Setelah bertanya kepada orang yang ia temui di jalan, akhir nya Seno bisa menemui sang pemilik kontrakan.
Hari itu juga, Seno membayar kontrakan untuk satu bulan ke depan. Ia membayar menggunakan uang pemberian dari Saras.
Kini Seno sudah beristirahat di dalam kontrakan, kontrakan yang terdiri dari satu kamar, satu kamar mandi yang terpisah dari kamar, satu dapur serta ruang tamu yang tidak terlalu besar.
Seno membuka ransel nya, lalu ia memasukkan pakaiannya yang tak seberapa ke dalam lemari plastik yang terdapat di dalam kamar kontrakan. Setelah selesai, ia membaringkan tubuhnya di atas kasur lantai tipis, ia akan istirahat sebentar, nanti ia akan keluar untuk mencari makanan.
''Alhamdulillah, akhir nya aku bisa menemukan tempat tinggal juga. Allah telah mempermudah jalan ku, di hari pertama aku menginjak kaki ku di ibukota, aku diberikan kemudahan dan aku juga diberikan rezeki yang tak pernah aku duga-duga sebelumnya. Ah . . . Lebih baik sekarang aku menghubungi istri ku, aku harap dia akan ikut senang mendengar kabar bahwa aku telah menemukan tempat tinggal,'' gumam Seno dengan senyum tipis terbit di paras tampan nya.
Seno mulai menyalakan handphone jadulnya, lalu ia menghubungi sang istri. Sekali panggilan tidak diangkat, dua kali panggilan juga tidak diangkat, hingga panggilan ketiga akhirnya panggilan nya diangkat oleh orang yang ia sayang.
''Assalamu'alaikum, Dek,'' ujar Seno lembut.
''Iya, ada apa?'' jawab Renata terdengar ketus.
''Kamu lagi apa?''
''Aku lagi rebahan saja di dalam kamar,''
''Apa kamu tidak ingin menanyakan kabar, Mas?'' tanya Seno.
''Hm, kamu apa kabarnya?'' tanya Renata terdengar terpaksa.
''Alhamdulillah, Mas baik-baik saja. Dan sekarang Mas sudah menemukan tempat tinggal di Jakarta,'' jelas Seno.
''Lalu, kalau pekerjaan sudah dapat apa belum?'' tanya Renata.
''Belum Dek,''
''Dasar payah!''
''Tapi ada kabar gembira, Dek,''
''Apaan?''
''Mas tadi mendapatkan rezeki karena telah membantu seseorang mengganti ban mobilnya yang kempes,''
''Rezeki apaan? Kamu ngomongnya enggak usah berbelit-belit Mas, bosan aku denger nya,''
''Tadi, orang yang telah Mas bantu memberikan uang sebanyak satu juta kepada, Mas. Katanya sebagai ucapan terimakasih nya karena Mas telah membantunya,'' jelas Seno.
''Sejuta?'' ulang Renata.
''Iya, Dek,''
''Ya sudah, kalau begitu buruan kamu kirim uang itu ke rekening aku,'' Renata berkata cepat dengan suara begitu riang.
''Baiklah, Mas akan kirim uangnya sebanyak lima ratus ribu, soalnya lima ratus ribu nya sudah Mas pakai untuk membayar kontrakan,''
''Yah . . . Kamu gimana sih!''
''Ya cuma ada segitu lagi,''
''Baiklah, setelah ini kalau kamu dapat rezeki, uangnya jangan kamu pakai dulu, kamu harus menghubungi aku dulu,''
''Iya, Dek,'' sahut Seno.
Setelah itu Renata langsung memutuskan panggilan tanpa berpamitan kepada sang suami.
Renata merasa senang karena Seno mendapat uang sebanyak itu.
Ia semakin senang kalau Seno merantau, kalau Seno berada jauh dari dirinya, karena selain mendapat uang dari Seno, ia juga mendapat uang dari Tomi.
Renata merasa kalau dirinya begitu beruntung bisa memiliki dua pria yang begitu peduli dan perhatian terhadap dirinya.
***
Malam harinya, Tomi diam-diam menyelinap lagi masuk ke kamar Renata.
Renata menyambut kedatangan Tomi dengan senang hati. Renata memakai pakaian kurang bahan yang menampakkan lekuk tubuh nya yang seksi, sehingga membuat Tomi begitu betah berlama-lama berada di dekatnya. Karena istri Tomi memiliki tubuh yang gemuk, yang tidak enak dipandang, berbeda dengan Renata yang seksi serta memiliki paras yang cantik alami.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
bini mata duitan dasar
2023-03-24
0
վմղíα | HV💕
tenata mata duitan.
2023-03-15
0