2 Gadis Seksi

Suara siulan mengiringi langkah Qya. Pinggulnya yang berlenggak-lenggok bagai model yang sedang berjalan di cat walk dengan high heels berwarna merah menyala membuat mata para pria langsung cerah seketika, seolah lupa kalau baru saja menghadapi dosen killer yang siap memberikan nilai jelek jika mereka tidak mengumpulkan tugas besok pagi.

Qya menggunakan rok mini ketat dengan blues berbentuk sabrina. Membuat para pria seperti akan meneteskan air liurnya.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Gael melihat penampilan Qya dari atas hingga bawah.

Rambut panjangnya dikuncir kuda, memperlihatkan leher jenjang yang putih mulus.

Yang ada dalam pikiran Gael, jika ini dunia imajinasi, beruntung sekali drakula yang menggigit lehernya itu.

Pundak mulus tanpa ada noda.

Yang ada dalam pikiran Gael, lalat akan merasa berdosa jika hinggap di kulit itu dan mencemarinya.

Blus yang digunakan cukup pendek, jika Qya mengangkat tangannya, Gael yakin perut rata Qya akan terlihat.

Benar saja, perut Qya terlihat dan Gael bisa melihat tindik yang ada di pusarnya.

Gael menelan ludahnya dan sesaat lupa untuk bernafas.

Turun lagi ke bawah, paha mulus itu rasanya sayang sekali jika tidak dielus-elus.

Lalu, betis dengan ukuran yang pas di kaki jenjangnya itu pun memukau. Padahal hanya betis.

Mata Gael seperti lift yang turun naik, turun naik tanpa henti mengamati body Qya.

Bentuk bokong dan dada yang bulat.

Hidung mancung dan bibir yang menggemaskan.

Bola mata bening berwarna hitam cerah dengan bulu mata lentik, ditambah alis yang tebal.

Benar-benar maha karya Tuhan yang sempurna.

Terdengar suara tawa Qya yang renyah. Entah apa yang dibicarakan gadis itu dengan sahabatnya, Maura.

Gael biasanya tidak peduli dengan penampilan perempuan. Mau perempuan itu berpakaian seksi atau tertutup.

Dia juga tidak peduli dengan wajah-wajah perempuan yang ada di sekitarnya. Mau berdandan menor,tipis, atau bahkan tanpa riasan.

Dia tidak peduli dengan suara tawa orang, mau mengakak, cekikikan, atau apa pun istilahnya.

Dia tidak peduli apa pun.

Lalu sekarang?

Dia penasaran.

Gael melihat Qya dan Maura yang menuju kantin. Tanpa pikir panjang, pria tampan itu mengikuti mereka. Berada di meja yang sama.

Tidak ada lirikan dari Qya untuk Gael. Apalagi tatapan memuja seperti yang selalu wanita lain lakukan.

Tidak ada senyum malu-malu yang diberikan untuk Gael. Membuat Gael semakin penasaran tentang Qya dan apakah pesonanya menurun?

Ponsel Qya berbunyi, menunjukkan panggilan masuk. Dengan wajah senang Qya langsung mengangkatnya dan di-speaker.

“Halo Dimas, kapan kamu pulang?”

“Hai Cantik, nanti siang aku pulang. Malam ini kita ketemuan ya. Aku bawakan oleh-oleh untuk kamu.”

“Oke.”

“See you.”

Qya mulai memakan makanannya.

“Siapa?” tanya Maura sambil melirik Gael dan teman-temannya yang curi-curi pandang pada Qya.

“Dimas.”

“Prince kamu itu?”

“Bukan.”

Tidak lama ponsel Qya kembali berdering.

“Hai Beb, i miss you.”

“I miss you too. Kamu jalan-jalan ke Sidney kenapa tidak mengajak aku?”

“Kan kamu mau kuliah. Liburan semester nanti kita ke Sidney. Semua biaya aku yang tanggung.”

“Asik, jangan bohong.”

“Kapan sih aku pernah bohong sama perempuan secantik kamu.”

“Dasar gombal!”

“Aku gombalnya hanya pada wanita cantik.”

“Hahaha.”

“Ya sudah ya. Hari Minggu nanti aku pulang, nanti aku traktir kamu.”

Qya kembali melanjutkan makannya dengan tenang.

“Prince kamu?” Maura kembali bertanya.

“Bukan.”

Lagi-lagi ponsel Qya berbunyi.

“Qya, kenapa chat aku tidak dibalas?”

Kali ini yang meneleponnya seorang perempuan.

“Lupa, tadi malam juga aku sibuk.”

“Sibuk apa?”

“Sibuk membalas chat Romy dan Diko.”

“Dasar!”

“Mau apa meneleponku?”

“Andre baru pulang dari Korea. Nanti malam kita party di tempat biasa.”

