SANG KETUA OSIS

" oh no.. ". begitu ucap Bianca saat tahu dia menabrak ketua OSIS yang terkenal cukup seram dihadapannya. Mata Bianca membelalak melihat orang bertubuh tinggi di hadapannya saat ini dan dia menutup mulutnya dengan tangannya karena telah berkata kasar tadi, begitu juga dengan Azura dia hanya bisa menggelengkan kepalanya, pasrah.

apalagi.. sialnya coklat yang sedang dimakan Bianca malah mengenai jas OSIS milik ketua OSIS, jadilah jas itu ternoda oleh coklat. Ketua OSIS itu terdiam tak berbicara apapun, lalu dia melepaskan jas nya yang terkena noda coklat milik Bianca.

langsung saja Bianca merebut jas yang ada di tangan ketua OSIS itu lalu dia membungkuk " ma-maaf kak!! saya yang salah, saya.. saya.. bakal tanggung jawab!! "

" kenapa kamu minta maaf? " tanya dang ketua OSIS.

" ya..? a-anu kak! sa.. saya yang salah karna udah meleng tadi, maafin saya!! saya akan cuciin jas kakak! sekali lagi maaf kak! " jawab Bianca, dia lalu menarik tangan Azura dan berjalan menjauh dari laki-laki itu dengan tergesa-gesa seperti orang berlari sambil membawa jas milik ketua OSIS.

laki-laki itu menatap ke arah Bianca dengan bingung, sembari bergumam " dia... Bianca Aurellia kan? anak ranking 2 sesekolah..? " gumam laki-laki itu, sembari menatap Bianca yang sudah berjalan menjauh.

ketika lelaki itu masih menatap arah perginya Bianca, seseorang menepuk bahunya dari belakang " Rafa! " ucapnya.

lelaki itu berbalik badan, dia melihat Zena, kakak Bianca ada dia dibelakangnya. " why Zena? " tanyanya.

" lu yang kena WHY, disuruh ambil buku buat materi kelompok malah ngelamun! ditungguin nya lama bet anjir! " jawab Zena.

' oh iya.. kalo gak salah, Zena kakak Bianca kan..? ' fikirnya. Lalu dia masuk ke dalam perpustakaan mengikuti Zena yang telah terlebih-lebih dulu masuk ke dalam.

" hmm.. by the way, jas gue udah dibawa duluan sama anak tadi.. gak apa lah, hemat duit laundry.. " gumamnya sembari berjalan masuk ke dalam perpustakaan.

𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .

Rafael Andrian adalah namanya, dia adalah seorang anak pertama dari 3 bersaudara. Dia memiliki 2 adik kembar Rena dan Ryan, tetapi satu minggu setelah dilahirkan Rena meninggal mengikuti ibunya yang telah pergi lebih dulu setelah melahirkan. Lebih tepatnya, Rafael telah kehilangan adik perempuannya dan ibunya ketika berusia 4 tahun yang membuat Rafael akhirnya tinggal hanya bersama ayahnya, Mahesa Andrian dan adiknya Ryan Andrian.

Dia adalah seorang laki-laki yang tampan, pintar, dan keluarganya cukup mapan. Di sekolahnya Rafael selalu menduduki peringkat 1 di kelas maupun sesekolah, selain itu dia juga menjadi seorang ketua OSIS, yang jujur dan tegas.

»»————> R&B <————««

Kelas XI MIPA 2 ( kelas Bianca )..

" loh lo kenapa Ca? muka lo jelek banget gitu... abis dikejar setan? " tanya Arsha yang melihat kedua sahabatnya masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa.

" hah.. hah.. " Azura pun mulai bicara " tau nih si Nca, gilak dia nyari gara-gara sama ketua OSIS! "

Arsha meraih jas yang dibawa oleh Bianca, dia mengamati noda coklat yang telah Bianca tinggalkan di jas Rafael " good job Ca! "

" anj*** emang ini anak, udah dia yang nabrak dia juga yang toxic! " lanjut Azura, yang masih berusaha mengatur nafasnya setelah dibawa lari Bianca.

" ihhh kan gue gak sengaja! b*ngs*t emang, harusnya gue gak makan coklat dulu tadi!! ahhh! " gerutu Bianca, menyesali tindakannya yang ceroboh barusan.

