Seperti biasa di mansion Erick. keluarga Erick akan sarapan dan makan malam bersama yang selalu menjadi kebiasaan setiap hari nya, kecuali makan siang yang hanya ada Dyah dan Erick di mansion karena anak anak jarang ada di mansion saat jam makan siang.
Berbeda di rumah sederhana Annisa yang baru selsai sarapan dan menyiap kan bekal untuk makan siang di kantor, karena memang Annisa yang jarang makan diluar
"Em bekal aku udah jadi, sekarang tinggal berangkat sebelum siang" Nisa berceloteh didepan meja makan
Setelah semua selesai Nisa mengambil tas yang ada dikamar nya dan melangka keluar rumah menuju halte bus didepan gang rumah nya.
Saat Nisa sudah sampai didepan gang alangkah terkejutnya Nisa karena dia melihat Dion berdiri tepat di pintu masuk gang.
"Pak Dion". Nisa menyapa Dion
Dion sengaja menunggu Nisa didepan gang rumah nya karena Dion ingin mengajak Nisa untuk berangkat bareng, tau dari mana Dion rumah Nisa.
"Ayo masuk". Dion menyahut dengan melangka kan kaki ke mobil nya Dion terlihat cuek
Maksud nya gimana pak, masuk ke mobil bapak???" tanya Nisa dengan raut bingung nya.
Iya masuk kemana lagi, apa ada kendaraan lain selain mobil saya disini???" Dion menjawab
"Tapi-"
Sebelum Nisa melanjutkan kata kata nya Dion sudah menyela kalimat Nisa, Nisa terkejut dengan suara Dion yang memotong ucapnya.
"Tidak ada tapi tapi ayo masuk". Dion bersuara Nisa melangka kan kaki nya dengan keterkejutan nya ke mobil Dion dan membuka pintu mobil Dion setelah menutup pintu mobil Dion. Dion langsung menjalan kan mobil nya
Klep ...
Pintu mobil tertutup Dion menjalan kan mobil dengan kecepatan normal, membela jalan jakarta yang macet
" Pak". Nisa memanggil Dion
"Hem". Dion hanya menyahut
"Em ... kenapa bapak bisa ada didepan gang rumah saya pak ??" tanya Nisa.
Nisa penasaran kenapa bos nya pagi pagi sudah ada didepan gang rumah nya, Nisa berpikir bawah Dion sengaja menunggu nya tapi ditepis oleh Nisa dari pikiran nya.
"Saya memang sengaja jemput kamu hari ini dan seterusnya". Dion menyahut dengan fokus ke jalanan macet didepan sana
"Maksud bapak apa, kenapa bapak mau menjemput bawahan bapak???" Apa kata pegawai lain nanti". Nisa bertanya dengan wajah polos nya
"Karena kamu akan menjadi nona muda Alexander". Dion membatin
"Kamu keberatan saya menjemput kamu setiap hari???" Dion malah balik bertanya. Dion menatap sekilas raut terkejut Nisa yang selalu sukses membuat Dion Alexander tersenyum samar
"Bukan be-gitu pak, eh gimana yah aduh saya bingung pak nanti apa jadinya kalau saya berangkat kekantor selalu dengan pak Dion, saya tidak mau kalau ada yang menggunjing saya atau bapak". Nisa menyahut dengan salah tingkah
"Mulai hari ini kamu menjadi ASISTEN PRIBADI
...saya Annisa putri". Saut Dion dengan suara tegas nya...
"Apa ..!!" Nisa sangat terkejut dihari kedua dia berkerja dengan sikap aneh sang bos yang tiba tiba menyuruhnya menjadi asisten nya.
"Telinga kamu normal kan tidak tuli kan nisa menurut saya, saya tidak perlu untuk mengulangi kata kata saya kan". Sekilas menatap kesal Nisa karena dengan gamblang nya Dion bilang Nisa tuli.
"Tapi kenapa pak saya harus pinda menjadi asisten bapak ." tanya Nisa penasaran
"Apa karena aku punya salah dalam mengerjakan berkas kemari yah" batin Nisa
"Karena saya lagi butuh Asisten dan kamu kayak nya cocok menjadi asisten saya". Dion menyahut dengan wajah datar nya, sebelum Nisa menanyakan kembali mobil sudah berhenti diparkiran khusus dan menjadikan Nisa menelan kembali kata kata nya.
"Kamu turun dan ikuti saya keruangan saya sekarang juga". Perintah Dion
Banyak pasang mata yang melihat Nisa dan Dion keluar dari dalam mobil yang sama dan malah semakin heboh karena Nisa berjalan disamping pak Dion dan melangka masuk Gedung tinggi itu, Nisa pun hanya bisa menunduk tidak berani mengangkat wajahnya, karena banyak nya pegawai yang ada di lobby.
"Siapa yah yang berangkat bareng sama pak Dion". Tanya salah satu karyawan
"Dia Annisa bagian keuangan yang baru masuk kemarin". menyahut yang memang sempat mendengar teman teman nya membicarakan Nisa
Dua pasang mata yaitu Ika dan Eva menatap Evi dengan pandangan yang tidak percaya. "apa kamu tidak salah Vi". Tanya Ika, Evi pun menanggapi nya dengan senyum nya, lalu mulai menjawab pertanyaan Eva dan Ika.
"Iya dia Nisa bagian keuangan"
Eva dan Ika menatap Evi seolah tak percaya."wah apa mungkin sih Nisa Nisa itu pacarnya si bos dingin yah". Ika bertanya
"Yah, mungkin saja soal nya kemarin aku juga sempat lihat Nisa pulang bareng pak Dion.
...****************...
Meninggal kan kasak kusuk di lobby bawah, sekarang Nisa sudah di ruangan Dion, yang bingung harus melakukan apa karena sedari tadi Dion hanya diam saja, Nisa hanya duduk dimeja yang disediakan Dion sejak kemarin, memang Dion sudah berencana memindahkan Nisa keruangan nya, Nisa hanya menatap Dion dengan heran yang sedang fokus dimeja nya perlahan Nisa bangun dari tempat duduk nya menghampiri Dion.
"Maaf pak, ada yang bisa saya bantu". Nisa bertanya didepan meja Dion
Dion menatap Nisa dengan pandangan yang sulit diartikan, dengan sebelah alis terangkat. " Kamu duduk manis saja di sana nanti saya akan memberi pekerjaan untuk kamu". Dion menyahut
Tapi pak saya disini bosan tidak ngapa ngapain, apa lagi makan gaji buta pak". Nisa
"Kamu tidak akan makan gaji buta karena kamu asisten". Sebelum Dion melanjut kan kata kata nya suara ketukan pintu lebih dulu terdengar
Tok ... tok .... tok ....
"Masuk ". Dion menyahut
...Ceklek .......
"Sayang apa kamu lagi sibuk hari ini". Dyah bertanya kepada Dion dan Dyah belum menyadari ada orang lain di ruangan putra nya.
"Mommy sama siapa kesini Mom". Dion bertanya balik kepada sang Mommy bukan nya menjawab malah balik tanya
"Kamu ini Mommy lagi tanya lho sama kam ..." Dyah menoleh kesamping dan melihat perempuan berdiri didekat meja putra nya perempuan cantik.
"Eh .. kamu kenapa diam saja di sana, kamu siapa???" tanya Dyah rama
"Maaf Nyonya, saya Asisten pak Dion". Nisa menjawab dengan menunduk.
"Asisten .." Dyah mengulangi lagi
Dyah terkejut sejak kapan putra nya memiliki asisten perempuan, bukan nya asisten Dion itu laki laki dan itu sahabat nya.
"Dion" . panggil Dyah
"Iya Mom". Dion menyahut
"Sejak kapan Fani menjadi seorang perempuan cantik sayang??" Dyah bertanya
Ceklek ....
Sebelum Dion menjawab, pintu ruangan Dion terbuka dan dua sosok prei beda usia masuk Erick dan Fani. Erick orang itu menatap tiga orang yang ada didalam dengan pandangan heran dan bertanya tanya siapa perempuan didepan sang istri, tidak dengan Fani yang sudah tau siapa Nisa
"Lho Daddy dari mana sama Fani???" tanya Dyah
"Daddy dari ruangan sebelah Mom karena putra kamu itu memindah kan meja kerja Fani keruangan sebelah". Erick menjawab
Dyah melirik sang putra dengan pandangan senyum samar, Dyah penasaran dengan peri kecil anak nya. Dyah sampai mengajak sang suami untuk pergi ke kantor, siapa sangka Dyah langsung di kejutkan dengan dengan asisten perempuan didalam ruangan nya dan sampai memindahkan Fani keruangan lain.
Oh rupa nya ada yang ingin berduaan yah, didalam satu ruangan tanpa ada yang ganggu dan melihat". Dyah mengejek putra nya
"Apaan sih Mom, datang datang ngomong tidak jelas". Dion menjawab dengan nada santai
" Kenapa juga Mommy datang kekantor segala mengacau kan anak nya yang mau PDKT aja". batin Dion
"Oh jadi Mommy mengganggu waktu mu nak". Sindir Dyah yang sudah menebak isi pikiran putranya dengan senyum mengejek, Dion hanya akan Dingin di luar mansion dan akan hangat bila bersama dengan keluarga.
"Sudah lah Mom, ngapain Mommy dan Daddy menggangu ku". Dion bertanya dengan memandang Mommy nya dengan pandangan lesu.
...****************...
Berbeda dengan di kampus Vino dan Kiya sedang berkumpul di kantin karena jam kosong, karena dosen tidak hadir dan tidak memberi tugas jadi Kiya , Vino , Andre , iwan. Bebas makan di kantin dengan bercanda, Kiya sama Vino beda satu tahun yah, tapi saat Vino mulai sekolah Kiya juga ingin sekolah jadilah sekarang Kiya dan Vino bareng bareng sekolah nya satu angkatan.
"Vin, nanti pulang kampus jalan jalan yuk cuci mata". ajak Iwan, Iwan yang terkenal playboy Andre yang terkenal humoris.
"Cuci mata segala kamu bilang aja mau cari cewek kan". Andre menyahut
"hehehe tau aja kamu kalau aku mau cari yang bening". Iwan menyahut dengan cengengesan Iwan terkenal playboy tapi sejauh ini Iwan tidak perna berani nyentuh perempuan.
"Gas kan .. kita jalan ke mall gitu main time zone". Kiya memberi usul
"Boleh juga tuh, ayo lah jalan kan hari ini enggak ada jadwal lagi kan?? cus lah sekarang berangkat". Andre mengajak dan berdiri ngambil tas nya yang diikuti yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments