BERTEMU ALI
Bell jam pulang akhirnya berbunyi pelajaran hari ini usai, haaah lega nya akhirnya selesai juga semua pelajaran hari ini yg cukup menguras otak.
"Yuk kak, aku antar pulang. uang angkot kamu tabung aja nanti pake beli mobil hehe" ajakan plus ledekan dari sepupu ku membuat ku tertawa geli cekikikan.
"alhamdulillah akhirnya dalat tumpangan gratis, kamu emang sepupu ku yang paaaaaling pengertian. tenanga aja nanti ku traktir mie rebus di kantin sekolah" balas ku sambil merangkul tas di punggung.
selama di perjalanan hati ku tidak karuan entah kenapa jantung ku serasa mau loncat karena degupannya yg begitu kencang,
ada apa ini. . . kenapa perasaan ku tiba tiba gak karuan ya tuhan. tanpa sengaja di perjalanan gang masuk kerumah ku, samar-samar dari jauh aku melihat seorang cowok dengan gaya rambut belah dua rapi baju seragam batik biru rapi dengan tas pinggang gaya nyentri.
semakin dekat dengan itu cowok aku semakin gemetar, oh tuhan ALI. iya itu Ali, ingin rasanya ku loncat dari atas motor. aku bahagia hingga ingin menangis setelah sekian lama, aku bisa melihat mu kembali aliiiii.
tanpa sadar sepupu ku sedaritadi melihat ku dari arah kaca spion,
"woey kak, hey kak Chella sadar woey" dengan nada sedikit tinggi, maklum kami masih diatas motor.
"a ah eh oh iya kenapa Da?" tanya ku
"Ellu liatin Ali sampe gitu sambil senyum-senyum lagi, kenapa hah?" ekspresi ida sudah semakin mendette
"ah siapa yg senyum-senyum sih, biasa aja kok kamu ni ya udah sana nyetir yg konsen lagi bentar sampai Dasar sotoy" umpat ku, sambil melirik ida yg terus saja melirik ku dari kaca spion nya. tiba-tiba dia nyelettuk dengan sebuah pertanyaan yg membuat ku sedikit glagapan.
"kak, jujur deh. ellu jangan bilang kalo beneran suka sama ali semenjak ledekan temen-temen kita di SD" Nada bicara Ida udah mulai mendette layaknya pak polisi nanyain SIM di tengah jalan.
sementara kecepatan motor yg Ida kendarai semakin mengejar laju motor Ali.
oh tuhan aku harus jawab apa, masa iya aku bilang suka. apaan coba, kan masih kecil gak boleh cinta-cintaan pikir ku.
lama ku jawab "ya enggak lah, apaan sih kita masih kecil harus fokus belajar tauk" jawab ku hingga tanpa sadar motor yg kami kendarai sudah berdampingan dengan Ali. sontak aku menutup mulut ku pake tangan,
"Hai Ali. . . makin cakep aja deh kamu semenjak SMP" sapa ida sambil menggoda.
"ah ida, bisa aja. itu cewek yg di belakang kenapa tutupan wajah" sambut ali.
oh tuhan aku malu. . . tapi aku bahagia juga.
"aku. . . aku sariawan" spontan ku balas
membuat Ida tertawa terbahak bahak. ku cubit pinggang Ida,
"yaudah Li kami duluan ya, kasian yg di belakang sariawan cinta eh sariawan luka" ledek ida.
Ali terus saja memandangi ku dengan senyuman manis nya, dan mengejar laju kecepatan motor yang kami kendarai.
hingga kami tiba dirumah masing masing
POV ALI
Sebulan berlalu sudah tidak lagi pernah melihat chella. kenapa berubah, dia tampak dewasa, manis, cantik, bersih, rapi, dan sifat pemalunya tiap kali kami bertemu tidak pernah berubah dari dulu yang membuat ku makin gemas dan ingin terus menggodanya.
meski kami masih ada hubungan darah, dia sepupu ku, tapi rasa ini tidak pernah bisa ku kontrol setiap kali bertemu dengan nya. kadang aku merasa dosa dengan hubungan sedarah ini, kenapa harus dia sepupu ku. boleh kah aku menyukai nya setelah ini? bagaimana jika timbul rasa lebih dari sekedar suka??? bagaimana jika aku benar-benar jatuh cinta. . .
oh tidak tuhan. jangan sampai, tapi. . . aku mulai memikirnya terus. ada rasa takut jika dia mulai kenal dan dekat dengan cowok baru di sekolah baru nya. lalu aku, akan dia lupakan gak akan pernah bisa lagi ku menggodanya. . .
Maaf readers, kalo bahasanya masih baku
happy reading 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Berdo'a saja
masih smp cara bicaranya dewasa banget
2020-09-17
0
Iera Ian Rumi
masa anak baru masuk smp sdh diijinkan pake motor k sekolah?... tlng perhatikan ya hal2 kek gini thir..
2020-03-30
0