Akad Nikah Suamiku
''Kamu kenapa, Mas?'' tanya Anastasya kepada sang suami, karena sedari tadi pria yang begitu di cintai nya itu terlihat gelisah. Rama seperti hendak mengatakan sesuatu, dari tadi Tasya selalu setia menunggu, tapi setelah hampir dua puluh lima menit lamanya, Rama tetap bungkam, ia membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu bangkit lagi, sesekali ia menatap layar ponselnya.
Sedangkan Tasya masih setia duduk di sofa yang ada di kamar mereka, Tasya sedang memeriksa beberapa laporan yang di kirim oleh karyawan nya ke laptop, laporan keuangan butik milik Tasya yang sudah berjalan tiga tahun lamanya. Sekarang butik milik Tasya sudah berkembang pesat dan memiliki anak cabang di beberapa tempat.
Tasya tidak fokus memeriksa laporan melihat gelagat aneh sang suami, tidak biasanya sang suami gelisah seperti malam ini.
''Em, Sayang, sini, duduk di sini,'' pinta Rama seraya menepuk kasur di sebelahnya, ''Ada sesuatu yang ingin Mas katakan kepada mu,'' sambung nya lagi.
Tanpa membalas ucapan sang suami, Tasya menutup laptop, ia langsung berdiri dari duduk, lalu ia berjalan menghampiri Rama.
Tasya duduk di sebelah Rama, sesuai dengan apa yang suami nya itu mau.
Rama merangkul tubuh sang istri, hingga kepala Tasya sudah bersandar di atas dada bidangnya, berulangkali Rama mengecup pucuk kepala sang istri dengan lembut. Aroma khas shampo yang menguar dari rambut Tasya, membuat Rama tak pernah bosan mengecup nya.
''Ada apa, Mas?'' Tasya bertanya lagi, ia mendongak menatap wajah tampan sang suami lekat dengan jarak cukup dekat.
''Sayang, Mas mau meminta izin kepada mu untuk menikah lagi,'' Rama berkata lancar dengan degup jantung yang tak beraturan. Ia gugup saat mengatakan itu, ia takut Tasya marah besar kepada nya.
Mendengar apa yang di katakan oleh Rama, seketika membuat Tasya melepaskan diri dari rengkuhan sang suami. Ia menjauhkan tubuhnya dari Rama.
Ia menatap Rama dengan tatapan tajam, pandangan menelisik menatap paras sempurna sang suami, kemudian matanya tertuju kepada mata pria yang ada di hadapannya. Bisa Tasya lihat, tidak ada kebohongan dari kalimat yang keluar dari mulut Rama barusan. Tasya tahu, Rama berkata dengan sadar dan penuh pertimbangan.
''Apa kata mu? Menikah lagi? Maksud Mas, Mas ingin menghadirkan madu untuk ku?'' pertanyaan beruntun keluar dari mulut Tasya. Suaranya serak dengan netra mulai berkaca-kaca.
''Iya, Tasya. Mas ingin memiliki anak, siapa tahu dengan Mas menikah lagi dengan wanita lain Mas bisa segera memiliki anak yang banyak,'' ungkap Rama menundukkan kepalanya. Jujur, rasanya ia tak kuasa melihat wajah sang istri yang tiba-tiba menjadi sedih dengan bulir bening yang sudah memenuhi kelopak mata.
''Siapa wanita itu, Mas? Siapa wanita yang telah kamu siapkan untuk menjadi madu ku?'' tanya Tasya mencoba tegar.
''Dia adalah Juwita,'' balas Rama lagi.
''Juwita sekretaris kamu di kantor?''
''Iya,'' singkat Rama menjawab.
Mendengar itu, membuat hati Tasya begitu sakit rasanya, malam ini tak pernah terduga oleh nya sang suami akan melukai hatinya dengan begitu dalam.
Ia tidak menyangka sang suami tega menduakan nya dengan Juwita. Tasya memang sudah mengenali siapa itu Juwita, karena setiap kali Tasya ke kantor mengantarkan makan siang untuk sang suami, ia selalu bertemu dengan Juwita. Pernah sekali Tasya menangkap basah Rama dan Juwita sedang berduaan di dalam ruangan Rama, saat jam makan siang, saat karyawan lain lagi berada di kantin.
Waktu itu Tasya menyimpan curiga kepada Rama, tetapi karena Rama yang terus meyakinkan Tasya kalau diantara dirinya dan Juwita tidak ada hubungan apa-apa membuat Tasya percaya percaya saja, karena waktu itu Tasya begitu yakin kalau Rama sangat mencintai dirinya, Rama akan memegang teguh kesetiaan cinta mereka, tapi malam ini, apa yang keluar dari bibir Rama sudah menjelaskan semuanya, sudah menggoyahkan kepercayaan nya terhadap kepala keluarga nya itu.
''Sudah berapa lama?'' lagi, Tasya bertanya.
''Em, sebelum nya Mas minta maaf, Tasya. Mas dan Juwita sudah berhubungan selama setahun lamanya, kami diam-diam menjalin hubungan dibelakang kamu, sekarang Juwita tengah hamil, makanya dengan berat hati Mas mengatakan semuanya kepada mu. Juwita terus mendesak agar Mas segera menikahi nya, dan selain itu karena Mas juga sudah tidak sabar lagi ingin menemani Juwita setiap harinya selama ia mengandung, Mas sangat bahagia dengan kehamilannya,'' jelas Rama panjang lebar.
Tasya tak kuasa untuk membendung air matanya, pada akhirnya tangis nya pecah juga, ia menutup mulutnya dengan telapak tangan agar suara tangis nya tak terdengar jelas.
''Aku izinkan kamu menikah lagi, Mas!'' ucap Tasya dengan suara serak, lalu setelah itu ia berjalan dengan langkah kaki lebar keluar dari dalam kamar. Untuk saat ini rasanya Tasya ingin merenung seorang diri, merenungkan kebodohan dan keteledorannya selama ini, bisa-bisa nya ia tidak tahu kalau selama ini sang suami telah menjalani kasih dengan wanita lain, padahal hubungan mereka sudah terjalin satu tahun lamanya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Tati Suwarsih
jangan lemah...mereka sdh berzinah,berdosa besar...klo tdk sanggup menghadapu boleh d tinggalkan!
2023-09-11
0
Uut Dika Tommyreess
baru mulai membaca Thor...
ngikuti endingnya, karena aku sudah 16th menikah belum punya keturunan
2023-03-31
1
Lovely_88
Jadilah tokoh perempuan yg kuat yg mampu berjuang dr lelaki penghianat yg tdk menghargai sebuah janji pernikahan lepaskan berpisah lah biarlah akan datang kebahagiaan sejati semoga Tasya bs mendapatkan lelaki yg luar biasa lbh dr suami'y skg yg akan menjadi mantan ( semoga othor ngabulin 😁) dan bisa punya anak dr lelaki yg baru ntar biar nyesel mampus tu laki penghianat gw si pro perempuan yg stronger males bgt klo ama novel or cerita yg perempuan'y menderita lemah g ada greget'y 😏
2023-03-01
4