" tapi seenggaknya Bia udah minta maaf kan, harusnya sih.. dah lah, cuci yang bersih Ca, yang kinclong biar seperti baru! " ujar Arsha " jangan lupa pake paselin "

" bacot! "

✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Jam pelajaran pun, kembali dimulai. Mereka belajar seperti biasa dengan ambisi mereka masing-masing.. yaitu bisa mendapat peringkat satu di semester 1, di kelas 11 MIPA 2.

waktu pun berlalu, dan bell istirahat ke-2 pun berbunyi. Bianca bersantai menikmati waktu istirahat dengan tidur-tidur saja di dalam kelas, sedangkan Azura dan Arsha pergi ke kantin untuk membeli cemilan.

saat sedang bersantai, Winda teman sekelas Bianca menghampirinya dengan ekspresi tegang lalu berkata " Ca.. lu dipanggil ketos tuh.. ditungguin di perpus katanya.. " ucap Winda.

" haah!! apa tadi???!! seriusan Win?? " tanya Bianca terkejut.

" ya gue serius Ca, mending lu cepet samperin deh.. daripada kak Rafael naik pitam nanti... " jawab Winda.

" i-iya deh... gue samperin, oya nanti kalo Zura sama Arsha nyari gue bilang aja gue lagi ngikutin sidang.. " ujar Bianca dengan nada lemas sambil berjalan menuju pintu kelas.

" oke Ca! tetap menyerah dan jangan semangat Ca! "

Singkatnya, Bianca pun akhirnya berjalan menuju perpustakaan dengan hati yang ingin menjerit dan sedikit terpaksa. Ketika sudah sampai di depan pintu perpustakaan, Bianca berhenti sejenak, menghela nafas panjaaaaang sekali lalu membuka pintu perpustakaan sambil berharap bahwa Winda hanya berbohong padanya yah..

' plis lah, Winda bohongin gue kan!!!? ' fikir Bianca sambil berjalan menyusuri rak-rak buku. Dari celah-celah rak buku, Bianca bisa melihat sosok Rafael yang sedang berdiri sambil membaca buku dengan tenang.

' huhu padahal ganteng loh.. tapi kenapa auranya membunuh banget aaaaaaa!! ' batin Bianca. Bianca pun perlahan mendekat ke arah Rafael, lalu menyapanya agar terlihat sopan katanya...

" kak Rafael.. "

Rafael berbalik dan melihat Bianca sudah berada di belakangnya, Rafael pun menyapanya balik " Bianca ya? "

" iya kak.. " Bianca mengangguk disertai dengan senyum palsunya yang dipaksakan.

" biar gak ngulur waktu kita mulai ngobrolin sekarang aja ya, ayo duduk dulu.. " ujar Rafael.

" mmmm.. aku ada catatan keburukan apa ya kak? apa kakak masih dendam sama aku karena kejadian pas istirahat ke-1 tadi kak? atau saya ada- " Bianca bertanya panjang lebar blass.

' catatan keburukan apaan, emang aku malaikat Atid?? ' fikir Rafael.

" catatan keburukan apa? aku manggil kamu kesini karena disuruh kepala sekolah.. " jawab Rafael " beliau minta aku nyampein ke kamu, kepala sekolah mau minta kamu sama aku jadi perwakilan sekolah buat ikut lomba Cerdas Cermat IPA.. " lanjut Rafael.

" he.. hehe.. gitu ya kak? emang lombanya kapan kak? "

" mmm.. kepala sekolah bilang sih.. awal bulan depan.. " jelas Rafael.

" aku sih gak masalah, aku ikut aja kak! "

" yaudah kalo begitu, itu doang sih yang mau aku bilangin ke kamu.. " ucap Rafael.

" ya udah kak, aku balik ke kelas dulu.. permisi kak! " Bianca berdiri dari duduknya lalu berbalik badan, tapi sebelum Bianca melangkah Rafael mencegah Bianca dengan memegang tangannya.

" tu-tunggu! "

Bianca berbalik dan bertanya " kenapa kak? " jantung Bianca berdegup kencang, bukan karena salting karena dicegat crush ataupun ayank, tapi karena dicegat ketos yang auranya membunuh banget.

" apa boleh aku minta kontak kamu? " tanya Rafael. Meskipun ragu-ragu Bianca mencoba positif thinking dan tersenyum kiyowo baby.

" buat apa ya kak? " Bianca bertanya karena takut akan diteror sama si ketos tampan dan kejam.

" itu.. biar aku bisa kontak kamu kalo mau ngebahas tentang lomba.. " jawab Rafael.

『••✎••』Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!