Part 3 - Acara kantor

Perusahaan yang mempekerjakan Violin mengadakan sebuah acara office gathering. hari ini mereka akan berangkat dan temanya adalah berkemah.

biarin sudah siap dengan ransel di punggung. dia sudah membawa semua perlengkapan yang dia perlukan saat berada di luar rumah.

"semua sudah siap?"seorang pria berbicara di depan banyak karyawan.

"siap!" semua serentak menyerukan kesiapan mereka untuk berangkat.

seluruh karyawan berangkat menggunakan bus yang sudah disediakan. lima bus disediakan oleh pihak perusahaan.

Violin dan Lia berada di bus nomor 2. Selama perjalanan ada yang menikmati makanan ringan, ada yang menikmati hiburan lagu yang disetel dan ada juga yang bernyanyi sesuai dengan lagu yang ada di bus.

"Lin ayo dong nyanyi." iya yang sejak tadi bernyanyi di depan Bos meminta Violin untuk ikut bernyanyi bersamanya.

violin menggeleng. dia malu jika harus bernyanyi di depan banyak orang.

"ayo cepat maju ke depan."iya menarik tangan Violin hingga temannya itu berdiri di depan bersamanya.

"kita nyanyi apa nih Lin. lagu pop, lagu dangdut, atau kita mau koploan?"

akhirnya Violin dan Lia bernyanyi bersama. terdengar suara merdu dari bibir mungil Violin.

semua bersorak-sorai dan ikut bernyanyi ketika suara merdu Violin terdengar.

setiap kali bagian Violin bernyanyi mereka seperti sangat antusias dan seperti sedang menonton sebuah konser musik.

lihat tersenyum melihat sahabat yang mau ikut bernyanyi bersamanya. Violin memang jarang sekali ini bernyanyi. Dia memiliki pengalaman buruk ketika suatu hari dia bernyanyi di acara pentas seni di sekolahnya. memutuskan untuk tidak bernyanyi.

****************

perjalanan mereka menuju sebuah puncak cukuplah terjal dan curam. Violin dan teman-temannya sangat menikmati perjalanan mereka dan suasana yang terlihat di luar kaca bus.

"pemandangan indah sekali ya," ujar salah satu karyawan yang duduk di seberang violin.

"iya di sini tuh indah sekali. kebetulan saya ini orang sini loh asli." seseorang menyahut dan mengaku adalah orang asli daerah puncak.

"garut itu memang indah sekali. banyak tempat rekreasi di Garut yang indah dan murah." sahut yang lainnya.

mereka semua saling sahut menyahut dan saling bertukar cerita Selama perjalanan menuju puncak.

Violin hanya bisa diam saja karena dia memang bukan orang asli Garut. dia hanya tahu nama daerah Garut. Namun, dia belum sama sekali pergi ke sana. sesekali dia hanya menonton melalui siaran televisi yang meliput liputan tentang Garut.

"Lin kalau sesampainya di sana kita jangan terpisah ya." Lia seperti orang yang ketakutan.

"kita semua itu nggak akan terpisah. tenang aja aku yakin kita baik-baik saja di sini."

Dia sangat takut akan ketinggian. maka dari itu setiap kali mereka harus pergi ke gudang penyimpanan. maka Violin lah yang akan naik ke tangga dan menyusun kardus-kardus.

biarin mengerti sekali perasaan Lia. iya terlihat senang dengan suasana ini, tapi hatinya juga diliputi rasa gelisah.

Violin tapi tidak pernah mengetahui cerita dibalik paranoid sahabatnya itu. setiap kali Lia menaiki tangga maka kakinya akan bergetar, tangannya juga akan bergetar.

"sebaiknya kamu tidur saja, Li. masih lama juga sampainya. Aku juga mau tidur nih capek dari tadi hanya melulu sama kamu."

Violin mulai memejamkan matanya. dia berharap dia juga ikut memejamkan mata.

