Bab. 3 Sindiran pedas

Setelah Riko pergi, Nita pun segera keluar dari rumah karena pedagang sayur keliling di kompleknya sudah datang. Dia biasa berbelanja di pedagang keliling daripada harus ke pasar. Meski terbilang kaya, akan tetapi Nita tidak ingin menghambur-hamburkan uang dengan cara berbelanja di supermarket. Ya, Nita ingin fokus menabung karena perjalanan rumah tangganya masih panjang dan untuk anak-anak mereka kelak.

Di ujung gang kompleks perumahan elit itu, terlihat pedagang sayur sudah berada di lapak biasanya. Bahkan, Ibu-ibu lain juga telah memilih sayur mayur.

"Selamat pagi, Ibu-ibu," sapa Nita ketika dia sudah berada di gerobak sayur.

"Selamat pagi, Bu Nita. Waduh, pengantin baru ini makin hari semakin terlihat segar saja, ya?" ucap salah satu Ibu yang memakai kacamata dan rambut di sanggul ke atas.

"Ibu seperti tidak pernah merasakan pengantin baru saja." jawab Nita di selingi senyuman tipis.

Mereka mengobrol sembari memilih sayur mayur, dan perbincangan ke empat wanita itu terhenti karena Anisa lewat di depan mereka.

Nita melirik Nisa dengan sinis, entah memiliki masalah apa dirinya hingga membuat dia tidak menyukai Nisa.

"Selamat pagi, Ibu-ibu. Wah, pagi-pagi begini sudah rame, ya?" Nisa mencoba mengakrabkan diri.

"Iya, neng. Biasa, tugas negara ibu rumah tangga di pagi hari." jawab sang Ibu yang berpakaian sederhana.

"Mau berangkat kerja, neng?"

Anisa mengangguk.

"Kok kerja Mulu sih yang di pikirkan? Kau itu 'kan anak orang kaya, sebaiknya jangan terlalu memikirkan pekerjaan. Carilah suami karena usiamu sudah tua." sindir Nita tanpa memikirkan perasaan Anisa.

Anisa memutar bola matanya jengah, dia baru saja di buat naik darah ketika berada di rumah dan saat ini Nita memancing emosinya kembali.

"Saya tidak peduli jika di anggap sebagai perawan tua, Mbak Nita. Toh saya tidak merugikan siapapun," Nisa tidak mau kalah dengan sindiran yang Nita katakan.

"Di bilangin kok ngeyel! Kau begitu bangga ya di cap sebagai perawan tua? Bahkan, di kompleks ini, perempuan yang usianya lebih muda dari pada kau sudah pada menikah semua." tukas Nita kesal.

"Kenapa saya harus merasa malu? Intinya, saya itu tidak terlalu memikirkan pernikahan. Saya bahagia dengan hidup yang saya jalani saat ini, jadi teruntuk Mbak Nita, pikirkan saja masalah rumah tangga Mbak dan jangan pernah mengurusi hidup saya. Permisi!" Nisa segera berlalu pergi dari pada membuang waktu dengan cara melayani ocehan dan sindiran dari Nita.

Nita sudah selesai berbelanja, setelah membayar, Nita pun pamit kepada Ibu-ibu untuk pulang terlebih dahulu.

Sesampainya di rumah, dia meletakkan plastik berwarna hitam di atas meja. Dirinya ber-sunggut kesal karena tidak pernah berhasil mempermalukan Nisa.

"Sial! Kenapa sulit sekali membuat gadis itu malu?" Nita mengambil gelas, lalu dia menuang air ke dalam gelas tersebut dan mulai menenggaknya hingga tandas.

Setelah itu, Nita membereskan barang belanjaannya untuk di masukkan ke dalam kulkas.

🌺🌺🌺🌺

Di kediaman keluarga Anisa, Irwan tersenyum senang ketika menyambut tamunya. Dia mempersilahkan tamu tersebut masuk ke dalam rumah dengan tangan terbuka.

''Akhirnya Anda sampai juga di rumah sederhana saya ini. Ayo masuk, Tuan Abian." ucap Irwan ramah.

Abian masuk ke dalam rumah itu dengan tenang, dia duduk di sofa diikuti oleh Irwan.

"Ma! Mama!" teriak Irwan memanggil sang Istri.

Dari arah dapur, Mona berjalan menghampiri sang suami.

"Eh, Tuan Abian sudah datang." Mona tersenyum lebar.

Dirinya mendudukkan diri di samping Irwan dan begitupun dengan Mira.

"Maaf, saya tidak bisa berlama-lama. Bagaimana, jika kita langsung ke intinya saja?" ucap Bian to the point.

"Baik, Tuan. Tetapi, sebelumnya, izinkan istri saya membuatkan minuman untuk Tuan. Jangan terlalu buru-buru, mungkin kita bisa mengobrol sebentar." Irwan tersenyum.

Abian hanya mengedikkan bahu dan Irwan memerintah Mona untuk pergi ke dapur membuatkan hidangan untuk tamunya, Mira pun mengikuti sang Mama dari arah belakang.