“Aku sudah ada janji dengan Dimas.”

“Ajak saja.”

“Oke.”

“Ya sudah, lanjutkan kegiatanmu. Jangan lupa kalau ada pria tampan di hadapanmu kenalkan kepadaku.”

Qya mengarahkannya pandangannya ke depan dan menatap Gael dan teman-temannya.

“Tidak ada pria tampan di sini menurut versiku.”

Miko terbatuk, sedangkan Reno tersedak makanannya. Miko dan Reno adalah sahabat Gael yang sebenarnya juga tampan.

Gael mengernyitkan alisnya dan berpikir apakah dia jelek?

Maura sendiri meringis mendengar perkataan Qya.

Lalu orang-orang yang ada di sekitar mereka menahan nafas. Tentu saja sejak tadi mereka juga mencuri dengar pembicaraan Qya dengan orang-orang itu.

“Terserah kamu, deh. Jangan lupa nanti malam wajib datang ke tempat biasa.”

Kali ini Qya berhasil menghabiskan makanannya tanpa interupsi dari siapa pun.

Sambil menunggu jam kuliah selanjutnya, Qya dan Maura tetap di kantin.

Mata Qya dan Gael beradu pandang. Gael berusaha sekuat mungkin menahan gejolaknya, sedangkan Qya menaikkan alisnya dengan sedikit senyuman. Membuat jantung Gael serasa cenat-cenut, namun dia tetap berusaha bersikap tenang.

“Ayo, Qya.”

Qya dan Maura meninggalkan kantin diiring tatapan dari Gael.

“Gila, Qyara cantik dan seksi sekali,” ucap Reno.

Gael menahan kekesalannya mendengar perkataan Reno. Meskipun apa yang dikatakan oleh Reno itu benar, entah kenapa dia merasa tidak menyukainya.

...💦...

Rintik hujan membasahi kota. Udara yang dingin menusuk kulit Qya yang tidak ditutupi kain. Rok mini dan pakaian berlengan pendek dengan bentuk leher sabrina tentu saja membuat gadis itu kedinginan.

Dari jauh Gael melihat Qya yang berdiri di depan warung kecil yang sudah tutup. Gael melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan jam sepuluh malam.

Dia menghentikan mobilnya teoat di depan Qya dan membuka jendela mobilnya.

“Qya, kamu sedang apa sendirian di sini?”

Qya memandang Gael dengan tatapan bingung.

Sial, apa dia tidak mengenaliku?

Gael langsung turun dari mobilnya dengan payung di tangannya.

“Qy, aku Gael.”

“Gael?” tanya Qya bingung.

Dia benar-benar tidak tahu aku?

“Aku seniormu, kita satu kampus.”

“Oh.”

Hanya itu yang Qya ucapkan, membuat Gael menjadi gemas dan ingin sekali mencubit pipi mulus Qya.

Entah mencubit atau mengelus yang sebenarnya dia inginkan.

“Kamu mau ke mana?”

“Mau pulang, tapi ....”

“Tapi kenapa?”

“Tas aku ketinggalan di mobil teman aku. Ponsel, dompet dan kunci kamar kosan aku ada di sana semua.”

“Oh, ya sudah kamu tidur sama aku saja.”

Qya melebarkan matanya.

“Eh, maaf. Ma ... maksud aku, kamu malam ini menginap di apartemen aku saja.”

Sialan, kenapa bicaraku jadi kacau begini.

“Duh, maksud aku, malam ini kamu bisa menginap di tempat aku. Atau apa kamu mau aku temani ke hotel?”

Qya tak berhenti menatap Gael dengan tajam.

“Jangan salah paham, maksud aku baik, kok.”

Qya langsung tertawa renyah melihat kegugupan Gael.

Benar-benar cantik.

“Ya sudah, ke apartemen kamu saja, boleh?”

Serius?

Gael langsung mengangguk mantap dan menuntun Qya memasuki mobil sportnya.

Gael seperti mendapat durian runtuh bisa bicara dan duduk sedekat ini dengan Qya.

Qya duduk dengan tenang di samping Gael. Justru Gael yang tidak bisa tenang karena Qya yang memakai rok mini semakin menunjukkan paha mulusnya saat duduk.

Terdengar suara perut Qya yang bunyi.

“Kita makan dulu, ya?”

Qya mengangguk tanpa malu-malu, membuat Gael tersenyum dengan sikap Qya yang menurutnya apa adanya.

Tidak ada sikap jaim, apalagi berpura-pura. Gadis itu sudah tidak berusaha menarik perhatian Gael, seolah Gael hanya pria biasa di hadapannya.