****************

perjalanan cukup memakan waktu, tetapi mereka akhirnya sampai dengan selamat ditujuan.

satu persatu karyawan mulai menuruni bus yang mereka tumpangi. Violin turun terlebih dahulu dan disusul oleh Lia.

di sana beberapa tenda sudah didirikan. mereka akan berkemah dan tidur di dalam tenda.

"lihat li kita akan berkemah. aku senang sekali berkemah. dulu seorang teman selalu ikut denganku untuk berkemah."

Violin mengenang kembali masa-masa di mana Dia pernah berkemah. Violin pernah berkemah beberapa kali bersama dengan teman-temannya. teman-teman yang Masih berhubungan baik dengan dirinya. hanya satu orang yang harus berpisah dan tak pernah bertemu dengannya. hanya untuk sekedar menyapa saja mereka tidak pernah.

"Juju. hari ini aku kembali berkemah. Aku harap suatu hari Nanti bisa kembali menikmati udara pegunungan ini bersama denganmu."

Violin menarik nafas panjang menikmati udara yang tercampur dengan bau tanah dan daun-daunan.

"udara yang sangat segar." Violin membuka matanya dan menghembuskan nafas perlahan.

"sepertinya kamu sangat menikmati sekali." seseorang menghampiri violin.

"ah iya Bu. kebetulan sekali saya dulu suka berkemah bersama teman-teman." film menjawab dengan wajah yang masih berseri.

wanita itu menghampiri violin. dia mendekatkan tubuhnya lebih dekat lagi.

"aku dengar kemarin kamu masuk ke dalam ruangan Bos besar." wanita itu berbisik di telinga violin.

violin langsung terkejut. dia tidak tahu kalau Yola mengetahui akan hal itu.

"Dari mana  Bu yola tahu?" tanya violin

"tentu saja aku tahu. dengarkan Aku jangan pernah mendekati ruangan itu. dan aku juga memperingati untuk tidak dekat-dekat dengannya." meninggalkan Violin yang masih berpikir keras.

"Ada apa dengan dia? kenapa tiba-tiba mengancamku seperti itu? aku masak hal yang wajar jika aku masuk ke ruangan itu untuk memberikan box yang diperintahkan oleh atasanku. Kenapa dia seperti orang kebakaran jenggot?"

Yola dan violin adalah karyawan di perusahaan kosmetik itu. hanya bedanya Yola memiliki tingkat jabatan yang lebih tinggi daripada Violin yang hanya menjabat sebagai karyawan packing. Yola adalah seorang kepala bagian gudang.

seharusnya kemarin Yola lah yang harus mengantarkan box itu kepada bos besar. ya karena Yola pergi menemui seseorang dia tidak bisa mengantarnya dan bertemu dengan Junior.

Yola berjalan dan bergabung dengan teman-temannya. Yola memiliki kelompok tersendiri. untuk para atasan yang menurut Violin dan teman-temannya. adalah kelompok orang-orang tidak memiliki hati.

pernah sekali Violin melakukan kesalahan saat menaruh box di gudang penyimpanan.

Violin tengah dia semakin olehnya. hanya karena posisi kardus yang sedikit miring. Bagi Yola posisi kardus haruslah presisi dengan yang lainnya.

Violin yang merasa aneh dengan sikap yola tadi mulai menghiraukannya.

Violin mulai bergabung dengan Lia dan teman-teman lainnya yang akan tidur di satu tenda yang sama.

"Lin." panggil Lia

Violin dan Lia mengeluarkan barang-barang mereka yang akan digunakan untuk tidur. hari semakin gelap. kita semua sampai tepat di jam 08.00 malam.

dengan tubuh yang sudah lelah akibat perjalanan dan sedikit menguras emosi Violin karena ulah Yola.

Violin, Lia, dan teman lainnya yang tidur satu tenda. mulai satu persatu merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

malam membuat semua orang ingin terlelap. malam juga sangat dinantikan oleh orang-orang yang sudah lelah bekerja dari pagi sampai sore hari. malam membuat mereka terjaga dan menikmati kehidupan di alam mimpi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!