Bab. 5 Selalu saja ada drama

Setelah kepergian Nita dan juga Riko, terjadilah hening cipta di tempat itu. Baik Nisa dan juga Abian sama-sama terdiam, seakan-akan tidak peduli dengan keberadaan satu sama lain.

Beberapa kali Nisa melihat ke arah Abian yang kembali fokus pada laptopnya, membuat laki-laki itu mulai merasa tidak nyaman.

"Haruskah aku menyapanya? Tapi, apa yang akan aku katakan?" Nisa bingung sendiri. Dia ingin menyapa, tetapi tidak tau ingin berkata apa. Namun, kalau dia tidak menyapanya. Sudah pasti dia akan menjadi manusia yang paling tidak beruntung di muka bumi ini.

"Apa ada yang ingin Anda katakan?"

Nisa tersentak kaget saat mendengar suara Abian. "Y-ya?" dia melihat ke arah laki-laki itu dengan gugup.

"Sejak tadi Anda melihat saya, apa ada yang ingin Anda katakan?" Abian mencoba untuk tersenyum, walaupun dia sudah kesal setengah mati.

"Em .... apa, apa Anda baik-baik saja?" Nisa merutuki apa yang baru saja dia ucapkan. Dari sekian banyak kata, bisa-bisanya dia malah menanyakan keadaan laki-laki itu.

Abian yang mendengar pertanyaan wanita itu mengernyitkan kening bingung. "Saya baik-baik saja." Walaupun begitu dia tetap menjawab apa yang wanita itu tanyakan.

"Oo, baguslah. Saya takut kalau Anda diganggu oleh pasangan tadi," ucap Nisa sambil duduk di samping Abian dengan memgambil jarak aman.

Abian hanya mengendikkan bahunya saja saat mendengar ucapan wanita itu, dia lalu menutup laptopnya karena sudah tidak bisa lagi mengerjakan pekerjaannya.

"Tapi, saya belum pernah melihat Anda. Anda warga baru di sini?" tanya Nisa kemudian, dia memperhatikan penampilan Abian dari atas sampai bawah membuat laki-laki itu merasa tidak nyaman.

"Ya, saya baru saja pindah ke sini,"

"Wah, kebetulan sekali. Perkenalkan, nama saya Nisa." Nisa mengulurkan tangannya di hadapan laki-laki itu. "Senang sekali bertemu dengan Anda."

Abian menerima uluran tangan Nisa dan menjabatnya. "Saya Abian." Dia lalu melepaskan jabatan tangan mereka sambil memalingkan pandangan ke arah samping.

"Jika Anda merasa kesulitan, jangan segan-segan untuk meminta bantuan pada saya. Jarang-jarang loh, saya mau membantu orang lain seperti ini," ucap Nisa membuat Abian merasa benar-benar jengah.

"Saya berharap kita bisa berteman dengan baik." Nisa melihat Abian dengan mata berbinar-binar penuh kagum. "Anda juga saangat tampan."

Abian ingin sekali menutup mulut gadis itu supaya tidak bicara lagi, dia benar-benar sudah jengah mendengar suara wanita itu.

"Ya sudah. Kalau gitu, boleh kah saya minta nomor ponsel Anda?" pinta Nisa dengan penuh harap.

"Nisa!"

Abian yang ingin menolak keinginan Nisa kalah cepat dari suara seseorang, sementara Nisa sendiri langsung membuang muka saat mendengar panggilan tersebut.

"Enak kamu ya, duduk-duduk di sini!" Mona mendekat ke arah Nisa dengan menenteng ras mahalnya, terlihat jelas kalau saat ini dia baru saja pulang dari suatu tempat.

"Memangnya kenapa kalau aku duduk di sini? Masalah buat lo?"

"Kau-" Mona yang sudah akan menjambak rambut Nisa mengurungkan niatnya saat melihat seorang lelaki yang ada di samping gadis itu.

"Tunggu, sepertinya aku wajah laki-laki itu tidak asing." Mona seperti melihat wajah laki-laki itu di suatu tempat.

"Ngapain sih, Ma. Kok lama sekali? Seret saja anak si*alan itu!" teriak Mira dari dalam mobil membuat semua orang melihat ke arahnya.

Abian yang sejak tadi dia mulai mengingat siapa yang saat ini sedang berada di hadapannya. "Mereka kan keluarganya Ridwan? Lalu, siapa wanita yang di sampingku ini?" Dia mulai penasaran dengan sosok Nisa.

"Cepat pulang anak si*alan, kau-"

Nisa mengangkat tangannya tepat di depan wajah Mona membuat wanita paruh baya itu langsung diam. "Jangan mengatakan satu kata pun lagi sebelum aku kehilangan kesabaran." Nisa menatap Mona dengan nyalang.

"Heh, memangnya apa yang bisa kau lakukan? anak tidak tau diri," maki Mona.

Darah Nisa mendidih karena terus-menerus diganggu oleh mereka, terlihat jelas kemarahan di raut wajahnya membuat Abian semakin penasaran apa yang akan wanita itu lakukan selanjutnya.

"Kau benar-benar ingin tau, apa yang akan aku lakukan?" Nisa memajukan langkahnya membuat Mona mundur seketika.

"Kalau kau berani-"

"Tentu saja aku berani. Kau pikir siapa dirimu, benalu!"

Mona mengangkat tangannya hendak menampar pipi Nisa, tetapi gadis itu dengan cepat menahan tangannya dan mencengkram hingga dia meringis kesakitan.

"Lepaskan tanganku!"

"Kau jangan bermain-main lagi denganku, benalu. Atau aku akan membuatmu dan anakmu itu hidup dijalanan dengan memakan abu kendaraan," ucap Nisa dengan tajam.

Mona merinding saat mendengar ucapan wanita itu, dengan cepat dia menarik paksa tangannya hingga terlepas dari cengkraman wanita itu.

"Cih, anak pembawa si*al sepertimu tidak akan bisa melawanku. Kau lihat saja, siapa yang akan keluar dari rumah itu dan hidup dijalanan." Mona langsung berbalik dan berjalan cepat ke arah mobilnya berada saat ini. Dia harus segera membuat j*a*l*a*ng itu keluar dari rumah, atau hidupnya tidak akan pernah bahagia.

"Dasar wanita si*alan, mak lampir, nini peyot!" maki Nisa saat mobil Mona sudah pergi meninggalkan tempat itu. Dia benar-benar geram sekali melihat mereka.

Abian tersenyum tipis saat melihat raut wajah gadis itu, dia merasa terhibur dengan drama yang baru saja berlangsung di hadapannya. "Aku seperti melihat sinetron di chanel ikan terbang."

Tbc.

