Anisa setelah minum jamu, langsung jalan pulang menuju café, Anisa memikirkan rencananya untuk kembali ke Jakarta sudah cukup Anisa ikut pindah dengan Citra untuk bekerja ditempat yang baru dan lebih luas dari
sebelumnya.
“ Semoga Citra mengijin kan saya untuk keluar dari tempat kerjanya, sudah cukup lima belas tahun ikut dia dan menjadi seperti ini, apa lagi jauh dari Marsya karena pekerjaan yang akan membuat Marsya malu, memiliki
seorang ibu sebagai perempuan liar, dan bisa mencari dimana Marsya sekarang tinggal” Batin Anisa penuh harapan, untuk bisa meninggalkan pekerjaannya dan bisa ketemu kembali dengan Marsya anak yang selama ini ditinggalkan oleh Anisa
Dilain sisi, Ucok dan bodyguard yang dibawa oleh Ucaok pelan pelan memperhatikan rekaman video yang ada didalam cctv.
“ Tolong bagian itu di pause.” Ucap Bodyguard yang melihat Marsya kecil diturun kan dari gendongan dan pelan pelan dinaikin keatas odong odong
“ Apa bagian odong odong?” Tanya pemilik pasar melihat bodyguard yang tiba tiba minta rekamannya di pause
“ Iyah benar, tolong di puter ulang dan bagian wajah terlihat jelas, baru kita ambil vidionya menjadi foto, supaya dengan mudah menjadi petunjuk kita untuk pencarian perempuan itu” Lanjut bodyguard yang akan
cetak foto ibu nya Marsya
“ Ide yang bagus, tolong pak bagian itu diputer ulang” Ucap Ucok senyum bahagia, karena akhirnya pencarian ibu kandungnya Marsya sedikit ada petunjuk.
“ Baik akan diputer ulang.” Lanjut Pemilik pasar nurut saja, dengan keinginan Ucok dan bodyguard nya
Rekaman cctv pun akhirnya diputer ulang, membuat Ucok dan bodyguard nya lebih focus memperhatikan rekaman cctv nya.
“ Stop pak, kita bisa ambil gambarnya” Lanjut Ucok merasa lega, karena wajah ibu nya Marsya lebih jelas terlihat didalam cctv
“ Baik pak” Lanjut Pemilik pasar, yang langsung copypaste gambar dan langsung disave, membuat bodyguard nya Ucok ikutan save gambar ibu nya Marsya.
“ Terimakasih pak, atas kerjasama nya, jika suatu saat perempuan ini belanja ke pasar, tolong kasih tahu kami, dan akan kami kasih sebagai tanda terimakasih sudah membantu kami” Lanjut Ucok tidak merasa keberatan memberikan imbalan, karena sudah memberitahu keberadaan ibu nya Marsya
“ Baik pak Ucok, nanti akan saya kasih tahu, jika perempuan ini datang ke pasar yah, saya dengan senang hati membantu anda, karena saya merasa kasihan dengan anaknya sampai lulus kuliah tidak pernah ketemu ibu nya
lagi” Lanjut Pemilik pasar, merasa prihatin dengan nasipnya Mmarsya.
“Baik kalo begitu, kami pamit dulu, terimakasih atas bantuannya, dan maaf sudah merepotkan anda demi membantu kami” Lanjut Ucok merasa merepotkan tapi jika tidak seperti ini, akan sulit untuk ketemu dengan
ibu kandungnya Marsya.
Ucok dan bodyguard nya langsung jalan keluar, merasa lega dan bahagia, karena pekerjaannya berjalan dengan lancer, pencarian fotonya tidak terlalu sulit dan bisa dilaporkan langsung ke Nando.
Dilain sisi, Satria ngasih tahu ke Marsya ide ayah nya, untuk membuat proyek pertama bersama sama, membuat Marsya memikirkan membuat proyek apa yang cocok untuk berdua jalani.
“ Bagaimana kalo panti asuhan saja, aku fikir itu proyek yang sangat berguna sayang” Ucap Marsya yang merasa masih banyak anak yang punya nasip sama seperti Marsya ditinggal oleh orang tuanya.
“ Panti asuhan? Kenapa mau itu sayang?” Tanya Satria bingung, karena Marsya bukannya bikin bangunan lainnya
“ Jujur sayang, aku memang ada rencana untuk membuka panti asuhan, mungkin menunggu aku bisa membuat desain bangunannya sendiri, dan aku yang akan membangunnya, karena aku sadar begitu banyak nasip anak anak seperti aku, yang dibuang oleh orang tuanya apapun alasannya, dan tidak semua seberuntung aku dipungut dan dibesarkan dari pasangan suami istri yang baik dan orang punya lagi, jadi tidak ada salahnya aku membangun itu, karena sampai sekarang saja aku tidak tahu dimana orang tua kandung aku berada.” Lanjut Marsya langsung nunduk sedih, karena sampai sekarang Marsya cuman bisa menahan rindu tanpa bisa ketemu langsung baik dengan ayah maupun ibu kandungnya
“ Oh karena itu yah sayang, baik lah jika kamu mau bangun panti asuhan, aku setuju sayang, bener kata kamu tidak semua anak seberuntung kamu, ditinggalkan orang tua mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik seperti
ini. Sudah jangan nangis yah sayang” Lanjut Satria langsung peluk Marsya yang mulai mengeluarkan air mata kerinduan dan kesel karena tega orang tuanya meninggalkan Marsya kecil di pasar begitu saja.
