40 Days With You
"Pemenang nominasi artis terpopuler jatuh kepada ...."
Suara pembawa acara tampak menggema. Beberapa artis yang termasuk ke dalam nominasi pun ikut gugup. Mereka berharap nama selanjutnya yang akan di sebut adalah nama mereka.
Tampaknya sang pembawa acara sengaja menjeda kalimatnya, melemparkan semua pandangannya pada semua orang yang tengah memenuhi ruangan tersebut.
"Pemenang nominasi artis terpopuler jatuh kepada ... Zeline Daniela. Kami ucapkan selamat kepada Zeline dan kami harapkan untuk segera naik ke atas panggung." Sang pembawa acara pun akhirnya melanjutkan ucapannya yang sempat terjeda.
Sorot lampu mengarah pada seorang gadis yang tengah duduk diantara orang yang ada di sana. Mendengar namanya di panggil, gadis itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya, menyunggingkan senyum dengan penuh bangga karena lagi-lagi ia mendapatkan penghargaan untuk yang kesekian kalinya.
Gadis yang menggunakan gaun berwarna putih, yang mengekspos punggung mulusnya berjalan ke atas panggung. Bersamaan dengan itu, riuh tepuk tangan pun tampak memenuhi ruangan tersebut.
Dengan penuh percaya diri, ia menerima trofi yang diberikan oleh pembawa acara. Dan berjalan menuju ke podium untuk memberikan beberapa patah kata ungkapan rasa syukurnya.
"Saya ucapkan terima kasih pada para penggemar yang selalu mendukung saya. Hadiah ini saya persembahkan untuk mendiang kedua orang tua saya, kepada para penggemar, dan juga orang-orang yang ada di sekitar saya. Turut serta mendorong saya hingga bisa mencapai di titik ini."
Setelah mengucapkan beberapa kalimat tersebut, Zeline pun mengulas tersenyum sembari menundukkan kepalanya. Gadis itu kembali ke tempat duduknya, sembari membawa trofi yang ia menangkan menuju ke kursinya.
"Wah, selamat ya Zeline. Kali ini kamu lagi yang berhasil memenangkannya," ujar Casey, salah satu artis senior. Namanya juga sempat bersinar pada masanya. Dan kali ini, posisinya tergeser karena kedatangan Zeline, artis pendatang baru yang wajahnya selalu terpampang di berbagai macam produk kecantikan.
"Terima kasih, Kak." Zeline mengulas senyumnya. Ia memeluk trofi itu dengan sangat bangga. Bagaimana tidak? Sedari dulu, ia selalu memimpikan hal ini. Menjadi seorang artis dan membuat namanya bersinar di bidang entertainment.
Zeline pun mengikuti serangkaian acara. Dan hingga di akhir acara, semua orang langsung bubar dari ruangan tersebut. Begitu pula dengan Zeline yang juga ikut beranjak dari tempat duduknya.
Setelah acara selesai, banyak teman artis yang memberikan ucapan selamat pada Zeline. Hingga ia bertemu dengan salah satu artis senior yang memang tidak menyukainya sedari awal. Wanita dengan rambut pendek itu membuang muka saat berpapasan dengan Zeline.
Namanya Dira, artis senior yang dulunya menjadi brand ambassador sebuah produk kecantikan, akan tetapi kini telah digeser oleh Zeline. Karena produk yang dibintangi oleh Zeline lebih banyak peminatnya dibandingkan dengan Dira.
Sebenarnya Zeline merasa tak enak dengan semua itu. Namun, tidak mungkin baginya juga harus menolak tawaran yang nilainya cukup fantastis tersebut. Toh, lagi pula bukankah rejeki sudah ada yang mengatur?
Salah seorang wanita dengan rambut sebahu, langsung bergegas menghampiri Zeline dan membawakan trofi tersebut.
"Akhirnya ... kesayanganku lagi-lagi memenangkan nominasi ini. Selamat ya ...." Wanita tersebut mencium pipi Zeline dengan gemas.
"Ayo lah Ver! Air liurmu itu membasahi pipiku," gerutu Zeline mendorong sedikit managernya.
Vera menjadi manager Zeline sedari ia merintis karir , hingga nama Zeline menjadi besar. Kini bahkan Vera juga disibukkan dengan mengatur kontrak kerja serta beberapa tawaran lainnya. Mengatur jadwal artisnya itu agar tidak bentrok.
"Apakah kirimanku sudah datang?" tanya Zeline.
