Seperti biasa pagi ini Embun mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat bekerja.Mulai dari membuat sarapan pagi hingga membersihkan rumah semua Embun lakukan sendiri.
Embun tinggal di kontrakan yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk dirinya beristirahat dan beraktivitas ketika libur.
Wanita cantik itu lebih memilih kontrak rumah daripada kos karena dirinua tidak suka kebisingan dan tidak terlalu suka harus berinteraksi dengan banyak orang.
Tepat pukul 06.30 WIB Embun menaiki taksi online menuju tempat kantornya. Setelah memakan waktu sedikit lama karena jalanan yang macet, akhirnya Embun sampai di kantor nya. Embun segera menuju lift yang membawanya ke ruangan tempatnya bekerja.
Ketika di Lift Embun bersebelahan dengan seseorang yang memakai pakaian serba hitam. Mulai dari stelan jas; kemeja; kacamata dan masker semua hitam. Tapi Embun acuh saja. Embun keluar terlebih dahulu dari lift menuju ruangannya.
"Happy Birthday Embun.. " teriak seisi ruangan yang dj huni sembilan orang karyawan dan pimpinan ketika Embun memasuki ruangannya. Embun begitu terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Embun benar-benar tidak ingat akan hari lahirnya sendiri yang menjadi peringatan bahwa hari ini usianya telah bertambah satu tahun.
Ya, Embun berulang tahun genap dua puluh empat tahun hari ini. Tidak terasa usianya hampir setengah abad.
"Selamat Ulang tahun ya Embun Nastiti Wijaya" ucap Ibu kepala divisi yang bernama ibu Ayuning, sambil merentangkan tangan dan memeluk Embun serta menyerahkan kotak kecil berisi jam tangan warna putih sebagai hadiah untuk karyawannya tersebut.
"Trimakasih banyak ibu" peluk erat Embun pada atasannya yang baik hati itu.
"HBD Embun, sukses selalu untukmu" susul pak Wiyono selaku wakil divisi sambil menyalami Embun.
"Trimakasih banyak ya pak" jawab Embun sambil membalas jabat tangan pak Wiyono.
"Selamat Ulang Tahun yaaa sayangku.. " teriak heboh mbak Nina sambil membawa kotak kado, dia adalah seorang seniornya yang sejak pertama kali masuk bekerja selalu membimbing dan membantu Embun jika ada kesulitan.
Kemudian disusul semua karyawan yang ada di ruangan tersebut untuk bersalaman dan berpelukan dengan Embun memberikan selamat ulang tahun serta tidak lupa potong kue yang sudah disiapkan oleh atasan dan teman-teman Embun.
Embun begitu terharu mendapatkan perhatian yang begitu besar dari teman dan atasannya tersebut, padahal Embun belum dua tahun bekerja tapi sudah di sayang seisi ruangan.
"Hei, aku rasa ada yang memberikanmu hadiah spesial" ucap seorang teman laki-laki sambil mengerlingkan mata dan menunjuk bangku kerja Embun. Sontak semua mata tertuju pada arah yang sama.
"Cieee cieee cieee.. uhukkk uhukkk" goda seisi ruangan pada Embun.
Hadiah yang dimaksud adalah sebuah buket bunga besar yang diletakkan di atas bangku kerja Embun.
"Wah, pasti dari kekasihmu" ucap teman perempuan Embun. Seisi kantor mulai heboh menggodanya sambil memakan potongan kue ulang tahun yang telah di bagikan pada mereka seisi ruangan tersebut, mereka begitu penasaran siapa kekasih Embun karena wanita itu hampir tidak pernah menunjukkan kedekatan dengan pria manapun.
Sampai jam kerja dimulai barulah mereka membubarkan diri kembali ke posisi mssing-masing dan memulai pekerjaan mereka. Setelah kembali mengucapkan terimakasih pada rekan-rekannya, wanita itu segera menuju bangku kerja nya dan mengambil buket bunga yang besar itu untuk melihat siapa pengirim dari bunga cantik tersebut.
Sejak tadi Embun sudah sangat penasaran dengan buket tesebut, dari siapakah buket bunga yang terdiri dari bunga mawar putih, bunga tulip merah dan bunga gardenia putih yang sangat indah yang diletakkan di bangku kerjanya itu? Karena hingga detik ini Embun belum memiliki kekasih dan juga tidak sedang dekat dengan siapapun.
Cintaku yang hilang, telah kembali pada dirimu. Kau milikku dulu sekarang dan sampai kapanpun..
Selamat ulang tahun..
Embun membaca secarik kartu yang terdapat tulisan tangan pengirim, tapi tidak ada identitas yang tertera. Bentuk tulisan tangan itu sangat asing bagi wanita itu.
Embun mencoba bertanya pada teman yang datang terlebih dahulu di kantor, tapi mereka berkata bahwa buket itu sudah ada sejak mereka datang.
Embun mencoba menghubungi pekerja kebersihan dan bertanya tentang buket itu, tapi jawaban mereka sama. Buket itu sudah ada saat mereka masuk ke ruangan itu.
Embun ingin sekali melihat dari CCTV kantor, tapi Embun rasa ini terlalu berlebihan jika harus bertanya kepada kepala keamanan. Akhirnya Embun memutuskan untuk mengabaikannya saja.
Embun menyandarkan bunga itu di sisi meja kerjanya. Wanita itu tidak membuangnya Dan baginya cukup lumayan untuk menjadi mempercantik meja kerjanya.
Dan Embun kembali fokus bekerja dengan berusaha menepis semua rasa penasaran nya. Dirinya yakin itu hanya salah satu orang yang iseng dan mengaguminya saja. Dan menurutnya karena tidak berbahaya jadi dirinya memutuskan untuk membiarkannya.
***
Pukul 17.00 WIB.
Waktunya jam kantor telah selesai. Embun segera merapikan meja kerjanya karena kebetulan semua pekerjaannya juga telah selesai, kemudian dirinya menutup semua draft kerja di komputer dan bersiap untuk pulang.
Embun menuju keluar ruangan bersama teman-teman sekantornya, hanya tersisa dua orang yang masih ada di dalam ruangan yang masih menyelesaikan pekerjaan mereka.
Embun dan teman-temannya berjalan menyusuri koridor hingga memasuki lift sambil bercengkrama dan tertawa bersama. Tapi saat keluar lift, Embun melihat seseorang yang tadi pagi di lihatnya di lift berdiri dari kejauhan melihatnya.
Wanita itu merasa sedikit aneh karena keberadaan pria asing itu. Tapi Embun berusaha mengabaikan nya dan hanya menganggap kebetulan saja, meskipun dalam hati Embun sedikit merasa takut dan khawatir.
Saat berjalan menuju pintu keluar masuk utama kantor, pria itu tiba-tiba berjalan melewati Embun dengan jarak yang sangat dekat.
Dirinya cukup terkejut karena tiba-tiba pria itu sudah melewatinya, bahkan saat jarak dekat bisa mencium aroma parfum nya yang menurut Embun sangat harum. Dan pria itu ternyata termasuk memiliki potur tubuh yang sangat tinggi.
Wanita itu berusaha untuk tidak berpikiran macam-macam terhadap pria itu dan berusaha berpikir bahwa pria itu hanya sedang terburu-buru dan kebetulan saja bertemu lagi dengan nya.
Meskipun jauh dalam lubuk hatinya, seperti merasa kalau pria itu memiliki maksud tertentu terhadap nya. Embun sempat menaruh curiga kalau pria itu yang meninggal kan buket bunga cantik di bangku kerja nya itu.
Setelah perdebatan dalam batin nya dan tidak menemukan indikasi jelas tentang pria itu, maka Embun benar-benar mengabaikan nya.
Saat Embun mulai berpisah dari teman-teman nya di halaman kantor karena sebagian besar temannya menuju tempat parkir untuk mengambil kendaraan atau pun mobil pribadi mereka.
Embun melanjutkan perjalanan untuk menunggu taksi online, karena wanita itu malas menggunakan transportasi umum yang terlalu berdesakan.
Dari kejauhan tanpa Embun sadari, ada seseorang dari dalam mobil sedan berlogo kuda dari Jerman yang mengawasi nya dari kejauhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments