Pandai bersilat lidah

...💫💫💫...

"Bagai mana ini, aku sudah ada janji untuk makan siang bersama dengan ka Lana. Tapi tante mengajak ku untuk bertemu, aku harus alasan apa pada ka Lana!" gumam Safinta.

Safinta membatin, jika aku menolak ajakan tante, aku takut akan menyinggung perasaan tante. Lebih baik aku cari alasan saja sama ka Lana.

"Maaf ka, nanti siang aku tidak bisa makan siang dengan mu... ada urusan lain yang tidak bisa aku tinggal kan." pesan yang Safinta kirim ke nomor Maulana.

"Iya tidak apa. Aku akan makan siang dengan teman ku kalo begitu ya!" pesan balasan dari Maulana.

"Terima kasih atas pengertian kaka 😊" balas Safinta.

Jam istirahat pun tiba, Safinta melangkah meninggalkan ruang kerjanya, setelah merapihkan meja kerjanya. Bersama dengan Zee dan yang 2 orang lainnya, mereka melangkah ke luar dari ruang kerjanya.

"Duh yang mau makan siang bareng calon suami... buru buru banget nih." ledek Zee.

"Ah itu... aku gak jadi makan siang dengan ka Lana... tapi ada seseorang yang sangat penting yang meminta ku untuk makan siang dengannya." ujar Safinta dengan suara pelan.

"Eh ada lagi yang penting dalam hidup mu? Aku pikir hanya mas Lana mu aja, orang yang paling penting dalam hidup mu dan hati mu." ledek Zee dengan pakai toa mesjid.

Safinta mengibaskan tangannya, meminta Zee untuk mengecilkan volume suaranya, "Ihs kamu ini Zee, calon mertua ku, Zee... tapi beliau ingin aku tidak beri tahukan pertemuan kami ini pada ka Lana."

"Aneh banget sih mertua kamu itu, mau ketemu ko tanpa sepengatahuan anaknya sendiri... perlu aku temenin gak?" tawar Zee, apa perasaan gwe aja kali ya, yang ngerasa aneh dengan sikap orang tua Maulana.

"Gak perlu Zee, mungkin calon ibu mertua ku ingin memberikan ke jutan pada ka Lana, jadi mengajak serta aku untuk merencanakan nya!" terang Safinta, yang memilih berfikir positif pada calon ibu mertuanya.

Dreeet dreeet dreeet.

Safinta merogoh saku blezernya, melihat siapa yang meneleponnya.

"Aku jawab telpon dari calon mertua ku dulu ya!" Safinta izin lebih dulu pada Zee, sebelum menjawab panggilan telponnya.

Zee hanya mengangguk saja, membiarkan temannya. Sementara mereka kini melangkah ke luar dari lift, menuju lobby kantor.

[ "Mau berapa lama lagi... kamu menyuruh wanita tua ini menunggu mu hah!" ] bentak Sri, saat sambungan teleponnya di jawab oleh Safinta.

"Tante menjemput ku? Maaf tante, aku tidak tahu... aku pikir tante akan mengirimkan alamat kita bertemu." kilah Safinta dengan kening yang mengkerut.

[ "Jangan banyak bertanya kamu, sudah cepat ke luar... aku sudah menunggu mu di depan kantor mu! Aku menunggu mu di dalam mobil!" ] sungut Sri dengan kesal.

"I- iya iya, ini aku sudah di lobby kantor ko, tante." Safinta menyimpan kembali hapenya, saat Sri langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Dasar nenek sihir, belum jadi mertua mu saja, dia sudah berani membentak mu... bagai mana jika kamu beneran menikah sama mas Lana, apa kamu akan sanggup tunggal satu atap dengan mertua judes, bawel, cerewet kaya gitu?" cecar Zee, yang mendengar langsung saat Safinta di marahi Sri lewat sambungan telponnya.

"Maaf ya Zee, aku duluan." Safinta tidak menjawab pertanyaan Zee, ia hanya tersenyum manis pada Zee, sebelum akhirnya melangkah lebih dulu dengan langkah yang tergesa gesa. Ia tidak ingin membuat calon ibu mertuanya kembali memarahinya lagi.

"Kamu itu terlalu baik Safinta jadi orang, kamu itu ya! Calon istri yang mudah di tindas sama mertua!" gerutu Zee yang tidak mungkin di dengar Safinta.

"Selamat siang, Non." pria yang tidak lagi muda, membukakan pintu mobil depan untuk Safinta.

"Terima kasih, pak... makasih ya!" ucap Safinta dengan ramah sebelum ia masuk ke dalam mobil.

Safinta membalikkan tubuhnya, ingin menyalami sang calon mertua, yang duduk di kursi belakang. Namun ia berusaha menahan keterkejutannya saat mendapati Santi, juga duduk di kursi belakang dengan Sri.