Abian Anderson, dia adalah pengusaha ternama di Asia. Dirinya menyandang status duda setelah enam bulan bercerai dari istrinya, parasnya tampak, rahang yang tegas, tubuh tegap atletis, hidung mancung dan bibir sedikit tebal membuat Bian sangat disukai oleh banyak wanita. Bahkan, Mira sempat terkesima dengan ketampanan dan kewibawaan Abian itu.

Dia datang ke rumah Irwan untuk menyelesaikan kerja sama antar perusahaan mereka, dirinya datang sendirian karena sekretaris lamanya baru saja resign. Bian tidak bisa mencegah sebab sekertaris itu akan menikah dan dilarang bekerja oleh calon suaminya. Meski terbilang berat karena sekertaris bernama Widya itu keluar, tetapi Bian harus bisa menjaga harga diri perusahaannya.

Saat ini, di perusahaan milik Bian sedang membuka lowongan pekerjaan dah mencari sekertaris yang tentunya sudah berpengalaman.

"Jadi bagaimana? Apa sudah deal untuk segala persyaratan yang saya katakan tadi?" Abian akhirnya membuka suara setelah mereka selesai berdiskusi.

Irwan terdiam sejenak, dia tentu saja sangat setuju karena sangat disayangkan jika perusahaannya tidak jadi bekerjasama dengan perusahaan Grid Company milik Abian.

"Baiklah, saya setuju. Jadi, kapan kita bisa mulai proyek kerja sama ini?" tanya Irwan tidak sabar, dia memiliki rencana untuk mendekatkan putrinya dengan Abian.

"Saya akan mengabari Anda nanti," jawab Abian sekenanya.

Mira datang membawa nampan berisi dua gelas teh hijau hangat dan satu piring roti bolu. Dia meletakkan nampan itu di atas meja dan tak lupa dirinya bersikap baik juga sopan.

''Silahkan di cicipi, Tuan Abian."

Abian hanya mengangguk.

Irwan mulai mengobrolkan hal lain di luar pekerjaan, Abian hanya menanggapi dengan singkat karena dia sudah terbiasa bertemu dengan klien seperti Irawan yang pada ujungnya akan menawarkan anak mereka.

