"Kaisar, sudah hentikan. Tidak perlu berusaha keras untuk mengingatnya. Dokter bilang kondisi kamu belum stabil. Nanti kalau sudah waktunya ingatanmu kembali dia juga akan kembali dengan sendirinya. Lagi pula juga tidak ada hal penting yang perlu kamu ingat. Jika ada yang ingin kamu ketahui kamu bisa bertanya kepada Ibu. Ibu akan menjawab semuanya," ucap Magdalena saat Kaisar meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya.
'Tentu semua yang perlu kamu tahu. Karena tidak semuanya penting untuk diingat, terlebih perempuan sialan itu!' lanjut Magdalena dalam hati.
Tadi saat Magdalena menjelaskan tentang siapa wanita yang berada di ranjang sebelah dan apa yang menyebabkan Kaisar serta wanita itu kecelakaan, Kaisar berusaha mengingat semua itu. Tapi bukannya mengingat apa yang terjadi sebenarnya, laki-laki itu hanya mendapatkan kepalanya sakit. Rasanya begitu nyeri seperti ditusuk-tusuk.
"Baik lah, Bu," jawab Kaisar. Pria itu pun mengikuti perintah ibunya. Dia tidak lagi memaksakan diri untuk mengingat peristiwa kecelakaan itu. Mungkin nanti ingatannya akan muncul kembali secara perlahan.
Tak lama kemudian Kaisar pun di pindahkan ke ruangan VIP. Tapi saat dia melihat kalau wanita yang ada di sampingnya dibawa ke ruangan yang berbeda Kaisar menanyakan hal ini kepada ibunya.
“Kenapa dia tidak dipindahkan ke ruangan VIP juga, Bu? Sepertinya dia terluka parah." tanya Kaisar.
"Di ruangan VIP? Sudah bagus kita mau menanggung semua biaya berobatnya. Jadi mana mungkin kita meminta agar pembantu seperti dia juga dirawat di ruangan yang sama denganmu?" sahut Magdalena tak habis pikir.
Wanita paruh baya itu tidak mengerti dengan putranya. Sudah amnesia tapi masih saja putranya itu sibuk mengurusi Dahlia. Kalau seperti ini terus maka bisa bahaya jika seandainya Kaisar kembali mengingat Dahlia yang merupakan istrinya.
"Segala hal yang bisa membuat Kaisar mengingat perempuan pembawa sial itu harus disingkirkan. Aku tidak mau jika Kaisar kembali bersama dengan perempuan itu," gumam Magdalena saat dia keluar dari ruangan putranya dengan alasan kalau ada hal lain yang masih harus dia urus.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Magdalena pun memeriksa ponsel Kaisar yang tadi dia simpan di dalam tasnya. Magdalena menyalakan benda itu lalu menelusuri isinya. Dia kemudian menyimpulkan kalau isi dari benda persegi panjang itu sungguh tidak baik untuk putranya. Karena di sana banyak tersimpan hal yang bisa mengingatkan Kaisar kepada istrinya itu. Bahkan sejak di halaman depan saja Kaisar sudah memasang fotonya bersama Dahlia sebagai wallpaper. Jadi Magdalena memilih untuk menyembunyikan ponsel putranya itu dan akan menyuruh Kaisar untuk membeli ponsel baru.
Usai mengurus memeriksa ponsel Kaisar, Magdalena kemudian pergi ke ruangan dokter yang merawat Dahlia. Walaupun enggan, dia tetap melakukan hal tersebut dan berharap jika nanti dokter menyampaikan jika menantu tak diharapkannya itu mengalami luka yang cukup serius.
Tapi tak sesuai harapan Magdalena, karena dokter hanya berkata jika Dahlia mengalami lumpuh saja.
"Terjadi pergeseran pada sendi kaki kanannya dan juga patah pada tulang kering di kaki kiri pasien. Selain itu pasien juga mengalami cedera saraf tulang belakang yang menyebabkannya mengalami kelumpuhan ...."
Dokter masih menjelaskan kondisi Dahlia, tapi Magdalena tidak terlalu mendengarkannya. Apalagi saat dokter menyampaikan perihal pengobatan yang harus dijalani oleh Dahlia nantinya.
'Cih! Kenapa aku harus memikirkan soal nasib perempuan itu dan mau repot-repot membiayai pengobatannya? Lebih baik dia tetap cacat seumur hidupnya,' batin Magdalena.
***
Sementara di dalam ruang rawat inapnya, Dahlia yang sudah sadarkan diri merasa terkejut karena saat ini dirinya berada di rumah sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya wanita itu lebih kepada dirinya sendiri.
Dahlia menyapu pandangannya pada ruangan tempatnya berada sekarang. Selain dirinya ada lima pasien lain yang sedang di rawat di ruangan ini. Tapi dari kelima pasien itu tak dia temukan seseorang yang sedang dicarinya.
