Bab 2 Bertemu Om Hartono

Tidak terasa sudah kembali senja..

Lampu-lampu jalan mulai menampakkan dirinya. Tapi langit cukup cerah untuk bisa menikmati bintang yang akan mulai nampak.Tak luput Embun, yang menikmati angin dan langit senja indah yang tidak akan di lewatkan.

Wanita itu berjalan menyusuri anak jalan dekat kontrakan nya karena setelah beberapa saat berkendara dengan taksi online Embun meminta untuk berhenti beberapa ratus meter dari rumah kontrakan nya itu untuk menghirup udara segar karena perjalanan yang memakan waktu karena padat nya jalan.

Saat berjalan beberapa meter, Embun memutuskan untuk sekalian mampir ke Restauran dekat rumah kontrakannya supaya nanti ketika sampai di rumah kontrakan tidak perlu lagi memasak atau keluar untuk mencari makan.

Embun memutuskan untuk mampir di tempat makan langganan nya yang dekat dengan tempat tinggal nya, ketika Embun memasuki pintu utama, ada sepasang mata yang tidak berhenti memandangi nya.

Embun yang masih memakai pakaian kerja stelan rok bawah lutut dan blazer nampak sangat anggun dan cantik meskipun terlihat lelah namun tetap masih terlihat rapi.

"Embun.. " panggil pria usia sekitar lima puluh tahunan yang masih terlihat gagah dan berwibawa itu.

Sosok yang dipanggil pun reflek mencari sumber suara dan melihat siapa yg memanggilnya.

"Om Hartono" ucap Embun terkejut dan menghampiri pria paruh baya itu yang ternyata adalah Om Hartono, ayah dari teman sekelasnya waktu di bangku SMP di Kota kelahiran Embun.

Tapi setahu Embun keluarga Om Hartono sejak dulu memang tinggal di Kota Besar ini, hanya Juan saja yang sempat tinggal di Kota kecil Embun sampai lulus SMP.

"Apa kabar om? " tanya Embun lagi pada om Hartono sambil bersalaman.

"Om baik nak.. apa kabarmu? Sudah lama sekali om tidak pernah bertemu denganmu" jawab om Hartono sambil menepuk pundak Embun

"Saya sehat dan baik om. Syukurlah kalau om sehat" jawab Embun.

"Kau tinggal dimana nak? Ohh sebentar.. mari kita panggil pelayan dan pesan makanan terlebih dahulu" instruksi Om Hartono sambil membimbing Embun duduk di salah satu sudut tempat makan tersebut dan mencari meja kursi yang kosong dan nyaman untuk mereka makan dan berbincang.

"Ayo duduklah" bimbing om Hartawan, Embun hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Jadi.. kau tinggal dimana nak? Kenapa kau bisa di Kota ini" lanjut om Hartawan

"Saya ada rumah kontrakan di dekat sini om, sejak sekitar lebih dari satu tahun yang lalu saya pindah di kota ini untuk bekerja" jelas Embun

"Lantas, kau bekerja dimana nak? " tanya om Hartawan

"Saya bekerja di GF Group om, " jawab Embun menjelaskan.

"Oh GF Group. Hebat kau nak" ucap om Hartono tersenyum tulus pada Embun.

"Terimakasih banyak om" jawab Embun. Percakapan terhenti karena pelayan datang ke meja mereka untuk menanyakan pesanan.

" Selamat malam, silakan tuan dan nona menunya" kata pelayan sopan.

"Saya minta Beef Tongue Steak dengan Blackpepper Sauce nona dan satu juice mix sayur" pesan om Hartono pada pelayan setelah beberapa saat membaca buku menu yang telah disediakan.

"Saya Chicken Cordon Bleu dan Ice Lemon Tea" sahut Embun menambahkan pada pelayan yang segera mencatat pesanan mereka berdua dan kemudian pamit undur diri untuk menyiapkan makanan yang mereka pesan.

"Oh ya Embun.. bagaimana kabar ayah dan ibumu? Sudah lama aku juga tidak berkomunikasi dengan mereka" tanya om Hartono sambil menerawang seperti mengingat masa dulu. Tante Nadia sendiri dan Ibu Embun dahulunya adalah seorang sahabat kecil karena mereka berasal dari Kota yang sama.

"Ayah ibu sehat om. Dan tante Nadia bagaimana kabar nya om? " tanya Embun pada om Hartono.

"Syukurlah, senang mendengarnya. Nadia juga sehat dan baik. Juan juga sehat dan baik Embun, kau tidak mengingat nya? " Jawab Om Hartono sambil tersenyum penuh arti.

