Di dalam kamarnya, Gael sibuk membongkar isi lemarinya hanya untuk mencari baju untuk Qya. Dari kemeja hingga kaos, dia merasa tidak ada yang cocok. Dari celana pendek hingga celana panjang. Dia melempar begitu saja pakaiannya ke kasur. Cukup lama dia mencari, namun tidak juga mendapatkan yang cocok. Sepertinya Gael lupa, mau mencari pakaian seperti apa pun, tetap saja sama. Gael seorang laki-laki dan Qya itu perempuan, tentu saja tidak ada yang cocok. Pakaian Gael pasti akan kebesaran di badan Qya. Badan Qya yang ideal untuk seorang model perempuan, dan badan Gael yang tinggi tegap seperti model-model luar negeri atau majalah-majalah dewasa yang sering temannya baca.
Gael mengetok pintu kamar Qya berkali-kali, tapi tidak ada tanggapan dari Qya. Pria itu membuka pintu kamar Qya, tidak ada siapa-siapa. Dia meletakkan baju di atas kasur. Saat berbalik, pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok cantik yang hanya menggunakan handuk. Handuk itu hanya menutupi bagian dada hingga pertengahan paha Qya saja.
Gael dapat melihat dengan jelas kulit putih mulus Qya yang masih basah dari jarak sedekat ini. Qya memegang lipatan handuknya di bagian dada dengan erat, dan itu tidak lepas dari perhatian Gael. Dengan susah payah pria itu menelan ludahnya. Gael memperhatikan wajah Qya yang terlihat lebih segar. Bibirnya pink alami, bulu mata lentik dan panjang begitu menggoda saat Qya mengedipkan matanya.
Semua yang ada pada diri Qya sangat menggoda bagi Gael, mungkin bukan hanya bagi Gael saja, tapi untuk semua pria yang pernah melihat Qya.
Gael merasa gugup. Dia sudah sering melihat perempuan memakai bikini, tapi dia biasa-biasa saja. Melihat Qya yang seperti ini, membuat hasratnya bangkit. Pikiran tak menyenangkan tiba-tiba saja muncul. Adakah pria lain yang pernah melihatnya seperti ini? Ini adalah keadaan khusus, bukan saat seperti Qya berpakaian seksi ketika ke kampus. Keadaan di mana hanya handuk yang menutupi tubuh polosnya itu. Pikiran Gael menjadi liar dan akan semakin liar jika dia berada di dalam kamar ini bersama Qya lebih lama lagi.
Dia juga dapat mencium aroma sabun dan sampo dari tubuh Qya yang menggoda indra penciumannya. Sebenarnya sabun dan samponya sama saja seperti yang dia pakai. Hanya saja saat Qya yang memakainya, rasanya jadi berbeda. Gael pastikan setelah ini sabun dan sampo ini akan menjadi favoritnya.
Qya berdeham, menyadarkan Gael dari lamunannya.
“Maaf, tadi aku sudah mengetok pintu. Aku mau memberikan baju ganti untukmu.”
Qya hanya mengangguk pelan. Tanpa berkata lagi, Gael langsung keluar kamar dan menutup pintu dengan cukup keras. Jika masih di dalam, Gael tidak yakin bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal yang sudah sejak awal dia tahan dan membuatnya tersiksa. Dia mengibas-ngibaskan tangan dan kaosnya, merasa gerah meski AC di semua ruangan ini sangat dingin. Sambil menyeka keringatnya, pikiran Gael sudah berkelana kemana-mana. Penampilan Qya tadi benar-benar membuat Gael salah tingkah. Jantungnya berdetak kencang, dia menghela nafas dan menggelengkan kepalnya. Merasa kesal dengan dirinya sendiri yang terlihat seperti orang bodoh. Dia juga tersenyum, tidak menyangka kalau hari ini akan, lebih tepatnya malam ini, akan menjadi indah. Ditemani gadis cantik dan seksi yang menjadi incaran semua pria di kampusnya.
Gael memutuskan untuk mandi, menghilangkan rasa gerah dan sensasi yang diberikan oleh Qya. Gael membuka shower, menikmati guyuran air yang mendinginkan seluruh tubuhnya. Sudah berbulan-bulan dia mengamati Qya diam-diam. Tanpa ada yang tahu kalau di ponselnya penuh dengan foto dan video tentang Qya.
Berawal dari penasaran, dia sering memperhatikan Qya. Seiring waktu, dari informasi yang dia tahu bahwa Qya selalu mendapat nilai terbaik di kelasnya. Lalu rasa penasaran itu berubah menjadi kagum. Dia juga tahu dari orang-orang yang sering bergosip kalau Qya sering diantar jemput oleh pria-pria kaya. Itu dapat dilihat dari mobil dan barang-barang mewah yang digunakan pria-pria itu. Bahkan ada yang mengatakan kalau Qya adalah sugar baby. Memikirkan itu, membuat Gael mengepalkan tangannya.
Gael sangat ingat bahwa pertama kali Qya berada di kampus itu, dia sudah sangat akrab dengan senior-seniornya yang juga dari kalangan atas.
Teman-teman akrabnya yang satu angkatan dengan Qyara juga golongan atas. Entah dari mana Qyara mengenal mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments