"Apa salah saya sama Bapak, sampai segitunya Bapak sama saya?" cerca Shaila kesal, matanya menatap nyalang pertanda kemarahannya tidak bisa dibendung lagi.
"Tidak ada!" jawab Shaka singkat dan jelas.
"Sekarang bersihkan baju kamu! Itu kamar mandinya. Di dalam kamar mandi ada baju ganti yang bisa kamu pakai sementara waktu, menunggu bajumu kering," lanjut Arshaka seraya menunjuk pintu kamar mandi yang ada di ruangannya.
Shaila berjalan sambil menghentakkan kakinya kesal menuju kamar mandi. Walau bagaimanapun juga dia tidak akan bisa melawan dosen itu. Selalu saja ada cara agar gadis itu tidak bisa berkutik.
"Ambil aja kaos di dalam lemari kecil itu! Ada yang masih terbungkus plastik belum pernah aku pakai," teriak Arshaka ketika pintu kamar mandi ditutup oleh Shaila.
Di dalam kamar mandi itu terdapat almari kecil yang berada ditempelkan di dinding sebagai tempat menyimpan baju Arshaka. Shaila membukanya dan menemukan dua baju yang masih terbungkus plastik. Warna baju kaos itu sama, hanya saja ukurannya berbeda.
Shaila mengambil kaos yang berukuran kecil, lalu memakainya. Tidak pas juga tidak terlalu besar, longgar dan nyaman dipakai. Gadis itu lalu mengucek baju kemeja yang tadi terkena tumpahan jus alpukat.
Di dalam kamar mandi itu terdapat peralatan mandi lengkap. Berhubung tidak ada sabun cuci pakaian, Shaila menggunakan sabun mandi untuk menghilangkan noda di bajunya itu. Selesai mengucek dan membilas, dia menggantungkan baju itu di hanger yang ada di balik pintu.
"Cepat sedikit! Kamu terlalu lama di kamar mandi," perintah Arshaka tidak sabar, begitu pintu kamar mandi terbuka.
"Astaga, belum juga keluar dari kamar mandi. Bapak ini jangan ngadi-ngadi, mentang-mentang jadi dosen," pekik Shaila dengan bibir mengerucut karena kesal.
Arshaka masih menatap mahasiswanya sampai gadis itu duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Melihat bibir sang mahasiswa, dosen itu pun bermaksud menjahili.
"Kenapa bibir kamu? Minta dicium? Sini, mendekat! Dengan senang hati aku akan meluruskan bibir kamu itu," tanya Arshaka dengan wajah datar untuk menyembunyikan tawanya.
Mendengar pertanyaan dari sang dosen, terang saja Shaila langsung misuh-misuh tak jelas. Suara Shaila ternyata terlalu merdu menurut Arshaka, karena laki-laki itu tersenyum sambil menatap wajah sang gadis dengan intens.
"Sudah? Kalau sudah segera kerjakan ini! Kamu masukkan nilai ini di tabel nilai mahasiswa." Arshaka menyerahkan setumpuk kertas hasil dayli test para mahasiswa di kampus ini dan juga laptopnya.
"Ingat lihat no induknya! Jangan sampai nilai mereka tertukar! Nanti kamu kerja dua kali," ucap Arshaka mengingatkan agar anak didiknya itu tidak ceroboh.
"Siap, Pak! Dijamin beres pokoknya," janji sang mahasiswa.
Shaila mengerjakan tugas yang diberikan Arshaka dengan serius. Sementara laki-laki itu sibuk mengerjakan tesisnya. Dia saat ini masih menempuh pendidikan magister akuntansi.
Wajah dosen mudah tapi duda itu tampak serius membaca, lalu menuliskan sesuatu di atas buku agendanya. Arshaka sebenarnya lebih suka mengetuk langsung di laptop. Berhubung laptopnya sedang dipakai Shaila untuk memasukkan nilai para anak didiknya, Arshaka menulisnya di sebuah buku agar nanti tinggal memindahkan saja.
Mereka berdua tampak kushuk dengan aktivitas masing-masing. Sampai akhirnya suara adzan ashar berkumandang, Arshaka menghentikan pekerjaannya. Laki-laki itu meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku karena berjam-jam menghadapi buku.
"Save aja lalu matikan laptopnya. Waktunya ibadah, istirahat dulu," ucap Shaka sembari bangkit dari kursi yang didudukinya.
Laki-laki itu berjalan mendekati Shaila yang masih asik memasukan nilai. Gadis itu terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga tidak mendengar ajakan istirahat dari sang dosen. Dia tetap melanjutkan pekerjaan itu sampai selesai.
"Kamu muslimah, 'kan? Ayo kita sholat dulu, nanti dilanjut lagi kerjanya," tanya Arshaka yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Shaila.
Shaila terkejut karena tiba-tiba ada suara di sampingnya. Gadis itu langsung reflek berdiri saking terkejutnya. Tanpa sengaja kepalanya mengenai dagu Shaka.
"Awww... sshhh... kamu itu bisa nggak sih nggak ceroboh?" jerit Arshaka menahan sakit pada dagunya. Tangan laki-laki itu langsung mengusap bagian yang sakit.
"Maaf, Pak. Saya tidak sengaja," ucap Shaila sambil ikut mengusap dagu yang tampak memerah itu.
Arshaka bergegas menghempaskan tubuhnya ke sofa dan diikuti oleh Shaila. Gadis itu masih mengusap dagu sang dosen seraya sesekali meniupnya agar berkurang rasa sakitnya (itu maksud Shaila). Dosen muda itu memanfaatkan kesempatan itu untuk menatap wajah Shaila dengan intens.
Shaila akhirnya tersadar dengan apa yang dilakukannya. Dia gegas menurunkan tangannya dan salah tingkah. Berbeda dengan sang mahasiswa, Arshaka malah tersenyum bahagia.
"Sudah? Sekarang kita laporan dulu ke mushola. Nanti ngelusnya disambung lagi," bisik Arshaka tepat di belakang telinga Shaila.
Shaila yang masih tampak malu, hanya menunduk saja tanpa banyak bergerak. Melihat hal itu, Arshaka berinisiatif untuk menarik tangan Shaila perlahan. Laki-laki itu mengajak si perempuan ke mushola kampus.
Lima belas menit kemudian mereka kembali menuju ruangan Arshaka. Dosen muda itu mulai mengemasi berkas yang tadi digunakannya. Begitu juga Shaila, dia membereskan berkas kira-kira ya masih berhubungan nik
"Ayo, saya antar kamu! Pekerjaan kalau dipikirin gak ada habisnya," ucap sang dosen.
Shaila ternyata melupakan baju yang tergantung di kamar mandi. Dia hanya ingat segera pulang untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Gadis itu langsung melenggang pergi begitu saja tanpa menunggu sang dosen.
"Tunggu, Shai! Kamu pulangnya saya antar, terima kasih atas bantuan kamu hari ini. Jangan lupa besok ke sini lagi!" oceh Arshaka sambil mempercepat langkah kakinya mendekati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
De bungsu
ta ceburin ke bak mandi nihh ... biar lebih intim 🤪
2023-04-09
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah baju Shaila yang tertinggal di kamar mandi bakal di masukin pigura kemudian di pajang di kamarnya tuuuuh 😷😷😷
2023-04-07
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
uuuuhuuuuuk uuuuhuuuuuk Shaila uda berani maen elus-elus dagunya Arshaka neeee yeeee
awas ada yg berdiri tegak tapi bukan tiang bendera looooh
2023-04-07
0