Safinta hendak menyentuh tangan kanan Sri, namun dengan kasar tangan kanan Safinta di tepis oleh Sri dengan kasar, yang di saksikan langsung oleh Santi dan juga Agus yang akan mendudukan dirinya di belakang kursi kemudi.

Plak.

"Tidak perlu berpura pura manis pada ku! Aku tidak suka itu!" ucap Sri dengan ketus, malas menatap Safinta.

"Maaf tante, aku tidak sedang berpiura pura bersikap manis. Aku hanya menghormati tante sebagai orang tua." ucap Safinta dengan tulus.

"Begitu tante, kalo orang lagi mau ambil perhatian calon mertua... nanti aja kalo udah jadi, pasti bakal bersikap kurang ajar tuh tan... apa lagi sama tante! Secara kan tante orang pertama yang paling tidak merestui hubungan ke duanya." ucap Santi dengan menatap sinis Safinta.

"Astaghfirullah, lidah mu manis sekali saat berbicara Santi... apa jangan jangan itu sifat asli kamu, jika kamu yang akan menikah dengan ka Lana? Itu yang akan kamu lakukan pada tante Sri?" Safinta dengan tegas membalikkan perkataan Santi.

Agus mulai melajukan kendaraannya, meninggalkan gedung pencakar langit. Tempat di mana Safinta bekerja, setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan.

Dalam diam Agus melirikkan matanya, menatap sebel pada Santi dan Sri, dasar kalian berdua sama saja... wanita ular yang pandai bersilat lidah. Jika saja Tuan Maulana mengetahui hal ini, aku yakin... Tuan Maulana pasti akan sangat marah besar pada Nyonya besar dan Nona Santi.

Sri menatap penuh tanya pada Santi, sesekali ia menggelengkan kepalanya, seolah tidak ingin mempercayai apa yang di katakan Safinta.

Apa benar yang di katakan Safinta... Santi akan bersikap kurang ajar pada ku, jika Santi sampai menikah dengan Maulana? Mana mungkin, ini pasti hanya akal akalan Safinta saja, mana mungkin Santi, gadis baik, berpendidikan, bermoral, dari kalangan berada, bisa bersikap seperti itu pada ku!

Santi melihat ada ke raguan di mata Sri, ia meyakinkan Sri dengan mulut manisnya. Santi bahkan tidak segan untuk menggeser duduknya, mengelusss lengan wanita yang tidak lagi muda di usianya, namun masih tampak awet muda.

"Tante, aku mana mungkin bisa bersikap kurang ajar sama tante... jika aku ingin bersikap kurang ajar sama tante, untuk apa aku meluangkan waktu sibuk ku... hanya untuk menemani tante shopping, ke salon, lebih baik aku meminta tante untuk berdiam diri di rumah!" cicit Santi dengan suaranya yang mendayu dayu.

Apa yang terucap dari mulut Santi, tidak seirama dengan hatinya. Dalam hatinya ia berkata lain.

Sialan nih Safinta, apa yang di katakan emang bener sih, tapi kan gwe ngomong gitu buat propokasi tante Sri, biar semakin membenci Safinta, tapi kenapa jadi Safinta yang balikin perkataan gwe sih!

Dengan bodohnya Sri percaya dengan perkataan manis Santi, ia balas menepuk jemari tangan Santi yang mengelus lengannya.

"Tante percaya sama kamu, kamu itu orang baik, terlahir dari keluarga baik baik. Tidak sepertinya yang tidak jelas asal usulnya!" Sri menyindir dengan pedas Safinta.

"Maaf tante, aku memang tidak tahu siapa orang tua ku, asal usul ku. Tapi aku bersyukur masih bisa mengenal tante yang akan menjadi ibu mertua ku... dari tante lah, aku akan belajar caranya menjadi seorang anak yang patuh pada ibunya, seorang istri yang patuh pada suaminya." ucap Safinta dengan tersenyum.

Safinta kembali pada duduknya yang semula, menghadap ke depan. Dengan membuang nafasnya dalam.

Sabar Safinta, mengahapi tante Sri harus dengan penuh ke sabaran. Jangan sampai aku melupakan jika tante Sri adalah orang tua ka Lana, orang tua yang harus aku hormati.

Safinta menguatkan hatinya, mendengar ucapan tajam nan menusuk ke hatinya dari Sri.

bersambung.....

...💔💔💔💔...

Terima kasih sudah mampir untuk membaca, jangan lupa jempol bergoyang buat like.

Favoritin kalo suka 😊😊

Abaikan jika gak suka 😉

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

👍👍👏👏.,

2023-03-31

1

Ara Aulia

Ara Aulia

maju safinta, kikis tuh jerasnya batu karang

2023-03-19

1

Ara Aulia

Ara Aulia

karena niat awal u udah jelek santi. coba tulus

2023-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!