"Oh Syukurlah om. Tentu saja saya ingat om" jawab Embun tidak peka terhadap senyuman om Hartono.

"Ha ha ha.. Aku hanya bercanda. Kau berkunjung lah ke rumah dan berbincang lah dengan Nadia, pasti dia akan sangat senang melihat mu" ucap om Hartawan berharap.

"Baiklah om saya akan mengunjungi tante Nadia jika nanti libur" kata Embun.

"Baiklah Embun. Oh makanan telah datang, cepat sekali. Mari kita makan terlebih dahulu" kata om Hartawan melihat makanan yang telah datang.

"Baik om. Selamat makan" kata Embun pada om Hartawan yang disambut dengan anggukan.

Kemudian mereka menikmati makanan mereka dengan lahap. Dan ternyata barulah Embun mengerti, disini adalah tempat makan favorit om Hartono dan tante Nadia saat masih kuliah.

Setelah beberapa waktu berlalu mereka menyelesaikan makan malam dengan obrolan yang ringan hingga makanan mereka telah habis tak tersisa sedikitpun.

Setelah beberapa saat mengobrol ringan, mereka memutuskan untuk menyudahi acara makan malam yang tidak di sengaja itu.

Dan setelah mereka menyelesaikan tagihan di kasir yang sempat diwarnai perebutan karena Om Hartono dan Embun yang sama-sama ingin menyelesaikan tagihan mereka alias mentraktir satu sama lain yang akhirnya om Hartono lah yang membayar tagihan mereka malam itu.

Setelah mengucapkan terimakasih kemudian mereka saling berpamitan satu sama lain sambil berjalan keluar tempat makan untuk melanjutkan aktivitas masing-masing dan berakhir dengan saling bertukar nomor ponsel.

Sesampai nya di pinggir jalan yang akan memisahkan mereka, Embun terkejut oleh seorang yang dulu nya dia kenal masih anak remaja, kini terlihat dewasa dan sangat tinggi dan tampan.

"Juan.. " ucap Embun terkejut dengan keberadaan Juan yang sudah di depan mata dan menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Juan, sapa lah Embun. Papa tidak sengaja bertemu dengannya disini" jelas om Hartawan.

"Halo Ju.. apa kabarmu? " sapa Embun terlebih dahulu sambil mengulurkan tangannya pada Juan.

"Halo.. aku baik " jawab Juan menyambut uluran tangan Embun dengan senyuman tipis yang menambah ketampanan nya, tapi kemudian mereka diam bingung melanjutkan percakapan apa.

"Sudah? Apakah begitu saja cara kalian anak muda bertegur sapa? " tanya om Hartawan keheranan pada kedua muda-mudi itu sambil menatap Embun dan Juan bergantian.

Melihat tidak ada jawaban dari mereka akhirnya om Hartawan yang mengakhiri pertemuan mereka dan memutuskan untuk berpamitan satu sama lain.

Setelah Om Hartawan melambaikan tangan pada Embun sambil memasuki mobil bersama Juan, wanita itu kembali berjalan ke arah kontrakannya yang tidak terlalu jauh dari restauran favoritnya itu.

Sungguh pertemuan yang tidak di duga dengan Om Hartawan dan Juan teman sekolah lamanya, batin Embun.

Tapi dari kejauhan, tanpa mereka semua sadari nampak seseorang yang sedang memperhatikan mereka semua. Sosok pria menggunakan motor sport dengan jaket hitam dan kacamata hitam mengawasi mereka sejak tadi.

"Bagaimanapun caranya aku tidak akan melepaskan wanita itu sebelum dia menjadi istriku dan ibu dari anak-anak ku"

"Awasi dia terus, aku masih ingin tahu banyak hal tentang dirinya, termasuk siapa saja yang ingin mendekatinya" perintah pria itu pada sambungan telepon di sebrang.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Embun Di Pagi Hari
3 Bab 2 Bertemu Om Hartono
4 Bab 3 Lari Maraton
5 Bab 4 Pria Misterius
6 Bab 5 Terbangun Di Rumah Sakit
7 Bab 6 Bertemu Denganya Lagi
8 Bab 7. Terbaring Lemah
9 Bab 8 Kesetiaan Juan
10 Bab 9 Bunga Itu Lagi
11 Bab 10 Mahkota Yang Hancur
12 Bab 11 Bunga di Dalam Sangkar
13 Bab 12 Apa Yang Harus Aku Lakukan
14 Bab 13 Benih Yang Tumbuh
15 Bab 14 Hati Yang Hancur
16 Bab 15 Terlepas Dari Sangkar Emas
17 Bab 16 Kembali..
18 Bab 17 Perjanjian Marlon
19 Bab 18 Wanita Iblis
20 Bab 19 Kencan Pertama
21 Bab 20 Aku Akan Melepaskanmu
22 Bab 21 Terlepasnya Burung Yang Sangat Indah
23 Bab 22 Kepergian Embun
24 Bab 23 Kedukaan Embun
25 Bab 24 Semuanya Mulai Terangkai
26 Bab 25 Kembalinya Juan
27 Bab 26 Pengakuan Cinta
28 Bab 27 Hati Yang Hancur
29 Bab 28 Embun July dan Ular Beludak
30 Bab 29 Aku Ayah July
31 Bab 30 Pertemuan Keluarga
32 Bab 31 Embun Terluka
33 Bab 32 Happy Birthdaaay
34 Bab 33 Wedding
35 Bab 34 Nuela
36 Bab 35 File Misterius
37 Bab 36 Melawan Masa Lalu
38 Bab 37 Arthur
39 Ban 38 Mencoba Jujur
40 Bab 39 Musuh Menyerang
41 Bab 40 Kekacauan Besar
42 Bab 41 Menghancurkan Arhur
43 Bab 42 Dia Suamiku
44 Bab 43 Orang Asing Baginya
45 Bab 44 Ujian Pernikahan
46 Bab 45 Kenyataan Yang Sebenarnya
47 Bab 46 Kekacauan Andrew
48 Bab 47 Terimakasih Cinta
49 Bab 48 Marlon Berubah
50 Bab 49 Kembalinya Masa Lalu
51 Bab 50 Marlon Berpaling
52 Bab 51 Ternyata Oh Ternyata
53 Bab 52 Kau Hamil
54 Bab 53 Pelindung
55 Bab 54 Berlibur..
56 Penjelasan Author
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Embun Di Pagi Hari
3
Bab 2 Bertemu Om Hartono
4
Bab 3 Lari Maraton
5
Bab 4 Pria Misterius
6
Bab 5 Terbangun Di Rumah Sakit
7
Bab 6 Bertemu Denganya Lagi
8
Bab 7. Terbaring Lemah
9
Bab 8 Kesetiaan Juan
10
Bab 9 Bunga Itu Lagi
11
Bab 10 Mahkota Yang Hancur
12
Bab 11 Bunga di Dalam Sangkar
13
Bab 12 Apa Yang Harus Aku Lakukan
14
Bab 13 Benih Yang Tumbuh
15
Bab 14 Hati Yang Hancur
16
Bab 15 Terlepas Dari Sangkar Emas
17
Bab 16 Kembali..
18
Bab 17 Perjanjian Marlon
19
Bab 18 Wanita Iblis
20
Bab 19 Kencan Pertama
21
Bab 20 Aku Akan Melepaskanmu
22
Bab 21 Terlepasnya Burung Yang Sangat Indah
23
Bab 22 Kepergian Embun
24
Bab 23 Kedukaan Embun
25
Bab 24 Semuanya Mulai Terangkai
26
Bab 25 Kembalinya Juan
27
Bab 26 Pengakuan Cinta
28
Bab 27 Hati Yang Hancur
29
Bab 28 Embun July dan Ular Beludak
30
Bab 29 Aku Ayah July
31
Bab 30 Pertemuan Keluarga
32
Bab 31 Embun Terluka
33
Bab 32 Happy Birthdaaay
34
Bab 33 Wedding
35
Bab 34 Nuela
36
Bab 35 File Misterius
37
Bab 36 Melawan Masa Lalu
38
Bab 37 Arthur
39
Ban 38 Mencoba Jujur
40
Bab 39 Musuh Menyerang
41
Bab 40 Kekacauan Besar
42
Bab 41 Menghancurkan Arhur
43
Bab 42 Dia Suamiku
44
Bab 43 Orang Asing Baginya
45
Bab 44 Ujian Pernikahan
46
Bab 45 Kenyataan Yang Sebenarnya
47
Bab 46 Kekacauan Andrew
48
Bab 47 Terimakasih Cinta
49
Bab 48 Marlon Berubah
50
Bab 49 Kembalinya Masa Lalu
51
Bab 50 Marlon Berpaling
52
Bab 51 Ternyata Oh Ternyata
53
Bab 52 Kau Hamil
54
Bab 53 Pelindung
55
Bab 54 Berlibur..
56
Penjelasan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!