Mendengar kalimat tersebut, Vera langsung memutar bola matanya dengan malas. " Ya ... ya ... ya ... buket bunganya sudah sampai dan aku taruh benda itu di dalam mobil. Buket bunga dari pria misterius itu hampir memenuhi kamarmu," gerutu Vera.
"Asal kamu tahu. Meskipun si pengirim selalu menyembunyikan identitasnya, tetapi menurutku dia adalah penggemar terbaik diantara yang lainnya. Jika penggemar yang lain berlomba-lomba minta di-notice, akan tetapi yang ini sedikit berbeda," jelas Zeline setengah berbisik.
"Tetapi, ku harap kamu tidak membuat heboh sosial media lagi. Gara-gara buket bunga itu, kamu hampir saja tersandung skandal. Namamu saat ini sudah besar, Zeline. Bahkan banyak yang mengenalmu sebagai artis papan atas. Ku harap, kamu bisa mengendalikan dirimu sendiri."
"Ada baiknya kamu lebih berhati-hati lagi!" tegas Vera berbicara panjang lebar menasehati Zeline.
"Iya Vera, iya. Sekarang ayo kita masuk ke dalam mobil karena aku penasaran kata-kata manis apa lagi yang akan dia tuliskan. Ayolah!" Zeline menarik tangan managernya itu.
Vera menghela napasnya. Zeline memang tipe yang sangat sulit diatur. Tak heran jika dirinya terkadang kewalahan saat menghadapi media tentang beberapa skandal yang bermunculan. Dan menghadapinya dengan begitu cepat.
Mereka menuju ke parkiran. Mobil Zeline terparkir bersebelahan dengan mobil milik Dira, wanita yang selalu saja menatapnya dengan sinis. Terlihat Dira tengah membicarakan sesuatu dengan managernya. Namun, setelah melihat kedatangan Zeline dan juga Vera. Kedua orang itu langsung bungkam, seolah Zeline dan Vera lah yang menjadi bahan pembicaraan mereka.
Manager Dira tak jauh beda dengan Dira. Mereka seolah tak menyukai keberadaan Zeline dan acap kali memandang keduanya dengan sinis.
Vera menatap ke arah Dira sekilas, lalu kemudian wanita dengan rambut sebahu itu pun mengarahkan pandangannya pada Zeline sembari mencebikkan bibirnya.
"Masuklah!" ujar Vera membukakan pintu Zeline.
Zeline pun langsung masuk ke dalam mobil Van berwarna hitam tersebut. Begitu pula dengan Vera. Sang manager pun langsung membawa kendaraan tersebut menuju ke jalanan.
"Lihatlah mereka berdua? Ckckck! Setelah ada kita, mereka berhenti bersuara seolah kita lah yang menjadi bahan pembicaraan mereka," gerutu Vera mengendarai mobil tersebut.
"Dia pasti membicarakan kamu yang berhasil memenangkan nominasi sementara artis yang satu itu, tak satu pun membawa pulang trofi," cecar Vera seraya terkekeh, menertawakan Diara.
"Aku tidak masalah jika kamu bersikap sopan pada artis senior lainnya. Namun, sebaiknya kamu tidak usah menundukkan kepalamu pada wanita itu. Wanita yang memiliki hati iri dengki," tukas Vera yang sedari tadi asyik membicarakan keburukan Diara.
Sementara Zeline, gadis itu sibuk menghirup bunga pemberian dari si penggemar misterius itu. Ia membuka catatan yang tertulis di buket tersebut.
Bersinar lah bagai bintang. Kamu pantas mendapatkannya!
Zeline tersenyum membaca kalimat sederhana yang tertulis di kartu ucapan tersebut. Mungkin orang lain menganggap kalimat itu merupakan kalimat yang tak memiliki maknanya sama sekali. Akan tetapi Zeline selalu menyukainya. Seolah jatuh cinta dengan tulisan tangan si penggemar misterius itu.
"Apakah kamu mendengarkan ku?" tanya Vera yang sedari tadi berbicara sendiri. Ia melihat Zeline dari spion tengah, lalu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kepalaku serasa ingin pecah menghadapimu, Zelin!" gerutu Vera yang tak digubris sama sekali oleh artis tersebut.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ
Emanggg benerrr siii, tak perlu lahhhh menundukan kepala sama orang yang hati nyaaa udahhh rusakkk. tetep aja di mata mereka tuh bakalann salahhh..
2023-05-14
1
Ratri Pambayun
yeeayyyyyyy
2023-03-02
1
Aditya HP/bunda lia
Mbak Vera di kacangin sama artisnya 😂😂 Novel baru nih .... 😍😍
2023-03-02
1