“ Iyah sayang karena itu” Lanjut Marsya nangis dalam pelukannya Satria
“ Nangis lah sayang, setelah ini jangan nangis lagi, aku ingin melihat Marsya kuat dan bisa menjalan kan takdir hidupnya dengan baik yah sayang.” Lanjut Satria, Satria membiarkan Marsya nangis sepuasnya, dalam
pelukannya dan rela bajunya basah karena air matanya Marsya yang pasti rindu akan orang tuanya.
Dilain sisi, Anisa menahan dingin, karena disiram oleh Citra, karena marah besar setelah mendengar keinginan Anisa untuk keluar dari tempatnya, dan kembali ke Jakarta.
“ kamu tidak boleh pergi dari sini, Karena kamu adalah anak emas saya mengerti, jika kamu minta seperti ini lagi, saya pastikan besok kamu tidak akan bisa jalan kembali dan wajah kamu yang cantic ini akan terlihat buruk rupa mengerti kamu” Bentak Citra paling tidak suka, jika anak buahnya minta keluar begitu saja, Citra akan mengijin kan
keluar jika usia anak buahnya sudah menginjak usia enam puluh tahun.
“ Baik mami saya mengerti, maafkan saya mami, dan terimakasih sudah anggap saya sebagai anak emas mami”Ucap Anisa berusaha santai, walaupun menahan dingin karena disiram air es berkali kali oleh Citra
“ Sama sama, sudah sana kembali kemar, setelah rapih kembalilah kesini, karena langganan kamu akan kesini sebentar lagi.” Lanjut Citra yang sudah tidak marah lagi dengan Anisa, dan mengijin kan Anisa untuk siap
siap melanjutkan pekerjaannya lagi
Anisa langsung berdiri, dan nahan dingin sambil jalan menuju kamarnya untuk mandi dan siap siap kembali, sebelum Citra marah lagi
Dilain sisi, Nando senyum bahagia melihat foto yang diberikan oleh Ucok, foto seorang perempuan terlihat dengan jelas, lagi ngobrol bersama tukang odong odong setelah menurunkan Marsya kecil ke dalam odong odong.
“ Kerja bagus sekali, kerah kan semua anak buah kamu, semoga bisa ketemu cepat karena biar menjadi kado terindah untuk ulang tahunnya Marsya nanti, akhirnya bisa ketemu dengan ibu kandungnya.” Ucap Nando yang ingin sekali, mempertemukan Marsya dengan ibu nya di hari ulang tahunnya Marsya.
“ Ulang tahunnya Marsya empat bulan lagi, semoga allah mempermudah pencarian kita yah pak, dan bisa melihat Marsya bener bener merasa bahagia.” Ucap Ucok yang setuju dengan rencananya Nando
“ Kamu jangan fikirkan untuk biaya kalian, selama pencarian ibu kandungnya Marsya, karena selama ini saya diam diam nabung untuk membantu Marsya mencari ibu kandungnya, saat Marsya sudah lulus kuliah, jadi semua
tabungan saya, akan saya berikan ke kamu dan anak buah kamu, untuk kebutuhan transportasi, makan, dan tempat tinggal kalian” Lanjut Nando memberikan ATM khusus, tabungan yang sengaja disiap kan demi mencari orang tua kandungnya Marsya
“ Subhanallah sekali pak, anda bener bener baik sekali pak, sudah membesarkan Marsya penuh dengan kasih sayang, perhatian, mendidik dengan baik, dan sekarang menyiap kan dana sebesar ini demi membantu Marsya, saya bangga sekali dengan anda dan kebaikan anda bener bener luar biasa bagi kehidupan Marsya” Puji Ucok tidak menyangka Nando bener bener tulus menolong Marsya semaksimal mungkin.
“ Saya prihatin saja, disaat saya dan Lusi sama sekali tidak bisa memiliki anak,eh ada perempuan dengan teganya membuang anak nya begitu saja, dengan harapan masa depan nya lebih baik, yah saya rasa tidak ada salahnya untuk diwujudkan selama keiginan ibu nya bagus kan. Sudah kalian pergi sekarang dan temukan orang tuanya Marsya” Lanjut Nando terus terang, Nando akan menolong Marsya semaksimal mungkin, karena semenjak ada Marsya dirumahnya membuat Lusi tidak sedih terus karena tidak bisa memiliki anak sama sekali. Kehadiran Marsya menjadi kebahagian untuk Lusi selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments