Nisa yang sudah ada didepan pintu ruangan Dion menarik napas berulang kali, Nisa tidak langsung mengetuk ruangan Dion.
Setelah merasa dirinya tenang Nisa mengetuk pintu yang bertulisan CEO lalu dibawah nya ada mana Dion Alexander.
Tok... Tok... Tok...
Ceklek..
Nisa masuk kedalam ruangan Dion, Dion yang sedang fokus menatap berkas yang ada dimeja nya. Nisa berjalan mendekat ke arah meja Dion.
"Pak maaf ada apa yah???"
Dion mendongak menatap Nisa yang sudah berdiri didepan meja nya. Dion menatap Nisa dengan tajam.
"Kamu ikut saya dan harus membantu saya"
"Emmm kalau saya boleh tau membantu apa yah pak??"
"Sudah ikut dan lakukan apa yang saya minta nanti"
"Baik pak"
Dion bangkit dari duduk nya, berjalan keluar dari ruangan nya, dengan diikuti Nisa dari belakang nya.
Dion melangkah ke arah lift khusus untuk para petinggi, dengan Nisa yang masih mengikuti Dion dibelakang nya.
Dion masuk ke dalam life begitu pun dengan Nisa, Dion tidak mengatakan apa pun selain diam didalam lift.
Mereka berdua keluar dari dalam lift, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.
Pasal nya Nisa bisa keluar dari lift khusus petinggi bersama dengan Dion. Banyak orang yang juga membicarakan mereka berdua.
"Siapa perempuan itu yah???"
"Tidak tau, karena aku tidak perna melihat nya di kantor"
"Dia anak baru yang tadi pagi baru masuk"
"Kamu tau dari mana???"
"Kan aku yang jaga disini, tamu laporan dulu sama aku"
"ohh benar juga apa yang kamu bilang, tapi kenapa bisa dekat dengan pak Dion yah???"
"Apa dia saudaranya, atau apa kok jalan mereka gitu perempuan nya dibelakang yah"
Dan masih banyak lagi omongan lain yang Nisa dan Dion dengar, mereka seakan tuli saat banyak yang membicarakan mereka berdua.
Dion dan Nisa sudah sampai di parkiran dimana mobil Dion berada, dengan Nisa yang masih setia mengikuti Dion dibelakang.
Dion masuk kedalam mobil tapi Nisa tidak masuk kedalam, Nisa masih berdiri disamping mobil. Dion membuka kaca mobil nya.
"Masuk"
"Hah, kita mau kemana pak???"
"Masuk atau aku seret kamu??"
Akhir nya Nisa masuk kedalam mobil Dion, Dion menghidupkan mesin mobil nya. Melajukan mobil meninggalkan parkiran kantor.
"Maaf pak kita mau kemana???"
"Bertemu dengan seseorang"
"Kenapa harus mengajak saya pak??"
"Karena kamu harua membatu saya"
"Apa yang bisa saya bantu pak???"
"Kamu harus menjadi kekasih saya pura pura"
"Hah, Apa???" Pekik Nisa tanpa Sadar
"Kamu mau merusak gendang telinga saya???"
"Maaf pak saya hanya terkejut dengan apa yang bapak katakan"
Dion diam tanpa minat untuk menyahut ucapan Princess, Dion fokus pada jalan yang sedang padat. Sedangkan Nisa memilih membuang muka keluar jendela mobil.
Setelah 45 menit Dion memarkirkan mobil nya di depan cafe, Dimana Dion menemui perempuan yang ibu nya atur jadwal nya.
Nisa yang belum sadar kalau mobil berhenti pun tidak bergerak dari duduk nya. Dion yang menyadari Nisa tidak ada tanda tanda keluar pun memanggil Nisa.
"Nisa"
"Niss"
Dion mengguncang pelan bahu Nisa, barulah Nisa tersadar jika mobil sudah berhenti. Nisa menengok ke kanan kiri.
"Annisa"
Nisa menoleh ke arah Dion yang sudah menatap nya tajam. "Kenapa pak"
"Turun"
"Hah iya pak"
Dion pun turun dari dalam mobil setelah itu membuka pintu sisi mobil, Nisa keluar dari dalam mobil Dion.
"Kamu harus diam jangan banyak protes"
"Baik pak"
Dion menggandeng tangan Nisa masuk kedalam Cafe, dimana perempuan itu menunggu Dion. Nisa hanya mengikuti Dion.
