Rencana jahat

...💫💫💫...

Mereka saling berpelukan, dengan di saksikan beberapa pengunjung restoran yang bertepuk tangan, bahagia melihat pasangan muda ini yang resmi naik tingkat hubungannya menjadi tunangan.

"Jadi kapan kalian akan menikah?" tanya Malik pada putranya Maulana.

"Secepatnya pah, sebelum mama merubah kembali ke putusannya." ucap Maulana dengan tegas.

"Itu baru kaka ku yang bisa di andalkan." ucap Raya dengan bangga.

"Lebih baik kita makan dulu... mama sudah lapar." ucap Sri.

Maulana dan Safinta menikmati makan malam mereka dengan perasaan yang senang, dengan sesekali saling menatap hangat. Begitu pun dengan Raya dan Malik. Namun tidak untuk Sri dan Santi, dalam senyum palsunya. Mereka merencanakan niat jahat untuk menggagalkan pernikahan Maulana dan Safinta.

Santi dalam diam dengan muak melihat tingkah Safinta dan Maulana, sekarang kalian bisa merasa menang, tapi setelah ini... gwe yang akan menang, gwe akan dapetin mas Maulana. Gwe harus lebih gencer lagi pepet tante Sri, biar rencana gwe makin mulus.

Sri membatin dengan sesekali melirik ke arah Safinta dan Santi, aku harus pikirkan cara, biar putra ku tidak jadi menikah dengan Safitri... enak saja, mau di taruh di mana ini wajah ku di depan ibu ibu arisan ku! Masa punya menantu dari panti asuhan, mana gak jelas lagi itu orang tuanya, jangan jangan Safitri terlahir dari kalangan tidak mampu, atau bah kan anak hasil dari hubungan di luar nikah!

Berbeda sekali dengan Santi, sudah jelas anak ini dari kalangan orang kaya, setara lah jika harus bersanding dengan Maulana. Orang tuanya saja... sedang mengurus urusan bisnis keluarganya yang ada di luar negeri. Yah biar pun aku belum bertemu secara langsung orang tua Santi, pasti mereka orang yang sangat sibuk... sampai tidak bisa menyempatkan waktu untuk kembali ke Indonesia.

Di saat mereka akan pulang meninggalkan restoran. Ada saja drama yang di lakoni Santi dan Sri.

"Aku langsung pamit pulang ya, tan!" ucap Santi saat mereka melangkah menuju parkiran.

"Di mana kamu parkir mobil, sayang?" tanya Sri yang lengannya di gandeng Santi.

"Aku gak bawa mobil, tan... mobil ku lagi masuk bengkel." ucap Santi, gak tau aja lo... ini kan rencana jahat gwe biar mas Maulana mau anterin gwe pulang, terus gwe minta mas Maulana buat masuk kamar kost gwe, gwe kasih obat yang ada di dalam tas gwe, biar gwe bisa dapetin kesempatan buat jebak mas Maulana. Rencana gwe emang paling brilian.

"Maulana, kamu sekalian antar Santi pulang!" ucap Sri dengan seenak jidatnya.

"Gak bisa, mah! Aku harus antar Safinta pulang ke kost. Lagi juga kan masih banyak taksi, pesan aja taksi." ucap Maulana dengan acuh.

"Nah bener itu... masa dateng sendiri aja bisa, ko buat pulang gak bisa pulang sendiri sih! Jalangkung dong... pulang pergi gak pake di anter gak pake di jemput. Gitu aja ko ribet!" ucap Raya dengan santainya.

"Biar Santi pulang bareng kita aja, mah! Sekalian papa juga pengen tahu tempat tinggal Santi." ucap Malik.

"Bener juga kata mu, pah... biar kamu pulang bareng kita aja sayang!" Sri menyetujui saran dari suaminya.

Santi berkata dengan gugup, "Emmmm ti- tidak u- usah, tan, om... na nanti a- aku malah ngerepotin kalian... lebih baik mas Maulana aja ya yang antar. Tempat kost ku yang sekarang gak berjarak jauh ko dari tempat Safinta." sialan nih nenek sihir, aki aki kenapa pake ikut campur sih! Rencana gwe bukan seperti itu!

"Waaah niat banget ya kamu, mbak! Sampe pindah tempat kost!" Raya masuk dalam mobil.

Santi menatap kesal Raya, sialan nih anak... kenapa sih selalu aja ngacauin rencana gwe!

"Udah gak apa ka Lana, biar Santi pulang bareng kita aja, sekalian lewat kan." ucap Safinta dengan senyum mengembang, jemari Maulana selalu menggenggammm jemari Safinta dari mereka beranjak dari kursi sampai ke duanya kini berada di depan mobil Maulana yang terparkir.

"Jika mau mu seperti itu, aku tidak ke beratan." ucap Maulana.

"Ya udah, bawa mobil jangan ngebut ya, nak! Kalian hati hati ya!" pesan Sri pada Maulana.

Sri cipika cipiki pada Santi. Namun saat Safinta ingin bersalaman dengannya, ia langsung melengos masuk ke dalam mobil, tanpa menghiraukan tangan kanan Safinta yang sudah terulur di depannya tadi.

Safinta menatap sedih Sri, beri kan aku kesabaran ya rab.

Maulana membukakan pintu mobil depan untuk Safinta, "Ayo masuk, sayang ku!" ucap Maulana dengan tatapan hangat mengarah pada Safinta.

Bugh.

"Akhh." pekik Safinta.

bersambung.....

...💔💔💔💔...

Terima kasih sudah mampir untuk membaca, jangan lupa jempol bergoyang buat like.

Favoritin kalo suka 😊😊

Abaikan jika gak suka 😉

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

laah.....

2023-03-27

1

Ara Aulia

Ara Aulia

buat masalah baru tuh

2023-03-07

1

Ara Aulia

Ara Aulia

eet mertua salah mantu ini mah

2023-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!