Anisa 🌹

Terpopuler

Comments

Hafa Q'yong

Hafa Q'yong

cantik bngt visual nisa

2023-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Masalah dalam rumah tangga
2 Bab. 2 Medan perang di pagi hari
3 Bab. 3 Sindiran pedas
4 Bab. 4 Salah Paham
5 Bab. 5 Selalu saja ada drama
6 Bab. 6 Berkunjung
7 Bab. 7 Semakin di luar akal sehat
8 Bab 8. Akibat dari perkataan Nisa
9 Bab 9. Kemarahan Nita
10 Bab 10. Kesalahan fatal saat emosi
11 Bab. 11 Tidak peduli
12 Bab. 12 Perlawanan dari Nisa
13 Bab 13. Menyelamatkan nyawa Nita
14 Bab 14. Kondisi Nita yang menyedihkan
15 Bab. 15 Membuka lembaran baru
16 Bab. 16 Sahabat lama Ayah Irwan
17 Bab 17. Perubahan yang terjadi
18 Bab 18. Kerja keras Anisa
19 Bab 19. Berawal dari kesalahpahaman
20 Bab. 20 Kekecewaan yang sulit di ungkapkan
21 Bab. 21 Melupakan hari special
22 Bab 22 Ajakan Makan Malam
23 Bab. 23 Rencana perjodohan
24 Bab. 24 Kepedulian Tian
25 Bab 25. Kerja sama Mega proyek
26 Bab 26. Menjenguk Riko
27 Bab 27 . Persaingan pun di mulai
28 Bab 28. Meninjau lokasi
29 Bab. 29 Mengantar pulang
30 Bab. 30 Penolakan Garis keras
31 Bab. 31 Keputusan yang Final
32 Bab. 32 Ungkapan Penderitaan
33 Bab. 33 Sesuatu yang tidak terduga
34 Bab. 34 Perhatian kecil untuk Nisa
35 Bab. 35 Mengkhawatirkan keadaan Nisa
36 Bab. 36 Dia berada di rumahku
37 Bab. 37 Lokasi Mega Proyek
38 Bab. 38 Kekhawatiran seorang Ibu
39 Bab. 39 Kedatangan tamu
40 Bab. 40 Bertemu kembali
41 Bab. 41 Ambil saja nyawaku, Tuhan!
42 Bab. 42 Kemarahan Ibu
43 Bab. 43 Kedatangan Aini
44 Bab. 44 Masa Lalu
45 Bab 45 Keberadaan Nisa
46 Bab. 46 Kecanggungan yang hakiki
47 Bab. 47 Pertengkaran Irwan dan Mona
48 Bab. 48 Tamu di malam hari
49 Bab. 49 Perang dunia ke 1
50 Bab. 50 Sama-sama keras kepala
51 Bab. 51 Akibat keegoisan orang tua, anak jadi korban
52 Bab. 52 Kegundahan hati
53 Bab. 53 Permintaan yang sangat kejam
54 Bab. 54 Menawarkan kebahagiaan
55 Bab. 55 Menguatkan hati
56 Bab. 56 Perubahan yang terjadi
57 Bab. 57 Memperbaiki semuanya
58 Bab. 58 Keterkejutan yang Abian timbulkan
59 Bab. 59 Merasa bersalah
60 Bab. 60 Bertemu teman lama
61 Bab. 61 Runtuhnya harapan
62 Bab. 62 Menyembunyikan perasaan yang hancur
63 Bab. 63 Pertemuan yang tak disangka-sangka
64 Bab. 64 Kecemburuan
65 Bab. 65 Rahasia yang akhirnya terbongkar
66 Bab. 66 Mengungkapkan kebenaran
67 Bab. 67 Perasaan cinta yang keliru
68 Bab. 68 Menyelesaikan masalah part 1
69 Bab. 69 Menyelesaikan masalah part II
70 Bab. 70 Munculnya kebahagiaan
71 Bab. 71 Berbaikan
72 Bab. 72 Melamar Nisa secara Resmi
73 Bab. 73 Pernikahan (HAPPY ENDING) TAMAT
74 PROMOSI NOVEL BARU
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab. 1 Masalah dalam rumah tangga
2
Bab. 2 Medan perang di pagi hari
3
Bab. 3 Sindiran pedas
4
Bab. 4 Salah Paham
5
Bab. 5 Selalu saja ada drama
6
Bab. 6 Berkunjung
7
Bab. 7 Semakin di luar akal sehat
8
Bab 8. Akibat dari perkataan Nisa
9
Bab 9. Kemarahan Nita
10
Bab 10. Kesalahan fatal saat emosi
11
Bab. 11 Tidak peduli
12
Bab. 12 Perlawanan dari Nisa
13
Bab 13. Menyelamatkan nyawa Nita
14
Bab 14. Kondisi Nita yang menyedihkan
15
Bab. 15 Membuka lembaran baru
16
Bab. 16 Sahabat lama Ayah Irwan
17
Bab 17. Perubahan yang terjadi
18
Bab 18. Kerja keras Anisa
19
Bab 19. Berawal dari kesalahpahaman
20
Bab. 20 Kekecewaan yang sulit di ungkapkan
21
Bab. 21 Melupakan hari special
22
Bab 22 Ajakan Makan Malam
23
Bab. 23 Rencana perjodohan
24
Bab. 24 Kepedulian Tian
25
Bab 25. Kerja sama Mega proyek
26
Bab 26. Menjenguk Riko
27
Bab 27 . Persaingan pun di mulai
28
Bab 28. Meninjau lokasi
29
Bab. 29 Mengantar pulang
30
Bab. 30 Penolakan Garis keras
31
Bab. 31 Keputusan yang Final
32
Bab. 32 Ungkapan Penderitaan
33
Bab. 33 Sesuatu yang tidak terduga
34
Bab. 34 Perhatian kecil untuk Nisa
35
Bab. 35 Mengkhawatirkan keadaan Nisa
36
Bab. 36 Dia berada di rumahku
37
Bab. 37 Lokasi Mega Proyek
38
Bab. 38 Kekhawatiran seorang Ibu
39
Bab. 39 Kedatangan tamu
40
Bab. 40 Bertemu kembali
41
Bab. 41 Ambil saja nyawaku, Tuhan!
42
Bab. 42 Kemarahan Ibu
43
Bab. 43 Kedatangan Aini
44
Bab. 44 Masa Lalu
45
Bab 45 Keberadaan Nisa
46
Bab. 46 Kecanggungan yang hakiki
47
Bab. 47 Pertengkaran Irwan dan Mona
48
Bab. 48 Tamu di malam hari
49
Bab. 49 Perang dunia ke 1
50
Bab. 50 Sama-sama keras kepala
51
Bab. 51 Akibat keegoisan orang tua, anak jadi korban
52
Bab. 52 Kegundahan hati
53
Bab. 53 Permintaan yang sangat kejam
54
Bab. 54 Menawarkan kebahagiaan
55
Bab. 55 Menguatkan hati
56
Bab. 56 Perubahan yang terjadi
57
Bab. 57 Memperbaiki semuanya
58
Bab. 58 Keterkejutan yang Abian timbulkan
59
Bab. 59 Merasa bersalah
60
Bab. 60 Bertemu teman lama
61
Bab. 61 Runtuhnya harapan
62
Bab. 62 Menyembunyikan perasaan yang hancur
63
Bab. 63 Pertemuan yang tak disangka-sangka
64
Bab. 64 Kecemburuan
65
Bab. 65 Rahasia yang akhirnya terbongkar
66
Bab. 66 Mengungkapkan kebenaran
67
Bab. 67 Perasaan cinta yang keliru
68
Bab. 68 Menyelesaikan masalah part 1
69
Bab. 69 Menyelesaikan masalah part II
70
Bab. 70 Munculnya kebahagiaan
71
Bab. 71 Berbaikan
72
Bab. 72 Melamar Nisa secara Resmi
73
Bab. 73 Pernikahan (HAPPY ENDING) TAMAT
74
PROMOSI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!