"Maaf Ser aku terlambat"
"Tidak apa apa Ion, aku mengerti kesibukan kamu"
"Kalau kamu tau kenapa kamu mau mengajak aku bertemu???"
"Aku rindu dengan kamu Dion"
"Sayang kamu duduk pasti kamu capek berdiri terus"
Serly perempuan yang dijadwalkan ibu Dion untuk nya bertemu hari ini di cafe cempaka. Serly menatap perempuan yang baru saja duduk didepan nya.
"Siapa dia Dion???"
"Dia kekasih ku Ser"
"Apa??? Bukan nya selama ini tidak memiliki kekasih"
"Aku punya kekasih selama ini dan sengaja tidak aku publikasikan"
"Kalau kamu tidak percaya yah sudah ini memang menyatakan nya"
"Dion kamu lagi bercanda dengan aku kan???"
"Aku tidak bercanda Serly, aku tegas kan jangan mengejar aku lagi, kenapa aku enggak perna lihat kamu dari dulu karena aku sudah ada yang memiliki"
"Ion aku sudah lama mengenal kamu, sebelum dia masuk ke kehidupan kamu"
"Maaf Ser, dan iyah kenalkan dia Annisa. Dan sayang dia teman masa kecil aku Serly"
Nisa mengulurkan tangan nya kepada Serly tapi Serly hanya menatap uluran tangan Nisa. Nisa yang merasa tidak ada respon menurunkan tangannya.
"Kamu jahat Dion, Aku menyukai kamu tapi kamu malah memilih dia" Serly menunjuk Nisa
Perdebatan mereka disaksikan dua pasang mata yang tidak jauh dari tempat mereka bertiga. Kiya dan Vino adik kandung dari Dion.
Kiya dan Vino yang tidak sengaja melihat kakak nya keluar mobil bersama dengan perempuan, Kakak beradik yang penasaran akhir nya membututi Dion.
Kedua adik Dion mendengar apa saja yang mereka bicarakan, Kiya dan Vino pun terkejut mendengar bawa kakak nya memiliki kekasih.
"Kak, apa aku tidak salah dengar dari tadi???"
"Tidak aku juga mendengar kalau kak Dion punya kekasih"
"Sudah ayo kita pulang, beri tahu daddy dan mommy kalau kak Dion sudah punya kekasih"
Vino dan Kiya beranjak dari duduk nya melangka keluar cafe, mereka berdua berjalan ke arah motor spot yang terparkir rapi di parkiran cafe
Vino memasangkan helm kepada Kiya sebelum Vino memasangkan helm nya sendiri, Kiya naik ke atas motor Vino. Vino menghidupkan mesin motor nya meninggalkan cafe.
Sedangkan Dion, Nisa dan Serly masih berdebat. Serly yang tidak terima Dion memiliki kekasih pun menangis dan memaki Dion.
Serly menatap tajam Nisa, Nisa yang ditatap hanya terkesan santai dan cuek. Karena memang Nisa tipe perempuan cuek terhadap orang yang tidak menyukai nya.
Nisa juga akan bersikap rama dengan orang lain. Nisa merasa kalau bos nya tidak perempuan yang ada didepan nya.
"Aku rasa cukup pertemuan hari ini ser dan jangan lagi meminta bertemu denganku lagi kepada mommy"
"Dion, aku mencintai kamu"
"Aku mencintai orang lain"
Dion beranjak dari duduk nya, lalu menggandeng tangan Nisa melangka keluar cafe. Nisa Diam tanpa bersuara.
Sedangkan Serly sudah mengumpat Nisa dan Dion yang seakan mempermainkan nya. "perempuan sialan, aku akan membuat kamu hilang dari hidup Dion"
Serly terus menatap kepergian Nisa dan Dion dari Cafe. Setelah Dion menghilang dari pandangan Serly, Serly beranjak dari duduk nya meninggal kan Cafe setelah membayar tagihan nya.
Dion mengantar Nisa pulang ke rumah nya, Dion tidak mengatakan apa pun kepada Nisa saat dalam perjalanan pulang.
Mereka sampai di depan gang rumah Nisa, Sebelum Nisa turun Dion mengehentikan pergerakan Nisa.
"Terima kasih"
"Sama sama pak, saya pulang dulu. Dan terima kasih tumpangan nya"
Nisa keluar dari dalam mobil berjalan masuk kedalam gang kecil. Gang dimana setelah gang itu rumah Nisa.
Dion menatap gang yang ada disebelah mobil nya, dengan pandangan yang sulit Di artikan. Dion melajukan mobilnya meninggalkan gang Rumah Nisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments