PART 4

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah satu bulan Key dan rembulan berkenalan.

Entah darimana dan sejak kapan keduanya bisa seakrab seperti sekarang.

Seperti sekarang ini, keduanya tengah menikmati keindahan sungai Han.

"Kau mau kemana?" tanya Key, saat dirinya melihat Rembulan yang hendak pergi.

"Aku harus pergi, karena sebentar lagi waktunya untuk sholat ashar," jawabnya.

"Yasudah, mari aku antar."

Keduanya pun meninggalkan tempat itu, dan pergi ke Seoul Central Mosque. Yang lokasinya berada di Hannam-dong, Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Key pun mengantar Rembulan dengan menggunakan mobil miliknya, di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, keduanya sama-sama diam.

Dengan Key yang fokus pada kemudinya, kemudian Rembulan yang hanya menatap ke arah luar jendela.

Itulah yang dilakukan mereka setiap kali pergi berdua.

Tak lama mobil yang dikendarai oleh Key pun sampai, dan keduanya pun turun dari mobil.

"Terima kasih. Kalau begitu aku masuk kedalam dulu," ucap Rembulan.

"Iya. Dan ya, seperti biasa, aku tunggu disini," ujar Key.

Rembulan pun mengangguk, ia pun segera masuk kedalam masjid, khusus di bagian perempuan.

Sementara Key, ia menunggu di luar area masjid.

Itulah kebiasaan mereka selama satu bulan ini, awalnya Rembulan sangat terkejut, lantaran ia tidak menyadari bahwa teman yang baru ia kenal selama satu bulan ini memiliki iman yang berbeda dengannya.

Namun hal itu tak mengurungkan niat pertemanan diantara mereka.

Ya, mereka berdua memutuskan untuk menjalin hubungan pertemanan.

Awalnya Rembulan tak ingin, namun Key yang selalu mengganggu dirinya, dan hal itu membuat Rembulan menjadi pasrah, ia pun menerima tawaran Key untuk menjalin hubungan pertemanan.

Bukankah berteman dengan seseorang tidak memandang status sosial, budaya, ras, agama, dan lain-lain.

Itulah yang mereka lakukan, toh mereka hanya menjalin pertemanan bukan yang lainnya.

Tapi takdir siapa tau, jika Tuhan sudah berkehendak, maka dari salah satunya atau bahkan keduanya memiliki rasa cinta di hati mereka masing-masing.

Tak lama Rembulan pun selesai dengan ibadahnya, ia pun mendatangi Key Yeng sedang menunggunya.

"Kamu sudah selesai?" tanya Key, setelah Rembulan ada di hadapannya.

"Sudah," jawab Rembulan.

"Ayo," ajak Key.

Seraya menunggu waktu Maghrib, mereka berdua pun memutuskan untuk berjalan di area sekitaran masjid itu.

Waktu Maghrib pun tiba, mereka pun kembali ke Seoul Central Mosque, seperti tadi, saat Rembulan menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim, Key menunggunya di luar.

Pada saat ia menunggu, tiba-tiba ada seorang pria yang menghampirinya.

"Kenapa anda masih duduk di luar? Mari kita sholat berjamaah," ucapnya sekaligus bertanya. Kerena ia melihat Key yang tengah duduk di salah satu anak tangga yang menghubungkan ke pintu masuk masjid itu.

"Maaf. Tapi saya bukan seorang muslim, saya disini sedang menunggu teman saya yang sedang menjalankan ibadahnya," jawab Key dengan sopan.

"Oh, kalau begitu saya yang seharusnya meminta maaf. Saya tidak tahu, bahwa anda bukan seorang muslim," ucap orang itu tak enak hati.

"Tidak pa-pa," ujar Key dengan tersenyum lembut.

"Baik kalau begitu, saya masuk kedalam dulu, mari."

"Ya silahkan."

Orang itu pun masuk kedalam, sedangkan Key ia kembali duduk di tangga yang menuju ke pintu masuk kedalam masjid itu.

Di saat ia menunggu, tiba-tiba handphone miliknya berdering menandakan ada panggilan yang masuk kedalam.

"Ck." Key pun berdecak setelah ia tahu siapa yang menghubunginya.

Kemudian ia pun mengklik tombol berwarna hijau. "Halo," ucapnya setelah mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Key, lu dimana?" tanya seseorang itu dari sebrang, yang tak lain ialah Felix, sahabat sekaligus manager Key.

"Kepo," jawabnya.

"Cih, gua serius. Lu di mana?"

"Huh, gua lagi nunggu Rembulan. Kenapa memangnya?"

"Hah! Lu nunggu Rembulan?! Memangnya malam ini Rembulan terlihat ya?!"

"Dasar dongo! Bukan Rembulan yang ada di atas langit be*o, tapi Rembulan gadis idaman gua."

Ya, Key memang sudah jatuh cinta pada Rembulan pada saat awal ia bertemu.

Mungkin bisa dibilang Key terkena sindrom cinta pada pandangan pertama wkwkkw

Oke kembali pada teks.

"Oh Rembulan gadis yang waktu itu nolongin lu gara-gara si ulet bulu itu, dengan cara lu di bius oleh gadis lu itu."

"Hm, terus lu mau apa hubungin gua, hah!"

"Ck, sabar ngapa. Marah-marah Mulu lu, dah kaya perempuan yang sedang datang bulan aja. Begini ... Gua bosen nih di apartemen Mulu, mana sendirian lagi, gimana kalau kita pergi ke bar kuy."

"Gak dulu, hari ini gua mau pergi makan malam bersama gadis pujaan gua," ucapnya dengan senyum yang indah.

"Ueeeekkkk, lebay lu," ledek Felix, karena dapat di pastikan muka Key dengan pedenya.

"Ck. Jika tidak ada yang di bicarakan lagi, gua tutup teleponnya."

Tut.

Key pun mengakhiri sambungan telepon itu, tanpa mendengar penjelasan dari arah sebrang.

Kebetulan sekali, pada saat Key mengakhiri sambungan telepon bersama Felix, Rembulan pun datang.

"Sudah?" tanyanya, setelah memasukkan kembali handphone-nya kedalam saku celana, seraya berdiri.

"Udah," jawab Rembulan.

"Bagaimana kalau kita makan malam terlebih dahulu?" tanya Key, kini mereka tengah berjalan menuju ke arah mobil Key yang terparkir.

"Mm ... Boleh," jawabnya.

Mereka berdua pun masuk kedalam mobil, dan Key pun langsung menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Kerena tempat makanan yang mereka tuju, lokasinya dekat dengan Seoul Central Mosque, mereka pun sampai di tempat makanan yang menyajikan makanan halal yakin Muslim Murree.

Keduanya pun turun dan masuk kedalam, di saat mereka sudah duduk di tempat, mereka pun memesan menu yang sering di pesan oleh pengunjung.

Tak lama pesanan mereka pun sampai.

"Terima kasih," ucap keduanya, setelah pelayan itu menaruh pesanan mereka di atas meja.

"Sama-sama, selamat menikmati," ucap pelayan itu dengan membungkuk kan badannya.

Setelah pelayan itu tidak ada, keduanya pun mulai menikmati makanan yang mereka pesan.

Pada saat mereka ingin mencicipi makanan yang mereka pesan.

Ada satu hal yang mengusik hati keduanya, yakni cara berdo'a mereka sebelum makan.

Key yang menundukkan sedikit wajahnya, dengan mengepalkan dan menyatukan kedua tangannya.

Sedangkan Rembulan dengan mengadahkan kedua tangannya.

"*Ya Allah."

"Ya Tuhan*."

Ucap keduanya dalam hati, setelah mereka melihat sebuah perbedaan yang nyata di antara keduanya.

"Selamat makan," ucap Rembulan dengan tersenyum.

"Selamat makan," balas Key, dengan tersenyum juga.

Dan keduanya pun mulai menikmati makanan mereka.

"Apakah kamu sering datang kesini?" tanya Key, setelah mereka selesai menghabisi makanan mereka.

"Iya, tapi tidak sesering mungkin," jawab Rembulan, dan Key pun hanya mengangguk mendengar jawaban dari Rembulan.

Terpopuler

Comments

Aquarius Style

Aquarius Style

Gini nih nasib jomblo 😏

2023-05-23

1

Aquarius Style

Aquarius Style

Felix, kamu tuh ngga diajak 😁🤭

2023-05-23

1

Riee 🕊️

Riee 🕊️

wkwkwkw, aku jga pingin ke sana Mak 😂

2023-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!