Ucapan yang tidak sopan dan angkuh dilontarkan oleh perempuan yang merupakan calon karyawannya membuat Arya menatap perempuan itu dengan tajam dan merobek kertas kerja milik perempuan itu. Bagaimana tidak Arya lakukan karena tidak ada sopan santun sama sekali terlihat, hal ini membuat kedua orang di sampingnya terkejut dan diam karena tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kenapa kamu merobeknya? Apakah kamu tau aku ingin datang ke sini dan melamar seharusnya orang sepertimu beruntung karena aku bisa melakukan pekerjaan," ucap perempuan itu dengan emosi karena tidak rela jika kertas yang dia tulis di robek begitu saja oleh Arya tapi Arya dengan tatapan dingin dan tanpa bicara apapun memutuskan untuk mendengarkan ocehan perempuan yang menunjuk-nunjuk dirinya sampai selesai bicara dan kehabisan nafas karena emosi.
"Apakah kamu telah selesai menyampaikan emosimu?" ucap Arya dengan dingin sambil beranjak dari kursinya berjalan ke arah perempuan itu
Pemandangan yang tidak biasa untuk kedua bersaudara itu, karena Arya terlihat begitu dingin berjalan ke arah perempuan di depannya tapi siapa yang menyangka kalau ternyata Arya melewati perempuan itu dan membuka pintu besar.
"Silahkan anda keluar sebelum saya melakukan kekerasan kepada anda," ucap Arya dengan tatapan dingin dan aura yang menekan membuat perempuan di depannya dengan cepat keluar dari ruangan tanpa aba-aba sedangkan Ling dan Chen menatap dengan masih tatapan terkejut kepada perilaku Arya yang tidak pernah di tunjukkan. Tidak lama dari perempuan itu keluar Arya kembali ke ekspresi sebelum dia menatap dingin
"Aku tau kalian pasti akan bertanya-tanya kenapa aku repot-repot melakukan wawancara, tapi seperti yang kalian lihat barusan walaupun di kertas tertulis bahwa dia pernah menjadi seorang pelayan istana kerajaan kelakuannya tidak mencerminkan perah belajar sopan santun di istana kerajaan,"
"Jadi ini adalah hal yang harus kita lihat dengan baik," ucap Arya membuat Ling dan Chen sadar kalau orang di depannya memiliki penilaian yang bagus tentang kualitas orang-orang yang akan membawa keuntungan, keduanya menatap Arya dengan tatapan yang cukup untuk membuat dia merinding.
Seleksi para pegawai toko berjalan dengan lancar dari puluhan orang yang mengikuti tes wawancara hanya sekitar dua orang yang diterima langsung oleh Arya, dan hal ini membuat Ling dan Chen lelah karena mereka menemani Arya dalam seleksi karyawan yang memiliki berbagai karakter dan sifat tidak terduga.
Karena mereka masih kekurangan tiga anggota pekerja keesokan harinya, mereka membuat pengumuman sekali lagi mengenai wawancara calon karyawan tapi sayangnya tidak ada orang yang mengantri atau datang ke tempat itu membuat Arya yakin kalau seluruh orang di kota telah mendengarkan kalau sangatlah sulit untuk lulus dalam wawancara.
Karena hal ini Arya mau tidak mau mengikuti saran dari Ling dan Chen mengenai pelatihan kepada mereka yang dilatih untuk melakukan pekerjaan. Arya memutuskan untuk pergi besok karena hari ini mereka cukup lelah menunggu orang yang ingin datang tapi tidak kunjung datang untuk wawancara.
Tiba-tiba seekor rubah kecil yang pernah muncul di hadapan Arya melewati sistem muncul di depan Arya dengan senyuman, Ling dan Chen yang melihat rubah kecil itu tercengang karena hewan kecil tersebut sangat lucu.
"Arya, kamu tidak mengatakan kalau kamu memiliki hewan kontrak yang begitu lucu," ucap Ling yang langsung memeluk rubah kecil yang muncul sedangkan Arya hanya tersenyum kaku menatap rubah yang dipeluk oleh Ling
Ling terus memeluk rubah kecil itu sampai saat makan malam berlangsung, sementara itu rubah kecil itu menatap Arya dengan tatapan tajam seolah-olah akan membalaskan dendam kepada Arya karena tidak membantunya keluar dari situasi saat ini. Karena emosi rubah itu sudah berada di ujung maka tanpa pikir panjang rubah itu melontarkan kata-kata kasar kepada dua bersaudara keluarga Fu untuk tidak menyentuhnya sama sekali, namun ucapan dari rubah dengan mudahnya di abaikan oleh kedua orang itu menganggap kalau suara rubah kecil itu sangat lucu.
"Dimana kamu menemukan rubah kecil yang lucu ini?" tanya Ling dengan tatapan berbinar-binar ke arah Arya tapi pembicaraan tersebut langsung di potong oleh kepala pelayan karena mereka bertiga sejak awal tidak makan sejak tadi karena sibuk bermain dengan rubah kecil milik Arya.
Omelan dari kepala pelayan berlangsung berjam-jam hingga akhirnya kepala pelayan harus menyambut seorang tamu misterius yang datang tiba-tiba. Yang ternyata salah satu kenalan dari Chen dan Ling, terlihat laki-laki bermata biru dengan satu penutup mata di sebelahnya.
Karena ada tamu Arya merasa kalau dia seharusnya tidak berada di ruangan itu namun Ling dan Chen menarik tangannya untuk tetap berada di sana mendengarkan pembicaraan mereka. Semuanya karena Arya sudah didaftarkan sebagai keluarga oleh keluarga Fu sehingga dia memiliki hak untuk ikut bergabung ke dalam pembicaraan itu, tapi sebenarnya Arya merasakan aura yang menyeramkan dari laki-laki dengan mata biru.
"Arya, perkenalkan orang yang di depan kita adalah Liam Von Apollo,"
"Dia adalah informan sekaligus pengawal rahasia yang di rekrut oleh Ling saat tidak sengaja bertemu di suatu lorong gelap sisi kota,"
"Menurut Ling dia adalah anak yang berbakat karena matanya terlihat sangat tajam dan memiliki sifat yang waspada,"
"Aku sendiri hanya mengikuti keinginan adikku karena bakat penilaiannya bagus sampai saat ini banyak sekali hal yang dilakukan oleh Liam," ucap Chen dengan senyuman bangga kepadanya orang yang ada di depannya karena mampu menjadi tangan kanan keluarga Fu selama bertahun-tahun sejak di selamatkan oleh mereka
"Tidak tuan, saya hanya membalas budi atas semua perlakuan baik yang tuan berikan kepada saya," ucap Laki-laki bernama Liam itu dengan tatapan hormat kepada kedua saudara itu
"Aku sudah bilang bukan kamu adalah bagian dari keluarga kami, dan sekarang adalah pembicaraan keluarga jadi tidak perlu formal," ucap Ling dengan menaikkan kacamata milikinya membuat Liam tersenyum tipis dan mengangguk paham tidak lama setelah itu Arya memperkenalkan dirinya sebagai anggota keluarga baru di mansion itu.
Arya memang merasa sedikit aneh kepada keluarga pemilik pedagang besar ini karena bagaimana bisa ada orang yang membantu satu hari langsung di tolong berpuluh-puluh kali, bukankah itu bisa jadi orang yang dia tolong menjadi serakah orang yang berpura-pura baik karena memiliki maksud tertentu kepada mereka.
Pertanyaan demi pertanyaan muncul di pikiran milik Arya tentu saja jawaban itu akan terjawab setelah laki-laki bernama Liam mengeluarkan selembar surat yang memiliki cap rapi di atasnya.
"Ini semua informasi yang didapatkan, apa yang perlu kita lakukan selanjutnya?"
"Tentu saja kita akan membuat neraka yang akan mereka ingat seumur hidup,"
Kaya Dengan Sistem Reputasi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments