keinginan untuk bebas

Zain hanya bisa menganggukkan kepala, kala mendengar cerita dari Daddy Brian.

"Pesan Daddy, setelah kejadian penyusup yang tertangkap itu, jika Digo tidak mengusikmu lagi maka kamu tak perlu meladeni dia, mungkin Digo hanya ingin mengecoh mu saja, ingat, dunia yang kamu pegang saat ini sangatlah berbahaya, salah strategi bisa membuatmu kehilangan nyawa."

"Zain mengerti Dad, yasudah Zain istirahat dulu," Zain melangkah menaiki tangga, baru tiga langkah Zain berhenti dan menoleh ke belakang, "Oh ya Dad, besok tolong suruh Pak Bambang untuk datang ke bengkel sebagai meneger ya, please kali ini tolong bantu Zain."

"Iya nanti Daddy minta bambang menjalankan tugasnya itu."

"Thank you Dad, you are the best!!"

Daddy Brian hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya Zain.

𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘡𝘢𝘪𝘯! doa Brian.

🌹🌹🌹🌹

Seorang gadis kini tengah tertunduk di sebuah ruangan yang minimalis dengan desain elegan khas Jawa. Wajah cantik nan pucat itu tengah pasrah menerima apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan.

"Mau kamu apa Keysa? Tidakkah kamu mengerti kamu adalah putri dari keluarga terhormat, Anderson!"

"Bisakah kamu ubah sikap mu yang urakan itu menjadi lebih baik. Jika kamu memang masih menganggap Ayah sebagai ayahmu maka berubahlah. Malu Ayah keysa, malu!!kamu selalu saja membuat onar, tidak di rumah ataupun di kampusmu, mau jadi apa kamu di masa depan?" cerca Dirga pada keysa.

Keysa masih menunduk, Keysa ingin menangis, namun ia urungkan, kali ini yang keysa lakukan hanya menerima dengan lapang dada apa saja yang akan ayahnya katakan.

"Ayah mengkuliahkan kamu itu supaya menjadi gadis baik-baik yang memiliki pendidikan tinggi, bukan menjadi anak liar seperti ini."

"Kamu bukan membuat bangga nama besar kita justru mencoreng nama baik kita dengan tingkahmu itu." Lagi-lagi perkataan Dirga berhasil membuat sayatan kecil pada hati gadis muda itu. Ingin rasanya Keysa berteriak melawan setiap perkataan yang di tujukan kepadanya dengan kebenaran yang dia rasakan, namun sayang Keysa masih belum memiliki keberanian untuk itu.

"Jangan dima saja, jawab Ayah, Keysa!"

"Jika Ayah sudah menganggapnya seperti itu untuk apa keysa menjelaskannya lagi." jawab Keysa acuh. Meskipun hatinya menangis tapi Keysa tak ingin menunjukkan kelemahannya di depan ayahnya.

Sebuah tangan kekar sudah melayang ke udara namun detik berikutnya tangan itu berhenti sebelum melakukan pendaratan mendadak. "Papa nggak habis pikir sama jalan pikiran mu, setelah semua ini apa lagi yang ingin kamu lakukan?" Dirga mulai kehilangan kesabaran menghadapi putrinya itu.

Keysa sebenarnya bukanlah anak yang pembangkang, sedari kecil ia anak yang manis dan penurut pada kedua orang tuanya, selain keysa Dirga juga memiliki putri lagi bernama letha yang merupakan kakak kandungnya. Kehiduapan Keysa mulai berubah saat kakaknya memiliki penyakit leukimia yang mengharuskan mendapat donor sum-sum tulang belakang dan kedua orang tua Keysa menyetujui prosedur itu. Di antara kedua orang tuanya tidak ada yang cocok hanya Keysa yang memiliki kecocokan sangat tinggi, sebab itu Dirga dan Sinta meminta Keysa menjadi pendonor nya.

Setelah operasi itu di lakukan Keysa mulia merasakan perhatian kedua orang tuanya hanya tertuju pada Letha. Letha sendiri memang anaknya pendiam berbeda sekali dengan Keysa tapi kedua orang tuanya sangat menyayangi putri sulungnya itu.

Berbagai cara Keysa lakukan untuk mendapat sekecil apapun perhatian dari ayah dan ibunya, namun hasilnya nihil. Terkadang mereka memberi perhatian pada Keysa, tiba-tiba harus teralihkan pada letha yang masih membutuhkan perhatian khusus, hingga kini luka itu masih di simpan rapi oleh Keysa.

Keysa sebenarnya juga sudah lama mengetahui penyakitnya itu, tapi ia memilih bungkam, tak mau kasih sayang yang di dapat sebatas kasihan karena penyakitnya.

Setelah meluapkan kekesalan pada putrinya itu, Dirga meminta maaf, ia baru teringat akan kondisi putri bungsunya itu.

"Maaf, maafkan ayah, jika ayah terlalu keras kepadamu!" Dirga menatap sendi pada Keysa. Lain dengan Keysa justru ia menatap datar pada Dirga. Ada keinginan dalam hatinya untuk bebas dari keluarganya.

"Ayah... jika ayah sayang sama Keysa, boleh Keysa minta satu hal pada Ayah? apa ayah akan memenuhi keinginan Keysa?" kali ini Keysa menatap penuh harap pada ayah tercintanya.

