Hari sudah malam saat itu William berkali-kali melihat ke arah jam tangannya. Menghela napas berkali-kali, beberapa kali melihat ke arah cermin membenahi penampilannya.
Wajah rupawan yang benar-benar tidak ada duanya."Lihat! Betapa tampannya aku..." gumamnya.
Hingga beberapa saat kemudian wanita yang ditunggunya tiba. Tapi tidak datang seorang diri melangkah diiringi dengan Dominic. Wajah cerah William berubah menjadi muram.
Dua orang itu kemudian duduk di hadapannya. Memberi harapan palsu? Seperti itulah yang dilakukan Yesy selama ini. Mencintai William? Menganggapnya sebagai kakak? Tidak sama sekali hanya saja William kurang mapan menurutnya. Sedangkan Dominic lebih dari segala sisi.
Bukankah memang begitu? Pria baik seperti Wiliam hanya akan menjadi figuran di hati pemeran utama wanita. Dirinya hanya menjadi pria baik tanpa pamerih, cinta tulus yang berakhir dengan kekecewaan karena pemeran utama wanita lebih memilih CEO kasar, mendominasi. Bukan hanya dalam novel, tapi dalam drama Korea pun sama.
"Kak..." Yesy tersenyum memeluk lengan Dominic.
William hanya menghela napas kasar."Tahukah kamu berapa biaya perawatan bulanan Yesy. Apa kamu bisa memenuhinya?" batinnya, berusaha tersenyum menatap ke arah Dominic.
"Kalian datang bersama? Maaf soal pemberitaannya, ada orang yang berniat jahat padaku. Menjebakku, jadi---" Kata-kata William disela.
"Kami akan menikah." Ucap Yesy tiba-tiba, membuat bibir William bergetar.
"Menikah?" tanyanya.
"Iya, Dominic iba padaku yang yatim-piatu jadi dia ingin segera melamar ku. Aku ingin meminta restu dari kakak. Selain itu aku ingin memutuskan hubungan kita yang bagaikan kakak-adik." Yesy tersenyum tanpa rasa bersalah. Wiliam dengan kariernya yang hancur apa gunanya? Tidak ada gunanya sama sekali. Hanya akan menjadi benalu di hidupnya. Dapat dibayangkan olehnya pengangguran yang akan sering meminjam uang padanya. Mungkin saja mengungkit semua pemberiannya.
"Ke ... kenapa?" tanya William lagi.
"Maaf, aku malu, terlalu memalukan bagiku saat orang-orang bertanya tentang kak William yang memiliki penyimpangan, penyuka sesama jenis. Tolong jangan ganggu hidupku, aku tidak ingin keluarga Dominic mengetahui aku mengenalmu." Jawaban dari Yesy, membuat William tertunduk diam. Wanita ini benar-benar tidak pernah memiliki perasaan padanya?
"Setidaknya, tetap anggap aku sebagai kakakmu. Walaupun kamu tidak menyukaiku. Hubungi aku jika kamu dalam masalah," Kata-kata darinya yang entah memiliki hati sebaik apa. Mungkin karena itu malaikat ini dipertemukan dengan iblis.
Byur!
"Maaf! Aku tidak sengaja." Entah darimana seorang wanita memakai dress hitam tiba, lengkap dengan salah satu antingnya yang panjang menambah kesan modern. Aura kebencian yang benar-benar mendominasi dari senyuman itu.
"Aggh...br*ngsek!" Yesy bangkit hendak menampar Giovani. Namun dengan cepat Giovani menangkap tangannya.
"Anak kecil, tujuanku kesini bukan dirimu. Jangan terlalu percaya diri." Ucapnya penuh senyuman.
"Apa yang kamu lakukan!? Aku akan!" bentak Yesy. Namun Giovani malah menarik tangan William.
"Aku? Aku hanya menangkap suamiku yang berani-beraninya berselingkuh di belakangku. Jika sedikit saja kamu mendekatinya, kamu akan mati ditangan ku." Ancaman darinya, membuat William membulatkan matanya.
Pemuda itu mengingat-ingat siapa wanita ini. Wajah yang pernah dilihatnya. Giovani, wanita terakhir yang ditemuinya di kamar hotel. Bukannya tidak bisa melawan, dirinya lebih memilih mengikuti Giovani. Ingin mengetahui apa dirinya masih perjaka? Aneh bukan?
"Kak William! Siapa dia!?" teriak Yesy murka, tidak terima jika William memiliki kekasih.
"Jangan mencoba memprovokasiku," wanita yang tersenyum dingin, mengeluarkan aura mendominasi nya. Membuat Yesy seketika duduk. Bagaikan seekor kelinci yang mendapat ancaman dari harimau putih.
"Sayang, dia siapa?" tanya Dominic dengan mata menelisik. Terlihat dari keluarga kaya, mungkin akan cocok menjadi selingannya.
"Tidak tau, sebaiknya kita pulang. Badanku lengket," jawab Yesy bermanja-manja.
Dimana mereka sekarang? Di dalam lorong menunju gudang. Wanita itu menatap tajam ke arah William, memojokkannya ke dinding.
"Kamu begitu ingin disentuh wanita lain. Tidak apa-apa beberapa hari lagi aku akan meniduri mu," bisiknya menyentuh dagu William.
Pemuda yang hanya dapat menelan ludahnya. Tidak tahu harus bagaimana. Detak jantungnya tiba-tiba tidak stabil, apa yang terjadi dengannya? Apa karena pertama kalinya bersentuhan sedekat ini dengan lawan jenis.
"Dasar agresif! Wanita murahan! Apa yang kamu lakukan padaku di dalam kamar hotel!?" bentak Wiliam, maju selangkah sedangkan wanita di hadapannya mundur selangkah.
"Apa? Kamu membuka celanamu, tidak mengenakan apapun. Lalu merobek gaun kesayanganku. Tidak ingat? Aku bahkan masih ingat ukuran---" Kata-kata Giovani terhenti kala Wiliam menutup mulutnya menggunakan tangan.
Pemuda yang menggaruk-garuk kepalanya sendiri salah tingkah. Bagaimana dirinya bisa memperlihatkan aset pribadinya di depan wanita tidak dikenal?
"Intinya masuk atau tidak!?" tanyanya terlihat serius. Kembali melepaskan bibir Giovani agar dapat leluasa bicara.
"Tidak, kamu tidur! Tapi tenang saja, setelah ini akan masuk..." bisiknya mendekati Wiliam.
Benar-benar wanita br*ngsek! Tubuhnya meremang, tidak wanita ini sudah gila.
"Baguslah kalau tidak terjadi apa-apa. Maaf karena merobek gaunmu, dan terimakasih atas bantuanmu." Ucap William tersenyum sopan hendak melangkah pergi. Namun hanya baru beberapa langkah suara wanita itu kembali terdengar.
"Apa kamu benar-benar memiliki penyimpangan? Wanita sepertiku menggodamu, tapi tidak ada respon. Benar-benar impoten..." cibir wanita itu tertawa sinis memprovokasi.
William mengepalkan tangannya tidak dapat menerima semua ini. Menghela napas kasar, sesuatu yang tidak pernah dilakukan seumur hidupnya.
"Aku eja G...A...Y..." cibirnya dengan mulut yang benar-benar tajam.
William berbalik, memojokkan wanita yang baru pernah ditemuinya dua kali."Kamu berfikir aku menyukai pria?" tanyanya dengan emosi yang terpancing.
Giovani tersenyum, ini sudah biasa baginya, menjerat lawan bicara."Jika tidak menyukai pria lalu ap---"
Kalimatnya terpotong, William memejamkan matanya, mencium bibir sang wanita. Kaku? Benar-benar bodoh keduanya bahkan belum pernah berciuman. Berani-beraninya Giovani menantang harimau yang sedang tidur.
Detak jantung yang tidak stabil, tubuh yang benar-benar berdekatan. Entah kenapa secara naluriah kedua bibir itu terbuka. Sepasang lidah yang saling menyentuh.
Benar-benar pria keras kepala yang sulit dibujuk. Mungkin itulah yang ada di fikiran Giovani, memegang sweater yang dipakai William. Hingga ciuman yang dinikmati kedua belah pihak itu terlepas dengan deru napas tidak teratur.
Wiliam mengontrol dirinya, berusaha menormalkan detak jantungnya."Kamu lihat kan! Aku normal! Jika berani menggertak ku lagi aku akan menghamili mu!" ancamannya sok berani, berperan bagaikan dalam drama yang sering dibintanginya. Menjadi pria jantan mendominasi. Biasanya pemeran utama wanita akan mundur kemudian ketakutan. Itulah yang ada di benaknya. Pasti wanita ini akan takut kemudian kabur.
"Benarkah? Kapan? Aku akan berpose di atas ranjang. Kamu mau posisi apa? Aku akan mempelajarinya," Kata-kata aneh dari Giovani, penuh harap agar pria ini mencintainya.
Sedangkan William memijit pelipisnya sendiri. Berjalan cepat, istilah lainnya kabur meninggalkan Giovani.
"Aku menyukaimu!" teriak Giovani.
"Aku membencimu!" teriak William.
*
Bug!
William menutup pintu apartemen miliknya, menghela napas berkali-kali. Dirinya perlahan mengingat malam dimana dirinya merobek gaun Giovani. Serta ciuman yang baru mereka lakukan.
"Kamu kenapa? Seperti rusa di musim kawin? Habis nonton video dewasa ya?" celetuk Corrie yang memang tinggal bersama dengannya.
"Tidak! A...aku cuma!" Kata-kata William disela.
"Cuma berciuman. Di bibirmu masih ada sedikit lipstik. Tapi dari warnanya bukan Yesy..." Corrie mengangkat salah satu alisnya.
"Aku ingin ke kamar mandi! Jangan ganggu aku!" sungut William sebagai pria yang terlalu normal. Untuk pertama kalinya dirinya mengalami hal seperti ini. Benar-benar wanita br*ngsek.
"Sudah keluar! Jangan lupa mandi! Jangan jadi artis jorok!" teriak Corrie, kembali duduk memainkan tab, menghubungi seseorang melalui e-mail.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
nobita
wwkwkwk yg lemah gemulai bukan wanita tapi pria
2024-09-12
0
Bzaa
Yesi jahat banget
2024-06-24
0
im3ld4
Wkwkwk ternyata blm unboxing🤣🤣
2023-04-03
2