[Selamat, anda terpilih sistem kami untuk menjalankan misi dari kami dengan imbalan yang sangat fantastis. Jika anda bersedia gabung dan menjalankan misi dari kami, silakan tekan angka satu.]
Kening Rafi sontak saja berkerut saat membaca pesan tersebut. Berkali kali dia membaca pesan itu dengan benak yang bertanya tanya, apa maksud dari pesan itu? Rafi mengecek nomer si pengirim pesan, tapi dia tidak menemukannya. Yang ada hanya nama super sistem yang tertera sebagai si pengirim. Rafi merasa itu pesan yang tidak jelas dan mungkin saja hanya sebuah pesan penipuan, Rafi mengabaikan pesan tersebut. Karena badan yang cukup lelah, Rafi merebahkan badannya dan tak lama kemudian dia pun terlelap.
Waktu terus bergulir dengan pasti, dan begitu pagi menjelang, Rafi pun terbangun. Saat mata Rafi membuka sempurna, pikirannya menerawang sembari menatap genting yang yang sudah beruah warnanya. Rasa sedih karena hidup sebatang kara kembali menyelimuti hatinya. Meski Rafi tahu dia mempunyai nenek dan kakek dari kedua orang tuanya, Rafi sama sekali tak berniat menyambangi mereka. Karena Rafi tahu, hanya hinaan yang akan dia dapatkan jika Rafi nekat datang kesana.
Pernah suatu hari, Rafi bersama kedua orang tuanya mendatangi rumah nenek dan kakek serta saudara dari keluarga Bapak maupun ibunya. Berharap belas kasih dan bantuan karena saat sang ibu butuh buat berobat. Namun yang mereka dapatkan, hanya hinaan, cacian dan makian yang tiada henti dan sangat menyakitkan. Rafi yang saat itu masih duduk dibangku kelas dua SMP, tentu masih ingat perlakuan anggota keluarga dari kedua orang tuanya tersebut.
Beruntung, tak lama setelah itu, Bapaknya Rafi bertemu Pak Budiman dan Bapak mendapat kerja sebagai supir pribadi orang kaya. Dari hasil kerja itulah, Bapak bisa membeli sepetak tanah yang saat ini menjadi tempat tinggal Rafi, dan juga untuk pengobatan sang ibu.
Dalam hati Rafi bertekad ingin menjadi orang yang sukses dan bisa membayar semua penghinaan orang orang yang telah menyakiti orang tuanya. Namun nampaknya doanya belum terkabul. Hingga usia Rafi menginjak angka dua puluh tiga tahun, jalan hidupnya masih tak tentu arah.
Di saat Rafi sedang asyik termenung, ponsel Rafi tiba tiba kembali menyala sangat terang dan juga bergetar. Rafi yang merasa terusik dengan cahaya ponsel yang terasa aneh, segera saja meraih ponsel tersebut. Ternyata setelah di cek, pesan yang sama seperti semalam, kembali tertera di layar ponsel jadul tersebut. Bahkan ada lima pesan yang sama terpampang dilayar ponsel itu. Rasa penasaran pun akhirnya muncul dalam benak Rafi dan jempolnya dengan sengaja langsung menekan angka satu sesuai petunjuk dalam pesan tersebut. Tak butuh waktu lama, pesan itupun langsung mendapat respon.
[Terima kasih telah menyetujui bergabung dengan kami. Berikutnya pilihlah misi yang sesuai dengan minat anda untuk anda jalankan. Jika yakin tekan angka satu]
Rafi kembali mengikuti interuksi tersebut dan langsung menekan angka satu. Mata Rafi membelalak saat melihat enam pilihan yang menurutnya sangat tidak masuk akal dan mengerikan. Enam Misi yang terpampang dilayar ponsel Rafi adalah, menaklukan hati tujuh janda muda, merebut istri orang, menjadi simpanan tante tante, menjadi selingkuhan istri pejabat, menjalin asmara antara mertua dan menantu, terakhir menembus mahkota wanita.
"Pilihan macam apa ini?" sungut Rafi, tapi otaknya berpikir dan mencerna setiap pilihan yang menurutnya paling mudah dan tidak terlalu beresiko. Setelah berpikir beberapa saat, Rafi memutuskan untuk memilih nomer enam. Tentu saja Rafi memilih yang paling enak menurut pemikiran laki laki. Setelah menentukan pilihannya, Rafi kembali mendapat balasan.
[Carilah wanita yang masih utuh mahkotanya. jika anda sukses menjalankan misi ini, maka anda akan mendapat hadiah sebesar satu miliar tunai.]
Mata Rafi kembali membelalak. "Ini serius dapat satu miliar? Nggak mungkin!"
Antara percaya dan tidak percaya, kini dua sisi hati Rafi seakan sedang bertarung. Dia ingin mengabaikan pesan itu tapi rasa penasaran bergelayut di sisi hati yang lain. Ingin Rafi percaya, tapi takut ini hanya tipuan belaka. Rafi pun terdiam dan termenung cukup lama untuk mengambil keputusan.
"Apa salahnya aku coba. Kalau gagal, kan aku bisa menggunakan pesangon Bapak untuk modal usaha aku. Baiklah, lebih baik aku mencobanya. Tapi untuk menjalankan misi ini, aku mending pergi dari kampung ini, kalau disini bakalan susah dong. Mending aku ke kota besar aja. Kan, di kota, banyak yang nggak kenal aku. Ide bagus tuh!" Rafi bermonolog sendiri.
Akhirnya Rafi memutuskan menerima tantangan tersebut. Dengan segala tekad yang ada, Rafi memutuskan merantau ke kota sekalian untuk mencari pengalaman hidup, merubah nasib dan tentu saja menjalankan misi aneh dari pesan atas nama super sistem.
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Faisal Muhammad
thor,pilihan system nya di buat cerita selanjutnya .seru kek nya kalo pilihan dari system di buat seri cerita yg baru
2025-01-14
2
Yadi Alvaro
1
2025-02-25
0
acid
1
2024-11-29
0