Sandayu Group? Nama perusahaan yang membuat Dewa menelan ludahnya sendiri. Menghela napas berkali-kali.
"Dia cuma artis pendatang baru! Tidak pantas untuk---" Kata-kata Dewa dipotong. Wanita itu tersenyum menatap tajam padanya.
"Tau apa kamu antara pantas dan tidak," geramnya dengan wajah tersenyum.
"Cekoki mereka berempat dengan obat. Kemudian kunci gudang ini," perintah darinya melangkah pergi.
"Tunggu jangan! Tolong!" pinta putri sulung perusahaan minuman tersebut.
"Seharusnya kalian berterimakasih karena aku tidak merekamnya," senyuman terlihat di wajah Giovani, tidak berbalik sama sekali. Meninggalkan para pengawalnya yang mencekoki mereka berempat menggunakan obat. Segera pergi meninggalkan keempat orang dalam gudang.
Terserah apa yang akan mereka lakukan. Ingin bermain wajar, atau bermain pedang-pedangan.
Wajah Giovani tersenyum cerah tidak seperti biasanya. Sedangkan Shine sang asisten hanya dapat menghela napas kasar mengetahui tingkah aneh majikannya.
Pria berpostur tubuh tegap sedikit kaku. Hal yang paling dibencinya adalah William. Mengapa? Setiap kali pemuda itu konser Giovani akan ada di barisan paling depan membawanya. Bersorak bagaikan anak SMU, membawa atribut berupa lampu panjang berwarna bahkan kaos bergambar William. Tentu saja dirinya harus mengikutinya.
Satu lagi beberapa kali jadwal Giovani berantakan hanya karena makhluk bernama Wiliam.
"Bucin si*ln!" batinnya tetap tersenyum pada Giovani.
Hingga mobil berhenti di sebuah gedung perusahaan yang cukup besar. Seorang karyawati membukakan pintu, lebih tepatnya Liliana, sekretaris Giovani.
Wanita itu segera memakai earphonenya, berjalan memasuki gedung pencakar langit di hadapannya.
"Nona ada jadwal bertemu dengan tuan Johnson malam ini. Ini data laporan yang dikirimkannya." Ucap Liliana mengikuti langkah Giovani.
Wanita itu meraihnya, namun bibirnya terlihat menghubungi seseorang menggunakan bahasa asing.
Kaki jenjang yang indah, kontras dengan dress hitam yang dipakainya. Semua orang yang berpapasan memberi hormat padanya. Pemilik sekaligus CEO perusahaan Sandayu Group. Perusahaan keluarga yang sempat terpuruk akibat kematian ayah dan ibu Giovani. Selama Giovani kuliah di luar negeri jabatan pimpinan perusahaan sempat jatuh ke tangan pamannya. Tapi hanya dalam setahun perusahaan kacau balau, meninggalkan hutang, sang paman melarikan diri ke luar negeri.
Baru setelah Giovani kembali perusahaan yang hampir runtuh kembali berjaya, bahkan berkembang pesat.
"Adakan rapat direksi untuk mengambil keputusan tentang perusahaan penerbangan Fly Efect Air. Kita akan mengambil alih atau tidak. Ajukan dalam dua jam!" perintah darinya pada Liliana.
"Baik nona..." Sang sekretaris bergerak cepat memakai earphonenya menghubungi departemen lain. Sedangkan dirinya juga melangkah ke departemen pemasaran dan keuangan.
Bergerak cepat, sudah terbiasa dalam hidupnya. Pintu ruangan dibukakan Shine, pemuda itu mulai menyiapkan dokumen. Sedangkan Giovani terlihat fokus dengan data-data yang dikirimkan Fly Efect Air.
Mengembangkan bisnisnya mencari celah keuntungan yang dilakukannya.
*
Bug!
Pintu ruang rapat dibuka, Giovani memasuki ruangan, wanita dengan mini dress berwarna hitam duduk di kursi kebesarannya. Sekitar 40 orang petinggi perusahaan, termasuk dari cabang Sandayu Group memberi hormat padanya, termasuk diantaranya orang-orang yang jauh lebih tua.
Matanya menatap ke arah proyektor keuntungan dan kerugian dijabarkan oleh direktur pemasaran. Slide yang hanya disiapkan oleh timnya dalam waktu 2 jam.
Satu persatu dari mereka maju, hingga pada akhirnya keputusan diambil olehnya. Wanita yang mengenyitkan keningnya.
"Hubungi perusahaan travel, dan beberapa situs online. Dalam waktu seminggu jika sudah memiliki jaringan pemasaran, kita ambil alih. Jika tidak percuma aku menggaji kalian..." Kata-kata dingin darinya melangkah pergi diikuti Shine.
Bug!
Setelah tiga jam pintu ruang rapat itu ditutup pada akhirnya. Semua orang yang ada di ruangan menghela napas. Bagaimana rasanya memiliki atasan iblis betina? Itulah situasi yang mereka hadapi saat ini.
"Seminggu! Apa dia sudah gila!?" bentak direktur pemasaran hanya berani bicara di belakang.
"Suamiku berselingkuh, aku sedang mengurus perceraian. Sementara minggu ini harus lembur. Wanita kep*rat!" umpat seorang wanita dengan name tag manager.
"Lagipula walaupun kita menjadi botak, bonus akhir tahun kita selalu besar kan? Jangan protes, kalau bekerja terlalu santai, perusahaan akan bangkrut seperti dulu. Kamu akan jadi janda perlu banyak uang untuk sekolah anak..." celetuk seorang direktur dengan lingkaran hitam di bawah kelopak matanya.
Tapi jangan ditanya, bonusnya yang paling besar diantara mereka semua. Orang-orang yang hanya dapat menghela napas mereka, meninggalkan ruangan.
Entah orang gila mana yang akan menjadi suami Giovani nantinya.
*
Sementara Yesy menghela napas kasar menatap pemberitaan tentang William. Karier William tamat, maka pemuda itu juga akan jatuh miskin. Untuk apa berteman dengan orang miskin bukan?
Dirinya saat ini tengah memakai jubah mandi, memeluk kekasihnya Dominic dari belakang. Seorang pria yang katanya memiliki beberapa perusahaan di luar negeri. Ini baru katanya.
Pria itu berbalik."Sayang," ucapnya tersenyum, membelai pipi Yesy.
Apa yang tidak dimilikinya? Sebuah rumah yang cukup besar di daerah strategis dibelikan Wiliam, asuransi kesehatan, aset berupa sebuah minimarket, mobil dan pelayan yang menerima gaji dari William.
"Kita akan menikah. Aku akan mengatakannya pada William." Ucap Yesy tersenyum pada Dominic.
"Apa kakak angkatmu itu tidak marah? Bukannya dia menyukaimu?" tanya Dominic, mengecup bibirnya.
"Tidak, kami tidak memiliki hubungan darah, lagipula apa pedulinya. Paling juga menghentikan uang untukku. Kariernya akan segera tamat, aku tidak ingin dia menumpang hidup dari minimarket milikku." Jawab Yesy mengalungkan tangannya pada leher Dominic.
Ini sudah biasa mereka lakukan, hanya dalam beberapa menit tubuh wanita itu sudah jatuh ke atas tempat tidur. Meremat seprei, kala tubuhnya diguncang dan dicumbui.
Memilih antara selebriti atau pengusaha? Tentu saja pengusaha lebih menjanjikan, walaupun wajah William lebih rupawan. Tapi tetap saja hanya seorang selebriti yang memiliki karier terbatas. Kala wajah itu menua, atau memiliki skandal maka kariernya akan tamat.
*
Malam semakin menjelang, walaupun tidak yakin seseorang bernama Giovani itu sudah merebut keperjakaannya tapi dirinya harus menyatakan cinta pada Yesy Ardinata. Wanita yang telah menyelamatkan hidupnya.
Mati-matian dirinya mengejar Yesy mungkin inilah saatnya menyatakan perasaannya. Jika kali ini ditolak maka tidaklah mengapa, dirinya masih memiliki kesempatan di hari esok.
Benar-benar antusias pemuda konyol yang satu ini. Beberapa cup mie instan berjejer di atas meja telah selesai disantapnya.
Seperti biasanya, Corrie hanya dapat menghela napas kasar."Kalau sedih makan mu selalu banyak ya! Setelah ini diet! Olahraga agar perut kotak-kotakmu tidak kendor!" omelnya.
"Tenang saja, walaupun perut kotak-kotakku kendor masih ada Yesy yang akan menikah denganku." William tersenyum tidak berdosa. Terlihat benar-benar polos.
Aneh bukan? Dua orang yang bagaikan tidak peduli dengan kesulitan finansial yang akan mereka alami.
"Selain tampang dan suara kamu punya apa?" Geram Corrie mengomel.
"Aku punya kamu. Doakan aku, aku mau berkencan. Yesy mengajak bertemu," Ucap William melangkah pergi, mengenakan kacamata hitam, topi dan masker.
"Aku doakan matamu terbuka dan ada perempuan gila yang melamarmu! Memaksamu menikah!" teriak Corrie benar-benar geram pada Yesy.
*
Sebuah restauran bergaya Eropa, pemuda itu tersenyum-senyum sendiri setelah membuka maskernya. Duduk menunggu kedatangan seorang wanita.
Tidak menyadari bahaya mengintainya, seorang wanita yang juga kebetulan berada di sana. Kala ada partner bisnis yang ingin menemuinya. Wanita yang tersenyum miring bagaikan ingin menerkam William saat ini juga.
"Giovani sadar! Sadar! Baca kontraknya," Ucap Shine menghela napas berkali-kali. Harus banyak-banyak bersabar dan mengalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
im3ld4
bener².. definisi dr habis manis, sepah dibuang
2023-04-03
3
Noveler
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2023-03-03
2
Kiara
Iblis betina😂😂
2023-03-03
4