya.

Sementara itu di pinggir jalan yang lumayan sepi Arga menghentikan sepeda motornya,sebenarnya dari tadi Dita sudah mengingatkan Arga untuk berhenti dia merasa mereka sudah sangat terlalu jauh pergi tapi Arga mengabaiakan ucapannya.

"Mas kenapa kita berhenti di tempat sepi seperti ini,aku takut mas." Ucap Dita.Perasaanya sudah mulai tidak enak apalagi malam sudah semakin larut.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Episodes
1 Bab 1 ~ Sakit hati ~
2 Bab 2 ~ Minder ~
3 Bab 3 ~ Mulai berani ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6 Bab 6 ~ Di permalukan ~
7 Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8 Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9 Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10 Bab 10 ~ Jebakan ~
11 Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12 Bab 12 ~ Membencinya ~
13 Bab 13 ~ Mencarinya ~
14 Bab 14 ~ Kesepian ~
15 Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16 Bab 16 ~ Menolak ~
17 Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18 Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19 Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20 Bab 20 ~ Banyak beban ~
21 Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22 Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23 Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24 Bab 24 ~ Hutang ~
25 Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26 Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27 Bab 27 ~ Kamu gila ~
28 Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29 Bab 29~ Minta maaf ~
30 Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31 bab 31 ~ Keributan lagi ~
32 Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33 Bab 33 ~ Siapa dia ~
34 Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35 Bab 35 ~ Renata ~
36 Bab 36 ~ Marah ~
37 Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38 Bab 38 ~ Curiga ~
39 Bab 39 ~ Keren sekali ~
40 bab 40 ~ Masa lalu ~
41 Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42 Bab 42 ~ Menemuinya ~
43 Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44 Bab 44 ~ Minta maaf ~
45 Bab 45 ~ Aku hamil ~
46 Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47 Bab 47 ~ Sedih ~
48 Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49 Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50 Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51 bab 51 ~ Kamu lancang ~
52 Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53 Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54 Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55 Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56 Bab 56~ Kamu pecundang ~
57 Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58 Bab 58 ~ Cari masalah ~
59 Bab 59 ~ Di aniaya ~
60 Bab 60 ~ Pembalasan ~
61 Bab 61 ~ Mari kita menikah ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 ~ Sakit hati ~
2
Bab 2 ~ Minder ~
3
Bab 3 ~ Mulai berani ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5~ Semua orang sama saja ~
6
Bab 6 ~ Di permalukan ~
7
Bab 7 ~ Sudah biasa ~
8
Bab 8 ~ Mengagumi Sikap baik Melisa ~
9
Bab 9 ~ Kehidupan yang membosankan ~
10
Bab 10 ~ Jebakan ~
11
Bab 11 ~ Aku wanita kotor ~
12
Bab 12 ~ Membencinya ~
13
Bab 13 ~ Mencarinya ~
14
Bab 14 ~ Kesepian ~
15
Bab 15 ~ Terulang kembali ~
16
Bab 16 ~ Menolak ~
17
Bab 17 ~ Ada apa dengan tuan Aksa ~
18
Bab 18 ~ Kamu pria jahat ~
19
Bab 19 ~ Perhatian kecil ~
20
Bab 20 ~ Banyak beban ~
21
Bab 21 ~ Kedatangan saudara ~
22
Bab 22 ~ Kakak jahat ~
23
Bab 23 ~ Aku tidak memecat mu ~
24
Bab 24 ~ Hutang ~
25
Bab 25 ~ Abaikan saja ~
26
Bab 26 ~ Hampir Terulang lagi ~
27
Bab 27 ~ Kamu gila ~
28
Bab 28 ~ Sedikit cemburu ~
29
Bab 29~ Minta maaf ~
30
Bab 30 ~ Kamu cemburu ~
31
bab 31 ~ Keributan lagi ~
32
Bab 32 ~ Malam yang indah ~
33
Bab 33 ~ Siapa dia ~
34
Ban 34 ~ Tidak ingin ada yang tau ~
35
Bab 35 ~ Renata ~
36
Bab 36 ~ Marah ~
37
Bab 37 ~ Selalu begitu ~
38
Bab 38 ~ Curiga ~
39
Bab 39 ~ Keren sekali ~
40
bab 40 ~ Masa lalu ~
41
Bab 41 ~ Aku calon istrinya ~
42
Bab 42 ~ Menemuinya ~
43
Bab 43 ~ Kamu hebat ~
44
Bab 44 ~ Minta maaf ~
45
Bab 45 ~ Aku hamil ~
46
Bab 46 ~ Kamu yang sabar ~
47
Bab 47 ~ Sedih ~
48
Bab 48 ~ Mencari keberadaan Juan ~
49
Bab 49 ~ Semakin terpuruk ~
50
Bab 50 ~ Aku tidak menyukai dirimu ~
51
bab 51 ~ Kamu lancang ~
52
Bab 52 ~ Biarkan aku mencarinya sendiri ~
53
Bab 53 ~ Cari kerja lagi ~
54
Bab 54 ~ Kemarahan Dita ~
55
Bab 55 ~ Kamu cemburu ~
56
Bab 56~ Kamu pecundang ~
57
Bab 57 ~ Jangan ikut campur ~
58
Bab 58 ~ Cari masalah ~
59
Bab 59 ~ Di aniaya ~
60
Bab 60 ~ Pembalasan ~
61
Bab 61 ~ Mari kita menikah ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!