Syuting iklan kali ini berjalan dengan lancar. Zeline dan juga yang lainnya bersiap-siap untuk pulang. Gery dan Zeline sudah berada di dalam mobil. Keduanya tengah menunggu Vera yang sedang berbincang dengan sutradara.
"Kemana si madam?" tanya Gery yang memang lebih sering menyebut Vera demikian.
"Itu ... lagi berbincang dengan Pak Subagio," timpal Zeline sembari memainkan ponselnya.
"Yang sutradara itu?" tanya Gery lagi.
"Hmmm ...." Zeline menjawab pertanyaan pria yang berada di kursi depan tersebut, tanpa mengalihkan pandangannya pada benda pipih yang tengah berada di genggamannya.
"Tawaran iklan lagi?" Gery kembali bertanya, membuat Zeline pun melepaskan ponselnya dan memilih untuk meladeni Gery terlebih dahulu, karena pria itu kalau bertanya memang sampai ke akar-akarnya.
"Aku kurang tahu akan hal itu. Tetapi ... sepertinya tawaran sebuah film," ucap Zeline yang juga menebak-nebak. Memang sebelumnya, artis ini tidak tahu dengan pembahasan antara si manager dan juga sang sutradara tersebut.
"Semoga saja itu adalah sebuah tawaran peran untukmu di salah satu film," celetuk Gery.
"Sepertinya kamu sangat mengharap sekali ya," ucap Zeline.
"Oh, tentu saja. Dengan begitu, honorku menjadi supir akan naik beberapa persen nantinya. Semoga saja tebakan serta harapanku benar adanya," balas Gery sembari mengembangkan senyumnya.
Sementara Zeline, gadis itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala menatap pria yang duduk di kursi depan itu. Pandangannya kembali ia fokuskan pada benda canggih berbentuk pipih tersebut.
Di waktu yang bersamaan, Vera tengah berdiskusi dengan Pak Subagyo tentang tawaran peran utama yang akan diberikan untuk Zeline.
"Bagaimana? Apakah kalian tertarik? Kali ini, Zeline akan memerankan sebagai tokoh utama wanita dengan karakter yang kuat. Dan sedikit bocoran, bahwa film ini bergenre action dan juga dibalut dengan kisah romantis yang ada di dalamnya," ujar Pak Subagyo menunggu persetujuan dari Vera.
Vera tampak menimbang-nimbang, syuting tersebut akan dimulai bulan depan. Sedangkan bulan depan, Zeline belum menerima tawaran syuting film apapun. Itu berarti bahwa Zeline memiliki kesempatan untuk berperan dalam film tersebut.
"Coba pikir-pikirlah lagi. Zeline selama ini mendapatkan peran yang selalu saja menjadi wanita lemah. Mungkin, para penonton juga menginginkan hal-hal yang baru dari Zeline," ucap Pak Subagyo yang masih mencoba membujuk Vera, agar wanita itu setuju dan langsung membicarakan hal ini pada artisnya.
Banyak sutradara yang menginginkan Zeline untuk berperan dalam sebuah film yang mereka garap. Namun, apa yang dikatakan oleh Pak Subagyo memang benar adanya.
Selama ini, Zeline selalu membintangi film dengan tema-tema angst dan berurai air mata. Kali ini, tidak ada salahnya Zeline mengambil peran tersebut. Lagi pula, Pak Subagyo adalah sutradara paling terkenal diantara sutradara yang pernah menawarkan pekerjaan pada Zeline.
"Kalau begitu ... tunggu sebentar, Pak. Saya akan langsung membawa Zeline kemari dan membicarakan tawaran tersebut," ucap Vera.
"Baiklah," timpal Pak Subagyo yang langsung mengembangkan senyumnya. Itu pertanda bahwa manager dari artis tersebut mulai tergoda akan tawaran tersebut. Dan otomatis, ia akan membujuk artisnya langsung untuk mengambil peran yang ditawarkan oleh Pak Subagyo.
Vera berjalan menuju ke mobil. Ia mengetuk kaca pintu mobil tersebut. Dari dalam, Zeline pun langsung menurunkan jendela kaca itu.
"Ada apa?" tanya Zeline.
"Kamu keluar dulu," ujar Vera.
Zeline pun menuruti ucapan managernya. Ia keluar dari mobil tersebut. "Ada apa?" tanya Zeline lagi.
"Kamu mendapatkan tawaran syuting film oleh Pak Subagyo. Sepertinya ini menarik, dan kamu harus mengambil peran tersebut," bujuk Vera.
"Syutingnya mulai kapan?" tanya gadis tersebut.
"Mulai bulan depan. Jadi, sekarang ini kamu bisa bersantai sejenak karena mulai bulan depan, semangatmu harus lebih membara," ujar Vera yang mencoba menyemangati artisnya itu.
"Ini genre action romance, mari kita lakukan dengan peran yang berbeda. Tidak hanya tentang perselingkuhan istri ataupun suami," lanjut Vera.
Zeline tampak berpikir sejenak akan tawaran tersebut. Ia pun melihat ke arah Pak Subagyo yang sedang duduk sembari menatap ke arahnya.
"Sebaiknya ayo! kita temui dulu beliau dan setelah itu kamu bisa memutuskan!" ujar Vera yang langsung menarik tangan Zeline.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ratri Pambayun
jeng jeng jeng..
awal mula tragedi kah?
2023-03-07
1
Aditya HP/bunda lia
ini bener murni tawaran atau ada udang di balik bakwan ... ??
2023-03-07
1