"Di mana Mas Kaisar? Apa dia baik-baik saja?"
Bukannya mencemaskan keadaannya saat ini, Dahlia malah memikirkan kondisi suaminya. Dia ingat saat sedang berada di jalan tol tiba-tiba sebuah truk yang sebelumnya melaju dengan oleng menabrak mobil yang sedang dikemudikan oleh Kaisar. Setelah itu mobilnya berguling dan ... Dahlia tidak ingat lagi apa yang terjadi selanjutnya. Yang dia ingat hanya saat itu Kaisar sudah lebih dahulu tidak sadarkan diri. Dan kepala laki-laki itu banyak mengeluarkan darah segar.
Ketika Dahlia hendak menyibak selimutnya, netranya menangkap sosok Magdalena yang berjalan menghampirinya. Ibu mertuanya itu menatapnya dengan tajam sebelum mendudukkan diri di kursi yang ada di samping ranjang Dahlia.
"Akhirnya kamu sadar juga." Itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Magdalena dan diucapkan oleh wanita paruh baya itu dengan nada kentara tidak sukanya.
"Di mana Mas Kaisar, Bu?" Tanya Dahlia kepada ibu mertuanya itu dengan cemas.
"Kamu tidak perlu memikirkan Kaisar. Aku bisa merawat putraku dengan baik. Sebaiknya kamu pikirkan dirimu sendiri yang cacat itu," sahut Magdalena sambil mendengkus kasar.
"Ca ... cacat? Apa maksud Ibu?" tanya Dahlia tidak mengerti.
"Kamu ini tidak mengerti arti kata cacat ya? Dasar bodoh! Ini dia yang membuat saya tidak suka jika putra saya menikah dengan kamu."
Dahlia diam saja, tidak menanggapi hinaan yang dilayangkan oleh ibu mertuanya itu.
"Sekarang ini kamu sudah tidak bisa berjalan, kedua kaki kamu mengalami kelumpuhan. Dan saya tidak habis pikir kenapa kamu selalu saja menyusahkan keluarga saya," ucap Magdalena dengan wajah yang tidak enak dipandang.
Dahlia yang mendengar ucapan dari ibu mertuanya itu langsung menyibak selimutnya dan melihat kedua kakinya yang diperban. Dia berusaha menggerakkan kakinya itu secara perlahan. Tapi nihil. Kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan. Bergeser satu inci pun tidak bisa.
"Percuma saja. Mau kamu berusaha sekeras apa pun kaki kamu tidak akan bisa digerakkan!" seru Magdalena.
"Dan satu lagi. Saat ini Kaisar mengalami amnesia dan dia tidak mengingat siapa dirimu. Jadi sebaiknya kamu jauhi dia jika kamu memang tidak berniat untuk menjadi benalu untuknya, karena wanita cacat seperti kamu hanya akan menjadi beban untuk anakku!" pesan Magdalena yang terlihat seperti sebuah perintah yang tidak ingin dibantah.
"Ta- tapi ..."
"Tidak ada tapi-tapian!" ucap Magdalena tidak mau dibantah. Setelah mengucapkan kata-kata menyakitkan itu, Magdalena bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan menantunya itu sendirian.
Dahlia yang sangat syok setelah mendengar ultimatum dari mertuanya itu hanya bisa menangis tersedu. Apalagi saat mendengar Kaisar yang sampai amnesia, itu artinya Kaisar juga terluka parah. Dahlia berusaha turun untuk menyusul suaminya. Dia ingin melihat bagaimana kondisi Kaisar saat ini. Tapi percuma. Sekeras apapun dia berusaha, kakinya yang lumpuh itu membuatnya tidak bisa meninggalkan ranjangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Diajheng
Ya allah Dahliaa.. mengenaskan sekali kondisimuu.. pwrgeseran tukang kaki, retak pulaa dann ditambah mengalami kelumpuhaann.. dan yang oaling mengenaskan tidak mendapatkan perhatian sedikitpun dri sang mertuaa.. yang mulia magdalenaa ini🙄🙄😤
^^
ini bu magdalena ngga habis kesambet jin gosong kan yaakk.. mulutnyaa kayaa geledekkk nyambeeer nyambeer gituhh..
astagaahdragonn
orang lagi sedihhh dahlia baru siuman udh maen damprat begitu rupaa.. udh dikatain cacaat suruh jauhinn suaminya pulaak😲
sabaar dahliaa Tuhan bersamamu
2023-03-25
0
El-ma L Goong
sayang miris sekali nasib dahlia,...
😢
2023-03-20
0
سلمى الرحمن مختار
kok magdalena jahat bgitu yaaa🥺
2023-03-17
0