"Maaf ya kak kalau aku jadi bikin suasana tidak nyaman?" Flo merasa tidak enak dengan sikap Suzan yang tiba - tiba bangkit dan pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun.
"Tak apa Flo santai saja. Bukan kah kita teman sejak lama kenapa harus ada kata tidak enak?" Azel berusaha meyakinkan agar Flo bisa mengikis sedikit jarak diantara mereka yang selama ini terjalin. Ia tahu betul Flo sangat menyukai Kakak laki - lakinya Arbian namun ia tak ingin menyerah begitu saja karena tahu Arbian tak pernah menyukai Florencia sedikitpun.
"Apakah kita sedekat itu dari dulu ?"
Sontak pertanyaan ini membuat hatinya sedikit tergores. Ia tahu Flo tak pernah membuka hati untuknya namun ia tak menyangka begitu tebal nya dinding yang telah di buat di dalam hati Flo untuknya.
"Maksud kamu ?" Azel berusaha tenang dan pura - pura tak mengerti dengan ucapan Flo.
"Ah tidak apa, lupakan saja kak."
Flo sangat tahu betul maksud dan tujuan seorang Azel karena ini bukan kehidupan pertamanya. Ia tak ingin lagi menjadi wanita naif yang tidak peka dengan perubahan sekitar termasuk orang-orang di sekelilingnya.
"Maafkan aku Zel sepertinya kamu akan jadi salah satu orang yang ku manfaatkan. Aku sangat berterima kasih karena hanya kamu yang menerima aku apapun bentuk dan penampilan tapi aku tidak bisa merubah hatiku padamu.
Flo kembali bergumam dalam harinya sembari sesekali memandang wajah tampan dan lembut orang di hadapannya yang sedang asyik menikmati makanan nya.
......................
"Kak bisa ketemu bentar di Gedung B? Aku tunggu!"
Begitulah pesan singkat yang di kirimkan oleh Suzan pada Agatha.
"Ada apa lagi sih ini anak? Lama - lama dia cukup mengganggu.." dengan ketus Agatha bergumam di hadapan teman - teman satu geng nya ketika mendapat pesan singkat dari Suzan.
"Mau samperin aja apa gimana ?" kata salah satu teman satu geng nya.
"Ya udah kita samperin aja. Aku sedikit penasaran, jangan - jangan ini tentang si cupu lagi!!" ucapnya sambil berdiri dan mulai melangkah pergi.
......................
"Aku gak tahu kakak percaya atau tidak dengan yang aku ceritakan tapi si culun itu benar - benar telah berubah kak. Dia sekarang jadi lebih cantik dan rapi meski masih menggunakan kacamata kebanggaan nya itu. Dia juga berani merespon kak Azel duduk di sampingnya membuatku kesal saja.." kembali dengan bersungut - sungut suzan berusaha meyakinkan Agatha agar percaya dengan ceritanya.
"Sialan.. Pantesan dia pergi ke kampus pagi - pagi banget. Bahkan tidak ikut sarapan bersama. Rupanya ada yang ia sembunyikan dari aku dan mama." Agatha mulai tersulut emosi karena dia juga tak suka jika Flo kembali berpenampilan cantik seperti tiga tahun yang lalu saat pertama kali mereka bertemu dan menjadi saudara tiri.
"Kakak harus lakuin sesuatu karena aku sudah berusaha menghasutnya kembali tapi sudah tidak mempan. Aku merasa dia mulai merubah sikapnya padaku tak seramah dulu."
Agatha merasa sangat marah. Karena Suzan terus saja mengucapkan kalimat - kalimat yang semakin menyulut emosinya.
......................
Dari kejauhan ternyata ada Azel yang tanpa sengaja mendengar percakapan mereka. Ia tak menyangka bahwa Suzan adalah orang di balik semua penderitaan Flo selama ini. Orang yang paling dekat dengan Flo dan dia pula yang telah mengadu domba Flo dengan saudaranya.
Sudah Tiga tahun lama nya Azel menyayangi Flo dengan segala kesadarannya. Bahkan teman - teman dekatnya mengetahui itu. Banyak dari mereka mengejeknya mengingat penampilan Flo yang luar biasa menyakitkan mata kala itu namun ia tak perduli. Ia hanya tahu bahwa dulu Flo tidak seburuk itu bahkan ia lebih cantik dari Agatha dan Suzan meski tanpa make up yang menutup setiap inci wajahnya.
"Dulu kamu adalah cinta pertama Abangku Flo tapi dia tidak lagi mengenali kamu sekarang karena kalian dulu hanya bertemu secara kebetulan sekali saja. Dia tidak tahu kamu dan tidak tahu namamu. Aku tahu karena secara kebetulan ternyata kita satu sekolah sejak SMP. Dan aku tidak pernah lupa wajah anak perempuan yang dulu menolong Abang dan membuatnya jatuh hati pertama kali. Aku anggap ini keberuntunganku." hati azel terus bergumam mengingat kembali kejadian di masa lalu saat pertama kali dia bertemu dengan sosok Flo.
"Aku sekarang merasakan ketakutan. Kamu merubah penampilanmu lagi nyaris sama seperti dulu. Aku takut kamu bertemu lagi dengan abangku dan kalian saling mencintai dan aku tersingkir. Meski aku menyayangi dan mendukungmu tapi aku tak ingin kamu di miliki abangku." tak bisa di pungkiri bahwa ia selalu merasa kalah dari abangnya itu. Bahkan orang yang dia inginkan pun selalu saja lebuh berpihak pada abang nya itu.
Ternyata Flo juga adalah gadis yang pernah menjadi cinta pertama Arbian namun sebisa mungkin Azel berusaha menjaga jarak antara mereka agar Arbian tidak lagi bertemu dengan Flo apalagi saat ini Flo yang dulu sudah kembali ketakutan di hati Azel semakin terpampang jelas.
"Kak..!!!"
Azel terkaget dengan lamunannya ketika seseorang menepuk lembut pundaknya.
"Astaga.. Kamu mengagetkanku Flo!"..
" Maaf kak.. Sedang apa di sini ? Seperti sedang menguping saja ?"
"Ah tidak, aku hanya sedang ingin bersandar saja di dinding ini." Azel berusaha menyingkirkan kecurigaan Flo.
"Baiklah apapun yang kakak lakukan asal jangan melamun terlalu lama nanti berbahaya.. "
Flo kembali berucap sambil menunjukan senyum manis nya.
"Aku benar benar tidak tahan melihatnya tersenyum semanis ini. Semoga dia tak melakukannya pada pria lain, jika tidak mungkin sainganku bukan hanya abang seorang." Kembali Azel bergumam dalam hatinya.
"Aku ingin berbicara sebentar denganmu." azel kembali berucap.
"Baiklah kita ke taman belakang saja kak biar bisa sambil duduk."
"Tidak, di sini saja. Aku hanya ingin memperingati mu Flo. Kamu tidak boleh terlalu baik dan percaya dengan sahabatmu Suzan. Sepertinya dia banyak menyimpan rahasia di belakangmu. Aku harap kamu berhati - hati dalam bergaul dan memilih teman. Hanya ini yang bisa aku ucapkan." dengan serius Azel menjelaskan.
"Dia itu sahabatku kak tidak mungkin berbuat macam - macam. Tapi terima kasih untuk kepeduliannya aku akan selalu berhati - hati."
Aku tak tahu Azel bisa mengetahui fakta ini darimana tapi seorang Azel yang tidak begitu dekat saja dengan Suzan bisa mengetahui fakta ini, mengapa aku yang begitu dekat dengannya bisa sampai sebodoh itu percaya begitu saja sampai menepis segala kecurigaan apapun yang ia lakukan. Betapa bodohnya aku dulu.
Flo merutuki dirinya sendiri kenapa bisa menjadi sepolos itu tanpa mengetahui fakta kekejaman sahabatnya yang sebenarnya.
Ini gambaran ilustrasi buat tokoh Azel ya. Mama nya bule jadi dia blasteran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Zerelas Dark
Hebat
2023-03-02
2