Episodes
1 1 Gadis Nomor 1
2 2 Gadis Seksi
3 3 Menginap
4 4 Malam Yang Indah
5 5 Gael Kaivan Zavier
6 6 WARNING!
7 7 Dering
8 8 Revanio Juan Abraham
9 9 BM
10 10 Pulang Bersama
11 11 Bertemu Dengan Dimas
12 12 Tidak Sengaja
13 13 Pembelaan Gael
14 14 Warna Yang Sama
15 15 Berdebar
16 16 Menonton
17 17 Harus Jelas
18 18 Mulut Comberan
19 19 Ingin Yang Bebas
20 20 Nyaman
21 21 Asap Rokok
22 22 Berapa Pacar Kamu?
23 23 Selimut
24 24 Uang Cash
25 25 Butuh Dia
26 26 Akan Bersama Pria Lain
27 27 Siapa Yang Kamu Pilih?
28 28 Merasa Senang
29 29 Menjadi Satu-satunya Yang Dibutuhkan
30 30 Lima Kunci Mobil
31 31 Sisi Gelap Masing-masing
32 32 Penyemangat Hidup
33 33 Masalah Di Perusahaan
34 34 Pergi
35 35 Binar Kehidupan
36 36 Damian Orlando
37 37 Cemas
38 38 Melamar Pekerjaan
39 39 Saldo Yang Bertambah
40 40 Menjual Mobil
41 41 Ancaman
42 42 Pengacara
43 43 Di Kafe
44 44 Di Mall
45 45 Biarkan Dia Mandiri
46 46 Di Balik Tembok
47 47 Angga
48 48 Milikmu Untukku
49 49 Uang Belanja
50 50 Janji Gael
51 51 Sampai Kapan?
52 52 Ambil Lagi Semuanya
53 53 Membujuk
54 54 Mereka Tahu
55 55 Cemas
56 56 Tes Kejujuran
57 57 Seharusnya ....
58 58 Fakta
59 59 Bersama Sejak Kecil
60 60 Gadis Licik
61 61 Di Mana Mereka?
62 62 Pewaris Sah
63 63 Tamparan
64 64 Taruhan
65 65 Pertarungan Terakhir
66 66 Darah
67 67 Kenapa Tidak Datang?
68 68 Kalian Vs Kami
69 69 Kamu Dan Kakakmu
70 70 Tidak Mau Percaya
71 71 Kejutan Lainnya
72 72 Apa Yang Masih Tersisa
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Gadis Nomor 1
2
2 Gadis Seksi
3
3 Menginap
4
4 Malam Yang Indah
5
5 Gael Kaivan Zavier
6
6 WARNING!
7
7 Dering
8
8 Revanio Juan Abraham
9
9 BM
10
10 Pulang Bersama
11
11 Bertemu Dengan Dimas
12
12 Tidak Sengaja
13
13 Pembelaan Gael
14
14 Warna Yang Sama
15
15 Berdebar
16
16 Menonton
17
17 Harus Jelas
18
18 Mulut Comberan
19
19 Ingin Yang Bebas
20
20 Nyaman
21
21 Asap Rokok
22
22 Berapa Pacar Kamu?
23
23 Selimut
24
24 Uang Cash
25
25 Butuh Dia
26
26 Akan Bersama Pria Lain
27
27 Siapa Yang Kamu Pilih?
28
28 Merasa Senang
29
29 Menjadi Satu-satunya Yang Dibutuhkan
30
30 Lima Kunci Mobil
31
31 Sisi Gelap Masing-masing
32
32 Penyemangat Hidup
33
33 Masalah Di Perusahaan
34
34 Pergi
35
35 Binar Kehidupan
36
36 Damian Orlando
37
37 Cemas
38
38 Melamar Pekerjaan
39
39 Saldo Yang Bertambah
40
40 Menjual Mobil
41
41 Ancaman
42
42 Pengacara
43
43 Di Kafe
44
44 Di Mall
45
45 Biarkan Dia Mandiri
46
46 Di Balik Tembok
47
47 Angga
48
48 Milikmu Untukku
49
49 Uang Belanja
50
50 Janji Gael
51
51 Sampai Kapan?
52
52 Ambil Lagi Semuanya
53
53 Membujuk
54
54 Mereka Tahu
55
55 Cemas
56
56 Tes Kejujuran
57
57 Seharusnya ....
58
58 Fakta
59
59 Bersama Sejak Kecil
60
60 Gadis Licik
61
61 Di Mana Mereka?
62
62 Pewaris Sah
63
63 Tamparan
64
64 Taruhan
65
65 Pertarungan Terakhir
66
66 Darah
67
67 Kenapa Tidak Datang?
68
68 Kalian Vs Kami
69
69 Kamu Dan Kakakmu
70
70 Tidak Mau Percaya
71
71 Kejutan Lainnya
72
72 Apa Yang Masih Tersisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!