**TBC

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

JANGAN LUPA MAMPIR KE NOVEL KARYA DARI TEMAN OTHOR 🤗**

Episodes
1 Bab. 1 Masalah dalam rumah tangga
2 Bab. 2 Medan perang di pagi hari
3 Bab. 3 Sindiran pedas
4 Bab. 4 Salah Paham
5 Bab. 5 Selalu saja ada drama
6 Bab. 6 Berkunjung
7 Bab. 7 Semakin di luar akal sehat
8 Bab 8. Akibat dari perkataan Nisa
9 Bab 9. Kemarahan Nita
10 Bab 10. Kesalahan fatal saat emosi
11 Bab. 11 Tidak peduli
12 Bab. 12 Perlawanan dari Nisa
13 Bab 13. Menyelamatkan nyawa Nita
14 Bab 14. Kondisi Nita yang menyedihkan
15 Bab. 15 Membuka lembaran baru
16 Bab. 16 Sahabat lama Ayah Irwan
17 Bab 17. Perubahan yang terjadi
18 Bab 18. Kerja keras Anisa
19 Bab 19. Berawal dari kesalahpahaman
20 Bab. 20 Kekecewaan yang sulit di ungkapkan
21 Bab. 21 Melupakan hari special
22 Bab 22 Ajakan Makan Malam
23 Bab. 23 Rencana perjodohan
24 Bab. 24 Kepedulian Tian
25 Bab 25. Kerja sama Mega proyek
26 Bab 26. Menjenguk Riko
27 Bab 27 . Persaingan pun di mulai
28 Bab 28. Meninjau lokasi
29 Bab. 29 Mengantar pulang
30 Bab. 30 Penolakan Garis keras
31 Bab. 31 Keputusan yang Final
32 Bab. 32 Ungkapan Penderitaan
33 Bab. 33 Sesuatu yang tidak terduga
34 Bab. 34 Perhatian kecil untuk Nisa
35 Bab. 35 Mengkhawatirkan keadaan Nisa
36 Bab. 36 Dia berada di rumahku
37 Bab. 37 Lokasi Mega Proyek
38 Bab. 38 Kekhawatiran seorang Ibu
39 Bab. 39 Kedatangan tamu
40 Bab. 40 Bertemu kembali
41 Bab. 41 Ambil saja nyawaku, Tuhan!
42 Bab. 42 Kemarahan Ibu
43 Bab. 43 Kedatangan Aini
44 Bab. 44 Masa Lalu
45 Bab 45 Keberadaan Nisa
46 Bab. 46 Kecanggungan yang hakiki
47 Bab. 47 Pertengkaran Irwan dan Mona
48 Bab. 48 Tamu di malam hari
49 Bab. 49 Perang dunia ke 1
50 Bab. 50 Sama-sama keras kepala
51 Bab. 51 Akibat keegoisan orang tua, anak jadi korban
52 Bab. 52 Kegundahan hati
53 Bab. 53 Permintaan yang sangat kejam
54 Bab. 54 Menawarkan kebahagiaan
55 Bab. 55 Menguatkan hati
56 Bab. 56 Perubahan yang terjadi
57 Bab. 57 Memperbaiki semuanya
58 Bab. 58 Keterkejutan yang Abian timbulkan
59 Bab. 59 Merasa bersalah
60 Bab. 60 Bertemu teman lama
61 Bab. 61 Runtuhnya harapan
62 Bab. 62 Menyembunyikan perasaan yang hancur
63 Bab. 63 Pertemuan yang tak disangka-sangka
64 Bab. 64 Kecemburuan
65 Bab. 65 Rahasia yang akhirnya terbongkar
66 Bab. 66 Mengungkapkan kebenaran
67 Bab. 67 Perasaan cinta yang keliru
68 Bab. 68 Menyelesaikan masalah part 1
69 Bab. 69 Menyelesaikan masalah part II
70 Bab. 70 Munculnya kebahagiaan
71 Bab. 71 Berbaikan
72 Bab. 72 Melamar Nisa secara Resmi
73 Bab. 73 Pernikahan (HAPPY ENDING) TAMAT
74 PROMOSI NOVEL BARU
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab. 1 Masalah dalam rumah tangga
2
Bab. 2 Medan perang di pagi hari
3
Bab. 3 Sindiran pedas
4
Bab. 4 Salah Paham
5
Bab. 5 Selalu saja ada drama
6
Bab. 6 Berkunjung
7
Bab. 7 Semakin di luar akal sehat
8
Bab 8. Akibat dari perkataan Nisa
9
Bab 9. Kemarahan Nita
10
Bab 10. Kesalahan fatal saat emosi
11
Bab. 11 Tidak peduli
12
Bab. 12 Perlawanan dari Nisa
13
Bab 13. Menyelamatkan nyawa Nita
14
Bab 14. Kondisi Nita yang menyedihkan
15
Bab. 15 Membuka lembaran baru
16
Bab. 16 Sahabat lama Ayah Irwan
17
Bab 17. Perubahan yang terjadi
18
Bab 18. Kerja keras Anisa
19
Bab 19. Berawal dari kesalahpahaman
20
Bab. 20 Kekecewaan yang sulit di ungkapkan
21
Bab. 21 Melupakan hari special
22
Bab 22 Ajakan Makan Malam
23
Bab. 23 Rencana perjodohan
24
Bab. 24 Kepedulian Tian
25
Bab 25. Kerja sama Mega proyek
26
Bab 26. Menjenguk Riko
27
Bab 27 . Persaingan pun di mulai
28
Bab 28. Meninjau lokasi
29
Bab. 29 Mengantar pulang
30
Bab. 30 Penolakan Garis keras
31
Bab. 31 Keputusan yang Final
32
Bab. 32 Ungkapan Penderitaan
33
Bab. 33 Sesuatu yang tidak terduga
34
Bab. 34 Perhatian kecil untuk Nisa
35
Bab. 35 Mengkhawatirkan keadaan Nisa
36
Bab. 36 Dia berada di rumahku
37
Bab. 37 Lokasi Mega Proyek
38
Bab. 38 Kekhawatiran seorang Ibu
39
Bab. 39 Kedatangan tamu
40
Bab. 40 Bertemu kembali
41
Bab. 41 Ambil saja nyawaku, Tuhan!
42
Bab. 42 Kemarahan Ibu
43
Bab. 43 Kedatangan Aini
44
Bab. 44 Masa Lalu
45
Bab 45 Keberadaan Nisa
46
Bab. 46 Kecanggungan yang hakiki
47
Bab. 47 Pertengkaran Irwan dan Mona
48
Bab. 48 Tamu di malam hari
49
Bab. 49 Perang dunia ke 1
50
Bab. 50 Sama-sama keras kepala
51
Bab. 51 Akibat keegoisan orang tua, anak jadi korban
52
Bab. 52 Kegundahan hati
53
Bab. 53 Permintaan yang sangat kejam
54
Bab. 54 Menawarkan kebahagiaan
55
Bab. 55 Menguatkan hati
56
Bab. 56 Perubahan yang terjadi
57
Bab. 57 Memperbaiki semuanya
58
Bab. 58 Keterkejutan yang Abian timbulkan
59
Bab. 59 Merasa bersalah
60
Bab. 60 Bertemu teman lama
61
Bab. 61 Runtuhnya harapan
62
Bab. 62 Menyembunyikan perasaan yang hancur
63
Bab. 63 Pertemuan yang tak disangka-sangka
64
Bab. 64 Kecemburuan
65
Bab. 65 Rahasia yang akhirnya terbongkar
66
Bab. 66 Mengungkapkan kebenaran
67
Bab. 67 Perasaan cinta yang keliru
68
Bab. 68 Menyelesaikan masalah part 1
69
Bab. 69 Menyelesaikan masalah part II
70
Bab. 70 Munculnya kebahagiaan
71
Bab. 71 Berbaikan
72
Bab. 72 Melamar Nisa secara Resmi
73
Bab. 73 Pernikahan (HAPPY ENDING) TAMAT
74
PROMOSI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!