Dirga yang mengakui kesalahannya pada Keysa siap mengabulkan apapun permintaan putrinya.

"Katakan saja, jika ayah bisa akan ayah lakukan!" jawab Dirga mantap.

"Keysa ingin hidup bebas ayah, keysa ingin memenuhi keinginan Keysa dengan cara Keysa sendiri, pergi ke tempat yang Keysa impikan adalah salah satu keinginan Keysa, apa ayah megabulkan keinginan kecilku itu?"

"Bagaimana aku bisa jauh darimu, Keysa. Memang ayah akui, selama ini ayah tidak begitu memperhatikanmu tapi ayah tetap mencintaimu dan menyayangimu, tolong jangan berpikir untuk meninggalkan ayah, keysa!" pinta Dirga, ia tak menyangka putrinya akan meminta hal yang sulit di lakukannya.

Cukup lama Dirga berpikir, keputusan akhir telah dibuatnya. "Ayah akan turuti semua kemampuanmu, tapi dengan satu syarat kamu hanya bisa jauh dari ayah selama enam bulan setelah itu jangan pernah mencoba untuk meninggalkan ayah lagi!" ucap Dirga penuh penekanan.

Senyum manis kini terlihat di wajah Keysa, "Keysa janji setelah enam bulan, Keysa akan kembali ke sisi ayah." binar bahagia itu terlihat sangat jelas.

"Besok Keysa akan pergi, Keysa harap ayah menjaga diri ayah baik-baik."

Brak...

Dari balik pintu utama terdengar suara barang jatuh. Sinta dan letha yang baru saja datang terkejut dengan keputusan putrinya yang ingin pergi meninggalkan rumah Anderson.

"Apa yang ibu dengar, Keysa, kamu mau pergi meninggalkan kami? dan kamu mas, bagaimana kamu bisa mengiyakan kepergian anak kita semudah itu?" Sinta menyerang keduanya dengan pertanyaan berharap semua dapat di cegah.

"Ibu tahu, kami telah melewatkan waktu berharga bersamamu tapi itu bukan berarti kamu harus pergi meninggalkan kami Keysa!" sinta beralih menatap Keysa, menguncang bahu Keysa meminta jawaban.

"Ini sudah menjadi keinginan Keysa bu, Keysa harap kalian semua tidak menentangnya."

Keysa berjalan hendak memasuki kamarnya, namun berhenti tepat di samping kakaknya, "Keysa harap kakak bisa menjaga mereka sepenuh hati."

"Kamu tenaga saja, kakak akan penuhi tanggung jawab kakak pada ayah, ibu. Cepatlah kembali, dan maafkan kakak semua yang kamu alami disebabkan oleh kakak." letha menatap sendu adiknya, air matanya jatuh membasahi pipi.

𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘺𝘴𝘢, 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶. ucap Letha dalam hati.

"Sudahlah, yang berlalu biarlah berlalu, Keysa hanya ingin memenuhi keinginan Keysa, mungkin ini yang terakhir!" ucap Keysa lirih.

"Jangan bicara seperti itu, Keysa. apa kamu tak percaya keajaiban, lihatlah kakak masih tetap hidup sampai sekarang." ucap letha memberikan semangat pada adiknya.

Di balik sikap pendiamnya Letha, letha sebenarnya sangat menyayangi adiknya, tapi letha tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa sayang itu. Berbicara pun hanya seperlunya karena memang letha orangnya pendiam.

"Mungkin, aku akan tetap menunggu itu semua terjadi." keysa memeluk letha sebagai perpisahan.

Keluarga Anderson memang terlihat baik-baik saja dari luar namun jika melihat ke dalamnya, tidak ada kata harmonis, hubungan Dirga dan Sinta juga mulai merengang semenjak Sinta ketahuan memiliki hubungan gelap dengan seorang pengusaha yang merupakan salah satu teman Dirga, sempat ada pertengkaran di antara mereka namun tak akan ada kata pisah. Kata pisah itu sendiri hanya bisa terjadi saat salah satu dari mereka meninggal, tidak ada kata talak atau cerai.

Kedua putrinya pun sudah mengetahui kabar buruk itu, namun karena Dirga dan Sinta tetap melakukan tugas mereka sebagai orang tua, baik Keysa dan letha menganggap tak ada masalah yang terjadi di antara keduanya.

Suara kicauan burung mewarnai hari yang cerah ini, Keysa kini sudah siap dengan barang bawaan yang tidak terlalu banyak tapi cukup untuk kehidupannya di luar, ia tahu mungkin akan sangat sulit tapi keinginan yang ia anggap terakhir mengalahkan segalanya.

"Keysa pamit, ayah, ibu, kak letha. Jaga diri kalian baik-baik, keysa sayang kalian semua." hanya kalimat itu yang keysa ucapkan sebelum melangkah pergi meninggalkan kediaman Anderson.

Kini Dirga dan Sinta hanya bisa berharap waktu enam bulan akan cepat berlalu, putri bungsu mereka akan segera kembali berkumpul dalam keluarga besar Anderson.

Terpopuler

Comments

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

kasihan Keysa, hidup di tentukan

2023-07-16

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

ada si Bambang juga ya, cukup terkenal

2023-07-16

1

mom_abyshaq

mom_abyshaq

semangat key

2023-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!